Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Studi Komparasi Suasana Psikologis yang Dibutuhkan Anak Autis dan Non Autis untuk Pemilihan Warna Interior Dewanto, Ryandika; Indrawati, I
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu elemen pembentuk dalam desain interior adalah warna. Warna dapat memberikan efek psikologis tertentu terhadap perkembangan anak, baik itu autis maupun non-autis. Agar dapat memberikan warna yang sesuai dengan kebutuhan pada interior maka diperlukan kajian bagaimana anak autis dan non-autis memilih warna. Penelitian ini bertujuan untuk a) Mengetahui faktor yang mempengaruhi pemilihan warna pada anak autis dan non-autis; b) Mengetahui jenis warna yang dapat diterapkan dalam interior ruang untuk anak autis dan non-autis. Dalam kajian ini, metode yang digunakan adalah studi literature dengan komparasi isi dari penelitian terdahulu. Penelitian ini dilakukan hanya berdasarkan pada karya tertulis. Dengan menggunakan metode penelitian itu, akan menghasilkan sumbangan pemikiran, dan evaluasi yang dapat digunakan dalam bidang pendidikan atau ilmu pengetahuan khususnya mengenai pengaruh pemilihan warna pada interior anak autis dan non-autis. Hasil dari penilitian ini adalah a) faktor yang mempengaruhi penerapan warna pada anak adalah karakteristik anak dan karakter ruang yang akan digunakan; dan b) warna menciptakan suasana pskilogis yang mampu merangsang anak untuk beraktifitas, kreatif, dan konsentrasi, seperti anak hipersensori yang memerlukan warna dingin dan tenang seperti biru dan warna pastel, anak hiposensori yang membutuhkan warna hangat dan ceria seperti merah dan orange, dan untuk anak non-autis membutuhkan komposisi warna yang kontras dan terang seperti warna merah dan orange.
Analisa Kebersihan Wisata Watu Jonggol di Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi (Kajian Perilaku dan Sebaran Tempat Pembuangan Sampah) Pangestu, Dimas Aji; Indrawati, I
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Watu Jonggol merupakan kawasan wisata yang menyuguhkan pemandangan alam lereng Gunung Lawu dengan pesona air terjun yang masih alami. Berlokasi di Desa Pandansari, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Secara resmi dibuka pada tanggal 15 september 2014. Namun, awal tahun 2019 kawasan Wisata Watu Jonggol menjadi sepi pengunjung. Penyebab utama adalah kurang diperhatikannya kebersihan lingkungan wisata sehingga terlihat kumuh dan kurang menarik. Penulis tertarik untukmelakukan penelitian di wisata watu jonggol. Penelitian ini bertujuan untuk: a; Mengidentifikasi perilaku wisatawan pada saat membuang sampah (caranya). b; Mengetahui area mana saja yang terkena dampak sampah untuk diperbaiki dan ditambahkan tempat pembuangan sampah. Metode penelitian menggunakan teknik analisis data berupa analisis deskriptif kualitatif. Manfaat dari penelitian ini adalah: a; Mengetahui apa penyebab terjadinya perilaku tersebut, b; Mengantisipasi kerusakan lingkungan dan ekosistem alam, c; Menjadi kawasan wisata yang sehat, bersih dan aman. Hasil yang diperoleh: a; Mengetahui faktor apa saja penyebab perilaku wisatawan membuang sampah sembarangan, b; Mendapatkan data area mana saja yang perlu ditambahkan fasilitas kebersihan yaitu tempat pembuangan sampah baru dengan melakukan penataan ulang dan pemetaan ulang untuk menentukan area tersebut.
