Kegiatan ini didasari oleh adanya keinginan untuk berbagi ilmu dan pengalaman dengan guru di SDN No.111 Inpres Lassang 1 Takalar. Melalui praktik mendemonstrasikan pengetahuan atau skill tentang cara menentukan volume kubus dan balok, penulis mendapatkan informasi tentang perkembangan dunia persekolahan. Hasil pelaksanaan kegiatan ini menunjukkan kepada kita bahwa praktik fase kedua dalam model pengajaran langsung perlu dipersiapkan dengan baik (by design), bukan kebetulan (by chance). Hal itu karena fase kedua ini adalah fase inti dari penyajian materi kepada siswa dalam model pengajaran langsung. Dalam praktik ini, guru menampilkan langkah-langkah tertentu dalam menentukan volume kubus dan balok. Langkah-langkah tersebut dimulai dari penentuan panjang sisi-sisi kubus dan balok, serta penggunaannya dalam rumus volume kedua bangun tersebut, hingga langkah terakhir berupa verifikasi hasil kalkulasi volume kubus dan balok untuk memastikan bahwa volume kubus dan balok yang dihitung sudah benar dan memiliki satuan yang sesuai dengan satuan panjang sisi yang digunakan pada kubus dan balok. Pihak sekolah, baik guru dan kepada sekolah, maupun siswa yang dilibatkan dalam proses pembelajaran merespon dengan baik kegiatan ini. Bahkan, ada pengakuan dari siswa bahwa penyajian secara sistematis langkah demi langkah seperti yang ditunjukkan dalam kegiatan ini memberikan banyak manfaat, di antaranya: pemahaman mereka meningkat, mereka termotivasi untuk tahu lebih banyak tentang kubus dan balok, mereka yang bergaya belajar viual dan kinestetik mengaku terbantu belajar lebih baik, skill praktis mereka juga menjadi terbangun, serta mereka yang mengalami kesulitan dalam menentukan volume kubus dan balok menjadi teratasi. Guru-guru pun sejalan dengan respons siswa tersebut.