Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS AGAMA, RELIGIUSITAS DAN PASRTISIPASI MASYARAKAT SEBAGAI POTENSI PENDUKUNG KEBIASAAN MEROKOK PADA PRIA USIA 15-65 TAHUN DI INDONESIA Pratama, Rochmad Ardiansyah; Eka Sari, Jayanti Dian; Mahiroh, Hodimatum
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Vol 2, No 2 (2019): Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.649 KB) | DOI: 10.32672/makma.v2i2.1292

Abstract

Prevalensi rokok baik di Indonesia maupun Negara berkembang mengalami peningkatan dan terjadi pada golongan pria sebesar 67%. Kondisi ini dipengaruhi oleh agama, tingkat religious serta partisipasi dalam masyarakat tujuan penelitian adalah mengetahui potensi pendukung kebiasaan merokok. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik deskriptif dengan rancang bangun cross sectional. Sumber data yang digunakan berasal dari Indonesia life survey 5 (IFLS5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa agama islam dan protestan secara signifikan menjadi pendorong kebiasaan merokok dengan berturut turut 2,01 dengan CI=1,38-2,90 dan 1,89 dengan CI=1,22-2,92. Tingkat religius tinggi signifikan menjadi faktor protektif sebagai pendukung kebiasaan merokok dengan OR=0,55 dengan CI=0,49-061. Tingkat partisipasi baik dalam masyarakat tidak signifikan menjadi potensi pendukung kebiasaan merokok dengan OR=1,03 dengan CI=0,87-1,08. Faktor agama dan tingkat religiusitas menjadi potensi pendukung terhadap kebiasaan merokok, sedangkan partisipasi dalam masyarakat tidak menjadi potensi pendukung kebiasaan merokok. Adanya penelitian ini diharapkan mampu untuk menjadi landasan pengambil keputusan dalam menentukan langkah menurunkan kebiasaan merokok sehingga jumlah perokok khususnya di Indonesia
SOLONG SERGAP (SOLONG SETOR SAMPAH CEGAH ISPA) SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LINGKUNGAN SOLONG, BANYUWANGI Hariyani, Rizky Putri; Hariyani, Rizky Putri; Mandagi, Ayik Mirayanti; Mahiroh, Hodimatum; Lestari, Ayu Fitri
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Vol 2, No 2 (2019): Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.296 KB) | DOI: 10.32672/makma.v2i2.1275

Abstract

Menurut WHO (2016) kasus ISPA di dunia sebanyak 18,8 miliar dan menyebabkan kematian sebanyak 4 juta orang per tahun (WHO,2016). Penelitian yang dilakukan sejak tahun 2003 hingga tahun 2013 menyatakan bahwa di Nigeria faktor risiko kejadian ISPA adalah kepadatan penduduk, kepadatan hunian, polusi udara dan sanitasi lingkungan yang buruk (Akinyemi & Morakinyo, 2018). Berdasarkan data dari Puskesmas Klatak pada tahun 2016 hingga 2017 Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan peringkat pertama dalam 10 besar tertinggi daftar penyakit yang ada (Profil Puskesmas Klatak, 2018). Berdasarkan FGD yang dilakukan masyarakat menilai bahwa kualitas udara sekitar daerah Solong sangat berpengaruh. Kualitas udara yang buruk diakibatkan oleh frekuensi pembakaran sampah yang dilakukan oleh warga. Melalui Program Solong Sergap, warga Solong diberikan kapasitas pengetahuan mengenai pemilahan dan pengolahan sampah hingga praktek dalam mengolah sampah.  Melalui artikel ini, penulis akan menyampaikan perencanaan hingga implementasi Program Solong Sergap berdasarkan Teori Dignan. Metode yang dilakukan yaitu secara observasional menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yang bersifat deskriptif. Kesimpulan yang didapatkan yaitu program Solong Sergap cukup efektif dalam mengurangi frekuensi pembakaran sampah di Lingkungan Solong. Saran yang dapat diberikan yaitu intensitas komuniaksi penanggung jawab kegiatan lebih sering kepada peserta kegiatan yang bertujuan supaya kegiatan berkelanjutan.Kata Kunci: ISPA, Sampah, Teori Dignan.
SOLONG SERGAP (SOLONG SETOR SAMPAH CEGAH ISPA) SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LINGKUNGAN SOLONG, BANYUWANGI Hariyani, Rizky Putri; Hariyani, Rizky Putri; Mandagi, Ayik Mirayanti; Mahiroh, Hodimatum; Lestari, Ayu Fitri
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Vol 2, No 2 (2019): Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/makma.v2i2.1275

