Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH BENTUK FISIK DAN DOSIS PUPUK KOTORAN KAMBING BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH KATE (Pennisetum purpureum cv. Mott) K. A., Manalu; Witariadi, N. M.; Kusumawati, N. N. C.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 1 (2024): Vol. 12 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bentuk fisik dan dosis kotoran kambing terhadap pertumbuhan dan hasil Pennisetum purpureum cv. Mott Penelitian ini dilakukan di rumah kaca, Stasiun Penelitian Sesetan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana di Jalan Raya Sesetan Denpasar. Penelitian berlangsung selama dua belas minggu, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor pertama adalah perlakuan kotoran kambing. Bentuk butiran (BB) dan bentuk halus (BH) faktor kedua adalah perlakuan kotoran kambing dengan dosis 0 ton ha-1 (D0), 10 ton ha-1 (D1), 20 ton ha-1 (D2) dan 30 ton ha-1 (D3). Terdapat delapan perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali sehingga terdapat 32 unit percobaan. Variabel yang diamati yaitu variabel pertumbuhan, variabel hasil dan variabel karakteristik tumbuh tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara bentuk fisik dan dosis terhadap variabel tinggi tanaman, berat kering akar, berat kering daun, berat kering total hijauan. Perlakuan bentuk pupuk halus memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan bentuk pupuk butiran. Dosis 30 ton ha-1 memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan dan hasil panen Pennisetum purpureum cv. Mott. Disimpulkan bahwa terjadi interaksi antar bentuk pupuk dan dosis serta perlakuan bentuk halus dan dosis 30 ton ha-1 memberikan respon terbaik pada pertumbuhan dan hasil panen tanaman Pennisetum purpureum cv. Mott.
PENGARUH JENIS PUPUK CAIR KOTORAN KAMBING DAN JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha I. P. B. R. A., Pranata; Duarsa, M. A. P.; Kusumawati, N. N. C.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 11 No 3 (2023): Vol. 11 No. 3 Tahun 2023
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk cair kotoran kambing dan jenis tanah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Asystasia gangetica. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca, Jalan Raya Sading nomor 93, Mengwi, Badung, Bali. Penelitian berlangsung selama tiga bulan mulai dari persiapan sampai pemotongan. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola Split Plot dengan dua faktor. Faktor pertama adalah main plot/petak utama yaitu jenis tanah yang terdiri dari tanah Sobangan/latosol (TL), tanah Pengotan/regosol (TR) dan tanah Jimbaran/mediteran (TM). Faktor kedua Subplot/anak petak yaitu pupuk cair kotoran kambing yang terdiri dari kotoran kambing tanpa perlakuan (P1), kotoran kambing + EM4 (P2), kotoran kambing + EM4 + cacahan limbah jagung (P3). Terdapat sembilan kombinasi perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali sehingga terdapat 36 unit percobaan. Variabel yang diamati yaitu variabel pertumbuhan, variabel hasil dan variabel karakteristik tumbuh tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variabel nisbah berat kering daun dengan berat kering batang luas daun per pot terjadi interaksi. Kombinasi TMP2 menghasilkan nilai tertinggi sebesar 1,87 g pada nisbah berat kering daun dengan berat kering batang, sedangkan pada luas daun perpot kombinasi tertinggi terdapat pada TRP1 dengan nilai 366,24 cm. Pada pertumbuhan dan hasil tanaman Asystasia gangetica penggunaan jenis tanah Pengotan (TR) mendapatkan hasil yang optimal, sedangkan pada jenis pupuk P1 dan P3 juga menghasilkan rataan yang tidak jauh berbeda hasilnya, terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Asystasia gangetica. Kata kunci: Asystasia gangetica, jenis tanah, Pupuk cair kotoran kambing
PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN KOTORAN SAPI DALAM PUPUK CAIR DENGAN CACAHAN LIMBAH JAGUNGPADA BERBAGAI JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha I K. A. U., Wahyudi; Duarsa, M. A. P.; Kusumawati, N. N. C.