Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analisa Indikator Waktu Tunggu Pelayanan Resep dan Kesesuaian Resep Dengan Formularium Yang Berdampak Pada Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Farmasi Shorayasari, Susi; Resna, Riksa Wibawa; Saputra, Rangga Wira
JURNAL KESEHATAN Vol 2 No 1 (2017): Jurnal STIKES Banten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Waktu pelayanan resep dan kesesuaian penulisan resep dengan formularium merupakan indikator standar pelayanan minimal (SPM) rumah sakit bidang farmasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran rata-rata waktu pelayanan resep dan mengetahui persentasi penulisan resep sesuai dengan formularium lalu membandingkan dengan SPM bidang farmasi yang seharusnya dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian SPM bidang farmasi di rumah sakit Medika BSD. Metodologi Penelitian menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dengan jumlah sampel sebanyak 323 resep yang ditentukan secara accidental sampling. Hasil Penelitian rata-rata waktu tunggu untuk resep obat jadi yaitu selama 25 menit, dan untuk resep obat racikan yaitu 38 menit. Persentase penulisan resep yang tidak sesuai dengan formulariumrumah sakit Medika BSD yaitu sebesar 1%. Ada sebanyak 25 % dari jumlah sampel pelayanan resep obat jadi dan ada 1% pelayanan resep obat racikan yang belum sesuai dengan SPM.
Determinan Preeklampsia Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang Asliani, Elsa; Shorayasari, Susi
JURNAL KESEHATAN Vol 1 No 5 (2016): Jurnal STIKES Banten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preeklampsia di Provinsi Banten preeklampsia masih menjadi salah satu penyebab kematian ibu yaitu 35,6% pada tahun 2013. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Pre-eklampsia di RSU Kabupaten Tangerang. Penelitian ini bersifat Kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional. Populasinya adalah Ibu hamil yang terdiagnosa preeklampsia di RSU Kabupaten Tangerang yaitu 327 orang dan teknik pengambilan sampelnya adalah teknik random sampling yaitu 180 orang dengan cara dikocok. Hasil Penelitian: Dari 180 responden ibu hamil, berat 116 orang mengalami preeklamsia berat (64,4%) dan preeklampsia ringan 64 orang (35,6%) berdasarkan umur 20-35 tahun 64,4%, pekerjaan 85,6% tidak bekerja, pendidikan 60,6% berpendidikan tinggi, gravida 67,8% pada multigravida, kehamilan kembar 95,6% hamil tunggal, obesitas 72,8% tidak obesitas, riwayat hipertensi 12,8% dan riwayat DM 6%. Terdapat hubungan antara pendidikan, gravida, kehamilan kembar, obesitas dan riwayat hipertensi/preeklampsia dengan kejadian preeklampsia di RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2016. Setiap tenaga kesehatan diharapkan untuk dapat mengantisipasi kejadian preeklampsia dengan pengawasan ketat pada antenatal care dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemeriksaan antenatal care.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Patient Safety pada Perawat di Unit Rawat Inap RSU Tangerang Selatan Shorayasari, Susi; Nurrika, Dieta; Bahri, Syamsul
JURNAL KESEHATAN Vol 1 No 5 (2016): Jurnal STIKES Banten
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Patient safety adalah pasien bebas dari harm (cedera) yang termasuk didalamnya adalah penyakit, cedera fisik, psikologis, sosial, penderitaan, cacat, kematian, dan lain-lain yang seharusnya tidak terjadi atau cedera yang potensial, terkait dengan pelayanan kesehatan. Metode penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional dengan teknik pegambilan sampel secara sistem random sampling sebanyak 48 responden menggunakan instrumen berupa kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan uji statistik menggunakan uji chi Square dengan α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 48 perawat yang memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 31 perawat (64,6%), sedangkan perawat yang memiliki pengetahuan rendah sebanyak 17 responden (35,4%). Berdasarkan uji statistik didapatkankan bahwa variabel yang berhubungan dengan pengetahuan perawat terhadap patient safety adalah variabel pengalaman (p=0,024), sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah variabel umur (p=0,320), pendidikan (p=0,522), dan informasi (p=0,283). Berdasarkan data penelitian dapat disimpulkan bahwa mayoritas perawat telah memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap patient safety namun sebaiknya pihak rumah sakit harus lebih meningkatkan lagi pengetahuan perawat terutama yang masih memiliki pengetahuan yang rendah mengingat begitu pentingnya patient safety.
Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Diberikan Edukasi Tentang Alat Pelindung Diri (APD) dengan Media Power Point Lyen, Srikandi Atma; Shorayasari, Susi; Handayani, Putri; Sangadji, Namira Wadjir
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 2 No. 03 (2023): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v2i03.45

