Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Uji Kemampuan Tanaman Jarak Pagar (Jatropa curcas) Dalam Meremediasi Tanah Tercemar Logam Berat Kadmium (Cd) ., Surahmaida; Mangkoedihardjo, Sarwoko
Journal of Pharmacy and Science Vol. 2 No. 2 (2017): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v2i2.78

Abstract

ABSTRAKPerkembangan industri yang semakin pesat secara tidak langsung menimbulkan pencemaran lingkungan di sekitarnya. Salah satunya adalah pencemaran tanah oleh logam berat yang dihasilkan dari hasil industri tersebut. Metode yang dapat digunakan untuk meremediasi lahan tercemar yaitu dengan menggunakan tanaman (fitoremediasi). Jarak pagar (Jatropha curcas) merupakan tanaman tahunan dari famili Euphorbiaceae yang umumnya digunakan sebagai tanaman penghasil biodiesel, tanaman pembatas pagar dan tanaman hias. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji kemampuan jarak pagar dalam meremediasi Cd: untuk mengetahui pengaruh Cd terhadap tinggi tanaman dan luas daun; dan nilai persentase reduksi tanah yang tercemar Cd; dan nilai persentase akumulasi logam Cd dalam jarak pagar. Penelitian eksperimental ini dilakukan dengan menggunakantanah taman; limbah Cd buatan dengan konsentrasi 5 ppm, 15 ppm, 25 ppm, 35 ppm dan 45 ppm; dan Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) untuk pengujian logam berat Cd pada tanaman jarak pagar. Data yangdiperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa Cd berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan luas daun; nilai persentase reduksi tanah tercemar Cd yaitu sebesar 76-91%; jarak pagar mempunyai kemampuan dalam mengakumulasi Cd; dan nilai persentase akumulasi logam Cd dalam jarak pagar adalah 46-125%.Kata kunci: Logam Berat Cd, Jarak pagar (Jatropha curcas), FitoremediasiABSTRACTThe rapid development of the industry indirectly lead to pollution of the surrounding environment. One of them is the contamination of the soil by the heavy metals resulting from the industry. The method that can be used to remediate contaminated land is by using plants (called phytoremediation). Jatropha curcas plant is an annual plant of the Euphorbiaceae family that is commonly used as a biodiesel producing plant, fence limiting plants and as ornamental plants. The purpose of this research is to assessing the ability of Jatropha curcas in remediating Cd; to know the effect of Cd on plant height and leaf area; and the percentage value of Cd contaminated soil reduction; and the percentage value of Cd metal accumulation in Jatropha curcas. This experimental study was conducted using garden land; artificial Cd waste with concentration 5 ppm, 15 ppm, 25 ppm, 35 ppm and 45 ppm; and Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) for testing of heavy metal Cd onJatropha curcas. Data obtained from this research indicate that Cd effect on plant height and leaf area; the percentage value of contaminated soil reduction Cd is equal to 76-91%; Jatropha curcas has the ability toaccumulate Cd; and the percentage value of Cd metal accumulation in Jatropha curcas is 46-125 %.Key Words: : Heavy Metal Cd, Jatropha curcas Plant, Phytoremediation  
Human Carbon Footprint as the Basis for Determining Healthy Indoor Volume Dimensions Harida Samudro; Sarwoko Mangkoedihardjo
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 4 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i4.16884

Abstract

This paper was presented to determine the volume unit of indoor based on the human carbon footprint. Thepurpose of this approach was to formulate the ideal dimensions of an indoor, which was able to maintainhuman health. The basis for determining the dimensions was adapted to tropical conditions. For users innon-tropical areas, slight adjustments to temperature and ventilation may be required.Some examples ofindoor dimension evaluation and planning were presented in this paper. In general, it was obtained that theindoor dimension could be found using the volume unit of a healthy room of3.0 m3/person/hour. The volumeunit was linear with the number of users and time of existence in the room. This contributed significantly topeople, who can easily and quickly find out the dimensions of space according to their needs.
Evaluasi dan Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Berbasis Serapan Emisi Karbon Dioksida (CO2) di Zona Tenggara Kota Surabaya (Studi Literatur dan Kasus) Laras Rachmayanti; Sarwoko Mangkoedihardjo
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.54854

