hayati, ela hikmah
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Adaptasi Pekerja Seni Musik Dangdut di Masa Pandemi COVID-19 Fatimah, Nurul; Hayati, Ela Hikmah
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 17, No 1 (2021): Juni
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33658/jl.v17i1.244

Abstract

ENGLISHOne of the government policies on management of COVID-19 pandemic is community activity restriction, includes dangdut music show. The study aims to describe the efforts of dangdut artists adapting to COVID-19 pandemic. It was qualitative research using phenomenology approach. This study was conducted in Pati Regency. Data were obtained through interviews and observation. The interviews were carried out with five instrument players and two singers. Meanwhile, the observations were made on dangdut music shows, which held offline and virtual on social media. The data were analyzed descriptively. This study found that the community activity restriction caused dangdut artists couldn’t conduct music shows and lead to income reduction. Then, those dangdut artists adapted to this situation. First, on Thursday, Juli 8 2020, some artists held a peaceful action and praying together in Pati’s city center. This action aimed the dangdut artists were allowed to perform music shows. Second, the dangdut artists transformed dangdut shows following the new normal rules. Third, conducting virtual dangdut shows through various social media, such as Youtube, Facebook, and Instagram INDONESIASalah satu kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebaran COVID-19 adalah pembatasan kegatan masyarakat, termasuk pementasan musik dangdut. Penelitian bertujuan untuk menggambarkan upaya adaptasi yang dilakukan para pekerja seni musik dangdut di tengah pandemi COVID-19. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian dilakukan di Kabupaten Pati. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan dengan lima orang pemain alat musik dan dua orang penyanyi. Adapun observasi dilakukan terhadap kegiatan seni musik dangdut yang digelar secara luring maupun daring di me-dia sosial. Data dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat menyebabkan pekerja seni musik dangdut tidak dapat mengadakan pertunjukan. Sebagai akibatnya, pendapatan para pekerja seni musik dangdut mengalami penurunan. Para pekerja seni musik dangdut melakukan beberapa upaya agar dapat terus eksis dan bertahan hidup di tengah pandemi. Pertama, melakukan kegiatan aksi damai dan doa bersama di alun-alun Kabupaten Pati pada Kamis, 8 Juli 2020, agar diberikan izin pertunjukan. Kedua, mengadakan pertunjukan musik sesuai aturan kebiasan pola baru. Ketiga, menggelar konser musik virtual melalui berbagai media sosial seperti Youtube, Facebook, dan Instagram.
Peran Seni Tari Zikir Saman di Pandeglang, Banten Hayati, Ela Hikmah; Rasikin, Rasikin
Jurnal Lektur Keagamaan Vol 17 No 1 (2019)
Publisher : Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage, Agency for Research and Development and Training, Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.893 KB) | DOI: 10.31291/jlka.v17i1.596

Abstract

This study discusses one of the dance arts in Pandeglang Banten, namely the Dhikr Saman dance. This dance is one culture that is able to carry Islamic values. The emergence of the Dhikr Saman dance culture is from a tarekat called Samaniyah brought by Sheikh Muhammad bin Abd Karim al-Samman from Aceh in the 18th century, by modifying the teachings of the Khalwiyat, Qadiriyah, Naqsabandiyah and Syadziliyah orders. This study aims to reveal how the role of the Dhikr Saman dance uses the structural functional theory analysis tool proposed by Talcot Parsons. The results of this study reveal that the Dhikr Saman Dance art is able to give a role in spreading Islamic values in the Pandeglang community in the aspects of religion and culture, but after 2009 the Dhikr Saman Dance no longer has an important role in the Society due to more modern thought changes brought by Muhammadiyah, which suggests that Islamic values contained in the Dhikr Saman dance are impure teachings.Keywords: Influence, Islamic Culture, Dhikr Saman, Pandeglang Studi ini membahas tentang salah satu seni budaya Tari di Pandeg¬lang Banten yaitu tari Zikir Saman. Seni tari ini merupakan salah satu budaya yang mampu membawa nilai-nilai Islam. Munculnya budaya tari Zikir Saman yaitu dari sebuah tarekat yang bernama Samaniyah yang dibawa oleh Syekh Muhammad bin Abd Karim al-Samman dari Aceh pada abad ke-18 M, dengan cara memodifikasi ajaran tarekat Khalwiyat, Qadiriyah, Naqsabandiyah dan Syadziliyah. Studi ini bertujuan meng¬ungkap bagaimana peran seni tari Zikir Saman dengan menggunakan alat analisis teori fungsionalisme struktural yang dikemukakan oleh Talcot Parsons. Hasil dari studi ini mengungkapkan bahwa seni tari Zikir Saman mampu memberikan peran dalam menyebarkan nilai-nilai Islam di kalangan Masyarakat Pandeglang dalam aspek agama dan budaya, akan tetapi setelah tahun 2009 tari Zikir Saman tidak lagi mempunyai peran penting dalam Masyarakat karena adanya perubahan pemikiran yang lebih modern yang dibawa oleh Muhammadiyah, yang menggap bahwa nilai-nilai Islam yang terkandung dalam seni tari Zikir Saman merupakan ajaran yang sudah tidak murni.Kata Kunci: Pengaruh, Seni Budaya Islam, Zikir Saman, Pandeglang
PERAN PENDIDIKAN AGAMA DALAM MEMPERSIAPKAN GENERASI MUDA MENGHADAPI TANGGUNG JAWAB KELUARGA MENURUT HUKUM KELUARGA ISLAM: STUDI KASUS DI KADUHEJO PANDEGLANG Nurhakim, Muhamad Syara; Hayati, Ela Hikmah; Inayatulloh, Siti; Fadia Rohmah, Putri
Ta'dibiya Vol 2 No 1 (2022): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v2i1.73