Pengaruh Wisata Kuliner terhadap Perkembangan Jalur Pedestrian (Studi Kasus: Segmen Jl. Kebumen-Cilacap Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas) Raynanda, Yan Adrian; Indrawati, I
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sate bebek merupakan kuliner khas yang dilakukan secara turun-temurun dan sudah berlangsung lama. Seiring dengan perkembangan waktu maka dibutuhkan sebuah wadah yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat berupa sarana dan prasarana yang mendukung aktivitas setempat. Pada proses pengembangannya, maka daya tarik utama wisata tersebut menjadi prioritas dalam sebuah perencanaan daerah yang dapat dijadikan sebagai ikonik seperti bentuk masa, fasad, dan sirkulasi. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikanpengaruh wisata kuliner terhadap perkembangan jalur pedestrian pada segmen Jl. Kebumen-Cilacap di Kecamatan Tambak. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode desktriptif kualitatif dengan sumber data dari hasil observasi, wawancara, dan kuisioner. Maka hasil pembahasan yang diperoleh adalah 1). Tersedianya fasilitas untuk pedestrian pada koridor jalan;2). Fasilitas pedestrian yang disediakantergolong tidak ramah terhadap kaum difabel. Berdasarkan pembahasan tersebut, wisata kuliner memberikan pengaruhnya terhadap perkembangan arsitetktur koridor jalan berupa pengadaan terhadap akses pedestrian, namun fungsi dari jalur pedestrian masih belum maksimal dengan tidak mempertimbangkan aktivitas pengguna jalan yang berkebutuhan khusus.
Identifikasi Potensi Desa Krajan di Kabupaten Banyumas dalam Rencana Pembangunan Desa Wisata melalui Metode RRA Indradi, Syafira Tuffahatii; Indrawati, I
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini negara sudah melakukan pembangunan di berbagai sektor. Namun, pembangunan tersebut di Indonesia belum merata, terutama pedesaan. Padahal, pembangunan desa merupakan salah satu faktor penting pembangunan suatu daerah. Saat ini, Desa Krajan memiliki rencana penambangan yang rencananya akan dibangun desa wisata, tepatnya di RT 02 RW 02. Tujuan penelitian ini adalah a) Mengetahui respon masyarakat terhadap rencana pembangunan desa wisata; b) Mengetahui dominasi atraksi desa yang dapat dijadikan aspek pendukung desa wisata; c). Mengetahui usulan masyarakat terhadap pengembangan potensi desa pada rencana pembangunan desa wisata. Metode yang digunakan adalah RRA yaitu turun langsung (wawancara dan diskusi) dengan masyarakat yang diawali kuisioner sebagai pendahulu penelitian. Hasil penelitian ini yaitu a) Respon masyarakat terhadap rencana desa wisata sebagian besar sangat setuju berdasarkan hasil skoring; b) Dominasi atraksi di Desa Krajan meliputi alam (bukit, sungai, air terjun, pertanian), industri (pangan, tekstil, mebel, bambu hitam), ekonomi (pangan, pertanian, peternakan, otomotif), pendidikan; c) Beberapa usulan pembangunan desa wisata oleh masyarakat diantaranya pemanfaatan keterampilan masyarakat, keterlibatan masyarakat sekaligus ruang peluang pekerjaan, pengembangan pariwisata, pemanfaatan atraksi alam, serta penyatuan area desa. Hal-hal tersebut merealisasikan konsep pembangunan masyarakat sebagai salah satu strategi keberhasilan pembangunan desa. Selain itu, berdasarkan kriteria pariwisata desa, Desa Krajan mampu memenuhi kriteria tersebut.