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 1 (2024): Vol. 12 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian sebagia kotoran sapi dalam pupuk cair dengan cacahan limbah jagung pada berbagai jenis tanah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca, jalan raya Sading nomor 93, Mengwi, Badung, Bali. Penelitian berlangsung selama 3 bulan mulai dari persiapan sampai pemotongan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan pola petak terbagi (Split-Plot) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah main plot/petak utama yaitu jenis tanah yang terdiri dari tanah Mediteran (T1) diperoleh di Jimbaran, tanah Regosol (T2) diperoleh di Pengotan,dan tanah latosol (T3) diperoleh di Sobangan . Faktor kedua Subplot/anak petak yaitu jenis pupuk cair yang terdiri dari pupuk cair kotoran sapi tanpa perlakuan (P1), pupuk cair kotoran sapi + EM4 (P2), pupuk cair kotoran sapi + EM4 + limbah tanaman jagung (P3). Terdapat 9 kombinasi perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali sehingga terdapat 36 unit percobaan. Variabel yang diamati yaitu variabel pertumbuhan, variabel hasil dan variabel karakteristik tumbuh tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara pengantian kotoran sapi dalam pupuk cair dengan cacahan limbah jagung pada berbagai jenis tanah di semua variabel. Penggunaan tanah sobangan cenderung memberikan rataan tertinggi dibandingkan dengan tanah jimbaran maupun pengotan yang secara statistik menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada semua variabel kecuali berat kering daun. Pada variabel berat kering daun, Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha yang ditanam pada tanah latosol (T3) memberikan hasil yang berbeda nyata dengan tanah mediteran. Pada variabel lainnya, ketiga jenis tanah tidak memberikan hasil yang berbeda nyata, namun demikian tanah sobanan cenderung memberikan rataan tertinggi. Perlakuan jenis pupuk cair kotoran sapi + EM4 memberikan rataan tertinggi namun berbeda tidak nyata dengan pupuk kotoran sapi + EM4 + cacahan jagung terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan jenis tanah latosol memberikan hasil terbaik dan cacahan limbah jagung dapat mengganti sebagian kotoran sapi dalam pupuk cair terhadap pertumbuhan dan hasil Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha.
PENGARUH TINGKAT NAUNGAN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha PADA PEMOTONGAN KEDUA K., Gunawan; Witariadi, N. M.; Kusumawati, N. N. C.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 1 (2024): Vol. 12 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat naungan berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha pada pemotongan kedua. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Desa Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung dan penelitian berlangsung dari bulan Mei-Juli 2022. Rancangan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari empat perlakuan dan masing-masing diulang sebanyak tujuh kali, sehingga terdapat 28 unit percobaan. Perlakuan tersebut yaitu: N0: Naungan 0% (tanpa paranet); N1: Naungan 20% (1 lapis paranet); N2: Naungan 40% (2 lapis paranet); dan N3: Naungan 60% (3 lapis paranet). Variabel yang diamati yaitu variabel pertumbuhan, variabel hasil, dan variabel karakteristik tumbuh tanaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat naungan berbeda berpengaruh terhadap variabel pertumbuhan, variabel hasil dan variabel karakteristik tumbuh tanaman. Dapat disimpulkan bahwa tingkat naungan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Asystasia gangetica pada pemotongan kedua. Tingkat naungan 20% dan 40% (N1 dan N2) memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik pada tanaman Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha pada pemotongan kedua.
PRODUKTIVITAS RUMPUT Panicum maximum cv. Trichoglume YANG DIBERI PUPUK DAUN DENGAN DOSIS BERBEDA Y. F., Simbolon; Kusumawati, N. N. C.; Witariadi, N. M.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 2 (2024): Vol. 12 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the productivity of benggala grass (Panicum maximum cv. Trichoglume) which was given with different dosage of foliar fertilizer. This research was conducted in a green house, on Jalan Raya Sading No. 93 mengwi, Badung, starting from July to September 2022. The experimental design used in this study was a completely randomized design (CRD) with four treatments and seven replications. The four treatments dosage of foliar fertilizers were: 0 kg ha-1 (P0), 200 kg ha-1 (P1), 400 kg ha-1 (P2) and 600 kg ha-1 (P3). The variables observed in this research were growth variables, production variables, and growth characteristic variables. The results showed that the plants treated with dosage of 600 kg ha-1 (P3) of foliar fertilizer gave the best results on all variables, both growth, yield and growth characteristics. Based on the results of this study it can be concluded that the of Benggala grass (Panicum maximum cv. Trichoglume) which was given foliar fertilizer with different dosage was able not yet to increase productivity and the foliar fertilizer treatment at dosage of 600 kg ha-1 (P3) shows the best tending results in increasing the productivity of Benggala grass (Panicum maximum cv. Trichoglume).
