Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Signifikansi Pengaruh Orientasi Bangunan terhadap Efisiensi Energi Pencahayaan (Kasus: Perumahan di Karangayar) Ahmad, Jundi Faiza; Indrawati, I
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2025: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Orientasi bangunan merupakan faktor penting dalam merancang efisiensi energi, terutama dalam hal pencahayaan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi orientasi bangunan, menghitung kebutuhan energi untuk pencahayaan dan membandingkan efisiensi energi pencahayaan terhadap beberapa orientasi bangunan. Dalam penelitian ini, simulasi dilakukan menggunakan simulasi DIALux Evo pada beberapa model orientasi bangunan yang berbeda untuk mengevaluasi intensitas pencahayaan alami yang diterima oleh ruang-ruang interior pada berbagai kondisi waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi bangunan yang tepat dapat mengoptimalkan penggunaan cahaya alami, mengurangi ketergantungan pada pencahayaan buatan, dan menghemat energi secara signifikan pada siang hari. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan orientasi rumah memiliki signifikansi yang relative rendah pada efisiensi energi pencahayaan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perancangan bangunan yang lebih ramah lingkungan dan efisien energi.
Perbandingan Estetika dan Kinerja HPL dengan Material Finishing Lain dalam Desain Interior Prayogi, Alvian Rifky; Indrawati, I
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2025: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas perbandingan estetika dan kinerja High- Pressure Laminate (HPL) dengan berbagai material finishing lainnya yang digunakan dalam desain interior. Studi ini mengevaluasi aspek estetika yang mencakup visual, tekstur, dan kemampuan adaptasi desain HPL dibandingkan dengan material lain seperti veneer dan cat. Selain itu, kinerja material diukur berdasarkan ketahanan terhadap goresan, noda, panas, dan kelembapan. Metode penelitian yang digunakan mencakup survei kepuasan pengguna, dan analisis studi kasus pada beberapa proyek desain interior. Dari segi kualitas, visual, tekstur alami, dan fleksibilitas desain, HPL mencapai tingkat kepuasan responden 49%. Sebaliknya, cat populer karena harganya yang terjangkau dan variasi warna yang beragam, tetapi memiliki kelemahan dalam daya tahan dan tekstur. Veneer menawarkan estetika mewah alami, namun memerlukan perawatan khusus, material ini cocok untuk proyek dengan fokus estetika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa HPL menawarkan kombinasi unggul antara estetika dan kinerja, namun pemilihan material finishing yang tepat tetap bergantung pada konteks penggunaan dan preferensi desain.
Pengaruh Estetika Arsitektur terhadap Harga Pasar Perumahan Studi Kasus Perumahan Amarta Colomadu Handoko, Tri; Indrawati, I
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2025: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Estetika dan tampilan arsitektur sangat berpengaruh pada pemasaran atau minat beli konsumen dalam dunia perumahan karena dengan desain yang harmonis dan proporsional dapat menciptakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh estetika arsitektur terhadap harga pasar, dengan fokus pada elemen – elemen desain dan material bangunan. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode korelasi untuk menganalisis pengaruh antara estetika arsitektur dan harga pasar di perumahan Amarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa estetika arsitektur memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga pasar properti. Estetika arsitektur dengan desain yang menarik, fungsional, dan harmonis dapat meningkatkan daya tarik visual dan emosional suatu bangunan, sehingga dapat meningkatkan nilai jual.
