Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KESIAPSIAGAAN DALAM PELAYANAN VAKSINASI MENINGITIS DI KANTOR PELABUHAN KELAS III BANDA ACEH Winandar, Aris
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Vol 1, No 1 (2018): Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.088 KB) | DOI: 10.32672/makma.v1i1.635

Abstract

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Banda Aceh adalah salah satu unit teknis dari Kementerian Kesehatan yang telah diberi tanggung jawab penuh dan tanggung jawab untuk melakukan pelayanan kesehatan bagi calon peziarah dan umroh di Kantor Pelabuhan Kelas III Banda Aceh. Dengan tenaga pelayanan yaitu 3 dokter, 12 perawat, 3 asisten apoteker dan 1 sopir. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Kesiapsiagaan Dalam Pelayanan Vaksinasi Miningitis di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Banda Aceh Tahun 2018. Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik dengan pendekatan crossectional study yaitu bagaimana Kesiapsiagaan Dalam Pelayanan Vaksinasi Meningitis di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kota Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh calon jamaah umroh yang mendapatkan vaksin meningitis di Kantor Pelabuhan Kelas III Kota Kesehatan Banda Aceh, jumlah sampel sebanyak 97 orang. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling. Analisis data menggunakan statistik chi-square. Hasil:penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan vaksinasi meningitis belum siap yaitu 56,7%, tenaga kesehatan kurang terampil sebesar 60,8%, sarana dan prasarana lengkap 71,1% dan sosialisasi baik sebanyak 68,1%. Kesimpulan : Dalam penelitian ini, ada pengaruh antara tenaga kesehatan dengan kesiapsiagaan dalam pelayanan vaksinasi meningitis, dengan hasil uji statistik p= 0,000, untuk sosialisasi dengan hasil uji statistik p= 0,004, dan tidak ada pengaruh antara sarana dan prasarana dengan kesiapsiagaan dalam pelayanan vaksinasi meningitis, dengan hasil uji statistik p= 0,133. Kepada petugas kesehatan agar dapat terus untuk meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat khususnya pada jamaah tentang pentingnya vaksinasi meningitis. Serta perlunya peningkatan kemampuan petugas dalam bidang pelayanan khususnya vaksinasi meningitis kepada jamaah haji maupun umroh. Kata Kunci  :Kesiapsiagaan, Sarana dan Prasarana, Vaksin  Meningitis.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI TERHADAP KESIAPSIAGAAN PENANGGULANGAN BENCANA GEMPA BUMI PADA PETUGAS KESEHATAN PUSKESMAS SAMALANGA KABUPATEN BIREUN TAHUN 2017 Winandar, Aris
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Vol 1, No 2 (2018): Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.636 KB) | DOI: 10.32672/makma.v1i2.815

Abstract

Puskesmas Samalanga berdasarkan hasil penelitian terhadap petugas kesehatan yang melakukan pertolongan saat bencana gempa bumi di wilayah Pidie Jaya diketahui bahwa petugas kesehatan pada saat terjadi gempa hanya melakukan pengobatan bagi korban gempa yang datang ke puskesmas, kurangnya pemahamam petugas dalam evakuasi korban bencana disebabkan karena petugas di puskesmas Samalanga belum pernah mendapatkan pelatihan tentang penanggulangan tanggap darurat bencana, sehingga evakuasi korban hanya dilakukan oleh petugas kesehatan yang datang dari daerah lain. Selain itu belum sempurnanya jalur evakuasi yang dilakukan oleh pihak puskesmas dalam penanggulangan bencana, dan tidak adanya tim reaksi cepat dalam tanggap darurat bencana gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan persepsi yang mempengaruhi kesiapsiagaan penanggulangan bencana gempa bumi pada petugas kesehatan Puskesmas Samalanga Kabupaten Bireun Tahun 2017. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas kesehatan puskesmas Samalanga Kabupaten Bireun berjumlah 78 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 78 orang. Tehnik pengumpulan sampel adalah secara total populasi. Analisa data dengan menggunakan univariat dan bivariat, penelitian telah dilakukan pada tanggal 02 s/d10 Juni 2017. Hasil penelitian didapat bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p-value 0,002), sikap (p-value 0,030), dan persepsi (p-value 0,004),pengetahuan (p-value 0,003), dan tidak ada hubungan antara penghasilan (p- value 0,068) dengan dengan kesiapsiagaan penanggulangan bencana gempa bumi di Puskesmas Samalanga Kabupaten Bireun. Disarankan agar kepada Kepala Dinas Kesehatan agar dapat memberikan pemahaman serta pengetahuan kepada petugas kesehatan berkaitan dengan penanggulangan bencana gempa bumi, dengan memberikan pemahaman tentang jalur evakuasi dan evakuasi korban bencanaKata Kunci: Kesiapsiagaan, Penanggulangan Bencana Gempa.
KESIAPSIAGAAN DALAM PELAYANAN VAKSINASI MENINGITIS DI KANTOR PELABUHAN KELAS III BANDA ACEH Winandar, Aris
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Vol 1, No 1 (2018): Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/makma.v1i1.635

