Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Bimbingan Teknis Penerbitan Artikel Pada Jurnal Nasional Bagi Guru SMK Quraisy, Andi; Takdirmin, Takdirmin; Mutmainnah, Mutmainnah; Ma’rup, Ma’rup; Gaffar, Abdul; Syahri, Andi Alim; Ernawati, Ernawati; Ramdani, Rezki; Mahmud, Randy Saputra; Syamsuadi, Ahmad
Sipakaraya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2024): Sipakaraya : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/sipakaraya.v2i2.3698

Abstract

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang ditujuakan untuk guru. Adapun jenis kegiatannya berupa bimbingan teknis penerbitan karya tulis ilmiah pada jurnal nasional bagi guru SMK. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan guru tentang cara menerbitkan artikel di Jurnal nasional. Kegiatan ini dilaksanakan di SMKN 2 Maros yang diikuti oleh 38 guru. Pelaksanaan kegiatan yang dipaparkan mengenai pemilihan jurnal yang tepat dan sesuai dengan bidang ilmu yang dimiliki dilanjutkan dengan penyesuaian template terhadap jurnal yang dipilih begitu pula dengan biaya penerbitan untuk setiap jurnal.
Deskripsi Kesulitan Menyelesaikan Masalah Bangun Ruang Ditinjau Dari Gaya Kognitif Field Independent Dan Field Dependent Pada Siswa SMP Jaelani, Abd. Kadir; Muzaini, Muhammad; Wahyuddin, Wahyuddin; Ilhamuddin, Ilhamuddin; Arriah, Fathrul; Syamsuadi, Ahmad
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 4 No. 1 (2024): Januari-April 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v4i1.1519

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah bangun ruang ditinjau dari gaya belajar kognitif field dependent dan field independent pada UPT SMP Negeri 1 Manuju. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menerapkan teknik Tes GEPT, tes kesulitasn siswa, dan wawancara. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan melewati beberapa tahapan, yaitu Reduksi Data, Penyajian Data, Verifikasi Data, dan Keabsahan Data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Subjek Field Dependent dalam menyelesaikan beberapa soal bangun ruang sisi datar, yaitu tidak mampu memenuhi 4 indikator. Sedangkan, pada Subjek Field Independent dalam menyelesaikan soal bangun ruang sisi datar, yaitu mampu menyelesaikan dan dapat memenuhi semua indikator. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa strategi pengajaran perlu disesuaikan dengan gaya belajar kognitif siswa. Siswa dengan gaya belajar field dependent memerlukan lebih banyak bimbingan dan visualisasi untuk memahami konsep bangun ruang, sedangkan siswa dengan gaya belajar field independent lebih mampu belajar secara mandiri dan memahami materi dengan lebih baik. Guru dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk merancang metode pembelajaran yang lebih efektif, seperti memberikan latihan tambahan atau alat bantu visual bagi siswa field dependent, dan tantangan yang lebih kompleks bagi siswa field independent.
Deskripsi Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VII SMP Ditinjau Dari Gaya Belajar Auditori Takdirmin, Takdirmin; Syamsuadi, Ahmad; Mahmud, Randy Saputra; Quraisy, Quraisy; Qadri, Ikhbariati Kautsar
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 4 No. 2 (2024): Mei-Agustus 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v4i2.1611

