This Author published in this journals
All Journal ZOOTEC
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENAMBAHAN RIMPANG KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA VAL), RIMPANG TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRIZA ROXB) DAN RIMPANG TEMU PUTIH (CURCUMA ZEDOARIA ROSC) DALAM RANSUM KOMERSIAL TERHADAP PERFORMANS BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) Kaselung, Patri Seila; Montong, M E.K; Sarayar, C L.K; Saerang, J L.P
ZOOTEC Vol 34, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.945 KB) | DOI: 10.35792/zot.34.1.2014.3877

Abstract

ABSTRACT ADDITION TURMERIC, GINGER RHIZOME AND WHITE RHIZOME OF COMMERCIAL RATION ON QUAILS’ PERFORMANCES. This study aims to determie the effectiveness of the addition of Turmeric powder (Curcuma domestica Val), Javanese ginger powder (Curcuma xanthorriza Roxb) and White turmeric powder (Curcuma zedoaria Rosc) in a commercial ration towardsthe performance of quail. The material used were 120 female quails 6 weeks of age. We used the Completely Randomized Design with 4 treatments and 5 replications. The treatments were applied as follows : R0 = basic ration without turmeric, Javanese ginger, and white turmeric powder, R1 = base + 2% ration turmeric powder, R2 = base + 2% ration Javanese ginger powder, R3 = base + 2% ration of Javanese ginger and white turmeric powder. The results showed that the addition of turmeric powder, Javanese ginger powder and white turmeric powder in the ration was not significantly different (P > 0.05) on the performance of quails (feed consumption, egg production and feed conversion). We conclude that the addition of turmeric powder, Javanese ginger powder, and white turmeric powder as much as 2% in commercial rations didn’t raise the feedconsumption, egg production, and surpresses the feed conversion. Keywords : Quail, Turmeric, Javanese Ginger, White Turmeric
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG KEONG SAWAH (Pila ampulacea) SEBAGAI PENGANTI TEPUNG IKAN DALAM PAKAN TERHADAP KUALITAS TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix Japonica) Rondonuwu, Crisye R.; Saerang, J.L.P.; Utiah, W.; Regar, M.N.
ZOOTEC Vol 38, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.236 KB) | DOI: 10.35792/zot.38.1.2018.17395

Abstract

SUBSTITUTION EFFECT OF FISH MEAL WITH SNAIL MEAL (Pila ampulacea) IN RATION  ON QUILL EGG QUALITY (Coturnix coturnix Japonica). The objective of this study was to evaluate the substitution effect of fish meal with snail meal in ration on quill egg quality. Total of 60 quills at age of 5 weeks old were used on the period study of 8 weeks. The completely randomized design was applied in this study consisted of 4 treatments with 5 replications at each treatment. The treatments were levels of snail meal substituting fish meal in ration as follows: R0 = 0% snail meal + 15 % fish meal, R1 = 5% snail meal + 10% fish meal, R2 = 10% snail meal + 5% fish meal, R3 = 15% snail meal + 0% fish meal. Variables measured in this study were including egg weight, yolk index, albumin index, yolk color and shell thickness. Results showed that snail meal affected significantly (P<0.05) the egg weight and albumin index, did not affect yolk index, yolk color and shell thickness. Therefore, it can be concluded that substitution of fish meal with snail meal up to 15% in ration of quill produced good products of egg weight, yolk index, albumin index, yolk color and shell thickness.Key words: Snail meal, fish meal, quill egg quality.
PENAMBAHAN RIMPANG KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA VAL.), TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB.), DAN TEMU PUTIH (CURCUMA ZEDOARIA ROSC.) DALAM RANSUM KOMERSIL TERHADAP KUALITAS TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) Rondonuwu, Claudia; Saerang, J L.P; Nangoy, F J; Laatung, S
ZOOTEC Vol 34, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.159 KB) | DOI: 10.35792/zot.34.1.2014.3876