Abstract

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Banda Aceh adalah salah satu unit teknis dari Kementerian Kesehatan yang telah diberi tanggung jawab penuh dan tanggung jawab untuk melakukan pelayanan kesehatan bagi calon peziarah dan umroh di Kantor Pelabuhan Kelas III Banda Aceh. Dengan tenaga pelayanan yaitu 3 dokter, 12 perawat, 3 asisten apoteker dan 1 sopir. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Kesiapsiagaan Dalam Pelayanan Vaksinasi Miningitis di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Banda Aceh Tahun 2018. Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik dengan pendekatan crossectional study yaitu bagaimana Kesiapsiagaan Dalam Pelayanan Vaksinasi Meningitis di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kota Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh calon jamaah umroh yang mendapatkan vaksin meningitis di Kantor Pelabuhan Kelas III Kota Kesehatan Banda Aceh, jumlah sampel sebanyak 97 orang. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling. Analisis data menggunakan statistik chi-square. Hasil:penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan vaksinasi meningitis belum siap yaitu 56,7%, tenaga kesehatan kurang terampil sebesar 60,8%, sarana dan prasarana lengkap 71,1% dan sosialisasi baik sebanyak 68,1%. Kesimpulan : Dalam penelitian ini, ada pengaruh antara tenaga kesehatan dengan kesiapsiagaan dalam pelayanan vaksinasi meningitis, dengan hasil uji statistik p= 0,000, untuk sosialisasi dengan hasil uji statistik p= 0,004, dan tidak ada pengaruh antara sarana dan prasarana dengan kesiapsiagaan dalam pelayanan vaksinasi meningitis, dengan hasil uji statistik p= 0,133. Kepada petugas kesehatan agar dapat terus untuk meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat khususnya pada jamaah tentang pentingnya vaksinasi meningitis. Serta perlunya peningkatan kemampuan petugas dalam bidang pelayanan khususnya vaksinasi meningitis kepada jamaah haji maupun umroh. Kata Kunci  :Kesiapsiagaan, Sarana dan Prasarana, Vaksin  Meningitis.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI TERHADAP KESIAPSIAGAAN PENANGGULANGAN BENCANA GEMPA BUMI PADA PETUGAS KESEHATAN PUSKESMAS SAMALANGA KABUPATEN BIREUN TAHUN 2017 Winandar, Aris
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Vol 1, No 2 (2018): Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/makma.v1i2.815