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematika dengan gaya belajar auditori pada siswa kelas VII SMP. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sebelum menentukan subjek terlebih dahulu diberikan angket gaya belajar, kemudian setelah diperoleh gaya belajar auditori siswa diberikan soal pemahaman konsep matematika materi bilangan bulat. Setelah itu peneliti memilih satu orang siswa yang memiliki gaya belajar auditori yang memperoleh nilai terbaik dari tes kemampuan pemahaman konsep matematika materi bilangan bulat tersebut dan dengan hasil diskusi dari guru terhadap siswa yang bisa diajak berkomunikasi secara baik ketika diwawancarai. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, angket gaya belajar, tes kemampuan pemahaman konsep, dan wawancara. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu: kondensasi data, penyajian data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan dan menggunakan triangulasi data. Adapun indikator kemampuan pemahaman konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: menyatakan ulang sebuah konsep, mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya), memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, dan siswa mampu menggunakan, memanfaatkan, dan memilih operasi atau prosedur tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan gaya belajar auditorial dalam menyelesaikan soal pemahaman konsep matematika siswa mampu menyatakan ulang sebuah konsep, mampu mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu, dan mampu memberikan contoh dan bukan contoh pada materi bilangan bulat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek hanya mampu menjawab soal dengan memenuhi tiga indikator dari lima indikator kemampuan pemahaman konsep matematika. Dengan adanya hasil penelitian ini bisa menjadi suatu rujukan dalam pembelajaran matematika bahwasanya konsep matematika sangat penting dan berpengaruh dalam memahami materi berikutnya.
Analisis Kemampuan Representasi Matematis dalam Menyelesaikan Soal Matematika Ditinjau dari Tipe Kepribadian Extrovert dan Introvert Jaelani, Abd. Kadir; Ilhamuddin, Ilhamuddin; Arriyah, Fathrul; Syamsuadi, Ahmad; Tahir, Sitti Rahmah
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 2 (2024): Juli -Desember 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v4i1.1446

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian jenis kualitatif deskriptif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemampuan representasi matematis dalam menyelesaikan soal matematika ditinjau dari tipe kepribadian extrovert dan introvert pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bajeng Barat. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Bajeng Barat sebanyak 2 orang yang dipilih berdasarkan pengkategorian tipe kepribadian, yaitu 1 siswa yang memiliki tipe kepribadian extrovert dan 1 siswa yang mewakili tipe kepribadian introvert dengan pertimbangan siswa yang dipilih memiliki nilai ulangan tengah semester genap mata pelajaran matematika yang setara. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu angket tipe kepribadian Eysenck Personality inventory (EPI), tes kemampuan representasi matematis, dan pedoman wawancara. Adapun teknik analisis datanya menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek dengan tipe kepribadian extrovert lebih mampu dari subjek tipe kepribadian introvert dalam hal kemampuan representasi matematis dalam menyelesaikan soal matematika. Subjek dengan tipe kepribadian extrovert hanya mampu memenuhi dua indikator kemampuan representasi matematis, yaitu representasi visual dan representasi simbolik, dan tidak mampu memenuhi indikator representasi verbal. Sedangkan subjek dengan tipe kepribadian introvert mampu memenuhi ketiga indikator kemampuan representasi matematis, yaitu representasi visual, representasi simbolik, dan representasi verbal.
Meningkatkan Literasi dan Numerasi melalui Komik Interaktif Matematika Dasar dengan Pendekatan CRT di SDN Barembeng 1 Abdullah, Hasrianah; syamsuadi, ahmad; Ningsih, Fitria Wahyu; Rusdi, Nur Risma; Ulpa, Nur Aulia; Khaerunnisa; Mangindara, Mutmainnah; Magfirah; Ainun, Nurfadilah
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Patikala Vol. 4 No. 2 (2024): ABDIMAS PATIKALA
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/patikala.v4i2.2372

Abstract

Interest and motivation for mathematics lessons is still very low, students consider mathematics to be a difficult and abstract subject, so they have difficulty understanding it. The approach to teaching mathematics which is often focused on memorizing formulas or abstract concepts makes students feel burdened, even tend to be afraid of this lesson. As a solution to this problem, the use of basic mathematics comic media with the Culturally Responsive Teaching (CRT) approach or Responsive Learning to Culture is expected to improve students' literacy, numeracy, and understanding of mathematics lessons. The method of implementing KOMIKDAS activities is divided into three stages, namely planning, implementation, and reporting. After the introduction of KOMIKDAS learning media took place, student learning outcomes increased by up to 90% from the results of the pretest and post-test tests given. In addition to increasing grades, children's attitudes towards mathematics learning also changed. This can be seen from the response to learning activities with a pleasant learning atmosphere due to the use of interesting learning media, namely through comics with the language and culture of everyday students. For further activities, it is suggested that comic media be developed with a wider variety of materials and difficulty levels to suit the abilities of all students. Teachers also need to be more actively involved through short training so that this media can be used sustainably in daily learning. In addition, stories in comics can raise more local values ​​and culture to strengthen students' sense of pride in their Keywords: Literacy, Numeracy, Mathematics Comics and CRT Approach.
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN STRATEGI PENUGASAN MULTI LEVEL INSTRUCTION PADA MATERI MATEMATIKA Mahmud, Randy Saputra; Syamsuadi, Ahmad; Nursakiah, Nursakiah
Journal of Honai Math Vol. 2 No. 1 (2019): Journal of Honai Math
Publisher : Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/jhm.v2i1.54

