Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Onset Pengeluaran ASI Pada Ibu Post Partum Sectio Caesarea Efendi, Dian Puspita; Latief, Kamaluddin; Musyahadah, Dedeh
JURNAL KESEHATAN Vol 2 No 1 (2017): Jurnal STIKES Banten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tidak keluarnya ASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan menjadi salah satu penyebab tidak terwujudnya pemberian ASI ekslusif. Terlambatnya pengeluaran ASI dapat disebabkan oleh terhambatnya sekresi oksitosin yang sangat berperan dalam kelancaran pengeluaran ASI. Pijat oksitosin merupakan salah satu cara yang efektif untuk merangsang sekresi oksitosin. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI pada ibu bersalin. Peneliti menggunakan rancangan Post Test Only with Contol Group. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Nonprobality Sampling dengan Consecutive Sampling. Sampel berjumlah 40 ibu post partum sectio caesarea yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 20 orang kelompok intervensi yang diberikan pijat oksitosin dan 20 orang kelompok kontrol yang tidak diberikan pijat oksitosin. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan data dianalisa dengan uji fisher exact test (tingkat kemaknaan 0.05). Hasil uji fisher exact test menunjukkan didapatkan nilai p value 0,111 yang berarti p>(0,05) yang artinya bahwa tidak ada pengaruh signifikan onset pengeluaran ASI antara ibu post partum SC yang diberikan pijat oksitosin dan yang tidak diberikan pijat oksitosin.
Hubungan Antara Toilet Training Dan Faktor Lain Terhadap Kebiasaan Mengompol Pada Anak Usia Prasekolah 3-5 Tahun di Tk Islam Al-Khoiriyah Dan Tk Islam Nur Fatahillah Kusumadewi, Feny; Indrianita, Chris; Latief, Kamaluddin
JURNAL KESEHATAN Vol 2 No 3 (2018): Jurnal STIKES Banten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyaknya anak prasekolah yang masih mengompol, padahal pada usia ini anak sudah mampu mengontrol kandung kemihnya, oleh karena itu salah satu teknik untuk mencegah terjadinya mengompol pada anak usia prasekolah adalah latihan toilet training. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara toilet training dan faktor lain terhadap kebiasaan mengompol pada anak usia prasekolah di TK Islam Al-Khoiriyah dan Nur Fatahillah Tangerang Selatan. Metode Penelitian, menggunakan rancangan Cross Sectional Desaign dengan jumlah sampel sebanyak 106 responden dengan metode purposive sampling dan menggunakan alat ukur berupa kuesioner. Hasil penelitian, bahwa tidak ada hubungan antara umur anak (p 0.055), status pekerjaan ibu (p 0,060) dan pengetahuan ibu (p 0,498) terhadap kebiasaan mengompol, dan ada hubungan antara jenis kelamin anak (p 0,031), kesiapan anak (p 0,032), umur ibu (p 0,035), pendidikan ibu (p 0,023) dan sikap ibu (p 0,005) terhadap kebiasaan mengompol pada anak usia prasekolah. Kesimpulan, agar anak dapat mengatasi kebiasaan mnegompolnya maka perlu adanya penerapan toilet training yang baik dan benar oleh ibu.
Pengaruh Senam Kaki Diabetik Terhadap Intensitas Nyeri Neuropati Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Susilawati, Ela; Latief, Kamaluddin; Falinda, Novi
JURNAL KESEHATAN Vol 1 No 4 (2016): Jurnal STIKES Banten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persatuan Endokrinologi Indonesia (PARKENI, 2006). Menyebutkan bahwa neuropati diabetik disertai adanya nyeri merupakan komplikasi yang paling sering dijumpai pada DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam kaki diabetik terhadap intensitas nyeri neuropati diabetik pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Pagedangan Kabupaten Tangerang Tahun 2014. Desain Penelitian yang digunakan adalah pre experimental design dengan rancangan one group pretest posttest selama 4 hari dengan perlakuan 1 hari sekali. Sampel penelitian ini sebanyak 32 responden. Hasil Penilitian dengan hasil uji statistik t dependent diperoleh nilai p value 0,000 (< 0,05).Adanya pengaruh senam kaki diabetik terhadap intensitas nyeri neuropati diabetik pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Pagedangan Kabupaten Tangerang Tahun 2014. Rekomendasi penelitian ini adalah senam kaki dapat diaplikasikan dalam praktik keperawatan dan kepada responden maupun keluarga responden agar mengetahui manfaat dari senam kaki dan bisa mengaplikasikan senam kaki secara mandiri.
Acceptance for a booster dose of COVID-19 vaccine in Indonesia: A follow-up study Harapan, Harapan; Maelani, Imelda; Anwar, Samsul; Latief, Kamaluddin; Mellinia, Sania A.; Nanda, Cut M.; Nainu, Firzan; Nirwana, Aura; Aksa, Rahmad; Sarifuddin, Sarifuddin; Astri, Yesi; Fathima, Raisha; Nalapraya, Widhy Y.; Ikram, Ikram; Mutiara, Suci; Syahraini, Aigia; Mudatsir, Mudatsir
Narra J Vol. 5 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Narra Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52225/narra.v5i1.803

