Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Kreasi Ecoprint di Desa Wringinsongo Tumpang Kabupaten Malang KUSUMA, ADI CANDRA; Safitri, Hari Kurnia; Winarno, Totok; Hariyadi, Herman; Murtono, Ari; Nurcahyo, Sidik
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 6, No 4 (2023): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v6i4.5617

Abstract

Tumbuhan di lingkungan Desa Wringonsongo Tumpang Kabupaten Malang, belum dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai sesuatu yang bernilai ekonomis. Kegiatan pengabdiam masyarakat (PPM) bertujuan untuk membantu masyarakat desa untuk mengembangkan potensi desa. Metode pelaksanaan diawali dengan studi lapangan, penyusunan materi, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi. Metode kegiatan dilaksanakan dengan pemberian pelatihan melalui demontrasi, kemudian mempraktekan secara langsung. Hasil kegiatan PPM bahwa masyarakat diberikan pengetahuan dasar mengenai kreasi ecoprint yang kemudian peserta mempraktekan secara langsung dengan pendampingan dimulai dari tahapan pemilihan kain, mordanting, pencetakan (Teknik pounding), penggulungan, pengukusan sampai dengan proses fiksasi (pengeringan). Hasil dari kreasi batik ecoprint tersebut bisa dipromosikan dan dipasarkan mengingat desa Wringinsongo juga telah mencanangkan menjadi desa wisata. Kegiatan pengabdian ini mendapatkan 85% respon positif peserta dalam meningkatkan kemandirian dan pengetahuan mengenai kreasi ecoprint untuk mengembangkan batik ecoprint sebagai produk unggulan desa.
Keterkaitan antara nilai-nilai efektif, rata-rata, dan ripple Murtono, Ari
JURNAL ELTEK Vol. 20 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/eltek.v20i1.347

Abstract

Besaran listrik adalah nilai efektif, nilai rata-rata, nilai puncak, nilai lembah, frekuensi, dan periode. Dalam sehari hari yang sering terdengar adalah istilah AC dan DC, besaran yang banyak dijumpai nilai RMS dan efektif. Nilai RMS dan efektif bagi orang awam tidak me-mahami dan tidak berusaha memahami, bahkan mahasiswa pun ma-sih banyak tidak memahami dan tidak penting untuk dipahami. Oleh karena itu pada penelitian ini peneliti meneliti selisih nilai kedua be-saran itu dan efeknya terhadap besaran lain. Kami menggunakan ana-lisis mathematika, hasil simulasi, kurva, analisis rangkaian. Akhirnya dapat menyimpulkan: 1. Jika nilai RMS sama dengan dengan nilai ra-ta-ratanya, maka besaran DC nyaris tanpa ripple. 2. Semua penyearah yang berasal dari jala-jala satu fasa sampai tiga fasa, frekuensi swit-chingnya sama dengan frekuensi jala-jala, sedang frekuensi ripple di luarannya bisa meningkat tergantung dari rangkaian dan jumlah fasa sumber daya nya. 3. Dengan mengubah rangkaian, dan atau memberi masukan lebih dari 1 yang berbeda fasa, maka akan meningkatkan frekuensi ripple dan frekuensi switching tetap semula. 4. Pada kon-verter DC-DC buck, dengan tegangan luaran yang tetap, maka diper-oleh: makin tinggi frekuensi ripple, dan atau makin tinggi dutycicle, dan atau indutansi makin besar, ripple luaran mengecil. ABSTRACT Electricity quantities are effective value, average value, peak value, valley value, frequency, and period. In everyday life, the terms AC and DC are often heard, quantities that are often found in RMS values and are effective. The value of RMS and it is effective for ordinary people do not understand and do not try to understand, even many students still do not understand and it is not important to understand. Therefore, in this study, researchers examined the difference in the values of the two quantities and their effects on other quantities. We use mathematical analysis, simulation results, curves, circuit analysis. Finally, we can conclude: 1. If the RMS value is the same as the average value, then the DC magnitude is almost without ripple. 2. All rectifiers come from single-phase to three-phase grids, the switching frequency is the same as the grid frequency, while the ripple frequency outside can increase depending on the circuit and the number of phases of its power source. 3. By changing the circuit, and or giving more than 1 input that is different in phase, it will increase the ripple frequency and the switching frequency remains the same. 4. In a DCDC buck converter, with a constant output voltage, we get: the higher the ripple frequency, and/or the higher the duty cycle, and/or the larger the inductance, the smaller the output ripple.
PELATIHAN PEMILAHAN SAMPAH UNTUK DUSUN SUMBERINGIN DESA WRINGINSONGO KABUPATEN MALANG Anggraheny Ikawanty, Beauty; Fauziyah, Mila; Luqman, Mohammad; Khairuddin, Muhammad; Murtono, Ari
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 11 No. 2 (2024): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2024
Publisher : P3M Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/abdimas.v11i2.4594

