Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Perubahan Daya Dukung Sumberdaya Air Berdasarkan Ketersediaan dan Kebutuhan Air di DAS Gembong Tahun 2010-2020 Mega Widiyaningsih; Chatarina Muryani; Rahning Utomowati
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jsal.2021.008.02.1

Abstract

ABSTRAKPerubahan penggunaan lahan terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Gembong Kabupaten Karanganyar khususnya di Kecamatan Tawangmangu yang terletak di bagian hulu DAS Gembong terjadi akibat meningkatnya pengembangan kawasan wisata. Sebagai pengatur tata air dan kawasan resapan, keberadaannya perlu dilestarikan fungsinya untuk menjaga keseimbangan ekosistem di DAS tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya dukung sumber daya air, dan perubahan daya dukung sumber daya air dari tahun 2010 hingga 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan keruangan. Perhitungan ketersediaan air disimulasikan berdasarkan data curah hujan dan iklim, sedangkan kebutuhan air dihitung berdasarkan berbagai macam peruntukan kebutuhan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya dukung sumber daya air di DAS Gembong pada tahun 2010 dan 2020 dalam keadaan surplus. Tahun 2010 terjadi surplus penggunaan air sebesar 24,163,553.54 m3 per tahun, sedangkan tahun 2020 juga terjadi surplus air sebesar 23,550,429.40 m3 per tahun. Berdasarkan nilai daya dukung sumber daya air antara tahun 2010 hingga 2020 telah mengalami perubahan yang cukup signifikan karena mengalami penurunan yang cukup tinggi sebesar 1,360,828.92 m3.Kata kunci: daya dukung, kebutuhan air, persediaan air, sumber daya airABSTRACTChanges in land use occur in the Gembong Watershed (DAS) Karanganyar Regency, especially in Tawangmangu District, which is located in the upstream part of the Gembong Watershed, due to the increasing development of tourist areas. As a regulator of water systems and catchment areas, its function needs to be preserved to maintain the balance of the ecosystem in the watershed. The research objective was to determine the carrying capacity of water resources and their changes from 2010 to 2020. The research method used was a quantitative descriptive method with a spatial approach. Calculation of water availability is simulated based on rainfall and climate data; while water demand is calculated based on various uses of water needs. The results showed that the carrying capacity of water resources in the Gembong watershed in 2010 and 2020 was in a state of surplus. In 2010 there was a water use surplus of 24,163,553.54 m3 per year, while in 2020 there was also a water surplus of 23,550,429.40 m3 per year. Based on the value of the carrying capacity of water resources between 2010 and 2020, there has been a significant change due to a fairly high decline of 1,360,828.92 m3.Keywords: carrying capacity, water demand, water supply, water resources
Optimalisasi Peran Masyarakat Dalam Mekanisme Pencegahan Infeksi Covid-19 Dalam Program KKN Melalui Program Pendidikan Dan Kesehatan Di Kawasan Kabupaten Kulonprogo Dan Bantul Okid Parama Astirin; Diastama Anggita Ramadhan; Rahning Utomowati
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat) Vol 10, No 1 (2021): Mei
Publisher : LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/semar.v10i1.46200

Abstract

Selama pandemi Covid-19 di mana setiap orang disarankan untuk melakukan physical distancing, program KKN di Universitas Sebelas Maret (UNS) ditetapkan oleh Rektor untuk tetap berlangsung dengan sejumlah penyesuaian. Pelaksanaan KKN dilakukan di lokasi tempat tinggal masing-masing dengan dibimbing oleh 1 DPL (dosen Pembimbing Lapangan) dengan penugasan  20 orang mahasiswa. Pelaksanaan KKN era Covid 19 dilakukan dengan beberapa metode. Metode yang dilakukan oleh mahasiswa ada 2 macam yaitu metode secara daring, metode luring (namun tetap melakukan protokol kesehatan) dan metode penyampaian pesan melalui berbagai media tidak secara online (memasang poster, menyebarkan leaflet, memasang banner, memberikan penjelasan kepada masyarakat door to door). Secara umum, meskipun pelaksanaan dilakukan lebih banyak diselenggarakan daring, namun makna pembentukan karakter empati kepada masyarakat yang terdampak Covid 19 maupun lapisan masyarakat yang potensial menerima resiko tertular, dan memiliki peran startegis untuk membentuk karakter mahasiswa. Kegiatan ini memiliki banyak manfaat bagi masyarakat melalui berbagai bentuk bantuan oleh mahasiswa peserta KKN
Daya Dukung Lahan dan Daya Dukung Permukiman dengan Pendekatan Kemampuan Lahan di Kecamatan Sragen dan Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen Hadi Wiwit Hadi Hendro Cahyono; Rahning Utomowati; Rita Noviani
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 11, No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tpwk.2022.30470