Abstract

The coronavirus disease 2019 (COVID-19) vaccination program in Indonesia has been implemented as a key strategy to mitigate the spread of the virus within communities. The success of this program depends on public acceptance of COVID-19 vaccines, including booster doses. The aim of this study was to assess the acceptance of the COVID-19 booster dose in Indonesia and to identify factors influencing individuals' acceptance. A cross-sectional study was conducted across 34 provinces in Indonesia on June 2023. Logistic regression analysis was used to identify the factors associated with booster dose uptake. The findings revealed that 88.8% (2,049/2,308) of respondents were willing to receive a booster dose if provided free of charge by the Indonesian government. However, acceptance decreased to 61.7% when respondents were informed of a 20% likelihood of side effects, even with a reported 95% vaccine efficacy. Adjusted logistic regression analysis identified ten significant factors associated with booster dose acceptance: sex, age, religion, history of previous COVID-19 infection, type of primary vaccine received, belief in vaccine-related conspiracy theories, trust in traditional medicine conspiracies, confidence in natural immunity, perceived vaccine efficacy, and perceived vaccine effectiveness. These findings suggest that acceptance of COVID-19 booster doses in Indonesia is influenced by intrinsic and extrinsic factors, including limited knowledge of booster dose benefits and concerns about potential side effects. To enhance public acceptance, targeted health campaigns and educational initiatives should be intensified, emphasizing the safety, efficacy, and importance of booster vaccinations in controlling the COVID-19 pandemic.
ANALISIS KETAHANAN HIDUP PASIEN SEPSIS DI RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG Purwadi, Happy Novriyanti; Aristadila, Nova Seftya; Latief, Kamaluddin
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 2 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 2, Mei 2019
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.275 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i2.2

Abstract

Latar belakang: Sepsis yaitu adanya respon inflamasi karena infeksi. Ada beberapa faktor risiko yang dianggap berperan pada kejadian sepsis, antara lain usia, jenis kelamin, status pembiayaan, diabetes mellitus, infeksi saluran kemih, imobilisasi, decubitus, cardiac arrest, gangguan fungsi hati, gagal ginjal, pneumonia, peritonitis, pemasangan infus, kateter, intubasi, ventilator, kadar hemoglobin, albumin, leukosit dan trombosit.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan retrospektif yaitu menggunakan studi pendekatan kuantitatif dengan subjek dari data rekam medik pasien yang telah dirawat inap di ruang ICU dan perawatan penyakit dalam RSU Kabupaten Tangerang pada tahun 2016-2017. Menggunakan total sampling yaitu 126.Hasil: Distribusi angka kematian tertinggi terdapat pada tahun 2016 yaitu sebanyak 76 pasien (55,0%) dan pada tahun 2017 yaitu sebanyak 62 pasien (44,9%). Variabel yang terbukti secara statistik memiliki hubungan yang bermakna dan merupakan faktor risiko adalah Diabetes Mellitus (p=0,032, Hazard Ratio=4,082; CI 95%= 1,128-14,768) dengan survival rate 11 hari, Cardiac Arrest (p=0,001, Hazard Ratio=3,446; CI 95%= 1,700-6,985) dengan survival rate 7 hari, Gagal Ginjal (p=0,000, Hazard Ratio=5,953; CI 95%= 2,479-14,294) dengan survival rate 8 hari, Pemasangan Kateter (p=0,072, Hazard Ratio=0,494; CI 95%= 0,229-1,065) dengan survival rate 17 hari, Pemasangan Intubasi Ventilator (p=0,010, Hazard Ratio=2,875; CI 95%= 1,285-6,434) dengan survival rate 13 hari.Kesimpulan: Didapatkan gambaran distribusi kematian sepsis, analisis ketahanan hidup pasien sepsis serta variabel faktor yang berpengaruh terhadap kematian pasien akibat sepsis. Background: Sepsis is the presence of an inflammatory response due to infection. There are several risk factors that are considered to play a role in the incidence of sepsis, including age, sex, financing status, diabetes mellitus, urinary tract infections,immobilization, decubitus, cardiac arrest, liver function impairment, renal failure, pneumonia, peritonitis infusion,intubation, ventilator, hemoglobin level, albumin, leucocytes and platelets.Methods: This research is an analytical study with a retrospective design that uses a quantitative approach study with subjects from medical record data of patients who have been admitted to the ICU room and treatment of diseases in Tangerang General Hospital in 2016-2017. Using total sampling is 126.Results: Distribution of the highest mortality rate was in 2016 as many as 76 patients (55,0%) and in 2017 that is as many as 62 patients (44,9%). Variables that were statistically proven to have a significant association and were risk factors were Diabetes Mellitus (p = 0,032, OR = 4,082; 95% CI = 1,128-14,768) with a survival rate of 11 days, Cardiac Arrest (p = 0,001, OR = 3,446; CI 95% = 1,700-6,985) with 7 days survival rate, Kidney Failure (p = 0,000, OR = 5,953; 95% CI = 2,479-14,294) with 8 days survival, Catheter Installation (p = 0,072, OR = 0,494; 95% CI = 0,229-1,065) with a 17-day survival rate, Ventilator Intubation Installation (p = 0,010, OR = 2,875; 95% CI = 1,285-6,434) with a 13-day survival rate.Conclusion: Of this study shows the distribution of death sepsis, the factors that influence the patient's death due to sepsis and the survival rate of sepsis patients.
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM ANALYSIS DAN DETERMINAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KEMATIAN MATERNAL DI RSU KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016-2017 Zuhron, Susi Shorayasari; Latief, kamaluddin; Ryzkiana, Clara Novani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 4 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 4, November 2019
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.552 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i4.4