Abstract

Sumberingin Hamlet is one of two hamlets located in Wringinsongo village, Tumpang sub-district, Malang Regency. The people work in the agricultural, livestock and industrial sectors. So with thousands of people in one village and the majority of livelihoods in the village itself, the amount of rubbish thrown away every day is increasing. Household waste produced by each family is cleaned/picked up by officers per RT and sent to the final disposal site (TPA) available in the village. Every day, if the average weight of waste produced by each family is 5 kg, then every day the village will produce around 4500 kg of waste. The landfill in Sumberingin hamlet is located very far away and means of transportation to the landfill are very limited. So that rubbish piles up in landfills and is not managed, causing odors and pollution to the surrounding environment. Waste disposal in Sumberingin hamlet is still divided between organic and inorganic waste. This can be seen from the fact that there is only one trash bin in each household. Therefore, this community service focuses on partner groups of Sumberingin hamlet women for waste sorting training. Waste sorting is the activity of grouping and separating waste according to the type, quantity and/or nature of the waste. Waste sorting at home can be grouped into 3, namely organic waste, inorganic waste and residual waste.
Aplikasi dan unjuk kerja motor driver L-298 dan BTS7960 sebagai power switching pada inverter Luqman, Mohammad; Anggraheny, Beauty; Herwandi, Herwandi; Murtono, Ari
JURNAL ELTEK Vol. 23 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/eltek.v23i1.6656

Abstract

Pada penelitan ini driver motor L298 dan BTS7960 yang biasa bekerja pada frekuensi rendah digunakan sebagai power switching inverter yang dioperasikan pada frekuensi tinggi. L298 dan BTS 7968 adalah sama2 driver motor dc dengan konfigurasi H-bridge, namun rangkaian I/O serta sistem kontrol yang digunakan sangat berbeda, sehingga Program SPWM untuk kedua modul tersebut tidak sama. Program pada L298 menggunakan SPWM penuh sepanjang 360o dan bersifat komplemen untuk setiap 180o pada kanal-1dan sinyal dasar 50Hz pada kanal-2. Sedangkan program pada BTS7960 menggunakan sinyal yang bergantian antara sinyal dasar 50Hz sepanjang 180o dan sinyal SPWM sepanjang 180o pada kedua kanalnya dan bersifat komplemen. Hasil penelitian ini kedua motor driver tersebut beserta program masing-masing, mampu memberikan hasil luaran inverter berbentuk gelombang sinusoida sempurna, modul motor driver L298 hanya mampu bekerja sampai dengan arus 2A sesuai dengan spsesifikasi yang dimiliki, sedangkan modul motor driver BTS 7960 mampu bekerja sampai dengan arus 10A sesuai dengan spsesifikasi transformator yang digunakan. Dan hal ini juga sesuai dengan spesifikasi modul tersebut yang sebesar 43A.   ABSTRACT In this research, the L298 and BTS7960 motor drivers which usually work at low frequencies are used as power switching inverters which are operated at high frequencies. The L298 and BTS 7968 are both dc motor drivers with an H-bridge configuration, but the I/O circuit and control system used are very different, so the SPWM program for the two modules is not the same. The program on the L298 uses full SPWM over 360o and is complementary for every 180o on channel-1 and a 50Hz base signal on channel-2. Meanwhile, the program on the BTS7960 uses a signal that alternates between a basic 50Hz signal along 180o and a SPWM signal along 180o on both channels and is complementary. The results of this research are that both motor drivers and their respective programs are able to provide inverter output in the form of perfect sinusoidal waves, the L298 motor driver module is only able to work up to 2A current according to its specifications, while the BTS 7960 motor driver module is able to work up to 10A current according to the specifications of the transformer used. And this is also in accordance with the module specifications of 43A.
Implementasi Kontrol PID untuk Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Proses Pengupasan Bawang Merah Khalid, Mohammad; Fathoni; Murtono, Ari
Jurnal Elektronika dan Otomasi Industri Vol. 9 No. 3 (2022): Jurnal Elkolind Vol. 9, No. 3, 2022
Publisher : Program Studi Teknik Elektronika Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/elkolind.v9i3/351

