Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

MANAJEMEN LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH (LBSS) Suryanti, Eny Wahyu
Jurnal Likhitaprajna Vol 17 No 1 (2015): April 2015
Publisher : FKIP Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.794 KB) | DOI: 10.37303/likhitaprajna.v17i1.9

Abstract

Lesson Study berbasis Sekolah (LSBS) adalah salah satu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan pada prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar yang mencakup semua mata pelajaran dan melibatkan semua guru di sekolah. Manajemen lesson study berbasis sekolah merupakan proses kegiatan pengelolaan lesson study meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian yang bertujuan meningkatkan profesionalisme guru dan kualitas pembelajaran. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif dengan rancangan studi multisitus. Lokasi penelitian adalah SMA Laboratorium UM dan SMA Negeri 1 Grati Pasuruan. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi peran serta, dan dokumentasi. Kata kunci: manajemen, lesson study berbasis sekolah
PENGEMBANGAN PROFESIONAL PEMIMPIN PENDIDIKAN Suryanti, Eny Wahyu
Jurnal Likhitaprajna Vol 16 No 2 (2014): September 2014
Publisher : FKIP Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.106 KB) | DOI: 10.37303/likhitaprajna.v16i2.39

Abstract

Peningkatkan kualitas pendidikan yang efektif dan efisien, perlu didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Oleh karena itu, diperlukan adanya proses pengembangan SDM tersebut, salah satunya tercermin dalam pribadi kepala sekolah. Kepala Sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya yang diterapkan dunia pendidikan, sehingga menuntut penguasaan kepala sekolah secara professional. Peningkatan profesionalisme kepala sekolah perlu dilaksanakan secara berkesinambungan dan terencana, sebab kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang bertanggung jawab dalam meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan lainnya.Kata kunci: Profesional, Pemimpin, Pendidikan
PENGEMBANGAN BUDAYA ORGANISASI DI SEKOLAH Suryanti, Eny Wahyu
Jurnal Likhitaprajna Vol 19 No 1 (2017): April 2017
Publisher : FKIP Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.777 KB) | DOI: 10.37303/likhitaprajna.v19i1.45

Abstract

Budaya organisasi memiliki pengaruh yang signifikan pada keefektifan suatu organisasi dan prestasinya. Penerapan konsep budaya organisasi di sekolah sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penerapan konsep budaya organisasi lainnya. Keberadaan sekolah sebagai organisasi pendidikan memiliki peran dan fungsi untuk berusaha mengembangkan, melestarikan dan mewariskan nilai-nilai budaya kepada para siswanya. Budaya organisasi di sekolah merupakan cermin kerangka pencapaian mutu pendidikan di sekolah. Nilai dan keyakinan pencapaian mutu pendidikan di sekolah menjadi hal yang utama bagi seluruh warga sekolah dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berakhlak mulia.Kata Kunci: Budaya, Organisasi, Sekolah
AKTUALISASI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI SISTEM FULL DAY SCHOOL Suryanti, Eny Wahyu; Widayanti, Febi Dwi
Jurnal Likhitaprajna Vol 20 No 2 (2018): September 2018
Publisher : FKIP Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.333 KB) | DOI: 10.37303/likhitaprajna.v20i2.116

Abstract

The success of the school in implementing a full day school system is inseparable from the actualization of the headmaster leadership. One of the excellent programs initiated in Indonesia is a full day school system. This program is an alternative model of education which is a learning process with a full day system. The full day school system is a way to develop the talents and creativity of students. The purpose of this study is to determine the actualization of the headmaster leadership in the implementation of a full day school system at the Islamic Education Institution in Malang City at the elementary school level. This type of research is using a descriptive qualitative approach whose data is obtained from observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that the actualization of the headmaster leadership in the implementation of a full day school system at the Malang City Islamic Education Institute at the Elementary School level plays a role as the designer of a full day school system program; implementing a full day school system program; and supervisor of the full day school system program.Keywords: leadership, headmaster, full day school
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI PERGURUAN TINGGI: SEBAGAI ALTERNATIF PENANGGULANGAN PENGANGGURAN TERDIDIK Suryanti, Eny Wahyu
Jurnal Likhitaprajna Vol 21 No 2 (2019): September 2019
Publisher : FKIP Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37303/likhitaprajna.v21i2.168

