Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PERBANDINGAN CHIPS MORFOLOGI DAN TINGKAT KEAUSAN PADA PROSES DRILLING DENGAN TWIST DRILL STANDAR DAN TWIST DRILL BER SPLITTING NICKS Muhammad Nur Askhuri.; Edy Suryono; Burhanudin
Teknika Vol 6 No 4 (2020): September 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.701 KB)

Abstract

Splitting nicks merupakan sebuah profil yang dibuat pada twist drill. Splitting nicks bertujuan untuk memecah chips dan mempermudah chips keluar yang dihasilkan dari proses drilling. Selain itu pembuatan profil splitting nicks mampu mengurangi tingkat keausan twist drill. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara twist drill standar dengan twist drill berprofil splitting nicks. Parameter utama yang digunakan adalah kecepatan putaran spindel sebesar 530 rpm, kecepatan pemakanan 199,2 mm/min. Variasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah variasi depth of cut pada proses drilling yaitu 1 mm, 2 mm, dan 3 mm. Chips yang dihasilkan dari twist drill ber splitting nicks berbentuk kecil, panjang dan cenderung lurus. Sedangkan twist drill standar mempunyai bentuk chips spiral dan cenderung kesulitan untuk keluar melalui flutes. Selain itu pemberian profil splitting nicks juga berpengaruh pada menurunnya  tingkat keausan twist drill sebesar 49,6% dan menurunkan jumlah puntiran chips sebesar 68,3%.
ANALISA UJI TARIK LAS SMAW TERHADAP SAMBUNGAN SQUARE BUTT JOINT DENGAN VARIASI KETEBALAN PLAT ST 37 Edy Suryono; Bambang Teguh Baroto; Peter Setiawan
Teknika Vol 6 No 3 (2020): March 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.23 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa sambungan las square butt joint terhadap beberapa variasi ketebalan plat dengan uji tarik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan dilaksanakan di laboratorium pengujian bahan Akademi Teknologi Warga Surakarta, menggunakan material St 37 dengan las SMAW dan elektroda yang digunakan AWS E6013 diameter elektroda 2,6 mm dan tegangan arus sebesar 85 Ampare. Hasil pengujian uji tarik yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa spesimen 3 mm yang di las menggunakan sambungan las square butt joint, patahan terjadi di daerah gage length karena hasil pengelasan tertutup penuh dan tegangan minimum yang diperoleh 396,82 N/mm2. Pada spesimen 5 mm yang di las menggunakan sambungan las square butt joint, tegangan maksimum yang diperoleh sebesar 594,40 N/mm2, sedangkan pada spesimen 7 mm tegangan mengalami penurunan sebesar 6,48 % dan dari hasil uji tarik oleh spesimen 5 mm dan 7 mm, patahan terjadi pada sambungan las. Pada sambungan las spesimen 7 mm terlihat dari hasil pengelasan ada rongga atau celah. Hal ini menunjukkan bahwa lasan tidak penuh. ABSTRACT This study was conducted to analyze the square butt joint of several variations in plate thickness with a tensile test. The method used in this research is an experimental method and is carried out in the laboratory for testing the materials of the Surakarta Citizens' Academy of Technology, using the St 37 material with SMAW welding and the electrode used is AWS E6013 electrode diameter of 2.6 mm and a current voltage of 85 Ampare. The results of the tensile test that have been carried out can be seen that the 3 mm specimen that was welded using a square butt joint, the fracture occurred in the gage length area because the welding results were fully closed and the minimum stress obtained was 396.82 N / mm2. In 5 mm specimens that were welded using a square butt joint, the maximum stress obtained was 594.40 N / mm2, while in 7 mm specimens the stress decreased by 6.48% and from the tensile test results by 5 mm and 7 specimens. mm, the fracture occurs at the weld joint. At the 7 mm specimen weld joint, it can be seen from the welding results that there is a cavity or gap. This indicates that the weld is not full.
PENGARUH FEEDRATE TERHADAP PENGUJIAN UJI TARIK DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN SEJENIS ALUMINIUM 7075 DENGAN METODE FRICTION STIR WELDING Petrus Heru Sudargo; Bambang Margono; Edy Suryono; Ivan Ardiyanto Arsita
Teknika Vol 7 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.922 KB) | DOI: 10.52561/teknika.v7i1.115

