Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik ITS

Pengolahan Limbah Rumah Makan dengan Proses Biofilter Aerobik Laily Zoraya Zahra; Ipung Fitri Purwanti
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.512 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8882

Abstract

Berkembangnya rumah makan/restoran yang semakin pesat dapat dipastikan akan turut menambah buangan air limbah domestik dengan kadar organik yang tinggi dalam jumlah yang tidak sedikit yang dibuang ke badan air.Tingginya kadar organik dalam limbah domestik rumah makan akan menyebabkan aroma yang tidak sedap jika tidak ada pengolahan terlebih dahulu, maka pengolahan yang dapat digunakan untuk mengolah air limbah rumah makan tersebut adalah proses biofilter aerobik. Penelitian dilakukan dengan proses biofilter aerobik dengan aliran downflow dan menggunakan sistem intermitten.Variabel dalam penelitian ini adalah media biofilter berupa kerikil dan batu alam serta Hydraulic Retention Time (HRT) 8 jam. Parameter pencemar yang diukur efisiensinya adalah BOD, COD, dan TSS. Besarnya penyisihan parameter BOD, COD dan TSS dengan menggunakan biofilter aerob berturut-turut mencapai 94,83%, 92,95%, dan 95%. Reaktor paling baik dalam mengolah air limbah adalah reaktor biofilter dengan media kerikil pada HRT 8 jam.
Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik di Kelurahan Keputih Surabaya Rochma Septi Pratiwi; Ipung Fitri Purwanti Ipung Fitri Purwanti
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.229 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8909

Abstract

Air limbah domestik yang berasal dari rumah tangga menyebabkan berbagai persoalan lingkungan seperti pencemaran Kali Surabaya, peningkatan biaya pengolahan air minum oleh perusahaan daerah setempat dan menurunnya tingkat kesehatan masyarakat. Adanya persoalan ini mendorong terbentuknya suatu sistem pengolahan air limbah yang bersifat terintegrasi. Sistem yang ditawarkan merupakan suatu sistem pengelolaan air limbah domestik yang meliputi penyaluran serta pengolahan air limbah domestik, berupa grey water dan black water. Pada perencanaan ini, penyaluran air limbah didesain terpisah dengan air hujan dengan tujuan mengurangi resiko kontaminasi air limbah pada tubuh manusia. Penyaluran air limbah ini direncanakan sepanjang 4261.12 meter yang dibagi sebanyak 6 segmen. Saluran air limbah ini akan melayani Kelurahan Keputih dengan periode perencanaan selama 5 tahun. Dengan adanya pengelolaan air limbah domestik ini, diharapkan pencemaran lingkungan dapat dikurangi dan taraf kesehatan masyarakat dapat meningkat.
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya Haristia Damayanti; Ipung Fitri Purwanti
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.308 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16371

Abstract

Kecamatan Rungkut merupakan kecamatan dengan angka kepadatan penduduk yang tinggi, oleh karenanya Kecamatan Rungkut dituntut untuk memiliki sarana dan prasarana sanitasi yang baik. Berdasar pada kondisi eksisting yang ada di lapangan, didapati masih adanya masyarakat yang membuang limbah domestic blackwater dan greywater langsung pada saluran drainase. Sementara itu, saluran drainase seharusnya terbebas dari air limbah, selain dapat mencemari karena beban organiknya yang tinggi, tambahan debit dari air limbah tersebut dapat menyebabkan beban tampungan dari saluran drainase menjadi terlalu berlebihan. Tujuan perencanaan ini adalah untuk  merencanakan bangunan pengolahan air limbah domestik di Kecamatan Rungkut dan menghitung biaya yang dibutuhkan. Teknologi yang digunakan dalam perencanaan ini adalah Anaerobic Baffled Reactor (ABR). Data kualitas air limbah diperoleh dengan melakukan pengujian di laboratorium terhadap air limbah berdasarkan parameter yang telah ditentukan. Berdasarkan data kualitas air limbah domestik yang didapatkan, dilakukan perencanaan dan perhitungan untuk desain ABR serta perhitungan biaya yang diperlukan. ABR yang direncanakan dirancang untuk dapat melayani 100KK dengan total panjang x lebar x tinggi sebesar 15,5m x 2,3m x 2,6 m. Biaya yang diperlukan untuk pembangunan ABR adalah sebesar Rp 159.853.000,-
Perencanaan Anaerobic Baffled Reactor (ABR) Sebagai Instalasi Pengolahan Greywater di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya Bias Agatha Permata Siswanto; Ipung Fitri Purwanti
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.982 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16372

