Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ENERGY BALANCE AND PERFORMANCE OF BALI CATTLE FED WITH DIFFERENT TYPES AND COMPOSITIONS OF FORAGE Suryani, N. N.; Mahardika, I G.; Putra, S.; Sujaya, N.
E-Journal Of Animal Science Udayana University Vol 1, No 1, Tahun 2012
Publisher : E-Journal of Animal Science Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.094 KB)

Abstract

An experiment was carried out to determine the energy balance and performance of bali cattle fed different forage compositions. Randomized Block Design consisted of four feed treatments with 3 block of weight live as replicates were used in this study. The initial weight of male bali cattle used range between 181-265 kg. These four treatments based on dry matter (DM) were: A (45% elephant grass + 0% rice straw + 15% glyricidia + 10% calliandra + 30% concentrate); B (30% elephant grass +10% rice straw + 20% glyricidia + 10% calliandra+ 30% concentrate) ; C (15% elephant grass +20% rice straw + 25% glyricidia +10% calliandra + 30% concentrate)  and treatmen D (0% elephant grass + 30% rice straw + 30% glyricidia  + 10% calliandra+ 30% concentrate) . Variables which were measured: nutrient consumption, balance energy, energy retention, weight gain and FCR. The results showed that Dry Matter and energy intake were highest in treatment C, but not significantly different (P>0.05) compare with the others. Weight gain was significantly the highest (P<0.05) in treatment C and FCR significantly the lowest (P<0.05). Energy retention treatments B, C and D did not show significant differences (P> 0.05) but in the A treatment significantly the lowest (P<0.05). Heat production significantly the lowest (P<0.05) in treatment D compared to treatment A and C. It could be concluded that the ration C gave lowest FCR and had higest weight gain compared to others treatment.
PELAYANAN KESEHATAN HEWAN PADA SAPI PUTIH DI DESA TARO GIANYAR N. S. Dharmawan; K. Budaarsa; N. N. Suryani; Gede Mahardika
Buletin Udayana Mengabdi Vol 9 No 2 (2010): Volume 9 No.2 – September 2010
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.841 KB)

Abstract

The activity of this community services was carried out on September 20, 2009 at Taro Village, Gianyar Regency. The purpose of this community services is to share knowledge about the health management of livestocks to the Taro cattle’s breeders. The other purposes are to avoid the economic lost caused by the death of animals, by giving animal health service and epizootic septichemic vaccination to the taro cattle. Among this thirty nine taro cattles, twenty five (64.10%) were vaccinated with epizootic septichemic vaccine and three of them were injected with B complex vitamin. All the cattle were also sprayed with insecticide to control the insect attack. From the enormous responses and enthusiasm of the Taro cattle’s breeders, it can be concluded that the activity came into satisfying result. Since the taro cattles are an asset in Bali, in the future the similar activities should be done regularly. It is suggested that the government should spend budget for taro cattle maintenances and their health services.
PENGENALAN KULIT KOPI TERFERMENTASI SEBAGAI PAKAN KELINCI DI DESA RIANG GEDE, KECAMATAN TABANAN, KABUPATEN TABANAN I. M. Nuriyasa; I. M. Mastika; G. A. M. K. Dewi; N. N. Suryani; E Puspani; D. P. M. A Candrawati
Buletin Udayana Mengabdi Vol 13 No 2 (2014): Vol 13, No. 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1384.817 KB)

