Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Evaluasi Sistem Distribusi dan Rencana Peningkatan Pelayanan Air Bersih PDAM Kota Gorontalo Rivai, Yuliana; Masduki, Ali; Marsono, Bowo Djoko
SMARTek Vol 4, No 2 (2006)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.076 KB)

Abstract

Penyediaan air bersih oleh PDAM Kota Gorontalo masih dihadapkan pada berbagai masalah antara lain yaitu : cakupan pelayanan air bersih di kota ini baru mencapai 54% dari jumlah penduduk di wilayah Kota, tingkat kehilangan airnya sebesar 26,17% dari total produksi. Dalam tulisan ini dilakukan evaluasi terhadap aspek teknis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan penelitian menggunakan studi kasus kondisi sistem jaringan distribusi PDAM Kota Gorontalo. Data dianalisis dengan menggunakan perangkat analisis pemodelan jaringan distribusi. Dari hasil evaluasi teknis diketahui bahwa penyebab kekurangan aliran air adalah kurang tekanan pada sistem.
Pemanfaatan Sampah Plastik Polyethylene Terephthalate (PET) sebagai Media pada Unit Pre-filter Sasmitha, Destya; Marsono, Bowo Djoko
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.21744

Abstract

Pre-filter merupakan salah satu solusi untuk mengatasi bervariasinya tingkat kekeruhan air baku yang masuk ke unit filter. Unit pre-filter biasanya menggunakan agregat pasir dan kerikil sebagai media penyaring. Di sisi lain produksi timbulan sampah terus meningkat dan salah satu jenis sampah yang prosentase timbulannya cukup besar adalah sampah botol plastik jenis PET. Penelitian ini akan memanfaatkan plastik PET sebagai media filter pada unit pre-filter untuk menurunkan kekeruhan pada air baku. Digunakan 3 jenis variabel penelitian yakni jenis media, ketebalan media, dan kecepatan filtrasi. Jenis media yang digunakan adalah media plastik PET dan media fabrikasi. Ketebalan media yang digunakan adalah 6 cm dan 10 cm, sedangkan kecepatan filtrasinya yaitu 6, 8, dan 10 m3/m2/jam dengan konsep aliran upflow. Hasil dari penelitian ini menunjukkan penyisihan kekeruhan yang paling tinggi pada media fabrikasi dan media plastik PET dengan variasi ketebalan 10 cm dan kecepatan aliran 6 m3/m2/jam. Prosentase removal kekeruhan rata-rata 44,31% dengan nilai head loss rata-rata 2,2 mm untuk media fabrikasi dan pada media plastik PET sebesar 23,63% dengan nilai head loss rata-rata 0,53 mm.
Evaluasi Sistem Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat di Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo Pertiwi Margarana Nirwisaya; Bowo Djoko Marsono
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.54694

Abstract

Berdasarkan RPJMN tahun 2015 – 2019, diharapkan akses air minum dapat mencapai 100%. Namun terhitung sejak Mei 2019, PDAM Delta Tirta Sidoarjo hanya mampu melayani kebutuhan air minum sebesar 37%. Memperhatikan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mencanangkan program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) salah satunya di Kecamatan Krembung. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penerapan sistem penyediaan air minum ditinjau dari aspek teknis dan non teknis. Dalam penerapannya, terdapat kendala tingkat pelayanan akibat rendahnya kemauan masyarakat untuk menjadi pelanggan. Hal ini disebabkan oleh buruknya kualitas air, keterbatasan jaringan distribusi yang tersedia, dan sistem tata kelola PAMSIMAS yang kurang optimal. Hasil dari analisis kualitas air menunjukkan bahwa parameter kekeruhan, warna, besi, mangan, dan total koliform tidak memenuhi baku mutu. Persentase kemauan masyarakat untuk menjadi pelanggan adalah sebesar 47%. Sedangkan kemampuan untuk membayar tarif sebesar 68%. Solusi dan rekomendasi yang dapat diterapkan adalah membangun unit pengolahan air minum. Selain itu dapat dilakukan dengan mengembangkan jaringan dan sistem baru, menambah jumlah pengelola termasuk meningkatkan kinerja melalui pelatihan dan penempatan sesuai bidang, serta melakukan sosialisasi.
Evaluasi Kinerja Unit Filter IPAM Karangpilang III PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Aliza Camellia; Bowo Djoko Marsono
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.54839

