Background: Fatigue is one of the most common and disturbing symptoms experienced by cancer patients during and after treatment. Reflexology as a complementary intervention is increasingly being studied for its ability to improve the quality of life of patients, including reducing fatigue. Purpose: To systematically review the effectiveness of reflexology therapy in reducing fatigue levels in cancer patients based on the latest scientific evidence. Methods: A systematic literature search was conducted in PubMed, ScienceDirect, and Google Scholar databases using the keywords “reflexology”, “cancer”, and “fatigue”. Included articles were quantitative studies published in 2015–2024 using reflexology interventions in cancer patients, and measuring fatigue as one of the main variables. Article selection followed the PRISMA guidelines, and the final eight studies were analyzed qualitatively. Results: Eight articles were analyzed, seven of which showed significant results that reflexology therapy can significantly reduce fatigue. The types of cancer studied varied, ranging from breast, lung, colorectal, to gynecological cancer. Reflexology therapy was carried out with a frequency of between two and five times per week for two to six weeks. Although there was one study that did not show significant results, overall reflexology therapy was considered effective and safe as a complementary approach. Conclusion: Reflexology therapy has been shown to be generally effective in reducing fatigue in cancer patients. This intervention can be part of a holistic approach to cancer care.   Keywords: Cancer; Complementary Therapy; Fatigue; Reflection Therapy.   Pendahuluan: Fatigue merupakan salah satu gejala paling umum dan mengganggu yang dialami pasien kanker selama dan setelah menjalani pengobatan. Terapi refleksi sebagai intervensi komplementer semakin banyak diteliti karena kemampuannya dalam meningkatkan kualitas hidup pasien, termasuk dalam mengurangi kelelahan. Tujuan: Untuk mengkaji secara sistematik efektivitas terapi refleksi dalam menurunkan tingkat fatigue pada pasien kanker berdasarkan bukti-bukti ilmiah terbaru. Metode: Penelusuran literatur dilakukan secara sistematis pada database PubMed, ScienceDirect, dan Google Scholar menggunakan kata kunci “reflexology”, “cancer”, dan “fatigue”. Artikel yang dimasukkan adalah studi kuantitatif yang dipublikasikan tahun 2015–2024 dengan menggunakan intervensi refleksi pada pasien kanker, dan mengukur fatigue sebagai salah satu variabel utama. Seleksi artikel mengikuti pedoman PRISMA, dan delapan studi akhir dianalisis secara kualitatif. Hasil: Delapan artikel yang dianalisis, tujuh di antaranya menunjukkan hasil signifikan bahwa terapi refleksi dapat menurunkan fatigue secara bermakna. Jenis kanker yang diteliti bervariasi, mulai dari kanker payudara, paru, kolorektal, hingga ginekologi. Terapi refleksi dilakukan dengan frekuensi antara dua hingga lima kali per minggu selama dua hingga enam minggu. Meskipun terdapat satu studi yang tidak menunjukkan hasil signifikan, secara keseluruhan terapi refleksi dinilai efektif dan aman sebagai pendekatan komplementer. Simpulan: Terapi refleksi terbukti secara umum efektif dalam menurunkan kelelahan pada pasien kanker. Intervensi ini dapat menjadi bagian dari pendekatan holistik dalam perawatan kanker.   Kata Kunci: Fatigue; Kanker; Kelelahan; Terapi Komplementer; Terapi Refleksi.