p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Media Gizi Kesmas
Fadzilah, Rochmanita Ilvanadewi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendidikan Gizi tentang Anemia dan Konseling Kesehatan Mental pada Remaja melalui Program Kenal Sebaya Puspikawati, Septa Indra; Sebayang, Susy Katikana; Dewi, Desak Made Sintha Kurnia; Fadzilah, Rochmanita Ilvanadewi; Alfayad, Afan; Wardoyo, Dhea Aulia Hera; Pertiwi, Rina; Adnin, Arini Banowati Azalia; Devi, Sarda Ika; Manggali, Tyas Ratna; Septiani, Mela; Yunita, Dewi
Media Gizi Kesmas Vol 10 No 2 (2021): MEDIA GIZI KESMAS (DECEMBER 2021)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgk.v10i2.2021.278-283

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Anemia merupakan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih rendah dari angka normal. Indonesia merupakan sebuah negara dengan kejadian anemia yang cukup tinggi. Prevalensi kejadian anemia yang terjadi pada Remaja Indonesia yaitu 32%, hal ini memiliki arti 3-4 dari 10 remaja di Indonesia menderita anemia. Program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) adalah salah satu cara yang dapat digunakan sebagai upaya di dalam penanganan anemia. Cakupan pemberian Tablet Tambah Darah pada remajaputri sebesar 76,2%, dengan 80,9% diantaranya mendapat TTD di sekolah. Remaja putri yang mendapat TTD di sekolah dan mengonsumi ≥52 butir hanya sebanyak 1,4%, sedangkan, 98,6% lainnya mengonsumsi <52 butir. Dengan demikian kesadaran remaja putri tentang pentingnya konsumsi TTD sebagai langkah untuk mencegah terjadinya anemia masih cukup rendah.Tujuan: Mengetahui perbedaan antara pengetahuan sebelum dan setelah pendidikan gizi tentang anemia pada remajaMetode: Kegiatan dilaksanakan di Kecamatan Banyuwangi. Dilaksanakan pada bulan Agustus 2021. Sasaran kegiatan adalah pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Banyuwangi.Hasil: Rata – rata skor pengetahuan meningkat sebesar 11,23. Sebanyak 75,3% siswa menjawab sangat setuju bahwa sosialisasi ini memberikan informasi baru.Kesimpulan: Edukasi tentang anemia dan TTD pada remaja dengan media video dan leaflet secara online dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang anemia dan TTD.Kata kunci: remaja, anemia, tablet tambah darah
Studi Kualitatif tentang Pola Konsumsi pada Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis di Desa Batuputih Laok Fadzilah, Rochmanita Ilvanadewi; Yuliatik, Ita; Puspikawati, Septa Indra; Mahiroh, Hodimatum
Media Gizi Kesmas Vol 13 No 1 (2024): MEDIA GIZI KESMAS (JUNE 2024)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgk.v13i1.2024.1-7

Abstract

Background: hronic Energy Deficiency (CED) is a nutritional problem that often occurs in pregnant women due to chronic energy deficiency over a long period of time. Chronic Energy Deficiency (CED) in developing countries is the cumulative result of a state of malnutrition since the fetal period, infancy, and childhood that can continue into adulthood. Pregnant women with CED are at risk of giving birth to babies with low birth weight (LBW). Objective: This study aims to analyze the causes of Chronic Energy Deficiency (CHD) in pregnant women in Batuputih Laok Village. Method: This research method is qualitative with a descriptive research design through a phenomenological approach. The research subjects ware taken purposively. The research subjects ware pregnant woman with anemia in Batuputih Laok Village as key informants with a total of 6 people. Results: Informants have an age range of 20-29 years with elementary, high school, and D3 education. All informants had anemia and LILA <23.5 cm so they were classified as SEVERE. In addition, the results of the in-depth interview showed that pregnant women did not want to consume foods with balanced nutrition during their pregnancy. In addition, pregnant women did not consume fish and other proteins because they did not like the fishy smell and there were restrictions on fish consumption. Some informants sometimes only eat one meal a day even though they are pregnant. Informants did not take Fe because they did not like taking medicine, and there were informants who did not take Fe during their five-month pregnancy due to nausea. Conclusion: CED in pregnant women is caused by consumption patterns that do not want to consume high-protein foods, the existence of taboos from parents, food menus that are not diverse, food portions that are less than calorie needs, lack of meal frequency, and not taking Fe. Therefore, there is a need for counseling and nutritional counseling for pregnant women to increase knowledge about the importance of balanced nutrition for pregnant women and to correct misconceptions about food abstinence.