Analisa Pola Sirkulasi pada Alun-Alun Karanganyar Nugraha, Hega Harsetya; Indrawati, I
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai salah satu ruang terbuka di pusat kota karanganyar alun alun harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pusat aktivitas dan juga kegiatan interaksi masyarakat. sebagai salah satu ruang terbuka juga tentunya akan menimbulkan berbagai dampak, salah satunya adalah keramaian. Untuk itulah penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui penyebaran tingkat kepadatan pengunjung dan lahan parkir pada alun alun karanganyar. 2.Mengetahui pola sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki pada alun-alun karanganyar. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu dengan dengan menggunakan metode yang mengemukakan tinjauan langsung ke lapangan. Hasil penelitian yang didapat adalah, 1)Penyebaran kepadatan pengunjung dan lahan parkir pada alun alun karanganyar tidak merata, Terpusat pada jalur lambat. 2)Pengendara sepeda motor lebih banyak yang memilih lewat jalur lambat 3) Pengendara mobil lebih memilih jalur utama. 4)Pejalan kaki lebih terpusat pada lapangan alun-alun untuk melakukan aktifitas tanpa kendaraan bermotor
Identifikasi Sarana dan Prasarana terhadap Kenyamanan Pengguna Wisata Embung Cerme Desa Sanggang Septiawan, Junda; Indrawati, I
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wisata Embung Cerme yang berada di Desa Sanggang Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu wisata yang bernuansa alam yang disekelilingnya ada potensi lahan perkebunan yang bisa dimanfaatkan sebagai agrowisata jika kedepan adarencana pengembangan dari pihak pengelola. Wisata Embung Cerme ini dikelola kurang lebih baru ada sekitar 1 tahun menurut informasi dari salah satu pengelola yang merupakan warga sekitar. Menurut pengelola ,pengunjung yang datang biasanya pagi dan juga sore dan kebanyakan adalah wisatawan lokal.Akan tetapi dari segi sarana dan prasarana masih kurang dari segi kelengkapan dan juga kurang memadai.Metode yang digunakan kali ini menggunakan metode kualitatif yang berfokus pada sarana dan prasarana yang ada di Wisata Embung Cerme dengan cara observasi,wawancara,dan mengacu studi literature yang yang berhubungan dengan topic penelitian. Kesimpulan dari penelitian kali ini sarana dan prasarana jika ditinjau dari standar minimal masih ada kekurangan dari segi kelengkapan dan dari segi kenyamanan pengunjung menurut data dari kuisioner sudah cukup nyaman sebagai tempat wisata. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi acuan pengembangan wisata di daerah tersebut.
Analisa Fasilitas Objek Wisata Air Pantai Marina Semarang Ayu, Zackya Dinda; Indrawati, I
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Marina merupakan salah satu objek wisata pantai yang berada di Kota Semarang, Jawa Tengah. Pantai ini menyimpan pemandangan eksotis khas kota semarang. Dahulu tempat ini merupakan hutan bakau dan tambak,tapi pemerintah setempat mengubahnya menjadi tempat rekreasi dengan cara reklamasi daratan. Fasilitas umum wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja fasilitas yang ada di Pantai Marina, apa saja fasilitas yang sudah atau belom layak dan untuk mengetahui apakah pengunjung nyaman dengan fasilitas yang ada di Pantai Marina. Penelitian ini terdiri dari 13 indikator.Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan memaparkan kondisi yang ada disana dan melakukan observasi lapangan, wawancara dan analisis data.
Potensi Desa Nganjat sebagai Kawasan Wisata Sentra Ikan Nila Pangestu, Dhandy Ilham; Indrawati, I
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Polanharjo memiliki luas wilayah 23,84 km dengan jumlah penduduk sebanyak 36.599 dan memiliki 18 kelurahan/desa yang salah satunya adalah Desa Nganjat. Desa Nganjat merupakan desa dengan budidaya ikan nila yang pada tahun 2013 mulai dikembangkan menjadi desa wisata perikanan. Desa Nganjat telah memiliki sistem perairan dan kolam ikan yang memiliki potensi yang sangat besar, didukung dengan suasana pedesaan yang asri dan udara yang masih segar. Namun potensi yang ada kurang dimanfaatkan dengan secara maksimal dan masih kurang didukung oleh kemudahan akses untuk mencapai ke lokasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk:(1)Mengidentifikasi Potensi Wisata berdasarkan Persepsi Peneliti (Pemetaan 3A dan dokumentasi suasana); (2)Mengidentifikasi Potensi wisata berdasarkan persepsi wisatawan; dan(3)Mengkomparasi potensi wisata berdasarkan pengamatan dan persepsi wisatawan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa metode termasuk pengamatan lapangan (observasi), wawancara, literatur dan dokumentasi. Dari ini maka dapat disimpulkan bahwa Desa Nganjat layak dikembangkan dengan adanya potensi-potensi Desa, berupa pemandangan alam, kolam budidaya, aktivitas sosial, penginapan dan kondisi fisik desa. Namun perlu adanya perbaikan fasilitas seperti: MCK, tempat sampah, gazebo dan penambahan sarana seperti: balai pelatihan, toko oleh-oleh dan Warung makan.