Abstract

Alat Pelindung Diri (APD) merupakan peralatan keselamatan yang harus digunakan oleh tenaga kerja apabila berada pada suatu tempat kerja. Penilitan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi tentang Alat Pelindung Diri (APD pada analis patologi anatomi dan patologi klinik PT. Innolab Sains Internasional Tahun 2023. Responden sebagai observasi awal dengan cara melakukan penyebaran kuesioner. Diketahui bahwa, 5 responden belum mengetahui penggunaan Alat Pelindung Diri dan belum mendapatkan edukasi, kemudian 5 responden telah mengetahui penggunaan Alat Pelindung Diri dan telah mendapatkan edukasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain studi one group pretest-posttest. Populasi pada penelitian ini adalah analis patologi anatomi dan patologi klinik sebanyak 57 orang. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 47 orang (10 orang sebagai studi awal). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Pengumpulan data menggunakan data primer, yang diperoleh dari kuesioner pada studi awal. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengingkatan  pengetahuan dari kategori kurang sebelum diberikan edukasi menjadi kategori baik setelah diberikan edukasi. Hal ini didukung dengan hasil rerata sebelum edukasi 0,57 meningkat menjadi 1,96 setelah edukasi dengan hasil Uji statistic Paired Sample T Test (p-value = 0,000). Dari data tersebut terlihat bahwa edukasi tentang Alat Pelindung Diri (APD) sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan terhadap analis patologi anatomi dan klinik.
Analisis Penyebab Stagnant Obat Di Unit Farmasi Puskesmas Tegal Alur III Tahun 2023 Azizah, Nur Wafiq; Shorayasari, Susi; Kusumaningtiar, Devi Angeliana; Heryana, Ade
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 3 No. 01 (2024): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v3i01.57

Abstract

Kegiatan manajemen logistik obat meliputi, tahap perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan pelaporan, serta pemantauan dan evaluasi. Puskesmas Tegal Alur III  diketahui bahwa masih terjadi stagnant obat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui manajemen logistik obat di Unit Farmasi Puskesmas Tegal Alur III Kecamatan Kalideres dengan permasalahan pada terjadinyastagnant obat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data yang diperoleh dengan melakukan wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Dari aspek input diketahui bahwa dari aspek prosedur, kebijakan sudah baik, tetapi untuk jumlah petugas farmasi belum mencukupi kebutuhan. Aspek proses gudang penyimpanan logistik yang kurang memadai, serta pencatatan dan pelaporan masih banyak obat yang tidak dilakukan pencatatan dikartu stok. Saran bagi Puskesmas Tegal Alur III untuk dilakukan pemantauan terhadap jumlah stok obat secara rutin.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil Di Rumah Sakit Umum Aliyah Kota Kendari Tahun 2022 Siahaan, Avris Romario Diparaja; Veronika, Erna; Shorayasari, Susi; Nurmawaty, Dwi
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 10, No 2 (2023): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v10i2.10316