Abstract

Emisi karbon dioksida (CO2) merupakan salah satu penyebab dari pencemaran udara dan pemanasan global. Kota Surabaya merupakan ibukota Provinsi Jawa Timur, dimana terjadi pertumbuhan pada setiap sektor kegiatan atau aktivitas yang menghasilkan emisi CO2. Oleh karena itu, diperlukan analisis kemampuan daya serap emisi CO2 oleh Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Surabaya, khususnya wilayah Zona Tenggara Kota Surabaya. penelitian ini menggunakan metode studi literatur, pengumpulan data sekunder, dan studi kasus berupa perencanaan RTH selama 25 tahun kedepan atau sampai dengan tahun 2045. Perhitungan kemampuan daya serap emisi CO2 oleh RTH eksisting dilakukan berdasarkan luas area RTH dan daya serap tanaman yang berada pada RTH eksisting tersebut. Luas RTH eksisting di Zona Tenggara Kota Surabaya adalah 357,3 ha, dengan kemampuan daya serap terhadap emisi CO2 sebesar 372.121,74 ton/tahun. RTH publik eksisting mampu menyerap emisi CO2 sebesar 27,48% dari keseluruhan emisi CO2 yang dihasilkan yaitu sebesar 1.354.162,74 ton CO2/tahun.
Analisis Kecukupan Ruang Terbuka Hijau Sebagai Penyerap Emisi Gas Karbon Dioksida (CO2) pada Kawasan Kampus ITS Sukolilo, Surabaya Ribka Regina Roshintha; Sarwoko Mangkoedihardjo
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.661 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.17510

Abstract

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan kampus yang memiliki program eco campus. Eco campus ini menandakan bahwa ITS peka terhadap isu-isu lingkungan seperti pemanasan global. Salah satu penyebab pemanasan global adalah emisi karbon dioksida (CO2). Emisi CO2 ini dapat diserap oleh tanaman atau ruang terbuka hijau (RTH) sehingga perlu adanya analisis dari kecukupan RTH ini dalam menyerap emisi CO2 pada kawasan kampus ITS Sukolilo, Surabaya. Analisis ini dapat dilakukan dengan melakukan perhitungan jumlah kendaraan bermotor dan vegetasi eksisting pada kawasan kampus ITS Sukolilo, Surabaya. Beban emisi CO2 yang dihasilkan pada Tahun 2016 tertinggi terdapat pada zona 5 dengan jumlah 277.726,7 g/jam sedangkan untuk beban emisi terendah terdapat pada zona 8 dengan jumlah 65.179,6 g/jam. Proyeksi pada tahun 2021 dihitung dan didapatkan beban emisi tertinggi terdapat pada zona 5 dengan jumlah 328.657,4 g/jam sedangan emisi terendah terdapat pada zona 8 juga dengan beban emisi yaitu 77.132,5 g/jam. Hasil yang diperoleh dari analisis kecukupan adalah terdapat 5 zona dimana RTHnya memenuhi pada tahun 2021 dan terdapat 3 zona yang perlu diperhatikan RTHnya. Perencanaan dilakukan untuk zona yang masih belum memenuhi dan untuk zona yang terpenuhi ini didukung dengan adanya pembuatan Standar Operasi dan Prosedur (SOP) pemeliharaan RTH yaitu pemangkasan, pemupukan dan penyiraman berdasarkan dari beberapa literatur.
Desain IPAL Pengolahan Grey Water dengan Teknologi Subsurface Flow Constructed Wetland di Rusunawa Grudo Surabaya Ahmad Safrodin; Sarwoko Mangkoedihardjo
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.917 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.17621

Abstract

Pencemaran Lingkungan di Kota Surabaya akan terus meningkat  seiring dengan perkembangan penduduk dan keterbatasan sarana sanitasi yang kurang baik. Pencemaran lingkungan ini didominasi limbah domestik sehingga perlu sistem pengolahan yang efektif dan efisien dalam mendegradasi senyawa polutan. Teknologi Constructed wetland merupakan  sistem  pengolahan  terencana atau terkontrol yang telah didesain dan dibangun menggunakan proses alami yang  melibatkan  vegetasi,  media,  dan  mikroorganisme  untuk  mengolah  air  limbah domestik. Teknologi ini dapat diterapkan untuk skala perumahan baik individu atau secara komunal. Rusunawa Grudo Surabaya merupakan rusun yang belum memiliki IPAL untuk mengolah greywater, sehingga sistem Contructed wetland ini dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan. Perencanaan sistem Constructed wetland di Rusunawa Grudo Surabaya mempertimbangkan aspek kuantitas dan kualitas air limbah. Kualitas air limbah domestik menunjukkan nilai COD 329.81 mg/L; BOD 182.02 mg/L; dan TSS 103.33 mg/L, sedangkan kuantitas air limbah 33.6 m3/hari. Sistem ini terdiri dari unit ekualisasi, Subsurface Flow Constructed Wetland dengan tanaman Cyperus alternifolius, dan kolam penampung. Hasil perencanaan menunjukkan efisiensi pengolahan seluruh sistem untuk COD, BOD, dan TSS masing-masing sebesar 86%, 85%, dan 88%. Desain sistem IPAL menghasilkan luas permukaan 480 m2, kedalaman bed 0,5 m, beban pada bed (OLR) 12.75 gr BOD/m2.hari, beban hidrolik (HLR) 0,07 m3/m2.hari dengan waktu tinggal 3 hari. Kualitas efluen yang didapatkan menunjukkan nilai BOD 25 mg/L, COD 48.35 mg/L dan TSS 11.72 mg/L. Dihasilkan standar operasional dan perawatan IPAL dan Biaya investasi seluruh sistem constructed wetland diperkirakan sebesar Rp.412.059.022.
Kajian Literatur Pengolahan Lindi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah dengan Teknik Lahan Basah menggunakan Tumbuhan Air Chusna Fajariyah; Sarwoko Mangkoedihardjo
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.791 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.25366

