Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

EXAMINING THE HADITH WHICH STATES THAT SILATURAHMI CAN EXPAND SUSTENANCE AND EXTEND LIFE Siti Jubaedah; Mus'idul Millah
Cakrawala Pedagogik Vol 5 No 1 (2021): Cakrawala Pedagogik
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Pendidikan Syekh Manshur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51499/cp.v5i1.247

Abstract

This article will study and examine the hadith of the Prophet Muhammad pbuh which states that relationship can expand sustenance and extend life. This study is very important to investigate the meaning of the hadith proportionally. The object of this research is the hadith narrated by al-Bukhari in his work al-Jami? al-?a??? in Kit?b Al-Buy??, B?b Man A?abba al-Bas? f? al-Rizq no. 2067. The literal meaning of this hadith potentially has to cause problems, because it can conflict with the concept of destiny (taqd?r). Therefore, it is important to examine the significance of the recommendation to connect the ties of relationship and the benefits that can be obtained. In this study, the hadith is no longer examined for the validity of the sanad, the study is focused on examining matan by applying the four parameters that have been compiled by al-Idlibi; 1) does not contradict the Qur'an, 2) does not contradict the stronger hadith, 3) does not conflict with common sense, senses and historical facts, 4) the composition of the statement shows the characteristics of the prophetic word. Through this research, it can be understood that the meaning of "expanded his sustenance" means that someone who establishes a relationship has more opportunities to make his sustenance easier than someone who prefers to be alone. Because people who stay in touch have many relationships that can help them find sustenance. While the expression extending his age can be interpreted as being given strength and physical health so that his age is maintained so that he has many opportunities to do good deeds that can make his life full of blessings and will always be remembered by people even though he is gone.
The Ummi Method As an Effort to Improve the Ability of Students to Read Al Qur’an at Pesantren Madinah Al-Hijrah Hidayatullah, Agus; Rosita, Desyi; Jubaedah, Siti
Bulletin of Science Education Vol. 3 No. 3 (2023): Bulletin of Science Education
Publisher : CV. Creative Tugu Pena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51278/bse.v3i3.866

Abstract

The Ummi method is an innovative approach developed as an effort to improve students' ability to read the Koran. This method is designed to take into account children's learning characteristics and utilizes the principles of Islamic education. This research aims to evaluate the effectiveness of the Ummi Method in improving students' ability to read the Al-Qur'an. This research uses a qualitative and quantitative approach involving a number of students at an Islamic boarding school. Data was collected through observation, interviews, and Al-Qur'an reading ability tests before and after implementing the Ummi Method. The results of the research show that the Ummi Method has a significant positive impact on increasing the ability to read the Al-Qur'an in students. Ummi's method combines interactive, creative learning and is based on Islamic values. In its application, this method uses various learning media, including Islamic story books, learning songs, and educational games. In addition, the personalization approach in the Ummi Method allows for adjustments to learning according to the individual needs of students. In this context, the Ummi Method does not only focus on the technical aspects of reading, but also pays attention to understanding the contents of the Koran and the application of moral values ??in everyday life. Overall, the Ummi Method can be considered an effective and holistic effort to improve students' ability to read the Qur'an, with the potential to become a model for a sustainable learning approach in the Islamic education environment. Keywords: Ummi Method, Improving Reading Al Qur’an, Ummi Method Learning
UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN BACA TULIS AL QURAN PADA PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 3 CILELES KABUPATAN LEBAK rasikin, rasikin; Jubaedah, Siti; Ahdawiyah, Siti
Ta'dibiya Vol 1 No 2 (2021): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v1i2.30

Abstract

This research was conducted at Cileles Public Middle School 3, Lebak Regency in 2019. This research is a type of qualitative research based on data in the field and supporting documents. This study also contains data from interviews with Al-Qur'an reading and writing teachers, documentation and results of observations that the author conducted at SMP Negeri 3 Cileles, Lebak Regency. While the data collection method used in this study are: interview method, observation method and documentation method. Based on the results of the study it can be seen that the efforts made by the teacher in improving the quality of students' reading and writing of the Qur'an are: 1) adding hours of study for 2 hours per week with the Iqro Quran program, 2) using appropriate methods according to the level of student ability including the habituation method (drill), 3) applying appropriate media to learning to read and write the Koran, 4) finding and providing BTA materials and giving homework (PR), and 5) providing learning facilities and infrastructure.
BUDAYA GASAB SANTRI, ANTARA KEBERSAMAAN DAN KETIADAAN TANGGUNG JAWAB Jubaedah, Siti; Hayati, Ela Hikmah; Rosyidah, Neneng Aida
Ta'dibiya Vol 3 No 1 (2023): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v3i1.144