Abstract

Puskesmas Samalanga berdasarkan hasil penelitian terhadap petugas kesehatan yang melakukan pertolongan saat bencana gempa bumi di wilayah Pidie Jaya diketahui bahwa petugas kesehatan pada saat terjadi gempa hanya melakukan pengobatan bagi korban gempa yang datang ke puskesmas, kurangnya pemahamam petugas dalam evakuasi korban bencana disebabkan karena petugas di puskesmas Samalanga belum pernah mendapatkan pelatihan tentang penanggulangan tanggap darurat bencana, sehingga evakuasi korban hanya dilakukan oleh petugas kesehatan yang datang dari daerah lain. Selain itu belum sempurnanya jalur evakuasi yang dilakukan oleh pihak puskesmas dalam penanggulangan bencana, dan tidak adanya tim reaksi cepat dalam tanggap darurat bencana gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan persepsi yang mempengaruhi kesiapsiagaan penanggulangan bencana gempa bumi pada petugas kesehatan Puskesmas Samalanga Kabupaten Bireun Tahun 2017. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas kesehatan puskesmas Samalanga Kabupaten Bireun berjumlah 78 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 78 orang. Tehnik pengumpulan sampel adalah secara total populasi. Analisa data dengan menggunakan univariat dan bivariat, penelitian telah dilakukan pada tanggal 02 s/d10 Juni 2017. Hasil penelitian didapat bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p-value 0,002), sikap (p-value 0,030), dan persepsi (p-value 0,004),pengetahuan (p-value 0,003), dan tidak ada hubungan antara penghasilan (p- value 0,068) dengan dengan kesiapsiagaan penanggulangan bencana gempa bumi di Puskesmas Samalanga Kabupaten Bireun. Disarankan agar kepada Kepala Dinas Kesehatan agar dapat memberikan pemahaman serta pengetahuan kepada petugas kesehatan berkaitan dengan penanggulangan bencana gempa bumi, dengan memberikan pemahaman tentang jalur evakuasi dan evakuasi korban bencanaKata Kunci: Kesiapsiagaan, Penanggulangan Bencana Gempa.
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif Di Kabupaten Aceh Besar Masyudi, Masyudi; Winandar, Aris; Yusuf, Namira; Muhammad, Riski; Safmila, Yuliani; Yusnani, Rika
Prosiding Seminar Nasional USM Vol 4, No 1 (2023): SEMNAS MULTIDISIPLIN ILMU
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dukungan atau support dari orang lain atau orang terdekat, sangat berperan dalam sukses tidaknya pemberian ASI eksklusif. Berdasarkan laporan tahunan di wilayah kerja Puskesmas Darul Kamal tentang program ASI dari 201 bayi yang lahir di tahun 2022 hanya 60 bayi (29,9%) diberi ASI ekslusif sisanya 141 lainnya (70,1%) tidak berhasil disusui secara eksklusif. Hal ini membuktikan bahwa masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Darul Kamal Kecamatan Darul Kamal. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Darul Kamal adalah 201 orang. Penetapan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan persamaan slovin sehingga diperoleh 67 orang sampel yang diambil dengan teknik proportional sampling. Analisis data dilakukan secara univariat, dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan dukungan emosional (p=0,018), dukungan penilaian (p=0,001), dukungan instrumental (p=0,013) dan dukungan informasional (p=0,005) dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Darul Kamal Kabupaten Aceh Besar (p0,05). Diharapkan kepada keluarga terutama suami dapat meningkatkan dukungan keluarga kepada ibu menyusui demi keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada bayi.Kata Kunci : Dukungan Keluarga, ASI Eksklusif, Balita, Ibu balita.
Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pidie Kabupaten Pidie Tahun 2023 Winandar, Aris; Safmila, Yuliani; Indiraswari, Tika; Darimi, Muhammad
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i1.3776

Abstract

ABSTRACTStunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama karena pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Pada tahun 2017 sekitar 150,8 juta atau 22,2% balita di dunia mengalami stunting., Di Puskesmas Pidie pada Tahun 2023 penderita stunting sebanyak 100 responden. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah “Faktor Risiko Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pidie Kabupaten Pidie Tahun 2023”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan risiko riwayat penyakit infeksi, dan imunisasi dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Pidie Kabupaten Pidie Tahun 2023. Penelitian ini dilaksanakan pada 19 Desember 2023 s.d 4 Januari 2024. Penelitian berbentuk  survei analitik dengan pendekatan desain studi case control, teknik pengambilan sampek dengan Total Sampling pada sampel 100 responden. Data dianalisis dengan menggunakan statistik chi-square. Hasil analisa bivariat  dari 100 responden diperoleh bahwa ada hubungan risiko dengan  kejadian stunting dengan riwayat penyakit infeksi (P=0,000), dan imunisasi (P=0,000) Bedasarkan hasil tersebut maka saran yang dapat diberikan yaitu: Agar memperhatikan kondisi sanitasi lingkungan dan asupan gizi yang diberikan terutama faktor lain yang berkaitan dengan stunting agar mencegah peningkatan stunting secara komprehansif mengendalikan faktor resikonya.Kata Kunci: kejadian stunting, riwayat penyakit infeksi,dan imunisasiStunting is a chronic nutritional problem caused by insufficient nutritional intake over a long period of time due to providing food that does not meet needs. In 2017, around 150.8 million or 22.2% of children under five in the world experienced stunting. In Pidie Health Center in 2023, there will be 100 respondents suffering from stunting. The problem studied in this research is "Risk Factors for Stunting in Toddlers in the Pidie Community Health Center Working Area, Pidie Regency in 2023". This research aims to determine the relationship between the risk of a history of infectious disease and immunization with the incidence of stunting in the work area of the Pidie Health Center, Pidie Regency in 2023. This research was conducted from 19 December 2023 to 4 January 2024. The research took the form of an analytical survey with a control case study design approach, techniques sampling with Total Sampling on a sample of 100 respondents. Data were analyzed using chi-square statistics. The results of bivariate analysis from 100 respondents showed that there was a relationship between the risk of stunting and a history of infectious disease (P=0.000) and immunization (P=0.000). Based on these results, suggestions that can be given are: To pay attention to environmental sanitation conditions and adequate nutritional intake. especially other factors related to stunting in order to prevent the increase in stunting by comprehensively controlling the risk factors.Keywords: incidence of stunting, history of infectious diseases, and immunization
Determinan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 3-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Rundeng Kota Subulussalam Hanum, Nisrina; Winandar, Aris; Harun, Muhazar; Rafsanjani, TM; Lembong, Abdullah; Yunita, Yunita; Ismail, Ismail; Sakdah, Nurul
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.9668