Abstract

Lindi yang dihasilkan akibat dari proses dekomposisi sampah dapat mencemari air permukaan dan air tanah. Pemanfaatan lahan basah dengan tumbuhan air merupakan salah satu alternatif pengolahan lindi sebagai pengolahan lanjutan dari proses pengolahan primer, sekunder atau tersier. Tumbuhan air memegang peranan penting dalam proses perbaikan kualitas air limbah, terutama diaplikasikan dalam pengolahan lanjutan lindi. Pengolahan lindi dengan tumbuhan air efektif pada tumbuhan dengan akar panjang dan serabut. Tumbuhan dengan nilai TF dan BCF >1 menunjukkan tumbuhan bersifat hiperakumulator terhadap logam berat. Didapatkan 21 jenis tumbuhan air efektif terhadap pengolalahan lindi dengan tingkat konsentrasi yang dapat diterima adalah nitrogen (112-610 mg/L), fosfor (30-75 mg/L), BOD5 (514-686 mg/L), COD (923,4-1279 mg/L), warna (1817-3360 Pt-Co), dan salinitas (3000-8000 mg/L).
Studi Literatur Pengolahan Air Limbah Menggunakan Mixed Aquatic Plants Yuridna Afifah; Sarwoko Mangkoedihardjo
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.677 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.29334

Abstract

Berkembangnya populasi penduduk serta banyak industri kecil seperti industri tahu dan industri batik kebanyakan menyatu dengan penduduk. Selain itu, kebanyakan dari hasil kegiatan tersebut membuang limbah cair langsung kebadan air sehingga mencemari dan dapat menganggu kesehatan. Wetland atau lahan basah merupakan salah satu teknologi pengolahan air limbah dengan menggunakan tumbuhan air. Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pengolahan air limbah menggunakan mixed aquatic plant yang difokuskan pada kemampuan tumbuhan air terhadap penurunan kontaminan yang nantinya dapat diterapkan dibadan air. Pengumpulan data didapatkan dari jurnal internasional maupun nasional, prosiding, peraturan yang berlaku, tugas akhir, tesis, dan disertasi. ada lebih dari satu jenis kontaminan yang ada pada badan air. Hasil studi menunjukkan penurunan kontaminan dalam pengolahan air limbah dengan menggunakan mixed plant sebagai agen bioremediasi lebih efektif untuk kontaminan yang lebih komplek dengan kemampuan tiap tumbuhan dalam menyerap polutan berbeda.
Evaluasi dan Perencanaan Ruang Terbuka Hijau Berbasis Serapan Emisi Karbon Dioksida (CO2) di Zona Barat Kota Surabaya Salma Nuradzkia Syafaati; Sarwoko Mangkoedihardjo
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.55076