Abstract

Abstrak— Kecamatan Rungkut merupakan daerah yang mengalami perkembangan cukup pesat akibat berkembangnya sektor ekonomi. Perkembangan tersebut berimbas pada peningkatan jumlah penduduk yang berbanding lurus dengan peningkatan produksi air limbah domestik. Komposisi air limbah domestik sebesar 50-80% merupakan greywater. Sebagian besar masyarakat masih menyalurkan limbah greywater ke selokan yang berakibat pada pengendapan sludge sehingga mengurangi volume saluran serta pencemaran badan air ditandai dengan terjadinya peristiwa eutrofikasi. Oleh sebab itu diperlukan perencanaan instalasi pengolahan greywater di Kecamatan Rungkut. Pengolahan greywater yang direncanakan adalah unit Anaerobic Baffled Reactor (ABR). Penggunaan ABR berdasarkan dengan pertimbangan kemudahan dalam operasional dan perawatan, aspek finansial serta ketersediaan lahan. Wilayah terlayani pada 3 kelurahan dengan penduduk terpadat yaitu Kelurahan Kedung Baruk, Penjaringan Sari, dan Rungkut Kidul. Berdasarkan hasil perhitungan, instalasi pengolahan greywater yang direncanakan berdimensi p x l x t sebesar 12,4 m x 2,3 m x 2,6 m. Biaya minimal yang dibutuhkan untuk membangun unit ABR adalah Rp. 142.000.000,- dan maksimal sebesar Rp. 149.000.000,- untuk tipikal pelayanan 100 KK. Biaya pembangunan tersebut dipengaruhi oleh lokasi peletakan yaitu di jalan atau lahan kosong.
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Simokerto Kota Surabaya Ragil Tri Setiawati; Ipung Fitri Purwanti
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.444 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16392

Abstract

Pada Kecamatan Simokerto tercatat 1.186 kepala keluarga atau sekitar 26,6% masih membuang air limbah domestik (black water dan grey water) langsung ke badan air atau saluran drainase tanpa ada pengolahan. Kondisi sanitasi di Kecamatan Simokerto dapat dikatakan belum sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, salah satunya yakni 100% sanitasi yang layak. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya perbaikan sanitasi yakni merencanakan instalasi pengolahan air limbah domestik (black water dan grey water) di Kecamatan Simokerto dan biaya yang dibutuhkan. Instalasi pengolahan air limbah domestik yang digunakan untuk Kecamatan Simokerto, yakni Anaerobic Baffled Reactor (ABR). Perencanaan ABR berdasarkan pada kebutuhan lahan, pembangunan, pengoperasian, perawatan, biaya investasi, dan efisiensi. Penentuan debit air limbah berdasarkan hasil survei yakni 146 liter/orang/hari dan kualitas air limbah domestik BOD, COD, TSS, dan pH yang digunakan dalam perencanaan yakni 494 mg/l, 799 mg/l, 473 mg/l, dan 6,8 dengan kapasitas pengolahan untuk 100 KK. Anaerobic Baffled Reactor (ABR) yang direncanakan memiliki 6 kompartemen dengan diameter pipa inlet 110 mm. Dimensi panjang, lebar, dan kedalaman ABR yakni 13,2 meter, 2,6 meter, dan 2,6 meter. Biaya yang dibutuhkan dalam pembangunan ABR ini adalah sebesar Rp. 173.700.000,00.
Perencanaan IPAL Pengolahan Limbah Cair Industri Pangan Skala Rumah Tangga Dinda Syifa Sakinah; Ipung Fitri Purwanti
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1201.687 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.29178