Abstract

Penelitian ini berfokus pada fenomena gasab di kalangan santri, sebuah praktik yang mencerminkan budaya berbagi dan kebersamaan, namun kerap kali mengabaikan tanggung jawab individu. Gasab merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku mengambil barang milik orang lain tanpa izin, yang biasanya terjadi di pondok pesantren. Meskipun dianggap sebagai bagian dari budaya kebersamaan, praktik ini juga menimbulkan dilema etis terkait tanggung jawab pribadi dan kepemilikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi partisipatif dan wawancara mendalam di beberapa pondok pesantren. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana gasab diterima, dipraktikkan, serta dipersepsikan oleh para santri dan pengajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gasab dipandang sebagai norma sosial yang memperkuat solidaritas antar santri, namun di sisi lain, praktik ini juga memunculkan ketegangan terkait rasa tanggung jawab dan keadilan dalam kepemilikan. Selain itu, temuan menunjukkan adanya ambiguitas dalam penegakan aturan di pesantren terkait praktik gasab, yang berdampak pada perkembangan moral santri. Hasil penelitian ini menekankan bahwa meskipun gasab dapat dianggap sebagai ekspresi kebersamaan, diperlukan keseimbangan antara nilai kebersamaan dan tanggung jawab individual untuk menciptakan lingkungan yang lebih adil dan harmonis di pesantren. Oleh karena itu, perlu adanya pembinaan yang lebih baik dalam internalisasi nilai-nilai etika kepemilikan dan tanggung jawab di kalangan santri.
RELEVANSI KEBIJAKAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ISLAM: (Pembelajaran Kitab Kuning Berbasis Digital di MTs Masyariqul Anwar Caringin) Maryam, Siti; Royhatudin, Aat; Jubaedah, Siti
Ta'dibiya Vol 2 No 1 (2022): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v2i1.8

Abstract

Pendidikan Islam dengan pembelajaran kitab kuning berbasis digital yang diajarkan di madrasah, pembelajaran yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan agama dengan sains teknologi, sebagai bantahan atas asumsi dualisme yang tertuang dalam Undang-undang sistem pendidikan nasional. Tujuan dari penelitian untuk menjelaskan bahwa pembelajaran kitab kuning berbasis digital mampu memahami agama sebagai disiplin ilmu secara integratif dan komprehensif, sehingga bagi peserta didik di Madrasah Tsanawiyah Masyariqul Anwar Caringin bukan hanya meningkat kecerdasan kognitif melainkan kecerdasan psikomotorik. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa peserta didik dengan pembelajaran agama berbasis digital mampu memahami agama secara komprehensif sehingga bukan hanya meningkatkan kesalehan individu namun kesalehan sosial dalam mengakses informasi sesuai dengan tuntutan zaman dan kebutuhan masyarakat.
RELEVANSI KEBIJAKAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ISLAM: (Pembelajaran Kitab Kuning Berbasis Digital di MTs Masyariqul Anwar Caringin) Maryam, Siti; Royhatudin, Aat; Jubaedah, Siti
Ta'dibiya Vol 2 No 1 (2022): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v2i1.8

Abstract

Pendidikan Islam dengan pembelajaran kitab kuning berbasis digital yang diajarkan di madrasah, pembelajaran yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan agama dengan sains teknologi, sebagai bantahan atas asumsi dualisme yang tertuang dalam Undang-undang sistem pendidikan nasional. Tujuan dari penelitian untuk menjelaskan bahwa pembelajaran kitab kuning berbasis digital mampu memahami agama sebagai disiplin ilmu secara integratif dan komprehensif, sehingga bagi peserta didik di Madrasah Tsanawiyah Masyariqul Anwar Caringin bukan hanya meningkat kecerdasan kognitif melainkan kecerdasan psikomotorik. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa peserta didik dengan pembelajaran agama berbasis digital mampu memahami agama secara komprehensif sehingga bukan hanya meningkatkan kesalehan individu namun kesalehan sosial dalam mengakses informasi sesuai dengan tuntutan zaman dan kebutuhan masyarakat.
UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN BACA TULIS AL QURAN PADA PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 3 CILELES KABUPATAN LEBAK rasikin, rasikin; Jubaedah, Siti; Ahdawiyah, Siti
Ta'dibiya Vol 1 No 2 (2021): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v1i2.30