Abstract

Abstract: Utilization of land as space for living has the capacity or power to support this use. The carrying capacity of the land is based on the capacity of the area in general land use for consideration. The research objective is to see the carrying capacity and carrying capacity based on the application basis. Data analysis techniques using scoring and overlay methods. The results showed that the carrying capacity of the land was very high, dominating the research area with an area of 6,875.2 ha or 96.30%. The carrying capacity of settlements in Sragen and Sambungmacan Districts is determined by the optimal housing carrying capacity and high housing carrying capacity. The status of the carrying capacity of settlements contained in the research area is due to differences in the total area that is suitable for settlement and the number of inhabitants.
Sumbangan Indeks Kualitas Udara Wilayah sebagai Bagian Pencapaian Sustainable Development Goals (Studi Kasus: Kabupaten Magetan) Dien Rusda Arini; Candra Purnawan; Endang Siti Rahayu; Rahning Utomowati; Nugroho Andi Purnomo
ENVIRO: Journal of Tropical Environmental Research Vol 24, No 2 (2022): September
Publisher : Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, LPPM, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/enviro.v24i2.70452

Abstract

Indeks Kualitas Udara yang selanjutnya disingkat IKU adalah ukuran yang menggambarkan kualitas udara yang merupakan nilai komposit dari parameter kualitas udara yang ditetapkan peraturan perundang-undangan. Indeks Kualitas Udara (IKU) Kabupaten Magetan Tahun 2021 sebesar 85,28 atau kategori “baik” yang berarti bahwa indeks kualitas udara di Kabupaten Magetan masih di bawah target nilai IKU Nasional Tahun 2021 yakni sebesar 87,36 dan masih di bawah target nilai IKU Kabupaten Magetan Tahun 2021 yaitu sebesar 88,42
Pengelolaan Bank Sampah Mandiri Secara Berkelanjutan di Kelurahan Mojosongo Surakarta Diah Apriani Atika Sari; Suryanto Suryanto; Albertus Sentot Sudarwanto; Setya Nugraha; Rahning Utomowati
ENVIRO: Journal of Tropical Environmental Research Vol 24, No 2 (2022): September
Publisher : Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, LPPM, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/enviro.v24i2.70435

Abstract

According to Sustainable Waste Indonesia (SWI) data, less than 10% of plastic waste is recycled and more than 50% still ends up in landfill site. The total volume of waste generated by the City of Surakarta in 2020 is 107,873 tons per year, so a waste management scheme is needed that is the joint responsibility of the government, the private sector and the community. One of the waste management schemes involving community participation is through the Waste Bank. The Waste Bank is one solution to deal with the problem of increasing waste production. The waste bank program is a collective self-subsistent waste management system with the principle of recycling. People who act as bank customers will also benefit by depositing their waste and then saving it through a waste bank and from their savings can be taken as needed. Thus, the waste bank will have a positive impact on the environment and improve economic conditions in a community. The sustainable self-subsistent waste bank management program is a solution in handling waste problems in RW 28, Mojosongo sub-district, Surakarta. The implementation of the waste bank management program in RW 28 Mojosongo Village, among others: 1) the establishment of a waste bank, 2) technical training, 3) implementation and development of the waste bank system.
Efektivitas Strategi Pembelajaran Card Sort Dan Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Geografi Peserta Didik Kelas XI IPS Sub Materi Karakteristik Bioma Di Dunia Di SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Ajaran 2022/2023 Vina Indah Aprilia; Sarwono Sarwono; Rahning Utomowati
GEADIDAKTIKA Vol 3, No 1 (2023): Geadidaktika Januari 2023
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/gea.v3i1.71632