Abstract

Beberapa permasalahan timbul jika limbah industri pangan tidak dikelola dengan baik sebelum dibuang ke lingkungan. Seperti halnya yang terjadi pada salah satu industri pangan skala rumah tangga di Surabaya. Permasalahan yang timbul antara lain terganggunya kehidupan organisme perairan sehingga mengakibatkan kematian dan bau busuk, kelebihan nitrogen dan fosfor yang menyebabkan eutrofikasi, dan sebagainya. Dampak negatif tersebut terjadi karena limbah industri pangan mengandung bahan organik yang tinggi. Dampak ini memerlukan upaya pengolahan limbah melalui alternatif teknologi yang efektif dan efisien. Teknologi yang digunakan meliputi unit grease trap, bak pengendap, bak ekualisasi, Anaerobic Baffled Reactor (ABR) dan constructed wetland. Perencanaan dimulai dengan pengumpulan data yang terdiri dari data primer maupun sekunder diperoleh melalui survei lapangan, sampling maupun dari laporan perencanaan terdahulu. Perhitungan Engineering Design mencakup perhitungan dimensi dan aspek hidrolika bangunan IPAL. Berdasarkan perhitungan Engineering Design (ED), diketahui bahwa IPAL yang digunakan terdiri dari 1 buah grease trap dengan volume 0,081 m3. Bak pengendap berjumlah 1 buah dengan volume 0,166 m3. 1 buah bak ekualisasi bervolume 1 m3. Anaerobic baffled reactor yang terdiri dari tangki anaerobik dan 4 kompartemen dengan total volume 5,91 m3. Constructed wetland berjumlah 1 buah dengan volume 6,19 m3. Perencanaan ini membutuhkan biaya pembangunan IPAL sebesar Rp 75.300.000 dan pengoperasian IPAL sebesar Rp 2.750.000 per bulan
Pengelolaan Air Limbah Domestik Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Salsabyla Zakkhita Nurmala Devi; Ipung Fitri Purwanti
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.55461

Abstract

Kecamatan Bergas, khususnya Kelurahan Pagersari merupakan salah satu area pengembangan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T). Menurut SSK Semarang tahun 2017, Kelurahan Pagersari adalah daerah yang memiliki tingkat resiko tinggi dengan penyebab utama resiko ialah air limbah. Masyarakat masih menyalurkan greywater pada selokan atau saluran drainase yang mengakibatkan pencemaran. Sehingga daerah ini membutuhkan perencanaan sistem pengolahan air limbah terpusat. Perencanaan sistem ini terdiri atas Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah dan Instalasi Pengolahan Air Limbah untuk greywater. Perencanaan dimulai dengan pengumpulan data primer dan sekunder, selanjutnya melakukan analisis hasil survei, analisis kualitas dan kuantitas air limbah, perencanaan sistem penyaluran dan IPAL, serta penyusunan rencana anggaran biaya. Sistem penyaluran air limbah menggunakan sistem konvensional, dengan pipa PVC diameter 76 mm hingga 216 mm. Sedangkan IPAL menggunakan unit sumur pengumpul yang dilengkapi barscreen, anaerobic baffled reactor (ABR), aerobic biofilter (ABF) serta desinfeksi. Kualitas efluen yang dapat dicapai dengan unit pengolahan tersebut adalah TSS 8,36 mg/l, BOD 4,92 mg/L, COD 18,12 mg/L, minyak lemak 2,8 mg/L, Amonia 1,08 mg/L NH3-N, dan Total coliform 2,4 x 107 mg/L. Luas lahan IPAL yang dibutuhkan ialah 138,25 m2. Sedangkan total biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan sebesar Rp 1.445.350.450.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Kecamatan Kota, Kota Kediri Alna Nur Rahma; Ipung Fitri Purwanti
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.56924