Kecenderungan Ruang Terbuka Hijau Terbatas di Perumahan Amarta dan Kontribusinya terhadap Kualitas Lingkungan berdasarkan Persepsi Masyarakat Romadhan, Rasyid Gilang; Indrawati, I
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2025: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruang terbuka hijau (RTH) merupakan elemen penting dalam perumahan untuk menciptakan lingkungan yang sehat, nyaman, dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan mengkaji strategi optimalisasi RTH terbatas di Perumahan Amarta, Colomadu, guna meningkatkan kualitas lingkungan dan kehidupan penghuninya. Metode yang digunakan adalah kualitatif, dengan observasi lapangan dan studi literatur. Observasi dilakukan untuk menilai kondisi RTH, termasuk lokasi, luas, vegetasi, dan fungsi, sedangkan studi literatur memperkuat dasar teoritis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RTH di Perumahan Amarta memiliki potensi besar dalam meningkatkan kualitas udara, menyediakan area resapan air, dan menciptakan ruang interaksi sosial. Namun, optimalisasi ruang hijau masih terbatas, terutama dalam pemanfaatan lahan sempit di unit rumah dan fasilitas di taman bersama. Rekomendasi utama mencakup penambahan tanaman vertikal, taman komunitas, dan pemilihan vegetasi ramah lingkungan yang mudah dirawat. Dalam rumah-rumah dengan lahan terbatas, penerapan sistem tanaman vertikal dan hidroponik menjadi solusi efektif. Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam optimalisasi ruang hijau di Perumahan Amarta bisa dilakukan dengan pendekatan kreatif, seperti menanam tanaman vertikal, membuat taman komunitas, dan memilih jenis tanaman yang ramah lingkungan. Walaupun ruang hijau di setiap rumah terbatas, langkah-langkah ini memungkinkan penghuni menciptakan lingkungan yang lebih sehat, nyaman, dan berkelanjutan.
Perilaku dan Pola Aktivitas Lansia Demensia dan Pra-Demensia di Rumah Tinggal (Studi Kasus: Hunian Lansia Dini dan Penuh di Desa Gonilan) Syahputra, Arya Muzakhir Nur; Indrawati, I
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2025: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya jumlah lansia di Indonesia, khususnya mereka yang mengalami pra-demensia dan demensia, yang membutuhkan hunian ramah lansia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perilaku dan pola aktivitas lansia di rumah tinggal, serta merumuskan prinsip arsitektur perilaku yang mendukung kebutuhan mereka. Metode penelitian menggunakan behavioral mapping dengan pendekatan kualitatif deskriptif, memetakan aktivitas lansia di berbagai ruang seperti kamar tidur dan ruang makan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia dengan rentang umur 60-76 tahun masih dapat beraktivitas meskipun dengan beberapa keterbatasan. Variasi ketahanan lansia dipengaruhi oleh desain ruang dan bangunan yang beragam, sementara kenyamanan pada ruang tertentu membantu mereka mengekspresikan diri dan bersantai. Kesimpulannya, perlu ada pengkajian mendalam terkait tata letak perabot yang mendukung ingatan lansia, serta desain hunian yang lebih inklusif untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis mereka. Usulan peningkatan desain dengan fasilitas yang secara fisik dapat membantu lansia, peningkatan kesmananan dan kenyamanan pad ruang yang sering menjadi tempat lansia singgah, dan desain berkaitan layout dan warna material yang penting untuk ingatan dan penglihatan terbatasnya lansia.
Evaluasi Lanskap Kampung Nelayan Tambak Lorok Sebagai Kampung Wisata Bahari Ayu, Anisa Apriani Nurdiah; Indrawati, I
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2022: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kampung Tambak Lorok berada di Kelurahan Tanjungmas Kecamatan Semarang Utara. Kampung ini tergolong pemukiman kumuh dengan rasio kepadatan >750 jiwa/Ha dan 970 KK keluarga miskin. Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mulai menata kawasan Tambak Lorok dengan memperbaiki area pemukiman dan area tepian air dengan tujuan pembangunan berkelanjutan dan penuntasan kekumuhan pada tahun 2015. Tambak Lorok telah ditetapkan sebagai kampung wisata bahari sejak tahun 2015. Permasalahan yang terjadi yaitu sering mengalami banjir rob, ekonomi masyarakat yang masih rendah, dan infrastruktur yang kurang memadai. Berdasarkan permasalahan tersebut dapat dirumuskan permasalahannya yaitu apakah lanskap yang Kampung Tambak Lorok sudah memenuhi standar lanskap sebagai kampung wisata bahari. Penelitain ini bertujuan untuk mengkomparasikan lanskap Kampung Tambak Lorok dengan (1) Kriteria yang tercantum pada PERMEN-PU-05-2008 dan SE Menteri PUPR Nomor 2 tahun 2018 dan (2) Persepsi pengunjung dan masyarakat setempat. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif, dengan mengumpulkan data primer dengan cara observasi dan mewawancarai warga sekitar dan pengunjung. Didapatkan hasil berupa (1) 58% komponen lanskap Kampung Tambak Lorok memenuhi kriteria PERMEN-PU No.05 (2) Terdapat tiga komponen lanskap yang dianggap memenuhi kebutuhan masyarakat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pariwisata Kota Semarang.
