Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analysis of Hygiene and Sanitation in Junior High School Canteens in Banda Aceh Masyudi, Masyudi; Ilhamuddin, Ilhamuddin; Indiraswari, Tika; Husna, Husna; Yulidar, Yulidar; Noviyanti, Anita; Yani, Evi Dewi; Rafsanjani, T M
International Conference on Multidisciplinary Research Vol 3, No 2 (2020): ICMR
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.077 KB) | DOI: 10.32672/pic-mr.v3i2.2692

Abstract

This study aims to see the effect of coaching, supervision and actions given by Banda Aceh junior high school canteen managers on the hygiene and sanitation of the school canteen. A canteen with a low hygiene standard in its physical condition, its raw material for food, food processing and food presentation, can give negative impacts on a child’s health, growth, cognitive development, and nutritional status, which will eventually affect their academic achievement. This research, conducted from 2 to 5th of August 2017, is an analytical survey research with a cross-sectional design. Based on the results of statistical tests using chi-square technique, a positive and significant correlation was found between the canteen manager’s coaching and the canteen’s hygiene and sanitation (p-value = 0.001 0.05), particularly between the supervision, hygiene and sanitation variables (p-value = 0.001 0.05). There is also a strong and significant relationship between the level of canteen maintenance and the canteen’s hygiene and sanitation (p-value = 0.002 0.05). The canteen staff are reported to have complied with the applicable regulations and applied the knowledge they have about the standard hygiene and sanitation. They reported that they regularly maintain personal hygiene when processing the food by washing their hands and keep their work equipment clean. Besides, they maintain the cleanliness of the canteens by throwing waste into the dumping area when the bin is full, and by keeping food and kitchen wares clean. Keywords: Hygiene, Sanitation, Canteen 
Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pidie Kabupaten Pidie Tahun 2023 Winandar, Aris; Safmila, Yuliani; Indiraswari, Tika; Darimi, Muhammad
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i1.3776

Abstract

ABSTRACTStunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama karena pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Pada tahun 2017 sekitar 150,8 juta atau 22,2% balita di dunia mengalami stunting., Di Puskesmas Pidie pada Tahun 2023 penderita stunting sebanyak 100 responden. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah “Faktor Risiko Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pidie Kabupaten Pidie Tahun 2023”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan risiko riwayat penyakit infeksi, dan imunisasi dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Pidie Kabupaten Pidie Tahun 2023. Penelitian ini dilaksanakan pada 19 Desember 2023 s.d 4 Januari 2024. Penelitian berbentuk  survei analitik dengan pendekatan desain studi case control, teknik pengambilan sampek dengan Total Sampling pada sampel 100 responden. Data dianalisis dengan menggunakan statistik chi-square. Hasil analisa bivariat  dari 100 responden diperoleh bahwa ada hubungan risiko dengan  kejadian stunting dengan riwayat penyakit infeksi (P=0,000), dan imunisasi (P=0,000) Bedasarkan hasil tersebut maka saran yang dapat diberikan yaitu: Agar memperhatikan kondisi sanitasi lingkungan dan asupan gizi yang diberikan terutama faktor lain yang berkaitan dengan stunting agar mencegah peningkatan stunting secara komprehansif mengendalikan faktor resikonya.Kata Kunci: kejadian stunting, riwayat penyakit infeksi,dan imunisasiStunting is a chronic nutritional problem caused by insufficient nutritional intake over a long period of time due to providing food that does not meet needs. In 2017, around 150.8 million or 22.2% of children under five in the world experienced stunting. In Pidie Health Center in 2023, there will be 100 respondents suffering from stunting. The problem studied in this research is "Risk Factors for Stunting in Toddlers in the Pidie Community Health Center Working Area, Pidie Regency in 2023". This research aims to determine the relationship between the risk of a history of infectious disease and immunization with the incidence of stunting in the work area of the Pidie Health Center, Pidie Regency in 2023. This research was conducted from 19 December 2023 to 4 January 2024. The research took the form of an analytical survey with a control case study design approach, techniques sampling with Total Sampling on a sample of 100 respondents. Data were analyzed using chi-square statistics. The results of bivariate analysis from 100 respondents showed that there was a relationship between the risk of stunting and a history of infectious disease (P=0.000) and immunization (P=0.000). Based on these results, suggestions that can be given are: To pay attention to environmental sanitation conditions and adequate nutritional intake. especially other factors related to stunting in order to prevent the increase in stunting by comprehensively controlling the risk factors.Keywords: incidence of stunting, history of infectious diseases, and immunization
Hubungan Dukungan Psikososial Keluarga Dengan Kepatuhan Berobat Pasien Gangguan Jiwa Di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Aceh Rosmalia, Rosmalia; Yani, Evi Dewi; Yusuf, Namira; Indiraswari, Tika
Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi Vol 11, No 2 (2023): Serambi Saintia
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jss.v11i2.7311