Abstract

Kecamatan Kota Kediri termasuk dalam kategori kepadatan penduduk paling tinggi di Kota Kediri. Kelurahan yang menjadi wilayah perencanaan berdasarkan zona prioritas dalam penanganan masalah air limbah. Oleh karena itu, diperlukan perancangan SPAL (Sistem Penyaluran Air Limbah) dan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) di kelurahan tersebut. Metode perencanaan untuk SPAL dan IPAL Kecamatan Kota Kediri dimulai dengan studi literatur terkait pengelolaan air limbah domestik, pengumpulan data primer dan sekunder, pengolahan data, pembahasan, dan penarikan kesimpulan. Perencanaan ini dilakukan pendekatan pada aspek teknis dan finansial. Pada aspek teknis, menentukan SPAL dan menentukan unit pengolahan untuk IPAL. Selain merencanakan aspek teknis, juga akan dihitung rencana anggaran biaya (RAB) yang dibutuhkan untuk merealisasikan rencana tersebut. Sistem penyaluran menggunakan sistem konvensional dengan cakupan pelayanan 60%. Pipa yang dipakai adalah PVC berdiameter 140 mm hingga 318 mm. unit pengolahan pada ipal adalah sumur pengumpul, bak ekualisasi, bak pengendap awal, aerobik biofilter, wetland, dan desinfeksi. Total Rencana Anggaran Belanja (RAB) untuk pembangunan SPAL dan IPAL sebesar Rp11.357.533.907.
Uji Kemampuan Bakteri Azotobacter S8 dan Bacillus subtilis untuk Menyisihkan Trivalent Chromium (Cr3+) pada Limbah Cair Muhammad Fauzul Imron; Ipung Fitri Purwanti
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.046 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i1.14854

Abstract

Penggunaan kromium dalam berbagai industri telah menyebabkan pencemaran pada lingkungan. Limbah kromium yang sering ditemukan pada badan air dalam bentuk Cr3+ dan Cr6+. Bakteri diketahui mampu menyisihkan logam berat kromium sehingga dapat digunakan sebagai agen bioremediasi. Azotobacter S8 dan Bacillus subtilis merupakan bakteri yang mampu menyisihkan logam berat kromium. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan komposisi optimum dan persentase penyisihan logam berat kromium oleh bakteri Azotobacter S8 dan Bacillus subtilis baik secara tunggal ataupun konsortium. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase penyisihan tertinggi dilakukan oleh bakteri tunggal Azotobacter S8 yaitu 10,53% pada konsentrasi 50 mg/L dengan waktu 4 jam dan pH 8,35 serta jumlah koloni akhir yang terukur adalah 4 x 109 CFU/ml.
Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Hotel X di Surabaya Hutomo Dwi Prabowo; Ipung Fitri Purwanti
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.782 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.21852

Abstract

Hotel X merupakan salah satu hotel bintang 4 di Surabaya yang memiliki sarana pengolahan limbah cair dengan kualitas effluent belum memenuhi baku mutu Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72 tahun 2013. Berdasarkan hasil pelaporan pengujian kualitas effluent Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Hotel X pada 11 Juni 2015 diketahui bahwa salah satu parameter kualitas effluent tidak memenuhi baku mutu. Parameter tersebut adalah COD dengan konsentrasi sebesar 71,684 mg/l. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap IPAL yang ada. Unit yang dievaluasi terdiri dari bak ekualisasi, tangki aerasi, dan bak pengendap 2 dengan sistem activated sludge. Unit-unit ini dievaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas masing-masing bangunan. Sampel yang diuji diambil dari influent dan effluent tiap bangunan untuk mengetahui tingkat penyisihan dari tiap bangunan. Hasil evaluasi berupa perubahan fungsi unit, modifikasi unit, dan juga penambahan unit baru.yang direncanakan agar kualitas effluent IPAL Hotel X memenuhi baku mutu. Biaya yang dibutuhkan untuk perencanaan sesuai hasil evaluasi adalah Rp. 297.960.000,-