Abstract

Hypertension is a manifestation of disturbances in the hemodynamics of the High blood pressure in pregnancy can reduce blood flow to the placenta, which will affect the supply of oxygen and nutrients to the baby. This can slow the growth of the baby and increase the risk during delivery. Pregnancy Hypertension ranks as the ninth disease at Aliyah Kendari Hospital with a prevalence that increases every year, namely 13% in 2019, 15.2% in 2020, 14% in 2021, and 15.5% in 2022 which has an impact on increasing miscarriage in the first trimester and sudden fetal death (stillbirth). This study aims to determine the factors associated with hypertension in pregnant women at the hospital. Aliyah Kendari City. This research was conducted at Aliyah Hospital, Kendari City in 2022. The research was conducted with a cross-sectional design. The population in this study were pregnant women at Aliyah Hospital, Kendari City during January-June 2022. The sampling technique used a random sampling system, namely by randomizing the patient's medical record number. The type of data in this study used secondary data from medical record data January-June 2022 by collecting data using form sheets and checklist sheets. Data analysis technique using chi-square analysis. Based on the bivariate analysis, it showed that there was a significant relationship between age (p value = 0.000, PR = 3.020), obesity (p value = 0.000, PR = 8.718), family history of hypertension (p value = 0.000, PR = 2.918), parity (p value = 0.000, PR = 2.181), working mother status (p value = 0.003, PR = 1.358). The suggestion of this research is that hospitals can further improve education about hypertension in pregnancy.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada pekerja di PT Bank XYZ Kota Jakarta tahun 2024 Nugroho, Ari Dwi; Irfandi, Ahmad; Nitami, Mayumi; Shorayasari, Susi
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 6 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i6.1080

Abstract

Work-related fatigue is defined as a decrease in efficiency, work quality, and a reduction in the strength or physical endurance needed to continuously carry out work tasks. The research here aims to understand the Factors Related to Work Fatigue in Workers at PT Bank XYZ, Jakarta City in 2024. The type of research here is quantitative using a cross-sectional study design. The sample selection technique was carried out using non-probability sampling (non-random sampling), with a purposive sampling technique, with a research sample of 88 workers. The results of the univariate analysis interpreted the largest proportion as low fatigue (54.5%), age <35 years (54.5%), poor sleep quality (54.5%), non-risk nutritional status (65.9%), and high workload (54.5%). Based on the results of statistical analysis, it is known that variables related to work fatigue are age (p-value = 0.000), sleep quality (p-value = 0.000), workload (p-value = 0.000), while variables that are not related to work fatigue are nutritional status (p-value = 0.951). Therefore, it is recommended that banking companies always implement sports programs to deal with worker work fatigue, monitor worker nutritional status, evaluate and review the workload that must be completed according to the expertise of each worker. Workers also maintain a healthy diet and make the most of their time to sleep. Kelelahan akibat kerja dimaknai sebagai penurunan efisiensi, kualitas kerja, dan pengurangan kekuatan atau ketahanan fisik yang diperlukan guna senantiasa melaksanakan tugas-tugas pekerjaan. Riset disini bertujuan guna memahami Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja di PT Bank XYZ Kota Jakarta Tahun 2024. Jenis riset disini berupa kuantitatif memakai desain studi cross sectional. Teknik pemilihan sampel dilaksanakan memakai non-probability sampling (non-random sampling), dengan teknik purposive sampling, dengan sampel riset sejumlah 88 pekerja. Hasil analisis univariat menginterpretasikan proporsi terbesar berupa kelelahan rendah (54,5%), usia < 35 tahun (54,5%), kualitas tidur buruk (54,5%), status gizi tidak berisiko (65,9%), dan beban kerja tinggi (54,5%). Berdasar hasil analisis statistik diketahui variabel yang terkait dengan kelelahan kerja berupa usia (p-value = 0,000), kualitas tidur (p-value = 0,000), beban kerja (p-value = 0,000), sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan kelelahan kerja yaitu status gizi (p-value = 0,951). Maka, disarankan agar perusahaan perbankan untuk selalu mengimplementasikan program olahraga guna menangani kelelahan kerja pekerja, pemantauan status gizi pekerja, melakukan pengevaluasian dan peninjauan kembali beban kerja yang harus diselesaikan disesuaikan dengan keahlian masing-masing pekerja. Pekerja juga menjaga pola makan yang sehat dan memanfaatkan waktu untuk tidur dengan sebaik-sebaiknya.
Gambaran karakteristik lingkungan dan pengetahuan ibu tentang diare di lingkungan kerja Puskesmas Kibin Kabupaten Serang Tahun 2024 Lutfiyah, Evi; Irfandi, Ahmad; Sangadji, Namira Wadjir; Shorayasari, Susi
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 6 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i6.1087