Abstract

Latar Belakang: Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi adalah melalui program surveilens yang diimplementasikan dalam program Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA). Hasil pengelolaah data PWS KIA disajikan dalam bentuk narasi, tabulasi, grafik, dan peta. Dirumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang sendiri dalam pelaporan kematian maternal belum adanya penyajian dalam bentuk peta yang digunakan untuk menggambarkan kejadian berdasarkan gambaran geografis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemetaan wilayah kematian maternal dengan menggunakan geographic information system analisis dan determinan yang berpengaruh di RSU Kabupaten Tangerang tahun 2016-2017. Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik, dengan menggunakan metode kuantitatif dan pendekatan secara retrospektif dan mempelajari distribusi kasus kematian ibu dengan menggunakan SIG. Populasi penelitian adalah seluruh kasus kematian maternal di RSU Kabupaten Tangerang tahun 2016-2017. Sampel berjumlah 53 kasus. Analisis data menggunakan analisis spasial dan univariat. Analisis univariat menggunakan Frekuensi. Hasil: distribusi kematian maternal di RSU Kabupaten mengalami penurunan dari Tahun 2016-2017. Tahun 2016: kematian obstetri langsung PEB (46,4%), Usia 20-35 (67,9%), pendidikan SD (42,9%), pekerjaan IRT (64,3%), Gravida >3 (21,4%), Paritas 1-3 (42,9%), Tidak memilki riwayat abortus (28,6%), Cara masuk melalui rujukan (75%), Jenis pembiayaan BPJS (53,6%), Wilayah perkotaan (72,7%). Tahun 2017: kematian obstetric langsung PEB (40%), Usia 20-35 (28%), Pendidikan SD (40%), Pekerjaan IRT (60%), Gravida > 3(28%), Paritas 1-3 (60%), Ada riwayat abortus (20%), Cara masuk melalui rujukan (76%), Jenis pembiayaan BPJS (72%), Wilayah perkotaan (78,6%). Kasus kematian ibu di Kabupaten Tangerang memiliki pola menyebar, sebanyak 1-2 kematain setiap desa/kecamatan, 75% berasal dari perkotaan. Ibu yang berasal dari luar Kabupaten Tangerang tahun 2016 (21,4%) dan 2017 (44%). Kesimpulan: Kasus kematian ibu memiliki pola menyebar. Kasus paling banyak masuk melalui rujukan, sebagian besar berdomisili diwilayah perkotaan. Geographic Information System Analysis And Determinants Of Maternal Mortality In Tangerang Public Hospital Abstract Background: one of the efforts to reduce maternal and infant mortality is through a surveillance program implemented by the local mother and child health monitoring program (PWS KIA). Results of data processing PWS KIA presented in the form of narration, tabulation, graphics, and maps. At the Tangerang District Public Hospital, in the reporting of maternal deaths, there is no presentation in the form of maps used to describe events based on geographic representation. This study aims to determine the mapping of maternal mortality areas by using geographic information system analysis and influential determinants in Tangerang district public hospital in 2016-2017. Research Methods: This type of research is an analytical study, using quantitative methods and retrospective approach and studying the distribution of maternal mortality cases using GIS. The study population is all cases of maternal deaths in Tangerang District General Hospital in 2016-2017. The sample was 53 cases. Data analysis using spatial and univariate analysis. Univariate analysis using frequency. Results: maternal mortality distribution in Tangerang District General Hospital decreased from 2016-2017. The year 2016: the direct obstetric death of PEB (46.4%). Age of 20-35 (67.9%), elementary education (42.9%), IRT work (64.3%), Gravida> 3 (21.4%), Parity 1-3 (42.9%), No history of abortion (28.6%), How to enter by referral (75%), Type of financing BPJS (53.6%), Urban area (72.7%). The year 2017: the direct obstetric death of PEB (40%). Age 20-35 (28%), elementary education (40%), IRT (60%), Gravida> 3 (28%), Parity 1-3 (60%), Abortion history (20%), through referral (76%), Type of financing BPJS (72%), Urban area (78.6%). Maternal mortality cases in the District have spread patterns, as many as 1-2 deaths as village / . 75% comes from urban areas. Mothers coming from outside Tangerang District in 2016 (21.4%) and 2017 (44%). Conclusion: The case of maternal death has a diffuse pattern. Most cases enter through referrals, most of them domiciled in urban areas. Keywords: Special Analysis; Maternal Mortality; Referral; Geographic Information System
Penegakan Cause of Deaths Neonatal Menggunakan InterVA-4 Versi 4.04 di Bandingkan dengan Diagnosa Cause of Deaths ICD-10 di Kecamatan Ciputat Periode Tahun 2016-2017 shorayasari, susi; Latief, Kamaluddin; Wahyuni, Wahyuni
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 3 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 3, Agustus 2019
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.357 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i3.30