Abstract

PDAM Surya Sembada Kota Surabaya berupaya untuk meningkatkan pelayanan hingga mencapai 100% dengan melakukan uprating pada IPAM Karangpilang III. Permasalahan yaitu penurunan kualitas efluen filter dan peningkatan frekuensi backwash pada unit filter dalam satu hari dan tidak menentu mengakibatkan tidak stabilnya kuantitas dan kualitas air produksi sehingga diperlukan evaluasi terhadap unit filter. Dilakukan 2 evaluasi untuk menentukan kinerja unit filter dan kinerja backwash unit filter. Parameter yang digunakan yaitu nilai kekeruhan. Evaluasi pertama meliputi pengukuran nilai kekeruhan influen dan efluen filter, penghitungan persentase rasio volume air backwash terhadap air produksi serta penghitungan unit filter run volume (UFRV). Data menunjukkan bahwa nilai kekeruhan efluen dari seluruh unit sudah memenuhi baku mutu dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 Tahun 2010. Namun, 5 unit tidak memenuhi kriteria dari Key Performance Indicator (KPI) PDAM yaitu kurang dari 1 NTU. Persentase rasio volume air backwash terhadap volume air produksi menujukkan bahwa kinerja filter nomor 5 hingga 10 normal yaitu diantara rentang 3-7%. Hanya 5 unit yang memenuhi kriteria UFRV yaitu 300-500 m3/m2. Dari hasil evaluasi pertama dilakukan penilaian sehingga filter nomor 2, 10, dan 14 terpilih untuk dievaluasi secara khusus menggunakan metode filter coring. Kehilangan media, media yang tidak rata, cracking, dan air binding terlihat pada filter nompr 2 dan 10. Berdasarkan profil nilai kekeruhan setelah backwash, efisiensi penyisihan dan kualitas efluen filter nomor 2 lebih dari filter nomor 10. Profil floc retention filter nomor 10 menunjukkan kondisi media pada titik 1 dan 2 sangat kotor dan mengandung mud balls sementara titik ke 3 memiliki media yang kotor dan adanya kemungkinan terbentuk mud balls pada media.
Perencanaan Peningkatan Sistem Distribusi Air Minum Sumber Mata Air Umbulan di Wilayah Pelayanan Offtake Waru Kabupaten Sidoarjo Amalia Intan Sari; Bowo Djoko Marsono
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.972 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.3060

Abstract

Perencanaan peningkatan sistem distribusi air minum di wilayah pelayanan offtake Waru Kabupaten Sidoarjo memanfaatkan sumber mata air Umbulan dari Pasuruan sebesar 200 L/ detik untuk meningkatkan pelayanan di Kabupaten Sidoarjo yang masih 29%. Oleh karena itu diperlukan adanya pengembangan jaringan distribusi air minum di wilayah ini sebagai upaya peningkatan pelayanan dengan memanfaatkan sumber mata air Umbulan dari Pasuruan. Sistem jaringan pada wilayah pelayanan offtake Waru ini terdiri dari sistem loop dan sistem cabang. Kebutuhan air  di wilayah pelayanan offtake Waru adalah sebesar 284,27 L/detik pada waktu average dan 426,40 L/detik pada jam puncak. Kekurangan debit dari Umbulan akan disuplai dari instalasi pengolahan air (IPA) Tawangsari. Hasil analisis menunjukkan bahwa air bisa mengalir dalam jaringan apabila air dari reservoir Umbulan dialirkan dengan menggunakan 3 pompa dengan spesifikasi pompa flow 100 L/detik dan head 50 m.
Uji Kualitas Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Sukolilo Surabaya Ditinjau dari Perilaku dan Pemeliharaan Alat Manuel Deddy Oke Marpaung; Bowo Djoko Marsono
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.437 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.4286