Abstract

Diare merupakan suatu kondisi dimana individu mengalami buang air dengan frekuensi sebanyak 3 (tiga) atau lebih per hari dengan konsistensi tinja dalam bentuk cair. Penyakit diare lebih sering dijumpai pada balita. Penyakit diare dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan kualitas hidup anak. Hasil studi pendahuluan menunjukan bahwa 80% balita pernah mengalami diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di lingkungan kerja Puskesmas Kibin Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional analitik dengan target populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu dengan balita usia 12-59 bulan yang berjumlah 452 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data akan dianalisis dengan analisis univariat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juli 2024. Hasil univariat menunjukkan proporsi tertinggi yaitu ibu yang memiliki pengetahuan rendah sebanyak 33 ibu (64,7%), pengelolaan sampah yang buruk sebanyak 31 (60,8%) dan penyediaan air bersih sebanyak 39 (76,5%). Saran yang dapat diberikan ke Puskesmas Kibin yaitu melakukan pelatihan penangan diare dengan mengajarkan ibu tentang tanda-tanda awal diare dan cara pengangan awal di rumah, termasuk cara membuat larutan oralit dan pentingnya memberikan cairan yang cukup kepada balita yang mengalami diare, pengadaan fasilitas tempat sampah terpisah dengan menyediakan tempat sampah terpisah di lingkungan sekitar puskesmas dan pemukiman masyarakat serta melakukan melakukan monitoring dan evaluasi kualitas air secara rutin untuk pengecekan kualitas air di sumber-sumber air yang digunakan masyarakat.
Analisis Penyebab Lama Waktu Tunggu Pasien Rawat Jalan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Di Poli Saraf RSU Annisa Kabupaten Bogor Tahun 2024 Muslimah, Annisaa Nuur; Nurmawaty, Dwi; Nabila, Anggun; Shorayasari, Susi
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 3: April 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i3.8389

Abstract

This study aims to analyze the causes that can affect the length of waiting time for outpatients with JKN participants at the Neurology clinic of RSU Annisa. This research is a type of mix method research with observations and interviews using a systems approach. The calculation of the length of waiting time starts from the patient registering at the registration until getting a poly examination by analyzing the causes through a system approach including human resources (adequacy of the number of human resources and performance), infrastructure (availability and quality) and standard operating procedures (availability and implementation). The result of this study is that the average waiting time for outpatients with JKN participants in the Neurology clinic of Annisa Hospital is the longest in the average doctor's examination time, which is 87 minutes. What can cause the waiting time to lengthen based on HR, infrastructure and SPO is the mismatch of practice schedules with the arrival of doctors, down systems or decreased performance of SIMRS and bridging with BPJS Health for a long time, as well as changes in service flow due to policy changes or acceleration of services. Therefore, it is expected to carry out scheduled periodic monitoring and evaluation of the doctor's practice schedule and service flow, for infrastructure facilities to continue to be maintained according to a predetermined schedule.
Family-Related Factors Associated with Stunting Sangadji, Namira Wadjir; Setyowati, Sulis; Kusumaningtiar, Devi Angeliana; Shorayasari, Susi; Rusdy, Mirta Dwi Rahma
Jurnal Kesehatan Vol 16 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v16i1.4287

Abstract

Stunting remains a significant nutritional concern for the Indonesian government due to its impact on human resource quality. The Puskesmas (Community Health Centre) in Duren Sawit Subdistrict has experienced an increase in the proportion of stunting cases, rising from 9.06% to 10.5% over the last three months. Objective: This study aims to identify family factors associated with stunting in children aged 12-59 months in the Puskesmas of Duren Sawit Subdistrict for 2023. This research adopts a case-control study design with 41 cases and 41 controls. Cases were identified based on a compilation of data on stunted children at the health center, while controls were children without a stunting diagnosis. Sampling was conducted using the simple random sampling method. Data collection involved direct interviews with the mothers of the children and a review of medical documents. Data analysis was performed using the Chi-square test. Family income with less than minimum wage has the highest PR value compared to other variables, namely 9.68 (95% CI 2.48- 37.78), so it can be concluded that family income with less than minimum wage is the variable that most influences stunting. The recommendation in this study is that cooperation between the Duren Sawit Subdistrict Health Center and the local government, involving community leaders and an interactive approach, is necessary to provide education on nutrition and family financial management for the effectiveness of stunting prevention.