Abstract

The purpose of this study was to determine the activities, responses, and student learning outcomes with multilevel instruction learning. Multilevel instruction assignment learning strategy is a selling system adoption from multi-level marketing strategy with special characteristics that there are students in the first level and second level downlines and a teacher as an upline. Type of research is quasi-experimental by comparing two experimental groups. Experimental group one was given the STAD model with multilevel instruction, and the other group was given regular STAD model. The research instruments used were student activity observation sheets, student response questionnaires, and learning outcomes test. The data obtained were analyzed descriptively and inferentially. The result indicates that both of them are effective to be applied in mathematics learning, but inferentially the outcomes of the experiment group one were higher than the experiment group two.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) PADA SISWA SMP Syamsuadi, Ahmad
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 3 No. 1 (2023): Januari-April 2023
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika melalui penerapan model kooperatif tipe Search, Solve, Create, and Share (SSCS) pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Selayar. Penelitian ini merupakan pra-eksperimen yang hanya melibatkan satu kelas. Penelitian ini menggali tiga aspek indikator efektivitas pembelajaran yaitu: 1) hasil belajar siswa, 2) aktivitas siswa, dan 3) respons siswa. Pemilihan sampel menggunakan simple random sampling. Sampel yang terpilih yaitu siswa kelas IX.2 SMP Negeri 1 Selayar yang terdiri dari 21 siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest. Instrumen dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes hasil belajar matematika untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum dan setelah perlakuan, lembar observasi aktivitas siswa untuk melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan angket respons siswa untuk mengukur tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa setelah penerapan model kooperatif tipe Search, Solve, Create, and Share (SSCS) adalah 87,00 dengan standar deviasi 7,6. Dari hasil tersebut diperoleh 19 siswa atau 90% siswa mencapai KKM dan 2 siswa atau 10% siswa tidak mencapai KKM yang berarti bahwa ketuntasan belajar secara klasikal telah tercapai dan terjadi peningkatan hasil belajar dimana rata-rata gain ternormalisasi yaitu 0,9 berada pada kategori tinggi. 2) rata-rata persentase aktivitas siswa yang terlibat aktif yaitu 88,2% telah mencapai kategori sangat baik, 3) rata-rata persentase respons siswa menunjukkan 82% siswa memberi respons positif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika efektif diterapkan melalui penerapan model kooperatif tipe Search, Solve, Create, and Share (SSCS) pada siswa kelas IX.2 SMP Negeri 1 Selayar.
DESKRIPSI KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI BERDASARKAN LEVEL BERPIKIR VAN HIELE PADA SISWA SMP Takdirmin, Takdirmin; Mahmud, Randi Saputra; Syamsuadi, Ahmad; Ma’rup, Ma’rup
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 3 No. 3 (2023): September-December 2023
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v3i3.1053