PENGARUH DOSIS Plant Growth Promorting Rhizobacteria (PGPR) Pennisetum purpureum TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL Asystasia gangetica (L.) Subsp. Micrantha PADA JENIS TANAH BERBEDA E. J., Ketaren; Suryani, N. N.; Kusumawati, N. N. C.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 2 (2024): Vol. 12 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this study was to determine the effects of different doses of plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) on the growth and yield of Asystasia gangetica (L). subsp. Micrantha. The research was conducted at the Sesetan Research Station Greenhouse, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University, and lasted for 8 weeks (2 months). The experimental design used was a completely randomized design with a Split Plot pattern, with three levels of PGPR doses, namely P0 = 0 ml/liter of water, P10 = 10 ml/liter of water, and P20 = 20 ml/liter of water as the subplots. Three different types of soil were used: soil from Farm Sobangan/Latosol (TL), Farm Pengotan/Regosol (TR), and Farm Bukit Jimbaran/Mediterranean (TM), as the main plots. This resulted in nine treatment combinations: TLP0, TLP10, TLP20, TRP0, TRP10, TRP20, TMP0, TMP10, and TMP20. Each treatment was replicated four times, resulting in a total of 36 experimental units/pots. The variables observed included growth variables, yield variables, and plant characteristics. The results showed that the application of PGPR at a dose of 10 ml/liter of water on latosol soil delayed the flowering time of Asystasia gangetica (L). subsp. Micrantha. In conclusion, the application of PGPR doses was not able to enhance the growth and yield of Asystasia gangetica (L). subsp. Micrantha.
PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN KOTORAN SAPI DENGAN LIMBAH JAGUNG PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha R. A., Bernardi; Duarsa, M. A. P.; Kusumawati, N. N. C.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 1 (2024): Vol. 12 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggantian sebagian kotoran sapi dengan limbah jagung pada berbagai dosis terhadap pertumbuhan dan hasil Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha. Penelitian telah dilaksanakan di Rumah Kaca, Stasiun Penelitian, di Jalan Raya Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan terhitung dari persiapan sampai pengambilan data menggunakan rancangan acak lengkap pola (RAL) pola Split Plot dengan empat ulangan. Petak utama/main plot adalah jenis kotoran sapi yaitu, kotoran sapi + air (KS1), kotoran sapi + EM4 (KS2), dan kotoran sapi + EM4 + limbah jagung (KS3) dan anak petak/sub plot adalah dosis pupuk yaitu tanpa pupuk (D0), 10.000 l ha-1 (D1), 20.000 l ha-1 (D2) dan 30.000 l ha-1 (D3). Variabel yang diamati yaitu variabel pertumbuhan, hasil hijauan dan karakteristik tumbuh Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggantian sebagian kotoran sapi dengan limbah jagung pada berbagai dosis tidak terjadi interaksi terhadap pertumbuhan dan hasil hijauan Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha. Penggantian sebagian kotoran sapi dengan limbah jagung dapat digunakan dalam pembuatan pupuk organik cair. Pemberian dosis pupuk 20.000 l ha-1 (D2) cenderung memberikan pertumbuhan dan hasil paling baik dibandingkan dosis 0 l ha-1 (D0), 10.000 l ha-1 (D1) dan 30.000 l ha-1 (D3). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggantian sebagian kotoran sapi dengan limbah jagung dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair dan pemberian dosis 20.000 l ha-1 (D2) menghasilkan pertumbuhan dan hasil hijauan paling baik.