Abstract

Prevalensi stunting pada balita di Indonesia merupakan yang tertinggi di negara ASEAN. Di Aceh, prevalensi stunting tertinggi di Kota Subulussalam tercatat di Kecamatan Rundeng sebanyak 276 kasus yang tersebar di tiga desa yaitu 50% di Desa Lae Mate, 25,7% di Desa Lae Pamualan dan 24,3% di Desa Kampong Badar. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Rundeng Kota Subulussalam. Jenis penelitian ialah penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian merupakan seluruh balita stunting sebanyak 276 balita dan sampel sebanyak 73 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur tinggi badan balita berdasarkan umur, melakukan pemeriksaan buku KIA, dan membagikan kuesioner. Uji statistik yang digunakan yaitu chi square test dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan 61,6% balita mengalami stunting. Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Rundeng Kota Subulussalam adalah kelengkapan ANC (p=0,000), kepatuhan Konsumsi Fe selama hamil (0,007), dan pemberian ASI eksklusif (p=0,030). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Rundeng Kota Subulussalam yaitu ANC tidak lengkap (AOR = 26,48; 95%CI = 4,51 – 155,51; p-value = 0,000). Disarankan kepada ibu balita agar meningkatkan kunjungan ANC minimal 6 kali agar dapat memantau kesehatan dirinya dan janinnya serta memberikan ASI secara ekslusif selama 6 bulan. Disamping itu, pihak puskesmas Rundeng diharapkan agar dapat melakukan penyuluhan kesehatan terkait pencegahan stunting agar dapat menurunkan angka stunting pada balita di wilayah kerjanya
Determinan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 3-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Rundeng Kota Subulussalam Hanum, Nisrina; Winandar, Aris; Harun, Muhazar; Rafsanjani, TM; Lembong, Abdullah; Yunita, Yunita; Ismail, Ismail; Sakdah, Nurul
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.9668

Abstract

Prevalensi stunting pada balita di Indonesia merupakan yang tertinggi di negara ASEAN. Di Aceh, prevalensi stunting tertinggi di Kota Subulussalam tercatat di Kecamatan Rundeng sebanyak 276 kasus yang tersebar di tiga desa yaitu 50% di Desa Lae Mate, 25,7% di Desa Lae Pamualan dan 24,3% di Desa Kampong Badar. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Rundeng Kota Subulussalam. Jenis penelitian ialah penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian merupakan seluruh balita stunting sebanyak 276 balita dan sampel sebanyak 73 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur tinggi badan balita berdasarkan umur, melakukan pemeriksaan buku KIA, dan membagikan kuesioner. Uji statistik yang digunakan yaitu chi square test dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan 61,6% balita mengalami stunting. Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Rundeng Kota Subulussalam adalah kelengkapan ANC (p=0,000), kepatuhan Konsumsi Fe selama hamil (0,007), dan pemberian ASI eksklusif (p=0,030). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Rundeng Kota Subulussalam yaitu ANC tidak lengkap (AOR = 26,48; 95%CI = 4,51 – 155,51; p-value = 0,000). Disarankan kepada ibu balita agar meningkatkan kunjungan ANC minimal 6 kali agar dapat memantau kesehatan dirinya dan janinnya serta memberikan ASI secara ekslusif selama 6 bulan. Disamping itu, pihak puskesmas Rundeng diharapkan agar dapat melakukan penyuluhan kesehatan terkait pencegahan stunting agar dapat menurunkan angka stunting pada balita di wilayah kerjanya
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP ANAK THALASEMIADI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2024 Winandar, Aris; Gunawan, Gunawan; Darimi, Muhammad; Anam, Saiyidul
MIMBAR INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 4 No 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : Biro Administrasi dan Akademik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/mimbarintegritas.v4i1.5910