Komparasi Indikator Kenyamanan Penghawaan Alami pada Beberapa Tipe Bukaan di Masjid Baiturrahim Kuala Tungkal Asyrafi, Hanan; Indrawati, I
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2022: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penghawaan alami adalah salah satu solusi menurunkan suhu ruangan akibat dari panas iklim tropis di Indonesia, yaitu mendapatkan aliran udara segar dan baik sehingga menciptakan ruang menjadi nyaman. Cara lain dalam mengatur kenyamanan ruangan adalah secara pendekatan mekanis seperti kipas angin, hal ini sangat banyak dijumpai di masjid-masjid meskipun memiliki banyak bukaan. Demikian halnya di Masjid Baiturrahim Kota Kuala Tungkal, Jambi. Masjid ini menggunakan alat penghawaan buatan, yakni kipas angin. Masjid Baiturrahim memiliki sistem bukaan pintu dan jendela yang banyak. Seolah banyaknya bukaan tidak mempengaruhi kenyamanan termal yang ada. Penelitian ini bertujuan: (1). Meninjau karakteristik sistem bukaan (suhu, kelembaban dan kecepatan angin)., (2). Identifikasi faktor yang mempengaruhi penghawaan di Masjid Baiturrahim Kuala Tungkal. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif – kualitatif diskriptif. Dari data-data hasil pengukuran menyimpulkan, (1). Karakteristik sistem bukaan pintu terbuka memiliki suhu selisih 0,04°C, kelembaban udara dengan selisih 0,2%RH, dan kecepatan angin 0. Sistem bukaan jendela dengan selisih 0,1°C dan selisih kelembaban udara sebesar 0,5%RH dan kecepatan angin 0. Penghawaan Masjid Baiturrahim masih belum mencapai standar kenyamanan., (2). Faktor tekanan udara tidak berbeda secara signifikan dan angin tidak berhembus meskipun masjid memiliki bukaan yang lebar.
Kajian Banci' Sebagai Sirkulasi Penghubung Antar Bangunan di Lingkungan Pondok Pesantren (Studi Kasus: Asrama 14 Hidayatul Qur'an Putra Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang) Ismail AJ, Hasan; Indrawati, I
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2022: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondok Pesantren menjadi salah satu lembaga sekaligus sistem pendidikan yang berbasis ilmu agama Islam. Keberadaannya yang terus mengikuti perubahan zaman secara tidak langsung menuntut menghadirkan berbagai fasilitas pendidikan dan pengembangan diri di dalam lingkungannya. Usaha tersebut secara otomatis membuat hubungan antar (fungsi) ruang menjadi kompleks dan tidak jarang bentuk penyelesaiannya ialah merancang Pondok Pesantren bermassa jamak dan tersebar. Padahal mayoritas massa bangunan di Pondok Pesantren diwajibkan suci. Hal tersebut menuntut konsep sirkulasi antar massa bangunan yang baik secara fungsi (penempatan, kesucian, dan lainnya). Masalah pertama yang muncul ialah maraknya perilaku menggasab alas kaki. Beberapa Pondok Pesantren menyelesaikan masalah tersebut dengan merancang banci’sebagai sarana sirkulasi antar massa bangunan. Delusi muncul, beberapa civitas di Pondok Pesantren tidak mengetahui bahwa banci’ haruslah suci. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi syarat-syarat “suci” pada banci’; (2) Mengidentifikasi perilaku civitas terkait kesucian banci’; (3) Mengidentifikasi dampak penggunaan banci’ sebagai sarana sirkulasi penghubung antar bangunan. Penelitian menggunakan mix method, dilaksanakan di Asrama 14 Hidayatul Qur’an Putra pada kurun waktu Juni-Juli 2021. Penelitian kuantitatif diolah dari 40 responden sedangkan penelitian kualitaif melalui wawancara mendalam kepada Gus Ahmad Muharrom Pengasuh dengan fokus ilmu di bidang fikih. Setelah dianalisis diperoleh simpulan: (1) Banci’ dikategorikan sebagai sarana sirkulasi yang suci; (2) Kesucian banci’ para civitas melakukan salat hampir di semua fungsi bangunan; (3) Banci’ sebagai sarana sirkulasi berdampak kepada para civitas untuk lebih praktis, suci, dan meminimalisir gasab.