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal geometri berdasarkan level satu (analisis) berpikir Van Hiele. Keterampilan geometri yang dimaksudkan yaitu: 1) keterampilan visual (visual skill), 2) keterampilan verbal (descriptive skill), 3) keterampilan menggambar (drawing skill), 4) keterampilan logika (logical skill) dan 5) keterampilan terapan (applied skill). Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen tes yang digunakan Van Hiele Geometri Test (VHGT), tes keterampilan geometri dan wawancara. Peneliti memilih satu siswa yang dijadikan sebagai subjek penelitan pada kelas VIII SMP Negeri 26 Makassar berdasarkan level berpikir Van Hiele yaitu: level 1 (analisis). Teknik pengumpulan data dengan tes dan wawancara. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: subjek level 1 (analisis) mampu mencapai lima keterampilan geometri yang dikemukakan oleh Hoffer (keterampilan visual, verbal, menggambar, logika dan terapan). Jadi dapat disimpulkan bahwa subjek AAS dengan level 1 (analisis) Van Hiele mampu memenuhi lima indikator keterampilan geometri.
DESKRIPSI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH SPASIAL SISWA SMP BERDASARKAN GAYA KOGNITIF IMPULSIF DAN REFLEKTIF Jaelani, Abd. Kadir; Ilhamuddin, Ilhamuddin; Arriah, Fathrul; Syamsuadi, Ahmad
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 3 No. 3 (2023): September-December 2023
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v3i3.1055

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan spasial siswa SMP berdasarkan gaya kognitif impulsif dan reflektif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini, yaitu : tes MFFT (Matching Familiar Figures Test) untuk mengetahui gaya kognitif siswa. Selanjutnya ditemukan 1 subjek bergaya kognitif impulsif dan 1 subjek bergaya kognitif reflektif. Kemudian kedua subjek tersebut diberikan tes kemampuan spasial untuk mengetahui kemampuan spasial siswa setelah itu dilakukan wawancara. Indikator kemampuan spasial, yaitu : (1) menyatakan kedudukan unsur-unsur suatu bangun ruang., (2) Mengkonstruksi dan mempresentasikan model-model geometri yang digambar pada bidang datar dalam konteks ruang., (3) membayangkan bentuk atau posisi suatu objek geometri yang dipandang dari sudut pandang tertentu., (4) Menginvestigasi ukuran yang sebenarnya dari stimulus visual suatu objek geometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang bergaya kognitif impulsif memiliki kemampuan spasial yang rendah dikarenakan hanya mampu memenuhi 1 indikator kemampuan spasial, yaitu mengkontruksi dan mempresentasikan model-model geometri yang digambar pada bidang datar dalam konteks ruang. Sedangkan siswa yang bergaya kognitif reflektif memiliki kemampuan spasial yang tinggi dikarenakan mampu memenuhi semua indikator kemampuan spasial.
Deskripsi Kesulitan Menyelesaikan Masalah Bangun Ruang Ditinjau Dari Gaya Kognitif Field Independent Dan Field Dependent Pada Siswa SMP Jaelani, Abd. Kadir; Muzaini, Muhammad; Wahyuddin, Wahyuddin; Ilhamuddin, Ilhamuddin; Arriah, Fathrul; Syamsuadi, Ahmad
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 4 No. 1 (2024): Januari-April 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v4i1.1519

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah bangun ruang ditinjau dari gaya belajar kognitif field dependent dan field independent pada UPT SMP Negeri 1 Manuju. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menerapkan teknik Tes GEPT, tes kesulitasn siswa, dan wawancara. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan melewati beberapa tahapan, yaitu Reduksi Data, Penyajian Data, Verifikasi Data, dan Keabsahan Data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Subjek Field Dependent dalam menyelesaikan beberapa soal bangun ruang sisi datar, yaitu tidak mampu memenuhi 4 indikator. Sedangkan, pada Subjek Field Independent dalam menyelesaikan soal bangun ruang sisi datar, yaitu mampu menyelesaikan dan dapat memenuhi semua indikator. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa strategi pengajaran perlu disesuaikan dengan gaya belajar kognitif siswa. Siswa dengan gaya belajar field dependent memerlukan lebih banyak bimbingan dan visualisasi untuk memahami konsep bangun ruang, sedangkan siswa dengan gaya belajar field independent lebih mampu belajar secara mandiri dan memahami materi dengan lebih baik. Guru dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk merancang metode pembelajaran yang lebih efektif, seperti memberikan latihan tambahan atau alat bantu visual bagi siswa field dependent, dan tantangan yang lebih kompleks bagi siswa field independent.