Abstract

Pengelasan Friction stir welding adalah salah satu proses solid-state welding, dimana pada saat proses menimbulkan gaya gesek pada logam serta panas dari alat yaitu shoulder yang di letak ujungnya terdapat pin berputar bergerak di sepanjang  permukaan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan feed rate terhadap pengujian tarik dan struktur mikro dengan metode pengelasan friction stir welding menggunakan material sejenis aluminium 7075, dan variasi feed rate yang digunakan adalah 24 mm/menit, 42 mm/menit dan 55 mm/menit. Dari data yang didapat bahwa hasil pengujian tarik pengelasan Friction Stir Welding (FSW) pada material aluminium 7075 kekuatan tarik tertinggi dihasilkan variasi feed rate 55 mm/menit yaitu sebesar 219,32 Mpa dan nilai kekuatan tarik terendah dihasilkan feed rate 24 mm/menit yaitu sebesar 113,67 Mpa. Sedangkan pada uji struktur mikro semakin kecil feed rate yang digunakan maka struktur pada sambungannya semakin kecil dan rapat dan semakin besar feed rate yang digunakan maka struktur pada sambungannya akan membesar.
ANALISIS STATIK POROS BINTANG AISI 1045 PADA MOTOR MATIC Edy Suryono; Agus Jamaldi; Y. Yulianto Kristiawan; Bambang Margono; Hermawan Susanto; Galuh Renggani Wilis
Teknika Vol 7 No 4 (2022): October 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/teknika.v7i4.204

Abstract

Poros merupakan salah satu komponen mesin yang sangat vital. Berfungsi sebagai penerus daya dan gerakan yang mengakibatkan mesin tersebut dapat beroperasi dengan baik. Poros bintang pada kendaraan matic roda dua memiliki peran utama karena berfungsi untuk menggerakkan roda belakang secara langsung. Beban yang diterima poros berupa beban static yaitu beratkendaraan berpenumpang, berat velg dan ban, serta beban torsi. Sehingga diperlukan bahan poros yang mampu meredam beban-beban tersebut. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisa tegangan yang terjadi pada poros bintang berdasarkan beban yang dideritanya. Sehingga diharapkan dapat mendeteksi area yang mengalami titik kritis. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis static berbasis metode elemen hingga menggunakan software Solidwork. Material poros bintang berupa AISI 1045 dengan tegangan ijin sebesar 585 MPa, dan Modulus elastisitas sebesar 200 GPa. Poros bintang menerima beban static sebesar 72,3 N, 1203 N dan Torsi sebesar 9,3 Nm. Hasil penelitian menunjukan area yang mengalami tegangan maksimum, regangan maksimum dan displacement maksimum berada pada P8, yaitu tegangan sebesar 81,8 MPa, regangan tertinggi 0,000045, dan displacement tertinggi 0,00047 mm. Hal ini menunjukan bahwa area tersebut mengalami pengaruh beban paling besar, yaitu terutama pada bagian siku poros bertingkat. Area ini perlu perhatian khusus, sehingga dapat terdeteksi lebih awal terjadinya kegagalan produk, walaupun tegangan yang dialami hanya sebesar 13,98%.
PENGARUH TEKANAN GESEK DAN WAKTU PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TARIK SAMBUNGAN LOGAM TAK SEJENIS ST 41 DAN STAINLESS STEEL 304 DENGAN FRICTION WELDING Bambang margono; Y. Yulianto Kristiawan; Edy Suryono; Lujeng Widodo
Teknika Vol 8 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/teknika.v8i1.247

Abstract

Friction welding adalah jenis pengelasan yang banyak digunakan dalam industri otomotif dan dirgantara untuk menyambungkan material antara logam dan termoplastik. TekNik penyambungan las ini memiliki banyak keunggulan antara lain kemampuan las yang baik dalam aplikasi sambungan dari bahan yang serupa dan tidak sejenis (paduan sejenis/berbeda), tidak perlu bahan tambah (non-consumable). Metode pengelasan gesekan penggerak kontinu memanfaatkan rotasi gesekan dari satu objek sementara yang lain tidak bergerak. Variasi yang dilakukan adalah kecepatan putar 1800 rpm, dimana parameter yang mempengaruhi hasil kuat tarik adalah waktu gosok dan waktu tempa.Variasi waktu gesekan yang digunakan waktu penahanan 70 detik, 75 detik, dan 80 detik. Tekanan yang digunakan ialah 40 g/cm² dan 50 kg/cm². Bahan yang digunakan beda material logam baja ST 41 dan stainless steel 304. Tekanan tempa 40 kg/cm² menghasilkan kekuatan tarik 11,466 kN/mm², 14,475 kN/mm², dan 14,928 kN/mm². Nilai kekuatan Tarik tersebut berlaku pada waktu penyambungan 70 detik, 75 detik, dan 80 detik. Sedangkan untuk tekanan tempa 50 kg/cm² didapatkan hasil bahwa kekuatan tarik semakin besar. Nilai kekuatan Tarik berturut-turut pada waktu penyambungan 70 detik, 75 detik, dan 80 detik ialah 14,841 kN/mm², 13,647 kN/mm², dan 18,647 kN/mm². Hasil pengujian tarik menggunakan metode penyambungan fricton welding dengan parameter tekanan 50 kg/cm²) dan 3 waktu (70 detik, 75 detik, 80 detik) dapat dikatakan semakin lama durasi gesek/penyambungan maka akan makin kuat pula kekuatan tarik pada sambungan tersebut. Tekanan tempa 50kg/cm², waktu gesek 80 detik merupakan sambungan terkuat nilainya 18,647 KN/mm² semakin lama waktu penyambungan maka banyak material yang melebur danl penyambungan semakin melebar.
Sosialisasi Pengolahan Limbah Organik Rumah Tangga Melalui Budidaya Magot di Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo Nugroho Tri Atmoko; Edy Suryono; Tri Widodo Besar Riyadi; Natanael Teofilus Riyadi; Sang Alang Awan; Bagas Wicaksono; Fajar Yuniarta; Taufik Bagus Nugroho; Septian Putra Tegar Permata
Jurnal Suara Pengabdian 45 Vol. 2 No. 3 (2023): September: Jurnal Suara Pengabdian 45
Publisher : LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/pengabdian45.v2i3.1059