Abstract

Menurut WHO (2016) kasus ISPA di dunia sebanyak 18,8 miliar dan menyebabkan kematian sebanyak 4 juta orang per tahun (WHO,2016). Penelitian yang dilakukan sejak tahun 2003 hingga tahun 2013 menyatakan bahwa di Nigeria faktor risiko kejadian ISPA adalah kepadatan penduduk, kepadatan hunian, polusi udara dan sanitasi lingkungan yang buruk (Akinyemi Morakinyo, 2018). Berdasarkan data dari Puskesmas Klatak pada tahun 2016 hingga 2017 Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan peringkat pertama dalam 10 besar tertinggi daftar penyakit yang ada (Profil Puskesmas Klatak, 2018). Berdasarkan FGD yang dilakukan masyarakat menilai bahwa kualitas udara sekitar daerah Solong sangat berpengaruh. Kualitas udara yang buruk diakibatkan oleh frekuensi pembakaran sampah yang dilakukan oleh warga. Melalui Program Solong Sergap, warga Solong diberikan kapasitas pengetahuan mengenai pemilahan dan pengolahan sampah hingga praktek dalam mengolah sampah.  Melalui artikel ini, penulis akan menyampaikan perencanaan hingga implementasi Program Solong Sergap berdasarkan Teori Dignan. Metode yang dilakukan yaitu secara observasional menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yang bersifat deskriptif. Kesimpulan yang didapatkan yaitu program Solong Sergap cukup efektif dalam mengurangi frekuensi pembakaran sampah di Lingkungan Solong. Saran yang dapat diberikan yaitu intensitas komuniaksi penanggung jawab kegiatan lebih sering kepada peserta kegiatan yang bertujuan supaya kegiatan berkelanjutan.Kata Kunci: ISPA, Sampah, Teori Dignan.
ANALISIS AGAMA, RELIGIUSITAS DAN PASRTISIPASI MASYARAKAT SEBAGAI POTENSI PENDUKUNG KEBIASAAN MEROKOK PADA PRIA USIA 15-65 TAHUN DI INDONESIA Pratama, Rochmad Ardiansyah; Eka Sari, Jayanti Dian; Mahiroh, Hodimatum
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Vol 2, No 2 (2019): Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/makma.v2i2.1292

Abstract

Prevalensi rokok baik di Indonesia maupun Negara berkembang mengalami peningkatan dan terjadi pada golongan pria sebesar 67%. Kondisi ini dipengaruhi oleh agama, tingkat religious serta partisipasi dalam masyarakat tujuan penelitian adalah mengetahui potensi pendukung kebiasaan merokok. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik deskriptif dengan rancang bangun cross sectional. Sumber data yang digunakan berasal dari Indonesia life survey 5 (IFLS5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa agama islam dan protestan secara signifikan menjadi pendorong kebiasaan merokok dengan berturut turut 2,01 dengan CI=1,38-2,90 dan 1,89 dengan CI=1,22-2,92. Tingkat religius tinggi signifikan menjadi faktor protektif sebagai pendukung kebiasaan merokok dengan OR=0,55 dengan CI=0,49-061. Tingkat partisipasi baik dalam masyarakat tidak signifikan menjadi potensi pendukung kebiasaan merokok dengan OR=1,03 dengan CI=0,87-1,08. Faktor agama dan tingkat religiusitas menjadi potensi pendukung terhadap kebiasaan merokok, sedangkan partisipasi dalam masyarakat tidak menjadi potensi pendukung kebiasaan merokok. Adanya penelitian ini diharapkan mampu untuk menjadi landasan pengambil keputusan dalam menentukan langkah menurunkan kebiasaan merokok sehingga jumlah perokok khususnya di Indonesia
The Relationship Between Exclusive Breastfeeding History to Stunting Incidence in Children Aged 6-24 Months in The Working Area of The Gunung Anyar Community Health Center, Surabaya, Indonesia elisia, latiful; Etika, Risa; Aprilawati, Dwi; Mahiroh, Hodimatum
Journal of Community Medicine and Public Health Research Vol. 4 No. 2 (2023): Journal Community Medicine and Public Health Research
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jcmphr.v4i2.44661