Abstract

Air minum isi ulang merupakan salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat Sukolilo Surabaya. Hal ini dikarenakan ketersediaan air bersih di daerah Sukolilo yang tidak memenuhi syarat sebagai sumber air baku untuk air minum khususnya air tanah. Akan tetapi banyak yang belum mengetahui kualitas air minum isi ulang yang telah sesuai dengan standar kualitas air minum. Untuk mengatasi masalah tersebut tugas akhir ini dilakukan. Pada penelitian ini dilakukan pengisian kuesioner penilaian perilaku dan pemeliharaan alat, pengujian terhadap TDS, kekeruhan, warna, dan total coliform dilakukan untuk mengetahui kualitasnya yang dibandingkan dengan PERMENKES No. 492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Pengujian juga dilakukan terhadap sumber air baku yang digunakan. Berdasarkan hasil pengujian parameter TDS, kekeruhan, warna, total coliform, terdapat 4 depot yang belum memenuhi baku mutu dengan kandungan total coliform masing-masing 50/100 ml, 7/100 ml, 2/100 ml, dan 130/100 ml. Pada pengujian terhadap air baku yang digunakan, diperoleh hasil residu terlarut untuk sumber pacet 276 mg/l dan sumber prigen 268 mg/l. Sedangkan hasil pengujian untuk total coliform untuk sumber pacet 50/100 ml dan sumber prigen 170/100 ml.
Uji Kualitas Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Sukodono, Sidoarjo Ditinjau Dari Perilaku dan Pemeliharaan Alat Yoga Ardy Pradana; Bowo Djoko Marsono
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.172 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.4505

Abstract

Seiring dengan kemajuan teknologi sekarang ini dan diiringi dengan semakin sibuknya aktivitas manusia maka masyarakat cenderung memilih cara yang lebih praktis dengan biaya relatif murah dalam memenuhi kebutuhan air minum yaitu dengan menggunakan air minum isi ulang  terutama di kecamatan Sukodono, Sidoarjo. Agar air minum isi ulang yang dikonsumsi oleh masyarakat di kecamatan Sukodono, Sidoarjo aman untuk dikonsumsi, maka perlu dilakukan uji kualitas apakah kandungan dalam air minum isi ulang sudah memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan No 492/MENKES/PER/IV/2010 tantang persyaratan kualitas air minum. Parameter yang diuji meliputi Total Coliform, TDS, Kekeruhan dan Warna. Kualitas air minum isi ulang ditunjang oleh cara pemeliharaan peralatan produksi. Prosedur pemeliharaan alat dari masing-masing depo air minum isi ulang diperoleh melalui wawancara dan penggunaan kuesioner. Hasil uji laboratorium dari 8 depo air minum isi ulang ada yang belum memenuhi parameter Total Koliform sebanyak 5 depo. Berdasarkan hasil kuesioner 5 depo tersebut termasuk dalam kategori cukup, yang berarti masih kurang dalam melakukan pemeliharaan alat.
Perencanaan Sistem Distribusi Air Minum Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember Marisa Dian Novita; Bowo Djoko Marsono
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.647 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.45518

Abstract

Pada tahun 2019 masih terdapat 22 kecamatan di Kabupaten Jember yang belum tersentuh pelayanan air bersih PDAM, salah satunya adalah Kecamatan Arjasa. Kecamatan Arjasa sendiri dilewati oleh Sungai Bedadung yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber air baku. Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu dilakukan perencanaan sistem distribusi air minum di Kecamatan Arjasa untuk mencapai sasaran RPJMN yaitu pada tahun 2019 akses air minum aman 100%.. Dalam perencanaan ini digunakan proyeksi penduduk dengan metode geometri untuk memprediksi kebutuhan air pada tahun 2028. Unit pemakaian air masyarakat di Kecamatan Arjasa sebesar 100 L/orang/hari. Hasil perencanaan dianalisis menggunakan software WaterCAD v8i. Hasil analisis hidrolis menunjukkan bahwa diameter pipa yang digunakan berkisar antara 63mm hingga 400mm, sisa tekan di semua node diatas 11 meter. dan kecepatan aliran berkisar antara 0,41 m/dtk hingga 0,98 m/dtk. Analisis kelayakan finansial menggunakan metode Net Present Value (NPV) dan Benefit Cost Ratio (BCR).
Evaluasi Sistem Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik Kintan Dyah Pitaloka; Bowo Djoko Marsono
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.54834