Abstract

Farmers in Riang Gede village, Tabanan District, Tabanan regency generally raise rabbits traditionally by providing grass field as basic feed and concentrate supplementation very minimum. Short course on diet manufacturing techniques in the form of pellets was performed in Juni 2014, aims to introduce the feed pellets, according to the rabbit nutrient requirements standard. Short course was suported by Tabanan Departement of Animal Production and Animal Sciense Post Gradute Program, Udayana University. This training introduces fermented of coffee leather as rabbit diet formulation in pellet form. There were 18 local famers and 9 farmer’s wife and 5 Riang Gede community leaders. The teams presented about (1) Rabbit nutrient requirment, (2) Prospect of rabbit, (3) energy and protein balance, (4) rabbit desease dan (4) diet manufacturing techniques in the form of pellets. Farmers can understand the course material and interested in creating a diet in the form of pellets. Based on the limited discussion, it could be seen that participants were very enthusiastic in joining this activity. They used this occasion for making discussion with the concerned team from Udayana University.Keywords: fermented coffee pulp, rabbit nutrien requirement standard, diet manufacturing techniques in the form of pellets.
EVALUASI PADANG PENGGEMBALAAN ALAMI MARONGGELA DI KABUPATEN NGADA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Siba F. G; I. W. Suarna; N. N. Suryani
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 20 No 1 (2017): Vol 20, N0 1 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.72 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2017.v20.i01.p01

Abstract

Evaluasi terhadap padang penggembalaan alami untuk memperbaiki kualitas hijauan merupakan salah satustrategi penting dalam peningkatan produksi ternak ruminansia. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakandatabase tentang kondisi padang penggembalaan serta pengelolaan padang penggembalaan yang baik di KabupatenNgada. Kabupateng Ngada merupakan daerah yang sangat potensial bagi pengembangan ternak sapi karenamemiliki padang penggembalaan yang luas. Penelitian dilakukan di padang penggembalaan alami MaronggelaKabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang berlangsung selama 2 musim, yaitu pada akhir musimhujan (bulan Maret) dan akhir musim kemarau (bulan Oktober). Peubah yang diamati pada penelitian ini adalahkomposisi botani dan kualitas hijauan. Padang penggembalaan alami Maronggela didominasi oleh hijauan jenisImperata cylindrica dan Themeda aguens, produksi dan kualitas hijauan tertinggi di akhir musim hujan, sertaproduksi dan kualitas terendah di akhir musim kemarau. Daya tampung padang penggembalaan alami Maronggeladalam satu tahun adalah 1,5 satuan ternak. Kata kunci: database, padang pengembalaan, sapi
PENGGANTIAN RUMPUT GAJAH DENGAN JERAMI PADI SEBAGAI SUMBER ENERGI YANG DISUPLEMENTASI DAUN GAMAL SEBAGAI SUMBER RUMEN DEGRADABLE PROTEIN (RDP) TERHADAP KOMPOSISI TUBUH SAPI BALI I M. Adi Widiadnyana; N. N. Suryani; I P. A. Astawa
Jurnal Peternakan Tropika Volume 1 No. 2 Tahun 2013
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.938 KB)