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Data penyebab kematian adalah sumber penting perencanaan kebijakan kesehatan, tetapi ketersediaan dan kualitas data kurang di banyak bagian dunia, verbal autopsy dapat dijadikan suatu alternatif terhadap sistem pencatatan angka dan penyebab kematian yang kurang baik pada suatu wilayah namun memiliki permasalahan penafsiran verbal autopsy dengan andal dan konsisten agar bisa sampai pada penyebab kematian.Metode: Survei kepada komunitas di Kecamatan Ciputat untuk mendapatkan informasi kasus kematian neonatal pada tahun 2016-2017, ditindak lanjuti dengan verbal autopsy kepada keluarga yang mengetahui kematian kasus dan dilakukan penegakan diagnosa cause of death dengan InteraVA-4 kemudian dibandingkan dengan data Dinkes dan hasil telaah dokumen Puskesmas.Hasil: Data cause of death Kota Tangsel berdasarkan SRS 2016 adalah gangguan pernafasan dan kardiovaskular (50,7%). Hasil cause of death di Kecamatan Ciputat berdasarkan data AMP Dinkes tahun 2016 asfiksia (60%) dan 2017 setengah dari data tidak memiliki cause of death sama seperti data puskesmas tahun 2016, pada 2017 asfiksia (25%) menjadi cause of death neonatal. Hasil cause of death InterVA-4 tahun 2016 asfiksia (43%) dan 2017 asfiksia (28%). Perbandingan cause of death InterVA-4 memiliki kesamaan 70% pada data Dinkes, perbandingan dengan puskesmas memiliki 66,7% kesamaan dan hasil telaah dokumen dengan menginput kedalam sofware memiliki kesamaan 70%.Kesimpulan: InterVA memiliki kesamaan yang cukup baik dengan data Dinkes dan Puskesmas dalam menentukan diagnosa cause of death. InterVA merupakan alat yang sederhana, murah dan kongsisten dalam menetapan cause of death. Enforcement Cause of Deaths Neonatal Using InterVA-4 Version 4.04 Compare with Diagnosis Cause of Death ICD-10 in Ciputat District, period 2016-2017 AbstractBackground: Cause of death data are public health planning essential sources, but their availability and quality are lacking in many parts of the world, verbal autopsy can be made for alternative recording and causes of death that are not good in the area but have verbal autopsy interpretation problems reliably and contrast in order to arrive at the cause of death.Methods: Survey of communities in Ciputat Subdistrict to obtain information on neonatal mortality cases in 2016-2017, followed by verbal autopsy to families who knew case deaths and diagnosed cause of death with InteraVA-4 then compared with Dinkes data and results. review of Puskesmas documents.Results: South Tangerang City's cause of death data based on SRS 2016 are respiratory and cardiovascular disorders (50.7%). The result of cause of death in Ciputat Subdistrict based on AMP Dinkes data in 2016 asphyxia (60%) and 2017 half of the data did not have cause of death as well as data from Puskesmas in 2016, in 2017 asphyxia (25%) became neonatal cause of death. The result cause of death InterVA in 2016 asphyxia (43%) and 2017 asphyxia (28%). Comparison of cause of death InterVA-4 has 70% similarity in Dinkes data, comparison with health center has 66.7% similarity and document review results by inputting into software have 70% similarity.Conclusion: InterVA has good similarities between the data of the Dinkes and Puskesmas. InterVA is a simple, inexpensive and consistent tool in the cause of death.