This Author published in this journals
All Journal ZOOTEC
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMANFAATAN MANURE HASIL DEGRADASI LARVA LALAT HITAM (Hermetia illucens L) SEBAGAI PENGGANTI TEPUNG IKAN TERHADAP PENAMPILAN AYAM BURAS FASE GROWER Simboh, Elvis N.; Manangkot, H.J.; Lambey, L.J.; Tangkau, L.M.S.
ZOOTEC Vol 37, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.442 KB) | DOI: 10.35792/zot.37.2.2017.16255

Abstract

UTILIZATION MANURE DEGRADED USING BLACK FLY LARVAE (Hermetia illucens L) SUBSTITUTING FISH MEAL IN RATION ON LOCAL GROWING CHICKENThe objective of this study was to evaluate the performance of local growing chicken fed ration containing manure flour degraded (MFD) by Larva of black fly (Hermetia illucens L). This experiment was carried out using a complete Randomized Design (RAL), consisted of 4 treatments and five replications in each treatment as follows: R0 = Rations with 15% fish meal + 0% MFD, R1 = 10% fish meal + 5% MFD, R2 = 5%  fish meal + 10% MFD, and R3 = 0% fish meal + 5% MFD. The variables measured were feed consumption, average daily gain and feed efficiency. Statistical analysis was done according to the procedure using analysis of variance. Results obtained in the research showed that treatments did not affected significantly feed consumption, average daily gain and feed efficiency of local grower chicken. Therefore, it can be concluded that MFD can be used as the candidate ingredient replacing fish meal in ration of the local grower chicken.Key words: Manure flour degraded, fish meal, black fly, kampong growing chicken
Pengaruh kepadatan ternak burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) dalam kandang terhadap produktivitas telur Datulangngan, M.; Lambey, L.J.; Tangkau, L.M.S.
ZOOTEC Vol. 44 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kepadatan ternak burung puyuh dalam kandang terhadap produktivitas telur. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2023 sampai 29 Juni 2023 di Peternakan Burung Puyuh di Desa Winetin, Kecamatan Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 (empat) perlakuan dan 4 (empat) ulangan. Sebagai perlakuan kepadatan ternak 10 ekor, 15 ekor, 20 ekor dan 25 ekor dengan luas kandang masing-masing 60 cm x 50 cm. Variabel yang diamati adalah umur awal bertelur (hari), puncak produksi (hari), produksi telur (%) dan berat telur (gr). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan Analisis Sidik Ragam. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa umur awal bertelur pada burung puyuh dengan kepadatan ternak 25 ekor lebih cepat bertelur, serta mengasilkan produksi telur dan berat telur yang baik. Puncak produksi paling cepat terjadi pada hari ke 81 yaitu pada perlakuan kepadatan ternak 10, 15 dan 20 ekor. Kata kunci: Burung puyuh, kepadatan ternak, produktivitas telur
Studi kasus kualitas fisik dan daya tetas telur burung puyuh (coturnix-coturnix japonica) yang dikirim melalui jasa pengiriman Sukma, R.A.; Lambey, L.J.; Tangkau, L.M.S.; Nangoy, F.J.; Saerang, J.L.P.; Assa, G.V.J.
ZOOTEC Vol. 45 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi kasus kualitas fisik dan daya tetas telur burung puyuh (Coturnix-coturnix japonica) yang dikirim melalui jasa pengiriman. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah telur burung puyuh sebanyak 397 butir, dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 unit mesin tetas manual, termometer, wadah air diletakkan kedalam mesin tetas, lampu 15 watt, timbangan digital mini 0,001 g, egg tray dan alat tulis menulis. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Variabel yang diamati meliputi persentase telur retak, bobot telur, persentase fertilitas, persentase daya tetas, persentase mortalitas. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telur sebanyak 397 butir yang dikirim lewat jasa pengiriman terdapat telur yang retak sebanyak 70 butir atau 17%. Banyaknya telur yang retak disebabkan oleh pengemasan yang tidak sesuai standar pengiriman untuk telur tetas. Bobot telur yang dikirim oleh jasa pengiriman adalah 11,8 g. Persentase fertilitas pada penelitian ini adalah 60,5%, fertilitas telur puyuh yang baik adalah antara 68-78%. Persentase daya tetas telur pada penelitian ini adalah 53,0%. Persentase mortalitas telur pada penelitian ini adalah 46,9%. Kesimpulannya kualitas fisik dan daya tetas telur burung puyuh (Coturnix-coturnix japonica) yang dikirim melalui jasa pengiriman terdapat telur retak dan mortalitas tinggi serta daya tetas dan fertilitas rendah. Kata kunci: Pengiriman, kualitas, telur
Studi penerapan biosekuriti pada peternakan ayam ras petelur Mantiri’s Farm di Kelurahan Pangolombian Indah, K.; Pudjihastuti, E.; Laihad, J.T.; Utiah, W.; Tangkau, L.M.S.; Nangoy, F.J.
ZOOTEC Vol. 45 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui penerapan biosekuriti pada peternakan ayam ras petelur Mantiri’s Farm di Kelurahan Pangolombian. Penelitian ini adalah observasi lapangan, menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode survey yang fokus pada metode sampel, pengamatan serta wawancara. Menggunakan skala Likert dengan empat alternatif dan dilanjutkan dengan uji Friedman. Komponen biosekuriti yang dinilai meliputi aspek lingkungan yang terdiri dari  biosekuriti sumber ayam, hewan pengganggu, tamu dan pekerja, dan limbah peternakan. Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan dan fasilitas menunjukkan bahwa penerapan biosekuriti sumber ayam dengan rata-rata 3,4 dan nilai Sig. 1>0,05, hewan pengganggu 3,3 dan nilai Sig. 0,094>0,05, tamu dan pekerja 3,83 dan Sig. 1>0,05,  limbah ternak 3,5 dan Sig. 0,093>0,05 maka Mantiri’s Farm mampu menunjang pelaksanaan biosekuriti. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan biosekuriti pada Mantiri’s Farm di Kelurahan Pangolombian dilihat dari aspek lingkungan sudah mampu menunjang penerapan biosekuriti. Kata Kunci:  Biosekuriti, ayam petelur, lingkungan peternakan