Abstract

This research was conducted at Cileles Public Middle School 3, Lebak Regency in 2019. This research is a type of qualitative research based on data in the field and supporting documents. This study also contains data from interviews with Al-Qur'an reading and writing teachers, documentation and results of observations that the author conducted at SMP Negeri 3 Cileles, Lebak Regency. While the data collection method used in this study are: interview method, observation method and documentation method. Based on the results of the study it can be seen that the efforts made by the teacher in improving the quality of students' reading and writing of the Qur'an are: 1) adding hours of study for 2 hours per week with the Iqro Quran program, 2) using appropriate methods according to the level of student ability including the habituation method (drill), 3) applying appropriate media to learning to read and write the Koran, 4) finding and providing BTA materials and giving homework (PR), and 5) providing learning facilities and infrastructure.
BUDAYA GASAB SANTRI, ANTARA KEBERSAMAAN DAN KETIADAAN TANGGUNG JAWAB Jubaedah, Siti; Hayati, Ela Hikmah; Rosyidah, Neneng Aida
Ta'dibiya Vol 3 No 1 (2023): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v3i1.144

Abstract

Penelitian ini berfokus pada fenomena gasab di kalangan santri, sebuah praktik yang mencerminkan budaya berbagi dan kebersamaan, namun kerap kali mengabaikan tanggung jawab individu. Gasab merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku mengambil barang milik orang lain tanpa izin, yang biasanya terjadi di pondok pesantren. Meskipun dianggap sebagai bagian dari budaya kebersamaan, praktik ini juga menimbulkan dilema etis terkait tanggung jawab pribadi dan kepemilikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi partisipatif dan wawancara mendalam di beberapa pondok pesantren. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana gasab diterima, dipraktikkan, serta dipersepsikan oleh para santri dan pengajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gasab dipandang sebagai norma sosial yang memperkuat solidaritas antar santri, namun di sisi lain, praktik ini juga memunculkan ketegangan terkait rasa tanggung jawab dan keadilan dalam kepemilikan. Selain itu, temuan menunjukkan adanya ambiguitas dalam penegakan aturan di pesantren terkait praktik gasab, yang berdampak pada perkembangan moral santri. Hasil penelitian ini menekankan bahwa meskipun gasab dapat dianggap sebagai ekspresi kebersamaan, diperlukan keseimbangan antara nilai kebersamaan dan tanggung jawab individual untuk menciptakan lingkungan yang lebih adil dan harmonis di pesantren. Oleh karena itu, perlu adanya pembinaan yang lebih baik dalam internalisasi nilai-nilai etika kepemilikan dan tanggung jawab di kalangan santri.
ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM GURU PENGGERAK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 2 PANDEGLANG Kosim, Nandang; Royhatudin, Aat; Jubaedah, Siti
Ta'dibiya Vol 5 No 1 (2025): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v5i1.165

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Program Guru Penggerak di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Pandeglang. Program Guru Penggerak merupakan inisiatif Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang bertujuan untuk mencetak pemimpin pembelajaran yang mampu menggerakkan komunitas belajar dan menumbuhkan iklim pendidikan yang berpihak pada peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dengan guru penggerak, kepala madrasah, serta dokumentasi pelaksanaan program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Program Guru Penggerak di MIN 2 Pandeglang telah berjalan dengan baik dalam beberapa aspek, antara lain: peningkatan kompetensi pedagogik guru, penguatan praktik pembelajaran yang berpusat pada siswa, serta terbentuknya komunitas belajar yang aktif dan kolaboratif. Namun, terdapat pula tantangan yang dihadapi seperti keterbatasan waktu pelatihan, adaptasi kurikulum, serta dukungan yang belum merata dari semua pihak. Secara keseluruhan, program ini memberikan dampak positif terhadap budaya pembelajaran di madrasah dan menjadi pendorong perubahan dalam praktik pendidikan.  
ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM GURU PENGGERAK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 2 PANDEGLANG Kosim, Nandang; Royhatudin, Aat; Jubaedah, Siti
Ta'dibiya Vol 5 No 1 (2025): Ta'dibiya: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v5i1.165

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Program Guru Penggerak di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Pandeglang. Program Guru Penggerak merupakan inisiatif Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang bertujuan untuk mencetak pemimpin pembelajaran yang mampu menggerakkan komunitas belajar dan menumbuhkan iklim pendidikan yang berpihak pada peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dengan guru penggerak, kepala madrasah, serta dokumentasi pelaksanaan program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Program Guru Penggerak di MIN 2 Pandeglang telah berjalan dengan baik dalam beberapa aspek, antara lain: peningkatan kompetensi pedagogik guru, penguatan praktik pembelajaran yang berpusat pada siswa, serta terbentuknya komunitas belajar yang aktif dan kolaboratif. Namun, terdapat pula tantangan yang dihadapi seperti keterbatasan waktu pelatihan, adaptasi kurikulum, serta dukungan yang belum merata dari semua pihak. Secara keseluruhan, program ini memberikan dampak positif terhadap budaya pembelajaran di madrasah dan menjadi pendorong perubahan dalam praktik pendidikan.