Abstract

Thalasemia merupakan suatu kelainan darah yang diturunkan melalui keluarga, penyakit kronik pada anak yang mempengaruhi kualitas hidup. Kualitas hidup anak thalasemia adalah persepsi anak thalasemia tentang hidupnya di dalam lingkungan dia hidup yang dihubungkan dengan tujuan, harapan dan perhatian yang dimiliki. Oleh karena itu dukungan orang tua sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup anak thalassemia. Masalah di lokasi penelitian adalah masih tingginya angka anak thalassemia di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup anak thalasemia di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Tahun 2024. Jenis penelitian ini menggunakan analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 570 populasi. Alat pengumpalan data menggunakan kuesioner, dan mengolah data meenggunakan SPSS. Sampel pada penelitian ini adalah orang tua yang mempunyai anak thalasemia yang berumur 1-16 tahun berjumlah 85 responden. Penelitian ini di lakukan pada tanggal 01 s.d 31 Juni 2024. analisa yang digunakan yaitu univariat dan bivariate dengan uji chi square. Hasil Penelitian ini dapatkan Ada Hubungan Antara pendidikan dengan kualitas hidup anak thalassemia P Value (0,041), ada hubungan pendapatan dengan kualitas hidup anak thalasemia P Value (0,003), ada hubungan kepatuhan transfusi dengan kualitas hidup anak thalassemia P Value (0,013), Tidak ada hubungan jenis kelamin penderita dengan kualitas hidup anak thalassemia P Value (0,070). Saran di harapkan kepada anak Thalasemia untuk lebih rutin lagi transfusinya.
DUKUNGAN KADER POSBINDU DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS LAMBARO ANGAN ACEH BESAR Hanum, Nisrina; Rafsanjani, T M; Hz, Muhazar; Winandar, Aris; Syukur, Muhammad; Yusuf, Namira
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4528

Abstract

Lansia berisiko mengalami penyakit kronis yang menyerang dan menyebabkan berbagai masalah serta keluhan masalah kesehatan. Permasalahan tersebut muncul akibat menurunnya kondisi fisik yang rentan diserang oleh penyakit. Salah satu penyakit terbesar didunia yang banyak menyerang lansia yaitu hipertensi. Hipertensi umumnya terjadi pada negara dengan penghasilan rendah dan menengah yaitu hipertensi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis dukungan kader Posbindu dengan kejadian hipertensi pada lansia di wilayah puskesmas Lambaro Angan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian yang di ambil yaitu sebanyak 43 lansia yang menderita hipertensi. Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Februari – 29 Maret 2024 dan analisis yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 46,51% lansia mengalami hipertensi. Faktor dukungan kader posbindu yang berhubungan dengan hipertensi pada lansia yaitu dukungan emosional (p=0,000), dukungan informasional (p=0,023) dan dukungan penghargaan (p=0,001). faktor yang paling dominan berhubungan dengan hipertensi pada lansia yaitu dukungan emosional (AOR = 17,28; 95%CI = 2,39 – 124,57; p=0,005).Diharapkan lansia dapat secara rutin dan aktif mengikuti Posbindu untuk memeriksa dan mengobati hipertensi agar tidak semakin parah dan menyebabkan berbagai konsekuensi resiko lainnya serta dapat membahayakan lansia. Kader dapat dapat lebih aktif dan peduli kepada lansia melalui dukungan yang diberikannya sehingga keyakinan dan semangat lansia mengikuti Posbindu lebih aktif.Kata kunci: Hipertensi, Dukungan Kader, LansiaElderly people are at risk of experiencing chronic diseases that attack and cause various health problems and complaints. These problems arise due to a decline in physical condition which is vulnerable to attack by disease. One of the biggest diseases in the world that attacks the elderly is hypertension. Hypertension generally occurs in low and middle-income countries, namely hypertension. This research aims to analyze the support of Posbindu cadres with the incidence of hypertension in the elderly in the Lambaro Angan health center area. This type of research is quantitative research with a cross-sectional approach. The research sample taken was 43 elderly people who suffered from hypertension. The research was conducted on February 28 - March 29 2024 and the analysis used was univariate and bivariate analysis using the chi-square and logistic regression tests. The research results showed that 46.51% of elderly people had hypertension. Community health worker support factors that are related to hypertension in the elderly are emotional support (p=0.000), informational support (p=0.023), and appreciation support (p=0.001). The most dominant factor associated with hypertension in the elderly is emotional support (AOR = 17.28; 95%CI = 2.39 – 124.57; p=0.005). It is hoped that the elderly can routinely and actively participate in Posbindu to check and treat hypertension so that it doesn't get worse and cause various other risk consequences and can endanger the elderly. Community health worker can be more active and care for the elderly through the support they provide so that the confidence and enthusiasm of the elderly in participating in Posbindu is more active.Keywords: Hypertension, Support from Community Health Worker, Elderly