Abstract

Organic waste is an environmental problem, especially in the villages of Pandeyan, Grogol, Sukoharjo, so there is a need to solve this problem through direct community activities. One solution is the socialization activity on organic waste processing through magot cultivation in Pandeyan village. With this socialization, it is hoped that the community will gain further understanding regarding magot cultivation as an effort to process household organic waste to make it more useful. The socialization activity was conducted at the Pandeyan village office on August 30, 2023. To measure the success of socializing organic waste processing through magot cultivation, an evaluation was carried out using a questionnaire method distributed to participants. From the questionnaire results, it was found that 88.9% of the total participants understood magot cultivation. Meanwhile, if you look at the potential of organic waste in each household participating in this socialization, it is possible to process it through magot cultivation. However, there is still a need for assistance and further understanding regarding magot cultivation because there is still a stigma that maggots have a maggot-like shape and are not suitable for cultivation.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA SOFTWARE SIMURELAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISTEM KONTROL ELEKTROMEKANIK DAN ELEKTRONIK Suryono, Edy; Rijanto, Tri; Basuki, Ismet; Wrahatnolo, Tri
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro Vol. 11 No. 03 (2022): Jurnal Pendidikan Teknik Elektro (Desember 2022)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.988 KB) | DOI: 10.26740/jpte.v11n03.p491-500

Abstract

PEMBUATAN MESIN PEMOTONG GENDAR KARAK UNTUK UKM DI DESA PARANGJORO KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO Margono, Bambang; Kristiyono, Roedy; Kristiawan , Y. Yulianto; Suryono, Edy
Abdi Masya Vol 1 No 4
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abma.v1i4.181

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi oleh UKM adalah tidak tercapainya target produksi dan banyaknya karak nasi yang mengalami retak pecah sehingga tidak dapat memenuhi permintaan konsumen secara tepat waktu. Hal ini terjadi karena proses penumbukan yang kurang padat, dan pemotongan yang tidak sama dari bentuk dan ketebalan. Selama ini penumbukan dan pemotongan dilakukan secara manual yang mengandalkan tenaga manusia yaitu dengan cara ditumbuk, sedangkan pemotongan menggunakan pisau dapur. Tujuan kegiatan program vucher antara lain : a). merancang bangun mesin pembentuk adonan cetakan karak nasi (gendar) system poros ulir kontinu (screw) dan pisau pemotong berputar., b). meningkatkan kualitas produk karak nasi dari bentuk ukuran, kepadatan bahan dan meminimasi tingkat keretakan karak, c) meningkatkan kapasitas produksi karak agar dapat memenuhi permintaan konsumen secara tepat waktu dan d) memberdayakan industri kecil karak dan meningkatkan harga jual produk sehingga keuangan dapat meningkat yang secara otomatis kesejahteraan karyawanpun juga lebih dijamin. Metodologi dilakukan dengan merancang bangun mesin karak nasi ini yang mengacu pada desain awal, spesifikasi bahan dan alat yang dibutuhkan oleh UKM guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Hasil kegiatan IbM ini adalah sebuah mesin pembentuk adonan cetakan karak nasi (gendar) sistem poros ulir kontinu (screw) dan pisau pemotong berputa yang bersifat muitifungsi artinya mesin ini dapat digunakan untuk membuat berbagai macam produk makanan sejenis. Hasil program IbM oleh tim pelaksana Akademi Teknologi Warga menunjukkan bahwa: 1). Mesin pembentuk adonan cetakan karak nasi (gendar) sistem poros ulir kontinu (screw) dan pisau pemotong berputar ini dapat memproduksi karak sebanyak 3.500/jam sehingga permintaan konsumen dapat dipenuhi; 2). Kualitas karak yang dihasilkan meningkat 3). Mesin ini bersifat fleksibel dan multifungsi, sehingga dapat digunakan untuk membuat berbagai macam produk makanan sejenis.
PEMBUATAN MESIN BOR DENGAN REDUCER UNTUK MEMBANTU UKM DI SUKOHARJO Widodo, Lujeng; Margono, Bambang; Suryono, Edy
Abdi Masya Vol 4 No 1
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abma.v4i1.224