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar geografi antara peserta didik dengan strategi Card Sort, Index Card Match, dan Ekspositori pada mata pelajaran geografi, 2) Mengetahui apakah hasil belajar geografi peserta didik dengan strategi Card Sort lebih baik dibanding dengan strategi Ekspositori, 3) Mengetahui apakah hasil belajar geografi peserta didik dengan strategi Index Card Match lebih baik dibanding dengan strategi Ekspositori. 4) Mengetahui apakah strategi Card Sort lebih efektif dibandingkan Index Card Match terhadap hasil belajar geografi. Penelitian adalah penelitian kuantitatif berjenis Quasi Eksperimental dengan Preetest dan Posttest. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPS SMA N 2 Surakarta, dengan tiga kelas sampel. Uji analisis data yang digunakan adalah uji ANAVA satu arah dan uji Tukey. Hasil penelitian ini adalah: 1) Terdapat perbedaan rataan hasil belajar geografi antara peserta didik yang diajar dengan strategi Card Sort, Index Card Match, dan Ekspositori dibuktikan Fhitung=4,764 > Ftabel=3,083 dan taraf Sig 0,011<0,05. 2) Hasil belajar geografi peserta didik dengan strategi Card Sort lebih baik dibanding Ekspositori dibuktikan nilai Sig 0,042<0,05. 3) Hasil belajar geografi peserta didik dengan strategi Index Card Match lebih baik dibanding Ekspositori dibuktikan nilai Sig 0,015<0,05. 4) Strategi Card Sort tidak lebih efektif dibanding dengan Index Card Match terhadap hasil belajar geografi peserta didik dibuktikan nilai Sig 0,918>0,05.Kata Kunci: Hasil Belajar Geografi, Index Card Match, Card Sort
Pemanfaatan Citra GeoEye-1 Untuk Kajian Kualitas Permukiman dan Kondisi Sosial Ekonomi di Kecamatan Demak Kabupaten Demak Tahun 2020 Muhammad Fuad Ma&#039;sum; Mohammad Gamal Rindarjono; Rahning Utomowati
GEADIDAKTIKA Vol 3, No 2 (2023): Geadidaktika Agustus 2023
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/gea.v3i2.75137

Abstract

Jumlah dan kepadatan penduduk yang bervariasi serta distribusi yang tidak merata pada setiap wilayah permukiman dapat menyebabkan kesenjangan sosial di masyarakat. Sebagian besar wilayah di Kecamatan Demak adalah lahan basah berupa sawah, sementara lahan permukiman yang sempit tetap memiliki konsentrasi jumlah penduduk yang tergolong tinggi sampai saat ini. Wilayah permukiman ini merupakan tempat terkonsentrasinya kegiatan ekonomi di Kabupaten Demak dengan bangunan dan perumahan elit. Kenampakan lahan perkotaan yang rumit dapat memerlukan data pengindraan jauh berupa citra GeoEye-1 untuk mempermudah kajian pada wilayah permukiman. Sehingga penelitian ini berjutuan untuk mengetahui tingkat ketelitian citra GeoEye-1 untuk pemetaan kualitas permukiman, menganalisis kualitas permukiman dan sosial ekonomi, dan mengetahui hubungan antara keduanya di Kecamatan Demak. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan keruangan. Penelitian dilakukan pada tiga desa yang tersebar di Kecamatan Demak yaitu Bintoro, Mangunjiwan, dan Karangmlati. Pengumpulan data dilakukan melalui interpretasi citra, observasi, kusioner, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik confussion matrix, skoring, dan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tingkat ketelitian Citra GeoEye-1 untuk identifikasi kualitas permukiman adalah 94%, (2) Kualitas permukiman di Kecamatan Demak terdiri dari 80% kelas baik dan 20% kelas sedang, (3) Kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Demak terbagi dalam tiga klasifikasi, yaitu 20% kondisi baik, 71% kondisi sedang, dan 9% kondisi buruk. (4) Kondisi sosial ekonomi dan tingkat kualitas permukiman terbukti memiliki hubungan yang signifikan, tingkat hubungan yang kuat dan bersifat searah. Dengan ini masyarakat di Kecamatan Demak diharapkan mampu meningkatkan kondisi sosial ekonomi sehingga nantinya akan berdampak pada meningkatnya kualitas permukiman.
Studi Keruangan Kedai Kopi dan Ekonomi Kognitif-Budaya di Kota Surakarta Tahun 2019 (Suplemen Materi Bahan Ajar Geografi SMA Kelas X Kurikulum 2013 pada Kompetensi Dasar 3.1. Memahami Pengetahuan Dasar Geografi dan Terapannya dalam Kehidupan Sehari–Hari) Wahyu Trianingsih; Yasin Yusup; Rahning Utomowati
GEADIDAKTIKA Vol 1, No 1 (2021): Geadidaktika Januari 2021
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/gea.v1i1.42080

Abstract

This research aims to : (1) determine the distribution of coffee shops inSurakarta in 2019 (2) determine the relationship of coffee shop distribution witheconomic dominance in Surakarta in 2019 (3) determine the characteristics ofcoffee shop visitors in Surakarta in 2019. This research is a quantitative research.The approach in this study is a spatial approach is a map. the results of the researchit can be seen that : (1) The distribution of coffee shops is mostly found in LaweyanDistrict because Laweyan District is an urban center which is the center ofcommunity activity. (2) There is a positive correlation between the distribution ofcoffee shops with the dominance of cognitive-cultural economy. (3) Coffee shopvisitors are residents of productive age, including the upper middle class.