PENGARUH PENGGANTIAN PUPUK ORGANIK CAIR KOTORAN KAMBING DENGAN LIMBAH JAGUNG PADA BERBAGAI DOSIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL HIJAUAN Asystasia gangetica A. T., Mukti; Duarsa, M. A. P.; Kusumawati, N. N. C.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 11 No 3 (2023): Vol. 11 No. 3 Tahun 2023
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian pupuk organik cair kotoran kambing dengan limbah jagung pada berbagai dosis terhadap pertumbuhan dan hasil hijauan Asystasia gangetica. Penelitian telah dilaksanakan di Rumah Kaca, di Jalan Raya Sading Nomor: 93, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Penelitian ini berlangsung selama empat bulan, pengambilan data menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Petak Terbagi (Split-Plot Design) dengan dua faktor. Main plot adalah penggantian pupuk cair kotoran kambing yang terdiri dari kotoran kambing + air (KK1), kotoran kambing + EM4 + air (KK2), dan kotoran kambing + EM4 + limbah jagung + air (KK3) dan subplot adalah dosis pupuk cair kotoran kambing yang terdiri dari 0 l ha-1 (D0), 5.000 l ha-1 (D1), 10.000 l ha-1 (D2), 15.000 l ha-1 (D3). Terdapat 12 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak empat kali sehingga terdapat 48 pot percobaan. Variabel yang diamati yaitu variabel pertumbuhan, hasil hijauan dan karakteristik Asystasia gangetica. Tidak terjadi interaksi antara penggantian pupuk dan dosis pupuk terhadap pertumbuhan dan hasil hijauan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian jenis pupuk kotoran kambing + EM4 + limbah jagung + air (KK3) cenderung memberikan pertumbuhan dan hasil Asystasia gangetica paling baik dibandingkan kotoran kambing + air (KK1) dan kotoran kambing + EM4 + air (KK2). Pemberian dosis pupuk 5.000 l ha-1 (D1) cenderung memberikan pertumbuhan paling baik dibandingkan dosis 0 l ha-1 (D0), 10.000 l ha-1 (D2) dan 15.000 l ha-1 (D3). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa limbah jagung dapat menggantikan pupuk kotoran kambing sebanyak 50% untuk pertumbuhan dan hasil Asystasia gangetica. Kata kunci: jenis pupuk, dosis pupuk, Asystasia gangetica, pertumbuhan, hasil.
PRODUKTIVITAS TANAMAN Asystasia gangetica (L.) Subsp. Micrantha YANG DIPUPUK LIMBAH BUAH NAGA N. M., WITARIADI; KUSUMAWATI, N. N. C.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 26 No 1 (2023): Vol. 26 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIP.2023.V26.i01.p05

Abstract

The experiment aimed to determine the productivity of A. gangetica (L.) Subsp. Micrantha fertilized by dragon fruit waste. The experiment lasted for 3 months, with a completely randomized design (CRD) consisting of 5 treat- ments and 8 replications. The treatments were: D0: 0 l ha-1, D1: 2.500 l ha-1, D2: 5.000 l ha-1, D3: 7.500 l ha-1 and D4: 10.000 l ha-1. Variables observed: plant height, number of tillers, number of branches, number of leaves, leaf area per pot, dry weight of leaves, dry weight of stems, ratio of leaf dry weight to stem dry weight, total dry weight of forage, root dry weight, and weight ratio total dry weight of forage by root dry weight. The results showed that the utilization of dragon fruit waste as liquid organic fertilizer could increase the productivity of A. gangetica (L.) subsp. Micrantha. Treatment with fertilizer dosage of 2.500-10.000 l ha-1 was able to increase plant productivity in all variables except for the ratio of leaf dry weight to stem dry weight and the ratio of total dry weight of forage to root dry weight gave the same results. The dosage 10.000 l ha-1 is the best dosage in producing the highest produc- tivity compared to other treatments. It can be concluded that the utilization of dragon fruit waste as liquid organic fertilizer can increase the productivity of A. gangetica (L.) subsp. Micrantha the best dosage with at 10,000 l ha-1