Abstract

This research aims to explore the role of religious education in preparing the younger generation to face family responsibilities according to Islamic family law. The main focus of this research is on the Kaduhejo community, Pandeglang. The research method used is a qualitative method with data collection techniques through in-depth interviews, observation and document analysis. The research results show that religious education plays an important role in shaping the understanding and readiness of the younger generation to face family responsibilities. Religious education not only provides knowledge about Islamic teachings, but also involves moral and ethical values ​​that underlie family responsibilities in the context of Islamic family law. Respondents emphasized that a deep understanding of religious teachings helps them make decisions that are in line with Islamic values ​​in the context of marriage, parenting and family relationships.
BUDAYA GASAB SANTRI, ANTARA KEBERSAMAAN DAN KETIADAAN TANGGUNG JAWAB Jubaedah, Siti; Hayati, Ela Hikmah; Rosyidah, Neneng Aida
Ta'dibiya Vol 3 No 1 (2023): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v3i1.144

Abstract

Penelitian ini berfokus pada fenomena gasab di kalangan santri, sebuah praktik yang mencerminkan budaya berbagi dan kebersamaan, namun kerap kali mengabaikan tanggung jawab individu. Gasab merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku mengambil barang milik orang lain tanpa izin, yang biasanya terjadi di pondok pesantren. Meskipun dianggap sebagai bagian dari budaya kebersamaan, praktik ini juga menimbulkan dilema etis terkait tanggung jawab pribadi dan kepemilikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi partisipatif dan wawancara mendalam di beberapa pondok pesantren. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana gasab diterima, dipraktikkan, serta dipersepsikan oleh para santri dan pengajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gasab dipandang sebagai norma sosial yang memperkuat solidaritas antar santri, namun di sisi lain, praktik ini juga memunculkan ketegangan terkait rasa tanggung jawab dan keadilan dalam kepemilikan. Selain itu, temuan menunjukkan adanya ambiguitas dalam penegakan aturan di pesantren terkait praktik gasab, yang berdampak pada perkembangan moral santri. Hasil penelitian ini menekankan bahwa meskipun gasab dapat dianggap sebagai ekspresi kebersamaan, diperlukan keseimbangan antara nilai kebersamaan dan tanggung jawab individual untuk menciptakan lingkungan yang lebih adil dan harmonis di pesantren. Oleh karena itu, perlu adanya pembinaan yang lebih baik dalam internalisasi nilai-nilai etika kepemilikan dan tanggung jawab di kalangan santri.
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SKI BERBASIS TEKNOLOGI DI MADRASAH IBDTIDAIYAH KONDANGJAYA Hayati, Ela Hikmah
Ta'dibiya Vol 3 No 2 (2023): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v3i2.21

Abstract

This study discusses Teacher Professional Competence in Improving Technology-Based SKI Learning at Madrasah Ibdtidaiyah Kondangjaya. With the aim of describing and analyzing factors inhibiting teacher competence in improving SKI learning at the Kondangjaya Ibdtidaiyah madrasah. The approach used is a qualitative-descriptive approach. The method used in this research uses literature and field study methods. The results of this research show that teachers' professional competence cannot improve SKI learning at the Kondangjaya Ibdtidaiyah madrasah due to the lack of supporting factors from school principals such as holding training and attending educational seminars that can develop teacher competence in the teaching process. Another factor is human resources which hinder teachers from developing. Keywords: Teacher Professional Competence, History of Islamic Culture, technology
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SKI BERBASIS TEKNOLOGI DI MADRASAH IBDTIDAIYAH KONDANGJAYA Hayati, Ela Hikmah
Ta'dibiya Vol 3 No 2 (2023): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v3i2.21