Abstract

Salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi adalah air. Dimana untuk mendapatkannya setiap keluarga harus membuat sumur. Hal ini juga yang dialami masyarakat daerah Baki, Sukoharjo. Pembuatan sumur kebanyakan masih menggunakan alat manual, sehingga membutuhkan tenaga, biaya dan waktu yang lebih lama, sehingga diperlukan alat yang dapat membantu dalam proses pembuatan sumur. Tujuan utama kegiatan ini diantaranya adalah membuat mesin bor tanah dengan penggerak motor bensin. Untuk membantu pekerjaan pembuatan sumur, juga pendampingan secara langsung cara kerja mesin, Secara khusus kegiatan ini dilakukan untuk menindaklanjuti program Pemerintah khususnya pemberdayaan masyarakat alternatif di Indonesia. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, Pengabdian ini dalam rangka membantu masyarakat di desa Baki dalam pemenuhan kebutuhan akan air bersih. Prosesnya dengan membuat alat bor tanah, Pembuatan rangka penopang dengan pengelasan SMAW, dilanjutkan proses pembuatan poros penggerak conveyor, swivel, dan pisau bor. Kapasitas mesin 3 meter / jam, sehingga pengeboran lebih cepat dan mampu membuang lumpur dengan lebih cepat dan tidak mudah tersumbat. Mesin bor untuk pembuatan sumur ini sangat praktis digunakan, dan bisa dibawa kemana-mana. Saran kedepannya untuk pengunaan bahan bakar minyak dapat menggunakan dan memanfaatkan energi sinar matahari dengan power voltage solar cell sebagai energi alternatif.
PENGEMBANGAN POLA PEMBELAJARAN PEMOGRAMAN CNC MELALUI INTEGRASI G CODE, SIMULATOR CNC DAN CAM Burhanudin, Burhanudin; Suryono, Edy; Prasetyo, Agung; Margono, Bambang; Zainuddin, Zainuddin; Rahmatulloh, Andrianto
Abdi Masya Vol 4 No 2
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abma.v4i2.310

Abstract

Pemrograman CNC (Computer Numerical Control) adalah keterampilan kunci dalam industri manufaktur modern. Tujuan dari pengabdian ini adalah mengembangkan pola pembelajaran pemrograman CNC yang efektif dengan mengintegrasikan pemrograman G Code, Simulator CNC, dan Software CAM. Metode kegiatan melibatkan pelatihan pembelajaran yang mensinkronkan ketiga aspek ini untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kompetensi peserta. Peningkatan paling mencolok terjadi pada penguasaan pengoperasian Software Simulator CNC, dengan peningkatan sebesar 37,9%. Selain itu, penguasaan Pemrograman CNC G Code Standard juga mengalami peningkatan sebesar 18,2%. Peningkatan yang baik juga terlihat pada penguasaan pengoperasian Software CAM, pemahaman tentang bagaimana Software CAM dapat membantu dalam pembelajaran pemrograman CNC, dan penguasaan pengoperasian mesin CNC, masing-masing dengan peningkatan sebesar 20,7%, 20,0%, dan 32,1%. Hasil ini menunjukkan bahwa pendekatan terintegratif yang mensinkronkan pemrograman G Code, Simulator CNC, dan CAM dalam pembelajaran memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kompetensi peserta. Dampak positif dari kegiatan ini juga berpotensi meningkatkan kualitas pembelajaran pemrograman CNC di sekolah-sekolah. Kegiatan ini memberikan bukti nyata bahwa pendekatan pembelajaran yang interaktif dan terintegratif dapat berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam pemrograman CNC, sebuah keterampilan yang sangat penting dalam dunia industri modern. Oleh karena itu, model pengembangan pola pembelajaran ini memiliki potensi untuk menjadi pedoman bagi pengembangan pendidikan teknologi CNC di masa depan.