Abstract

Stunting is a linear growth disorder caused by malnutrition from chronic nutrient intake or recurrent chronic infectious diseases, shown by the standard deviation value (SD) unit z (Z-Score) height according to age: < -2 SD ≥ -3 SD. A quantitative cross-sectional design was used for this study. All mothers who visited posyandu in the vicinity of the Gunung Anyar Health Centre, Surabaya, Indonesia with infants aged 6 to 24 months comprised the study sample. Non-probability sampling was done using sequential sampling as the sampling technique. Cut-off points for univariate data analysis were used. Stunting and exclusive breastfeeding had an association with p=0.000. Stunting was significantly affected by exclusive breastfeeding. According to these findings, there was a lower incidence of stunting in children who were exclusively breastfed (2.0%) than in children who were not exclusively breastfed (30.6%). Babies who were not stunted are more prevalent (53.1%) than babies who were stunted (14.3%) for exclusive breastfeeding in the good category. In conclusion, exclusively breastfed children aged 6 to 24 months in Gunung Anyar Health Center scored well in good category. Exclusive breasfeeding has a significant impact on the incidence of stunting.
The Evaluation of Innovative PUSPAGA KENARI Program for Child Marriage Prevention in Yogyakarta City Fitri, Nabila; Setyani, Enrika; Mahiroh, Hodimatum; Rahmatika, Nanda
BKM Public Health and Community Medicine The 12th UGM Public Health Symposium
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Child marriage, a marriage with one or both premarital couple under 18 years old. The number of child marriages in Yogyakarta increase from 46 couples (2021) to 61 couples (2022). Despite its implications not only on education and employment level, but also on the risk of giving birth a stunting child or even the risk of maternal death. The government of Yogyakarta collaborated with DP3AP2KB implemented Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) program named KENARI (Keluarga Ngayomi Asah Asih Asuh Harmonis) to prevent child marriage. Purpose: This study aims to evaluate the innovation program of PUSPAGA KENARI in Yogyakarta City Method: A document review was conducted on May 2024 used data sourced from DP3AP2KB Office, PUSPAGA KENARI social media accounts, and website news page. Result: PUSPAGA KENARI has various innovations according to its access, coverage, and frequency of program implementation. Besides being headquartered in a strategic area, PUSPAGA’s services could be accessed online through Sila Eling on Jogja Smart Service application, linktree on its Instagram account, and Telepon Sahabat Anak (TeSa). The counselling services which collaborate with psychologist from 18 Puskesmas are free and open to the target group of families, parents, premarital couple, and children. There are also innovations in PAAR EDI (Pola Asuh Anak dan Remaja di Era), PUSPAGA smart online course, and parenting talk shows on local television. The program used culture-based approach and integrated with existing program such as Sekolah Ramah Anak in program implementation. Education by IG Live conducted regularly on Monday and Thursday while other services can be accessed online and offline from Monday to Friday at 8am – 3pm Conclusion: PUSPAGA KENARI has good program innovations to reach various target groups in preventing child marriage in the city of Yogyakarta. The best practice of program innovations can be adopted to other districts/cities in implementing PUSPAGA.
Studi Kualitatif tentang Pola Konsumsi pada Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis di Desa Batuputih Laok Fadzilah, Rochmanita Ilvanadewi; Yuliatik, Ita; Puspikawati, Septa Indra; Mahiroh, Hodimatum
Media Gizi Kesmas Vol 13 No 1 (2024): MEDIA GIZI KESMAS (JUNE 2024)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgk.v13i1.2024.1-7

Abstract

Background: hronic Energy Deficiency (CED) is a nutritional problem that often occurs in pregnant women due to chronic energy deficiency over a long period of time. Chronic Energy Deficiency (CED) in developing countries is the cumulative result of a state of malnutrition since the fetal period, infancy, and childhood that can continue into adulthood. Pregnant women with CED are at risk of giving birth to babies with low birth weight (LBW). Objective: This study aims to analyze the causes of Chronic Energy Deficiency (CHD) in pregnant women in Batuputih Laok Village. Method: This research method is qualitative with a descriptive research design through a phenomenological approach. The research subjects ware taken purposively. The research subjects ware pregnant woman with anemia in Batuputih Laok Village as key informants with a total of 6 people. Results: Informants have an age range of 20-29 years with elementary, high school, and D3 education. All informants had anemia and LILA <23.5 cm so they were classified as SEVERE. In addition, the results of the in-depth interview showed that pregnant women did not want to consume foods with balanced nutrition during their pregnancy. In addition, pregnant women did not consume fish and other proteins because they did not like the fishy smell and there were restrictions on fish consumption. Some informants sometimes only eat one meal a day even though they are pregnant. Informants did not take Fe because they did not like taking medicine, and there were informants who did not take Fe during their five-month pregnancy due to nausea. Conclusion: CED in pregnant women is caused by consumption patterns that do not want to consume high-protein foods, the existence of taboos from parents, food menus that are not diverse, food portions that are less than calorie needs, lack of meal frequency, and not taking Fe. Therefore, there is a need for counseling and nutritional counseling for pregnant women to increase knowledge about the importance of balanced nutrition for pregnant women and to correct misconceptions about food abstinence.