Abstract

Pada RPJMN 2015 – 2019 Indonesia menargetkan universal access yaitu 100% akses air minum layak bagi penduduk desa dan perkotaan. Cakupan pelayanan air minum di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik tahun 2015 terdiri dari 62,9% jaringan pipa PDAM dan 10,67% jaringan pipa non PDAM. Sebagai kecamatan yang memiliki potensi memacu perekonomian, maka pelayanan air perlu ditingkatkan. Pelayanan air minum non PDAM diselenggarakan melalui Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) berbasis masyarakat yang dikelola dan dipelihara oleh lembaga Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM). Dari hasil survei, 10 desa yang menjalankan SPAM berbasis masyarakat telah melayani 5.003 sambungan rumah (SR). Namun, perbedaan pengelolaan dan pemeliharaan dikarenakan perbedaan sumber daya manusia dan permasalahan yang dihadapi oleh setiap desa memberikan dampak terhadap pelayanan air minum. Evaluasi dilakukan dengan metode scoring dan pembobotan untuk menilai dan menganalisis kondisi eksisting terhadap suatu standar. Memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja sistem yang lebih optimal. Evaluasi meliputi aspek teknis dan non teknis. Hasil penilaian evaluasi tertinggi adalah Desa Tanggulrejo sebesar 4,28 (85,5%) dengan kategori sangat baik, sedangkan nilai terendah adalah Desa Pongangan sebesar 2,65 (53%) dengan kategori cukup. Rekomendasi dari hasil analisis optimalisasi unit pengolahan air yang ada dan merencanakan unit pengolahan air; meningkatkan cakupan pelayanan; pengendalian kebocoran pipa; meningkatkan tekanan air dengan membangun menara air dan menggunakan pompa dorong; meningkatkan tarif air dan menetapkan abonemen; menambah petugas pencatat meter; meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan kemampuan manajemen operasional dan teknis pengurus melalui pelatihan HIPPAM
Uprating Instalasi Pengolahan Air Minum Konstruksi Baja Amanda Marini Hariono; Bowo Djoko Marsono
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i1.82579

Abstract

Seiring bertambahnya tahun, jumlah penduduk terus meningkat. Hasil proyeksi menunjukkan jumlah penduduk Indonesia akan meningkat dari 270,2 juta jiwa pada tahun 2020 menjadi 318,9 juta jiwa pada tahun 2045. Sedangkan, total kapasitas Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) di Indonesia sebesar 100.000 liter/detik atau setara melayani sekitar 100 juta penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kebutuhan air minum jauh melampaui kapasitas IPAM. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan kapasitas produksi air minum salah satunya dengan uprating IPAM, yang dapat menambah volume atau debit produksi hingga dua kali volume atau debit awal. Mekanisme dan volume pekerjaan uprating IPAM dapat disesuaikan kembali sesuai masalah layanan air minum masing-masing. Kajian ini membahas mekanisme uprating pada unit koagulasi-flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi pada IPAM berdasarkan kombinasi kriteria desain uprating pada SNI 6774:2008 dengan kriteria desain lain yang memenuhi ketentuan. Kajian dilanjutkan dengan simulasi perencanaan uprating unit pengolahan air minum pada instalasi pengolahan air paket 50 L/detik IPAM Siwalanpanji Sidoarjo. Didapatkan hasil bahwa dengan uprating pada tiap unit pengolahan air, debit IPAM yang semula 36 L/detik dapat ditingkatkan hingga dua kali lipat yakni menjadi 72 L/detik dengan mekanisme dan kriteria desain uprating yang memenuhi. Mekanisme uprating yang dilakukan pada simulasi ini antara lain mempersingkat waktu detensi (td) dan menambah 1 unit koagulasi-flokulasi dan sedimentasi. Sedangkan, debit pada unit filtrasi ditingkatkan dengan mengganti ukuran masing-masing media filter (antrasit dan pasir silika).