Abstract

Dukungan psikososial keluarga sangat penting untuk kepatuhan pasien dalam berobat, karena keluarga merupakan sistem pendukung yang terdekat bagi pasien. Keluarga harus memantau jadwal berobat, memberikan motivasi kepada pasien dan melanjutkan pengobatan sesuai anjuran pengobatan. Selain itu, dukungan psikososial keluarga juga dapat membantu pasien untuk mengenal batasan dan menerima risiko akibat perilakunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan psikososial keluarga dengan kepatuhan berobat pasien gangguan jiwa di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Aceh. Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya seluruh keluarga pasien yang melakukan kontrol ulang dengan jumlah sampel 93 orang. Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 20-27 Juni 2023 di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Aceh. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Metode analisis data dalam penelitian ini dengan analisis bivariat. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan dukungan informasi keluarga p value 0,019, ada hubungan dukungan emosional dan instrumental keluarga dengan masing-masing p value 0,003 dan ada hubungan dukungan appraisal keluarga dengan kepatuhan berobat pasien gangguan jiwa dengan p value 0,001. Terdapat hubungan dukungan psikososial keluarga baik itu dukungan informasi, emosional, instrumental dan dukungan appraisal (penilaian) dengan kepatuhan berobat pasien gangguan jiwa. Diharapkan keluarga agar dapat memahami tugas dan fungsinya, memahami proses pengobatan dan penyembuhan pasien gangguan jiwa dan dapat melaksanakan perannya meliputi peran/dukungan informasi, emosional, instrumental dan dukungan penilaian kepada pasien.Kata kunci: Psikososial keluarga, kepatuhan berobat pasien, gangguan jiwa
Identifikasi Kontaminasi Salmonella pada Boh Manok Weng (BMW) dan Boh Manok Gulong (BMG) di Banda Aceh, Provinsi Aceh Husna, Husna; Julyana, Cut; Rafsanjani, T.M; Syam, Burhanuddin; Indiraswari, Tika
Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi Vol 12, No 2 (2024): Serambi Saintia
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jss.v12i2.8800

Abstract

Boh Manok Weng (BMW) merupakan salah satu minuman tradisional dari Aceh yang dibuat menggunakan telur ayam kampung yang dikocok bersama kopi, susu, atau teh. Minuman ini sangat disukai masyarakat karena dipercaya dapat meningkatkan stamina tubuh. Sementara itu, Boh Manok Gulong (BMG) adalah jajanan cepat saji berbahan dasar telur yang dicampur dengan tepung dan penyedap, lalu digoreng dan digulung pada lidi. Jajanan ini banyak digemari oleh anak-anak sekolah. Meski populer, produk olahan telur seperti BMW dan BMG berisiko terkontaminasi mikroorganisme. Hal ini seringkali disebabkan oleh telur yang tidak dicuci dengan baik sebelum digunakan, serta proses pengolahan yang tidak higienis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan Salmonella pada BMW dan BMG yang dijual di Banda Aceh. Sampel penelitian diambil dari pedagang yang berjualan di Kota Banda Aceh dengan metode pengambilan secara accidental sampling. Identifikasi Salmonella dilakukan menggunakan metode Bergey’s Manual Determination. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50% sampel BMW dan BMG mengandung Salmonella paratyphi B dan Shigella sp. Hal ini menunjukkan bahwa produk BMW dan BMG yang dijual di Banda Aceh tidak memenuhi standar mikrobiologi sehingga dianggap tidak aman untuk dikonsumsi. Proses pengelolaan pangan yang tidak memperhatikan kebersihan pribadi (personal hygiene) dan sanitasi yang baik dapat berdampak buruk pada kesehatan masyarakat.Kata Kunci : BMW, BMG, Salmonella.