Identifikasi Konteks Sejarah pada Obyek Wisata Lembah Gunung Madu di Kecamatan Simo Khoirunnisa, A'yun Yana; Indrawati, I
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Simo memiliki potensi pariwisata berupa nilai Sejarah yang berhubungan dengan masa Penjajahan Jepang dan sejarah dari tercetusnya “Simo” sebagai nama wilayah. Obyek Wisata Lembah Gunung Madu merupakan obyek wisata yang ada di Kecamatan Simo yang mengembangkan sumber daya alam yang dikelola menjadi sebuah taman. Adanya potensi sejarah pada daerah tempat wisata Lembah Gunung Madu berada diharapkan terdapat konteks sejarah yang diimplementasikan pada atraksi wisata Lembah Gunung Madu sebagai bentuk melestarikan sejarah. Tujuan dari penelitian ini antara lain: a) Mengetahui adanya konteks sejarah pada wisata Lembah Gunung Madu, b) Mengetahui pengaplikasian konteks sejarah pada wisata Lembah Gunung Madu. Penelitian ini dilakukan dengan meninjau potensi sejarah dengan metode deskriptif kualitatif. Pembahasan dilakukan dengan observasi, wawancara serta dokumentasi untuk mengidentifikasi konteks sejarah yang ada pada Obyek Wisata Lembah Gunung Madu. Output yang dicapai yaitu mengetahui adanya konteks sejarah dan pengaplikasiannya pada atraksi wisata Lembah Gunung Madu.
Persepsi Visual Pengunjung Caffe terhadap Elemen Interior Bergaya Klasik di Sukoharjo Prastyo, Eko Budi; Indrawati, I
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebuah caffe dapat dipandang sebagai salah satu bangunan yang mempunyai ciri khas khusus untuk menarik pengunjung, khususnya pada elemen interior caffe sebagai sarana kenyamanan pengunjung. Penelitian persepsi visual pengunjung terhadap elemen interior bergaya klasik ini bertujuan (a) Mengidentifikasi persepsi visual pengunjung kafe pada elemen interior desain coffe shop; (b) Mengetahui variasi persepsi visual; (c) Memahami faktor yang mempengaruhi terbentuknya persepsi visual. Metode penelitian yang digunakan dengan pendekatan kualitatif, deskriptif dengan analisis deduktif dan induktif, data diperoleh dari observasi dan wawancara. Penelitian dilakukan di Polokarto, Sukoharjo dengan jumlah responden sebanyak 40 orang. Kesimpulan dari penelitian ini (a) Persepsi visual pengunjung caffe bervariasi dari melihat furniture custom, elektronik lawas, barang-barang antic serta mesin-mesin lawas, (b) faktor yang mempengaruhi persepsi visual pengunjung seperti, bentuk, minarets atau menara pada caffe, rupa/wujud, bangunan yang luas dan mewah, warna, bangunan unfinishing dan cahaya nyaman, tektur, pada mesin-mesin lawas, furniture dan barang-barang antic.