Abstract

Educated unemployment has indeed had a negative impact on education, both in social stability and society. Improving the quality of tertiary education is very necessary in managing and developing tertiary institutions with modern management principles oriented to quality. In realizing the improvement of the quality of education, there are several aspects that must be considered, namely 1) the education system must be routinely evaluated with reference to the development of science, technology and art and global developments in the world community, 2) improving the quality of students including; setting quality standards for student selection, learning discipline, character building, and skills development, 3) improving the quality of lecturers in recruitment, career path, performance, development of science, teaching, research, service, and welfare, 4) Curriculum development based on market needs work, and 5) developing infrastructure to support the education and teaching process. Keywords: quality of education, higher education, educated unemployment
Peningkatan Pembelajaran berbasis Karakter melalui Gerakan Literasi Sekolah Suryanti, Eny Wahyu; Ikawati, Any
Jurnal Likhitaprajna Vol 22 No 1 (2020): April 2020
Publisher : FKIP Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37303/likhitaprajna.v22i1.172

Abstract

Character education is needed as an effort to improve the morale of students to become individuals who have noble character, moral, tolerant, tough, and good behavior. The role of family, school, and community in providing education greatly affects the character of students. Therefore, we need a character-based learning activity that can civilize students for good character. The school literacy movement (GLS) is a form of character building program that is able to improve students' reading and writing abilities, as well as quality and quality education. The purpose of this study is to determine the forms of school literacy movement activities. This type of research is a descriptive qualitative approach whose data is obtained from observations, interviews, and documentation. The results showed that the forms of school literacy movement activities in an effort to improve character-based learning include 3 stages, namely the habituation of literacy activities, the development of reading interest, and the implementation of literacy-based learning.
Model Pembelajaran berbasis E-Learning di Sekolah Suryanti, Eny Wahyu; Bariyah, Khoirotul
Jurnal Likhitaprajna Vol 23 No 2 (2021): September 2021
Publisher : FKIP Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37303/likhitaprajna.v23i2.206

Abstract

The learning process is a series of interactions between teachers and students to achieve predetermined learning goals or in other words learning is a form of learning process and maturation of students. During the COVID-19 pandemic, the government adopted a policy to implement online learning as an effort to prevent the spread of the COVID-19 virus. Online learning activities require creative and innovative learning models so that students can carry out learning activities effectively. With e-learning, learning materials are also delivered in detail and help students make it easier to understand learning materials. The purpose of this study is to determine the e-learning learning model in schools. This type of research is a descriptive qualitative approach with data obtained from observations, interviews, and documentation. The results showed that the e-learning-based learning model in schools had two systems in delivering learning materials to students, namely; 1) Synchronous (directly), the teacher provides learning materials and students can directly listen to them, and 2) A-Synchronous (indirectly), messages or learning materials are not directly conveyed to students but recorded first.
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS RELIGIUS Eny Wahyu Suryanti; Febi Dwi Widayanti
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2018 "Inovasi IPTEKS untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.835 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pendidikan karakter berbasis religius di Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Kota Malang pada tingkat Sekolah Dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang datanya diperoleh dari observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter berbasis religius diterapkan melalui program Maqoman Mahmudah dan program Evereday with Al Quran. Beberapa strategi pendidikan karakter yang dilakukan yaitu: 1) Keteladanan; 2) Pembelajaran; 3) Pemberdayaan dan pembudayaan; 4) Penguatan; dan 5) Penilaian. Pendidikan karakter harus diintegrasikan pada pendidikan agama. Peranan agama dapat memenuhi kebutuhan manusia dalam hal pengarah, pembimbing, dan penyeimbang karakter peserta didik.
Pelaksanaan Perkuliahan Microteaching berbasis E-Learning Widayanti, Febi Dwi; Rahayuningsih, Sri; Suryanti, Eny Wahyu
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jems.v10i2.13357