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditas tanaman holtikultura yang banyak ditanam dan dijual di Indonesia. Bawang merah dapat digunakan sebagai bahan masakan maupun bahan obat herbal tradisional, sehingga permintaan akan bawang merah cukup tinggi. Di Kota Malang terdapat beberapa pekerja pengupas bawang merah yang masih menggunakan metode pisau konvensional. Hal ini sangat berisiko dan hasil pengupasan bawang yang dihasilkan pun tidak banyak. Upah yang dihasilkan para pekerja juga tidak sepadan dengan risiko dan hasilnya. Seiring perkembangan zaman dan majunya teknologi diperlukan mesin yang dapat membantu pengupasan bawang merah agar dapat meningkatkan kuantitas dan mencegah kecelakaan kerja para pengupas bawang merah. Perancangan mesin ini berupa pengupas kulit bawang merah dengan menggunakan metode PID. Mesin ini bekerja menggunakan motor DC sebagai penggerak utama yang akan memutar poros, poros tersebut terhubung dengan karet (flucker) yang berada pada dinding tabung. Dengan menggunakan arduino dan sensor rotary encoder akan memproses kecepatan motor DC agar stabil serta kontrol PID Zieger Nichols sebagai metodenya. Set point yang digunakan adalah Kp=0.378, Ki=3.78, dan Kd=0.009 dengan kecepatan 500 dan 700 rpm. Dari hasil pengujian menunjukan bahwa mesin ini dirancang terhadap 500 gram bawang merah utuh dan 500 rpm mampu menghasilkan rata-rata 259 gram bawang terkelupas. Sedangkan dengan kecepatan 700 rpm terhadap 500 gram bawang merah utuh mampu menghasilkan rata-rata 391 gram bawang terkelupas. Hasil pengujian kedua percobaan diatas menunjukan semakin tinggi kecepatan putar poros pada tabung maka akan semakin besar juga kuantitas terkelupasnya kulit bawang merah.
Sistem Mesin Roasting Kopi Guna Peningkatan Kualitas Produk Petani Berbasis Mikrokontroller Dengan Metode PID Suhaimi, Muhammad Naufal; Murtono, Ari; Fathoni
Jurnal Elektronika dan Otomasi Industri Vol. 9 No. 3 (2022): Jurnal Elkolind Vol. 9, No. 3, 2022
Publisher : Program Studi Teknik Elektronika Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/elkolind.v9i3/403

Abstract

Minat masyarakat Indonesia tehadap produk olahan kopi semakin tinggi, oleh karena itu permintaan kopi bagi para petani semakin meningkat, sehingga dibutuhkan alat penunjang yang dapat mempermudah petani guna peningkatan kualitas produk petani yang diharapkan dapat meningkatkan financial bagi para petani sendiri. Roasting kopi pada dasarnya merupakan proses mengeluarkan air dalam kopi, mengeringkan dan mengembangkan bijinya. Alat ini membutuhkan pemanasan api yang suhunya bisa diatur untuk tetap stabil dikarenakan suhu sangat berpengaruh pada tingkat kematangan biji kopi. Untuk mengatur servo agar suhu tetap stabil diperlukannya sebuah kontrol. Metode PID dipilih sebagai metode kontrol agar sistem memiliki respon yang optimal berdasarkan karakteristik pada setpoint yang sudah ditentukan. Untuk menentukan hasil parameter kontroler PID ini menggunakan metode osilasi Ziegler-Nichols. Metode ini dipilih karena dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pencarian parameter, metode ziegler Nichols dapat memiliki rumus-rumus sederhana. Hasil parameter kontrol PID diperoleh nilai Kp sebesar 8.89, Ki sebesar 0.74, dan Kd sebesar 2.98 dari nilai tersebut didapat hasil respon sistem alat dengan nilai delay time sebesar 12,4 detik, rise time sebesar 1025 detik, peak time sebesar 1457,12 detik, dan nilai settling time 1667 detik. dari nilai tersebut sistem alat dikatakan dapat bekerja dengan baik dan menjaga kestabilan suhu sesuai set point.
Rancang Bangun Sistem Kendali dan Monitoring Smart Greenhouse pada Budidaya Anggrek Dendrobium Berbasis IoT Mughdhor, Miftakhul Rozaq; Murtono, Ari; Budi, Edi Sulistio
Metrotech (Journal of Mechanical and Electrical Technology) Vol 3 No 1: Januari 2024
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, UNIRA Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/metrotech.v3i1.3566