Abstract

The study is titled replacement elephant grass with rice straw as an energy source supplemented Gliricidia leaves as a source of Rumen Degradable Protein (RDP) on body composition Bali cattle. The experiment was conducted in groups of cattle Wibuh Mandiri, banjo Tangkeban Batuyang Kangin village, Sukawati, Gianyar district, conducted over 12 weeks from 22 July 2011 until 14 October 2011. The design used was a randomized block design (RBD) consisting of 4 treatment diets with three weight groups as replicates. Variables measured were body composition, ie body water content, body fat, body protein and fat retention. Body composition was determined by means of urea space (Rule et al., 1986). The results showed that the replacement of grass with rice straw as a source of energy up to 30% with 30% leaf suplentasi gamal, does not give a significant effect on body water content, protein content of the body and body fat content of Bali cattle. The higher content of rice straw and Gliricidia leaves ration causes increased fat retention
KUALITAS FISIK DAN KANDUNGAN NUTRIEN RANSUM BROILER YANG DITAMBAHKAN DUCKWEED DIFERMENTASI Saccharomyces cerevisiae I N. S., Govinda; Suryani, N. N.; Mariani, N. P.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 2 (2024): Vol. 12 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan kandungan nutrien ransum yang ditambahkan duckweed difermentasi Saccharomyces cerevisiae. Ransum komersial yang digunakan yaitu Br-2 dari PT.Wonokoyo dan duckweed diambil dari alam. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan empat ulangan pada kualitas fisik serta metode perhitungan pada kandungan nutrien, terdiri dari R0 100% ransum, R1 95% ransum + 5% duckweed terfermentasi, R2 90% ransum + 10% duckweed terfermentasi dan R3 85% ransum + 15% duckweed terfermentasi. Variabel yang diamati meliputi kualitas fisik (Densitas, daya larut dan daya serap air) dan kandungan nutrien (BK, BO, abu, PK dan SK). Hasil penelitian menunjukkan terhadap kualitas fisik ransum, substitusi 5-15% menurunkan (P<0,05) densitas ransum sebesar 521,01-476,06g/l dan meningkatkan (P<0,05) daya serap air sebesar 2,02-2,24% dibandingkan dengan ransum tanpa penambahan duckweed yang mempunyai densitas sebesar 554,37g/l dan daya serap air sebesar 1,78%, sedangkan daya larut air semua perlakuan menunjukkan nilai berbeda tidak nyata (P>0,05) yaitu masing-masing sebesar 17,24%, 17,27%, 16,17% dan 19,76%. Kandungan nutrien meningkat kecuali pada BO. Kesimpulan dari penelitian ini penambahan duckweed dapat menurunkan densitas, meningkatkan daya serap, tidak berpengaruh terhadap daya larut air, meningkatkan BK, abu, PK dan SK namun menurunkan BO dalam ransum.
KUALTIAS FISIK DAN KANDUNGAN NUTRIEN DUCKWEED DIFERMENTASI Saccharomyces cerevisiae I N. A. M., Diarta; Suryani, N. N.; Suarna, I W.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 2 (2024): Vol. 12 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan kandungan nutrien duckweed yang difermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae. Materi penelitian adalah duckweed yang diperoleh dengan cara pengambilan di alam, duckweed difermentasi menggunakan starter Saccharomyces cerevisiae yang difermentasikan selama 72 jam (3 hari). Rancangan yang digunakan adalah deskriptif komparatif dengan membandingkan duckweed tidak difermentasi (DNF) dan duckweed yang difermentasi (DF). Variabel yang diamati pada sifat fisik yaitu densitas, daya serap air, daya larut air, dan kandungan nutrien yaitu bahan kering, bahan organik, abu, protein kasar, serat kasar. Hasil penelitian menujukkan densitas DNF dan DF masingmasing 321,58 g/ml dan 456,10 g/ml, daya serap air 3,89% dan 3,49%, daya larut air 8,71% dan 13,69%, bahan kering 90,74% dan 92,90%, bahan organik 68,41% dan 74,29%,abu 31,58% dan 25,70%, protein kasar 22,17% dan 23,87%, serat kasar 17,60% dan 16,24%. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa duckweed yang difermentasi mampu meningkatkan densitas, daya larut air, bahan kering, bahan organik, dan protein kasar, namun adanya penurunan terhadap daya serap air, abu dan serat kasar.
PENGARUH DOSIS Plant Growth Promorting Rhizobacteria (PGPR) Pennisetum purpureum TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL Asystasia gangetica (L.) Subsp. Micrantha PADA JENIS TANAH BERBEDA E. J., Ketaren; Suryani, N. N.; Kusumawati, N. N. C.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 2 (2024): Vol. 12 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this study was to determine the effects of different doses of plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) on the growth and yield of Asystasia gangetica (L). subsp. Micrantha. The research was conducted at the Sesetan Research Station Greenhouse, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University, and lasted for 8 weeks (2 months). The experimental design used was a completely randomized design with a Split Plot pattern, with three levels of PGPR doses, namely P0 = 0 ml/liter of water, P10 = 10 ml/liter of water, and P20 = 20 ml/liter of water as the subplots. Three different types of soil were used: soil from Farm Sobangan/Latosol (TL), Farm Pengotan/Regosol (TR), and Farm Bukit Jimbaran/Mediterranean (TM), as the main plots. This resulted in nine treatment combinations: TLP0, TLP10, TLP20, TRP0, TRP10, TRP20, TMP0, TMP10, and TMP20. Each treatment was replicated four times, resulting in a total of 36 experimental units/pots. The variables observed included growth variables, yield variables, and plant characteristics. The results showed that the application of PGPR at a dose of 10 ml/liter of water on latosol soil delayed the flowering time of Asystasia gangetica (L). subsp. Micrantha. In conclusion, the application of PGPR doses was not able to enhance the growth and yield of Asystasia gangetica (L). subsp. Micrantha.
KECERNAAN DAN PRODUK FERMENTASI RUMEN (IN VITRO) RANSUM SAPI BALI INDUK DENGAN LEVEL ENERGI BERBEDA Mariani, N. P.; Suryani, N. N.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 19 No 3 (2016): Vol 19, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.756 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2016.v19.i03.p01