Abstract

Pada situasi normal, perkuliahan microteaching di FKIP Universitas Wisnuwardhana, dilaksanakan di ruang laboratorium microteaching. Namun, situasi pandemi Covid-19 yang telah berlangsung kurang lebih selama dua menyebabkan perkuliahan microteaching dilakukan secara daring (e-learning). Pelaksanaan perkuliahan microteacing berbasis e-learning yang diterapkan di FKIP Universitas Wisnuwardhana menjadi suatu tantangan tersendiri, karena matakuliah microteaching identik dengan pembelajaran praktik secara langsung dan merupakan proses awal pembentukan kompetensi pendidik. Universitas Wisnuwardhana telah memiliki sebuah Learning Manajemen Sistem (LMS) berbasis daring (e-learning) untuk memfasilitasi pelaksanaan perkuliahan microteaching melalui laman http://elearning.wisnuwardhana.ac.id/. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan perkuliahan microteaching berbasis e-learning serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam praktik microteaching yang direkam dalam format video kemudian diunggah ke media sosial (youtube). Perkuliahan microteaching berbasis e-learning yang dilaksanakan pada mahasiswa calon guru prodi Pendidikan Matematika berjalan dengan lancar, karena Universitas Wisnuwardhana telah berupaya secara institusional dalam menyediakan fasilitas e-learning (LMS). Selain itu, pelaksanaan perkuliahan microteaching berbasis e-learning dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa, karena mereka mampu belajar secara mandiri sesuai dengan lembar aktivitas yang disajikan. Indikator kemandirian mahasiswa terdapat pada penyelesaian tugas, dan bertanggungjawab terhadap waktu yang diberikan setiap pertemuan dalam mengumpulkan hasil pekerjaannya.
PERINGATAN SUMPAH PEMUDA SEBAGAI SALAH SATU WUJUD PENANAMAN NILAI CINTA TANAH AIR DAN BANGSA DI LINGKUNGAN SDN TUNGGULWULUNG 2 KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG BARIYAH, KHOIROTUL; SARI, DYTA AGNES LAYUNG; SURYANTI, ENY WAHYU; DAMAYANTI, NIA WAHYU
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v4i2.4183

Abstract

This community service activity aims to instill the values ??of love for the homeland and nation in students, in order to become a generation that is able to guard and protect the country, preserve culture and is willing to sacrifice for the country and nation. This service activity was carried out on October 28 and 29, 2024, at SDN Tunggulwulung 2 Lowokwaru Malang. This activity was attended by the teachers, school committee, associations and students of SDN Tunggulwulung 2. This activity lasted for 2 days, namely Monday and Tuesday. Monday is the flag ceremony commemorating the youth oath, competitions related to instilling the nation's noble values, on Tuesday there is LMI storytelling which tells the history of the struggle of the Indonesian youth and the importance of protecting the environment and bullying actions that are not in accordance with applicable values ??and norms. This activity provides an understanding of the importance of the history of the struggle to achieve the goal of independence, as well as instilling the nation's noble values ??(values ????of love for the homeland, mutual cooperation and unity) through flag ceremony activities and competitions that can foster attitudes in accordance with these values. The implementation of this activity students can implement and integrate in everyday life, so that these values ??can be preserved in the Unitary State of the Republic of Indonesia. The method used to instill the value of love for the homeland through youth oath activities is through efforts of unity, both in the family, community, and school environment. The participation of various lines can maximize efforts to instill the value of nationalism or love for the country. ABSTRAKKegiatan pengabdian dalam masyarakat ini bertujuan menanamkan nilai cinta tanah air dan bangsa pada siswa, guna menjadi generasi yang mampu menjaga dan melindungi negara, melestarikan budaya dan bersedia berkorban demi negara dan bangsanya. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 28 dan 29 Oktober 2024, bertempat di SDN Tunggulwulung 2 Lowokwaru Malang, Kegiatan ini dihadiri oleh dewan guru, komite sekolah, paguyuban dan siswa SDN Tunggulwulung 2. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, yaitu hari Senin dan Selasa. Hari Senin yaitu upacara bendera memperingati sumpah pemuda, lomba-lomba yang berkaitan dengan penanaman nilai-nilai luhur bangsa, hari Selasa ada LMI bercerita yang menceritakan tentang sejarah perjuangan pemuda bangsa Indonesia serta pentingnya menjaga lingkungan dan tindakan bulliying yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Kegiatan ini memberikan pemahaman tentang arti pentingnya sejarah perjuangan sampai meraih tujuan yaitu kemerdekaan, juga penanaman nilai-nilai luhur bangsa (nilai cinta tanah air, gotong royong maupun nilai persatuan) melalui kegiatan upacara bendera dan lomba-lomba yang dapat menumbuhkan sikap sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Pelaksanaan kegiatan ini siswa dapat mengimplementasikan dan mengintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga nilai-nilai tersebut dapat dilestarikan di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Cara yang digunakan untuk menanamkan nilai cinta tanah air melalui kegiatan sumpah pemuda ialah dengan upaya persatuan, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun sekolah. Keikutsertaan berbagai lini dapat memaksimalkan upaya penanaman nilai nasionalisme atau cinta terhadap tanah air.