Identifikasi Obyek Wisata Puri Maerokoco Semarang Septiyaningsih, Titin; Indrawati, I
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obyek wisata adalah suatu tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan, obyek wisata dapat berupa museum, benteng, situs peninggalan sejarah, dan lain-lain. Kepariwisataan dapat juga dijadikan sebagai katalisator dalam menggalakkan pembangunan perekonomian karena memberikan dampak terhadap perekonomian di Negara yang dikunjungi wisatawan. Kedatangan wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata telah memberikan kemakmuran dan kesejahteraan penduduk setempat. Obyek wisata Puri Maerokoco merupakan salah satu obyek wisata yang berada di di Jalan Yos Sudarso Semarang, kurang lebih 5 km dari Tugu Muda. Obyek wisata Puri Maerokoco memiliki danau yang memiliki kondisi air yang keruh dan kotor disebabkan oleh perilaku manusia itu sendiri yang tidak dapat menjaga alam. Disamping itu danau pada obyek wisata Puri Maerokoco juga memiliki manfaat bagi pengelola dan pengunjungnya, manfaat bagi pengelola yaitu semenjak tahun 2016 di bangunnya trek wisata mangrove yang mengitari danau mulai ramai lagi dikunjungi setalah sekian lama tidak beroperasi. Sedangkan manfaatnya bagi pengunjung yaitu dapat mengitari danau dengan kapal dan juga berjalan kaki dengan mengitari trek mangrove.
Evaluasi Kenyamanan Sarana dan Prasarana Waduk Gajah Mungkur sebagai Objek Wisata Kabupaten Wonogiri Raharja, Oktafriano Aditya; Indrawati, I
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Objek wisata waduk Gajah Mungkur terletak di Desa Sendang, selatan Kota Wonogiri merupakan salah satu destinasi yang digemari masyarakat Wonogiri. Penelitian dilakukan karena objek wisata waduk Gajah Mungkur terdapat masalah pada sarana dan prasarana, seperti kondisi beberapa tempat sampah yang kurang baik dan kebersihannya. Tujuan penelitian : (1) mengetahui kondisi sarana dan prasarana; (2) mengetahui kenyamanan pengunjung dengan fasilitas yang ada. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dengan metode ini dilakukan dengan cara observasi di lapangan yang kemudian diperkuat dengan studi literatur, wawancara dan questioner. Hasil penelitian dengan observasi menunjukkan bahwa rata – rata sarana dan prasarana sudah baik dalam segi standar, kondisi, kenyamanan, tetapi pada beberapa sarana dan prasarana memiliki beberapa masalah. Sedangkan dari penilaian pengunjung menunjukkan hasil yang baik dengan rata – rata kategori nyaman. Kesesuaian standar dengan pendapat pengunjung belum secara otomatis mendukung kenyamanan pengunjung. Hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa perbedaan hasil sarana dan prasarana, khususnya pada jalan masuk, sistem pembuangan limbah/ drainase, tempat parkir, tempat sampah, toilet. Selain itu, pihak pengelola belum merawat dan menjalankan sarana prasarana yang ada dengan maksimal, serta pengunjung belum turut serta menjaga kebersihan sarana dan prasarana objek wisata.