Abstract

Tanaman Anggrek ini memang merupakan tanaman yang membutuhkan perawatan yang intensif, namun masih banyak masyarakat yang tidak menyirami tanaman secara rutin dan tidak memperhatikan suhu, kelembaban tanah dan intensitas cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman anggrek. Anggrek Dendrobium membutuhkan suhu antara 19-32 ℃ dan kelembaban 60-85% dengan menggunakan sensor DHT22 sebagai alat ukurnya dan sensor ini mempunyai rata-rata error suhu 1,44% dan rata-rata error kelembaban yaitu 1,04%, intensitas sinar matahari antara 500-850 lux dengan menggunakan sensor BH1750 dan juga sensor ini mempunyai rata-rata error sekitar 1,48%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alat ini secara otomatis memulai penyiraman dengan mengalirkan air melalui selang ketika kelembaban tanah terdeteksi sudah kering, mengatur suhu 19-32℃ dengan peltier, panas dan kipas menggunakan pwm sebagai pengontrol, mengukur intensitas cahaya di dalam rumah kaca, dan selanjutnya dapat menampilkan video streaming anggrek dendrobium melalui IoT. Kemudian hasil yang didapatkan ialah anggrek didalam greenhouse dapat berkembang lebih cepat dari pada diluar greenhouse karena parameter yang diperlukan oleh anggrek dapat terpenuhi ketika didalam greenhouse dari pada diluar greenhouse.
Sistem Kendali Suhu Pada Proses Destilasi Pembuatan Bioetanol Dari Kulit Pisang Bahriawan, Fahrizal; Murtono, Ari; Budi, Edi Sulistio
Metrotech (Journal of Mechanical and Electrical Technology) Vol 3 No 1: Januari 2024
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, UNIRA Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/metrotech.v3i1.3567

Abstract

Kulit pisang merupakan limbah organik yang cukup banyak. Kebanyakan kulit pisang hanya dibuang sebagai limbah organik saja dan masih belum banyak yang memanfaatkannya. Jumlah kulit pisang yang banyak memiliki keuntungan apabila bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Komponen pada kulit pisang berupa karbohidrat dimana kandungan itu dapat dikonversikan menjadi bioetanol. Bioetanol adalah etanol atau alkohol yang terbuat dari limbah organik. Limbah organik yang bisa dijadikan bioetanol mengandung glukosa, pati, dan serat selulosa. Bioetanol dibuat dengan cara fermentasi glukosa yang dibantu dengan mikroorganisme. Dalam proses destilasi terdapat 2 tahapan yaitu proses penguapan dan proses kondensasi. Pada sistem ini menggunakan mikrokontroler Arduino uno dan menggunakan kontrol Histeresis. Kontrol Histeresis digunakan untuk mengontrol suhu, agar suhu bisa stabil. Sensor yang digunakan yaitu sensor DS18B20 sebagai parameter pengontrol suhu dan sensor MQ-3 sebagai parameter pengontrol alkohol.  Pada pengujian kontrol On Off  mengontrol suhu pada 75°C-80°C dengan tingkat overshoot mencapai 81°C dan membutuhkan waktu 17 menit untuk mencapai setpoint dan hasil sudah optimal.