Latar belakang: pembelajaran muatan lokal yang terus digalakkan oleh pemerintah di lingkup jenjang pendidikan sekolah dasar untuk melestarikan dan menanamkan nilai kontekstual di dalam kehidupan peserta didik. Tujuan: untuk memaparkan keterkaitan antara konsep habitus dalam praktik pembelajaran muatan lokal di sekolah melalui pendekatan VARK (visual, auditory, reading-writing, and kinesthetic). Metode penelitian: studi literatur dengan mengumpulkan sumber-sumber yang relevan melalui jurnal hasil penelitian pada rentang tahun 2020-2025 dan beberapa sumber lain seperti buku, foto, dokumentasi pendukung lainnya. Teknik pengambilan data dilakukan dengan menelaah sumber-sumber dari database akademik dan perpustakaan, penilaian kritis terhadap kualitas dan relevansi sumber, serta sintesis informasi untuk mengidentifikasi pola dan tema. Teknik analisis data yang digunakan dengan analisis kualitatif deskriptif dengan menguraikan data, menganalisis dan membahas data, serta mengkaji kesimpulan dari data yang diperoleh. Hasil penelitian: praktik pembelajaran muatan lokal di SD dapat dilakukan dengan menerapkan konsep dasar habitus dalam pendidikan yaitu mendukung reproduksi struktur sosial yang ada dan diinternalisasi dalam individu sebagai hasil dari pengalaman sosial dan membentuk cara individu berpikir, merasa, dan bertindak. Pendekatan VARK tercermin dari cara peserta didik merespons aturan sekolah, norma yang ada, dan cara berinteraksi pada proses pembelajaran muatan lokal. Kesimpulan dari penulisan artikel ini bahwa pendekatan VARK dalam pembelajaran yang diintegrasikan dengan konsep habitus dan kearifan lokal pada pembelajaran muatan lokal menjadi salah satu alternatif dalam konsep berpikir dan praktik bagi peserta didik di SD yang mencakup gaya belajar, kreativitas, strategi, membaca situasi, pola pengasuhan dan pembinaan, serta pemanfaatan media, model, dan alat pembelajaran.