The growth of melon (Cucumis melo L.,) can be improved by changing the nutrition and using planting media such as cocopeat and zeolite. The aim of this research was to determine the effect of different P nutrition, planting media composition and the interaction of two factors on the growth of melon. The research started from March 2023 to July 2023 at the screen house and agronomy horticulture laboratory of the Faculty of Agriculture, Jenderal Soedirman University. The first factor consisted of five levels of difference in P nutrition: AB-Mix nutrition manufacturer, P difference in the growth phase: flowering: fruit ripening (1.5%: 1.5% : 1.5% ; 1.75% : 2.00% ; 1.75% ; 2.25% : 2.75% : 2.00%, and; 2.75% : 3.5% : 2.5%). The second factor was the type of planting media, which consisted of three levels with a cocopeat:zeolite ratio (100% : 0, 50% : 50%, and 75% : 25%). The research found that the interaction between variations in P nutrition and the composition of the planting medium increased root length and leaf area, but did not affect plant length or chlorophyll content in melon plants. Different P nutrients could increase plant length, root length, leaf area and chlorophyll content in melon plants. Planting media composition was able to increase plant length, root length, and leaf area, but did not affect chlorophyll content of melon plants. These results indicate that differences P nutrition (F2) and planting media composition (P3) can be used in hydroponic melon production to improve melon plant growth. Peningkatan pertumbuhan tanaman melon (Cucumis melo L.,) secara hidroponik dapat dilakukan melalui modifikasi nutrisi unsur hara serta penggunaan media tanam yang tepat seperti cocopeat dan zeolit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan nutrisi P, komposisi media tanam serta interaksi perbedaan nutrisi P dan komposisi media tanam terhadap pertumbuhan tanaman melon hidroponik sistem irigasi tetes. Penelitian dilaksanakan Maret 2023 sampai dengan Juli 2023 di screen house dan laboratorium agronomi dan hortikultura Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor. Faktor pertama perbedaan nutrisi P terdiri atas lima taraf yaitu: nutrisi AB-Mix pabrikan, perbedaan P pada fase pertumbuhan : pembungaan : pemasakan buah (1,5% : 1,5% : 1,5% ; 1,75% : 2,00% ; 1,75% ; 2,25% : 2,75% : 2,00%, dan ; 2,75% : 3,5% : 2,5%). Faktor kedua jenis media tanam terdiri atas tiga taraf dengan perbandingan media cocopeat : zeolite (100% : 0 ; 50% : 50%, dan ; 75% : 25%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Interaksi antara perbedaan nutrisi P dan komposisi media tanam mampu meningkatkan panjang akar dan luas daun tetapi tidak mampu meningkatkan panjang tanaman dan kadar klorofil tanaman melon. Perbedaan nutrisi P mampu dalam meningkatkan tanaman, panjang akar, luas daun dan kadar klorofil tanaman melon. Komposisi media tanam mampu meningkatkan panjang tanaman, panjang akar dan luas daun tetapi tidak mampu meningkatkan kadar klorofil tanaman melon. Hasil ini menunjukkan perbedaan nutrisi P (F2) dan komposisi media tanam (P3) dapat diaplikasikan pada budidaya melon hidroponik untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman melon.