Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JPPOL : Jurnal Poros Politik

PUAH MANUS TFE MANU SU’IF SEBAGAI AWAL TUTUR BAGI MASYARAKAT ATOIN METO DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SENGKETA TANAH (BATAS TANAH) DI DESA ATMEN, KECAMATAN INSANA BARAT, KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA Nonseo, Yosefinus; Kalembang, Elpius
Jurnal Poros Politik Vol. 6 No. 3 (2024): JPPOL : Jurnal Poros Politik
Publisher : Program Studi Imu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jpp.v6i3.8012

Abstract

Puah manus (Sirih pinang) merupakan salah satu sumber pedoman belajar masyarakat suku Timor, Nusa Tenggara Timur. Puah manus yang berarti sirih dan pinang seakan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan masyarakat suku Timor dawan. Dalam budaya Suku Atoin Meto tradisi mengunyah sirih pinang disebut “mamat”. Peranan sirih pinang sebagai simbol budaya sangat mendasar dalam kehidupan masyarakat adat. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan puah manus tfe manu su’if sebagai awal tutur bagi masyarakat atoin meto dalam penyelesaian konflik sengketa tanah (batas tanah). Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan naturalistik atau kualitatif. Adapun yang menjadi sumber informasi dari penelitian ini adalah kepala suku ,tokoh adat, tokoh masyarakat, dan masyarakat. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observas,wawancara, dokumentasi dan teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data,penyajian data, verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pah manus tfe manu su’if sebagai awal tutur bagi masyarakat atoin meto dalam peneyelesaian konflik sengketa tanah (batas tanah) memiliki tiga indikator yaitu yang pertama adalah puah manus sebagai simbol persaudaraan. Yang kedua adalah puah manus sebagai media perdamian. Yang ketiga adalah puah manus sebagai relasi sosial dalam masyarakat suku atoin meto.