Abstract

Kegiatan pembangunan yang diiringi dengan perkembangan teknologi pada sektor transportasi, permukiman, dan industri menyumbangkan emisi akibat penggunaan bahan bakar fosil berupa gas Karbon Dioksida (CO2) yang menyebabkan dampak menurunnya kualitas udara dan lingkungan. Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai rosot karbon (carbon sink) perlu dievaluasi mengenai ketercukupan nya dalam penyerapan CO2 serta perlu dilakukan perencanaan RTH untuk waktu yang akan datang agar dapat terwujudnya lingkungan yang sustainable. Analisis dilakukan berdasarkan hasil perhitungan mengenai jumlah emisi primer CO2 dan kecukupan RTH dalam menyerap emisi CO2 berdasarkan luasan RTH Publik di wilayah Zona Barat Kota Surabaya, kemudian dilakukan perencanaan mengenai evaluasi RTH untuk mencukupi kebutuhan daya serap emisi tersebut. Dari hasil penelitian, emisi CO2 di Zona Barat Kota Surabaya dari sektor transportasi, permukiman, dan industri sebesar 3.864.836 ton CO2 / tahun dan kemampuan daya serap RTH Publik pada daerah tersebut sebesar 69.004,54 ton CO2 / tahun. Setelah dilakukan evaluasi dan upaya peningkatan daya serap CO2 dengan penggantian dan penambahan vegetasi pohon pelindung serta penambahan luas RTH, didapatkan penaikan daya serap RTH sebesar 415.014 ton CO2 / tahun.
Kajian Bioaugmentasi untuk Menurunkan Konsentrasi Logam Berat di Wilayah Perairan Menggunakan Bakteri (Studi Kasus: Pencemaran Merkuri di Sungai Krueng Sabee, Aceh Jaya) Dwi Retno Rahayu; Sarwoko Mangkoedihardjo
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i1.82791

Abstract

Pencemaran lingkungan terjadi hampir di semua negara di dunia. Kegiatan industri menyebabkan pencemaran lingkungan dalam bentuk pencemaran air, tanah dan udara. Salah satu pencemar di perairan adalah logam berat yang berasal dari pertambangan, peleburan logam, dan industri lainnya. Pencemar logam berat telah menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air dan sedimen di badan air seperti sungai, danau dan waduk. Logam berat dapat terakumulasi pada tubuh biota di perairan, yang mana dapat masuk kedalam tubuh manusia jika dikonsumsi dan akan menyebabkan gangguan kesehatan. Diperlukan adanya metode dalam meremediasi polutan logam berat di perairan. Dipilihlah metode bioaugmentasi sebagai cara untuk menurunkan konsentrasi logam berat di perairan. Metode ini dipilih karena operasionalnya yang mudah, ramah lingkungan, dan dapat meremediasi dalam jangka waktu yang lama. Mikroorganisme yang digunakan dalam metode bioaugmentasi ini adalah bakteri. Bakteri merupakan mikroorganisme yang dapat menguraikan pencemar dari senyawa toksik menjadi tidak toksik. Bakteri dapat bertahan hidup di kondisi lingkungan yang ekstrem salah satunya adalah suhu yang tinggi. Studi kasus di wilayah Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya menunjukkan bahwa logam berat merkuri (Hg) telah mencemari sungai Krueng Sabee dimana logam berat merkuri (Hg) sudah terakumulasi pada biota air yang terdapat di sungai tersebut. Metode dalam mengurangi konsentrasi logam berat merkuri (Hg) adalah bioaugmentasi dengan pemanfaatan konsorsium atau kultur campuran dari tiga jenis bakteri yaitu Pseudomonas putida, Pseudomonas aeruginosa, dan Citrobacter freundii. Jenis bakteri penyusun dan waktu degradasi berpengaruh terhadap kemampuan reduksi merkuri (Hg). Gabungan dari beberapa bakteri pendegradasi yang sesuai dapat meningkatkan potensi reduksi merkuri (Hg) pada sedimen air tercemar semakin tinggi.
Plants Growth Rate in Evapotranspiration continuous system reactors as the 2nd Treatment at Anaerobic-evapotranspiration system with High Strength Ammonium in Leachate Influent Badrus Zaman; Purwanto Purwanto; Sarwoko Mangkoedihardjo
International Journal of Science and Engineering Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Chemical Engineering Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.917 KB) | DOI: 10.12777/ijse.7.1.48-51

Abstract

Ammonium is one of parameter which responsible to leachate toxicity. Preliminary research was shown that the Fimbristylis globulosa (water plant), Alocasia macrorrhiza (terrestrial plant) and Eleusine indica (terrestrial grass) were potential plants for used as object in evaporation reactor system with high strength ammonium  concentration in leachate treatment. This research was integrated of anaerobic system with evapotranspiration system with continuous influent using ammonium concentration in leachate was 2000 mg/l NH4-N. Plants growth rate was analyzed for 25 days operated. The result shown that average of thallus growth rate of Fimbristylis globulosa was 17,5 cm d-1. The average of leaf and thallus growth rate of Alocasia macrorrhiza was 18,1 cm d-1 and 3,2 cm d-1 respectively. The average of blade and thallus of Eleusine indica were same that was 4,7 cm d-1.This research conclude that integration system of anaerobic and evpotranspiration was be potential used for high strength ammonium in leachate treatment.