Abstract

ABSTRACTADDITION TURMERIC GINGER, RHIZOME AND WHITE RHIZOME OF COMMERCIAL RATION TO EGGS’ QUALITY OF QUAILS.This study aims to determine the quality of quail eggs after added 2% turmeric (Curcuma domestica Val.), ginger (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), and ginger and white (Curcuma zedoaria Rosc.) in the commercial ration. Animals used are of the type Coturnix-coturnix japonica quail females aged 6 weeks a total of 120 birds. Research using completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 5 replications, and each replication consisted of 6 tail quail. Treatment is given as follows: R0 = control diet; R1= ration with 2% turmeric (Curcuma domestica Val.), R2 = 2% ration with ginger (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), R3 = 2% ration with ginger and white (Curcuma zedoaria Rosc.). results of the study showed that the addition of 2% turmeric (Curcuma domestica Val.), ginger (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), ginger and white (Curcuma zedoaria Rosc.) and not significantly different effect on egg weight, yolk color and egg shell thickness. And based on the results of this study concluded that the addition of 2% turmeric, ginger, ginger and white and can not increase egg weight, yolkcolor and egg shell thickness when added to a commercial ration.Keyword : Ration, Turmeric, Ginger, Ginger and White, Quail Eggs.
Pengaruh penyimpanan pada suhu kamar terhadap kualitas internal telur burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) yang diberikan ransum mengandung probiotik Dewi, N.P.S.; Lambey, L.J.; Manangkot, H.J.; Saerang, J.L.P.
ZOOTEC Vol. 44 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyimpanan terhadap kualitas telur burung puyuh (Cotunix coturnix japonica) yang diberikan ransum mengandung probiotik. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah puyuh betina umur 6 bulan sebanyak 100 ekor. Menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan penyimpanan dan 4 ulangan, setiap ulangan terdiri dari 4 butir telur. Perlakuan yang digunakan adalah R0: dengan umur 0 hari; R3: dengan umur 3 hari; R6: dengan umur 6 hari; R9: dengan umur 9 hari; R12: dengan umur 12 hari; R15: dengan umur 15 hari. Data yang diperoleh dianalisis menggaunakan analisis of variance (ANOVA), jika mendapatkan hasil yang signifikan maka dilanjutkan dengan Uji Bedanyata Jujur (BNJ). Variabel yang diamati adalah indeks putih telur, indeks kuning telur, haugh unit, berat telur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penyimpanan telur puyuh yang diberikan ransum mengandung probiotik di suhu ruang tidak mampu mempertahankan kualitas indeks putih telur, indeks kuning telur, dan haugh unit, berat telur. Kata kunci: Kualitas telur puyuh, penyimpanan telur puyuh, probiotik
Kualitas internal telur itik ratu yang dipelihara secara intensif dan semi intensif Andriyani, D.; Saerang, J.L.P.; Utiah, W.; Tangkau, L.; Nangoy, F.
ZOOTEC Vol. 44 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas internal telur itik Ratu dengan sistem pemeliharaan semi intensif dan intensif terhadap warna kuning telur, berat kuning telur, indeks kuning telur dan indeks putih telur itik ratu yang di laksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak (THT) Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi pada tanggal 27  sampai tanngal 29 maret 2023. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji perbandingan rata-rata, menggunakan Uji t Tidak Berpasangan. Rata-rata warna kuning telur dihasilkan dalam penelitian ini yaitu : 11,956±0,208 pada pemeliharaan intensif dan 15,000±0,000 pada pemeliharaan semi intensif. Hasil Uji t Tidak Berpasangan menunjukan berbeda sangat nyata (P<0,01), untuk rata-rata berat kuning telur itik ratu yang dipelihara secara intensif 29,866±2,089 dan semi intensif 27,990±2,764. Berat kuning telur hasil uji t tidak berpasangan menunjukan berbeda sangat nyata (P<0,01). Rata-rata indeks kuning telur itik pada pemeliharaan intensif 0,505±0,004 dan pemeliharaan semi intensif 0,464±0,046, indeks kuning telur pada pemeliharaan intensif dan semi intensif hasil uji t tidak berpasangan menunjukkan berbeda  sangat nyata (P<0,01), dan pada indeks putih telur menunjukan bahwa rata-rata pada pemeliharaan intensif 0,299±0,084 dan pemeliharaan semi intensif 0,277±0,078. Hasil uji t  tidak berpasangan menunjukkan bahwa tidak berbeda nyata (P>0,05) pada indeks putih telur telur itik ratu yang dipelihara menggunakan sistem pemeliharaan intensif dan semi intensif. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa itik yang dipelihara menggunakan sistem pemeliharaan Intensif lebih baik dalam hal berat kuning telur, dan indeks kuning telur. Untuk warna kuning telur menunjukkan bahwa pemeliharaan dengan sistim semi intensif memberikan warna kuning telur itik lebih cerah (lebih orange). Sedangkan dalam hal Indeks putih telur untuk pemeliharaan semi intensif dan Intensif memberikan hasil yang sama baik. Kata kunci : Telur itik ratu, intensif, semi intensif
Studi kasus kualitas fisik dan daya tetas telur burung puyuh (coturnix-coturnix japonica) yang dikirim melalui jasa pengiriman Sukma, R.A.; Lambey, L.J.; Tangkau, L.M.S.; Nangoy, F.J.; Saerang, J.L.P.; Assa, G.V.J.
ZOOTEC Vol. 45 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi kasus kualitas fisik dan daya tetas telur burung puyuh (Coturnix-coturnix japonica) yang dikirim melalui jasa pengiriman. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah telur burung puyuh sebanyak 397 butir, dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 unit mesin tetas manual, termometer, wadah air diletakkan kedalam mesin tetas, lampu 15 watt, timbangan digital mini 0,001 g, egg tray dan alat tulis menulis. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Variabel yang diamati meliputi persentase telur retak, bobot telur, persentase fertilitas, persentase daya tetas, persentase mortalitas. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telur sebanyak 397 butir yang dikirim lewat jasa pengiriman terdapat telur yang retak sebanyak 70 butir atau 17%. Banyaknya telur yang retak disebabkan oleh pengemasan yang tidak sesuai standar pengiriman untuk telur tetas. Bobot telur yang dikirim oleh jasa pengiriman adalah 11,8 g. Persentase fertilitas pada penelitian ini adalah 60,5%, fertilitas telur puyuh yang baik adalah antara 68-78%. Persentase daya tetas telur pada penelitian ini adalah 53,0%. Persentase mortalitas telur pada penelitian ini adalah 46,9%. Kesimpulannya kualitas fisik dan daya tetas telur burung puyuh (Coturnix-coturnix japonica) yang dikirim melalui jasa pengiriman terdapat telur retak dan mortalitas tinggi serta daya tetas dan fertilitas rendah. Kata kunci: Pengiriman, kualitas, telur