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui kecernaan dan produk fermentasi rumen secara in vitro ransum sapi baliinduk dengan level energi berbeda. Ransum disusun iso protein dengan level energi berbeda. Rancangan percobaanyang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Adapunperlakuan tersebut adalah perlakuan A: ransum dengan protein 9% dan energi 2000 kkal/kg, perlakuan B: ransumdengan protein 9% dan energi 2150 kkal/kg, perlakuan C: ransum dengan protein 9% dan energi 2300 kkal/kg, danperlakuan D: ransum dengan protein 9% dan energi 2450 kkal/kg. Peubah yang diukur adalah kecernaan bahankering dan bahan organik, produk fermentasi (pH, NNH3, dan VFA total) rumen. Hasil penelitian menunjukkanbahwa kecernan bahan kering, bahan organik, pH, NNH3 dan VFA total pada fermentasi 4 jam tidak menunjukkanperbedaan yang nyata diantara perlakuan. Level energi berpengaruh terhadap kecernaan bahan kering, bahanorganik, pH, NNH3 dan VFA total pada fermentasi 24 jam. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kecernaan bahankering dan bahan organik, NNH3 dan VFA total tertinggi pada fermentasi 24 jam pada perlakuan B yaitu 42,87%;45,40%; 3,91mMol dan 98,18 mMol.
PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN TERNAK BABI BALI DI KABUPATEN GIANYAR PROVINSI BALI Suarna, I. W.; Suryani, N. N.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18 No 2 (2015): Vol 18, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.064 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2015.v18.i02.p06

Abstract

Babi bali bila dilihat dari potensi genetisnya menghasilkan banyak lemak sehingga babi bali lebih mendekati kepada babi tipe lemak. Karakteristik babi bali seperti tersebut sangat potensial untuk dijadikan babi gulingkarena komposisi lipatan lemak setelah kulit akan memberikan aroma dan tekstur babi guling yang sangat baik. Produk kuliner asal babi yang sangat digemari dan telah menjadi branding Kabupaten Gianyar adalah babi guling. Sementara, jenis (breed) babi yang paling baik untuk diguling adalah babi bali yang menempati jumlah populasi paling kecil di Kabupaten Gianyar. Fenomena kontroversial tersebut perlu dicarikan solusi agar Gianyar tetap menjadi kabupaten yang terkenal dengan babi guling gianyar. Pencermatan terhadap peluang dan tantangan pengembangan babi bali bertumpu pada integrasi lima pilar utama yakni peternak, desa adat, pemerintah daerah, pengusaha, dan akademisi. Sinergisme kelima pilar tersebut menghasilkan strategi pengembangan babi bali sebagai akselerasi mencapai pertumbuhan babi yang lebih cepat sehingga produktivitas pemeliharaan babi bali dapat ditingkatkan tanpa mengurangi kualitas babi bali sebagai komuditas babi guling yang menjanjikan.