Abstract

This study discusses Teacher Professional Competence in Improving Technology-Based SKI Learning at Madrasah Ibdtidaiyah Kondangjaya. With the aim of describing and analyzing factors inhibiting teacher competence in improving SKI learning at the Kondangjaya Ibdtidaiyah madrasah. The approach used is a qualitative-descriptive approach. The method used in this research uses literature and field study methods. The results of this research show that teachers' professional competence cannot improve SKI learning at the Kondangjaya Ibdtidaiyah madrasah due to the lack of supporting factors from school principals such as holding training and attending educational seminars that can develop teacher competence in the teaching process. Another factor is human resources which hinder teachers from developing. Keywords: Teacher Professional Competence, History of Islamic Culture, technology
PERAN PENDIDIKAN AGAMA DALAM MEMPERSIAPKAN GENERASI MUDA MENGHADAPI TANGGUNG JAWAB KELUARGA MENURUT HUKUM KELUARGA ISLAM: STUDI KASUS DI KADUHEJO PANDEGLANG Nurhakim, Muhamad Syara; Hayati, Ela Hikmah; Inayatulloh, Siti; Fadia Rohmah, Putri
Ta'dibiya Vol 2 No 1 (2022): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v2i1.73

Abstract

This research aims to explore the role of religious education in preparing the younger generation to face family responsibilities according to Islamic family law. The main focus of this research is on the Kaduhejo community, Pandeglang. The research method used is a qualitative method with data collection techniques through in-depth interviews, observation and document analysis. The research results show that religious education plays an important role in shaping the understanding and readiness of the younger generation to face family responsibilities. Religious education not only provides knowledge about Islamic teachings, but also involves moral and ethical values ​​that underlie family responsibilities in the context of Islamic family law. Respondents emphasized that a deep understanding of religious teachings helps them make decisions that are in line with Islamic values ​​in the context of marriage, parenting and family relationships.
BUDAYA GASAB SANTRI, ANTARA KEBERSAMAAN DAN KETIADAAN TANGGUNG JAWAB Jubaedah, Siti; Hayati, Ela Hikmah; Rosyidah, Neneng Aida
Ta'dibiya Vol 3 No 1 (2023): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v3i1.144

Abstract

Penelitian ini berfokus pada fenomena gasab di kalangan santri, sebuah praktik yang mencerminkan budaya berbagi dan kebersamaan, namun kerap kali mengabaikan tanggung jawab individu. Gasab merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku mengambil barang milik orang lain tanpa izin, yang biasanya terjadi di pondok pesantren. Meskipun dianggap sebagai bagian dari budaya kebersamaan, praktik ini juga menimbulkan dilema etis terkait tanggung jawab pribadi dan kepemilikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi partisipatif dan wawancara mendalam di beberapa pondok pesantren. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana gasab diterima, dipraktikkan, serta dipersepsikan oleh para santri dan pengajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gasab dipandang sebagai norma sosial yang memperkuat solidaritas antar santri, namun di sisi lain, praktik ini juga memunculkan ketegangan terkait rasa tanggung jawab dan keadilan dalam kepemilikan. Selain itu, temuan menunjukkan adanya ambiguitas dalam penegakan aturan di pesantren terkait praktik gasab, yang berdampak pada perkembangan moral santri. Hasil penelitian ini menekankan bahwa meskipun gasab dapat dianggap sebagai ekspresi kebersamaan, diperlukan keseimbangan antara nilai kebersamaan dan tanggung jawab individual untuk menciptakan lingkungan yang lebih adil dan harmonis di pesantren. Oleh karena itu, perlu adanya pembinaan yang lebih baik dalam internalisasi nilai-nilai etika kepemilikan dan tanggung jawab di kalangan santri.
Epistemologi Positivisme Auguste Comte Jubaedah, Siti; Hayati, Ela Hikmah
Indonesian Journal of Islamic Theology and Philosophy Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ijitp.v6i2.24108

Abstract

Abstract;The purpose of this research is to examine Auguste Comte's postivism epistemology consisting of social positivism, evolutionary positivism and critical positivism, all of which will be discussed with ethical values in science. This research uses literature method with epistemology approach. This research shows that Auguste Comte has shown that in the development of the human soul, both individually and as a whole, there is progress. That progress will be achieved, when the development comes, at the time called positive.Keywords:Auguste Comte; Critical; Epistemology; Evolutioneri; Social Positivism. Abstrak;Tujuan penelitian ini untung mengkaji Epistemologi postivisme Auguste Comte yang terdiri dari positivisme sosial, positivisme evolusioner dan positivisme kritis yang ketiganya akan dibahas dengan nilai-nilai etis dalam ilmu sains. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan pendekataan epistemology. Dari penelitian ini menunjukkan hasil bahwa Aguste Comte telah menunjukkan bahwa didalam perkembangan jiwa manusia, baik secara individual maupun secara keseluruhan, terdapat suatu kemajuan. Kemajuan itu akan dicapai, pada saat perkembangan datang, pada saat yang disebut positif. Kata Kunci:   Auguste Comte; Epistemologi; Positivisme Sosial; Evolusioner; Kritis.