Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Manajemen Pemeliharaan dan Pendapatan Usaha Karapan Sapi Tangghe’ di Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep Zali, Moh; Nurlaila, Selvia; Riszqina, Riszqina; Kurnadi, Bambang
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan dan Ilmu Agribisnis Vol 10, No 1 (2025): MaduRanch: Jurnal Ilmu Peternakan dan Ilmu Agribisnis
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v10i1.2632

Abstract

Karapan sapi tangghe’merupakan pesta kecil dalam upaya ungkapan doa dan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa. Pesta atau selamatan turun tanah dan panen hasil tani dalam satu tahun masa tanam. Tradisi masyarakat dalam budaya selamatan melibatkan ternak sapi Madura yang dikenal dengan tangghe’ (pameran, tampilan dan kebersamaan). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen pemeliharaan dan kontribusi pendapatan usaha Karapan Sapi Tangghe’ di Kecamatan Saronggi. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling atau secara sengaja dengan memiliki tujuan tertentu. Penentuan responden dengan metode sensus terhadap 40 orang peternak sapi Karapan sapi tangghe’. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan sapi Tangghe’ di Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep sangat bergantung pada sistem pemeliharaan dan budaya menjadi kunci utama dalam meningkatkan performa sapi karapan tangghe'. Karakteristik peternak karapan sapi tangghe’ jumlah responden adalah 94% laki-laki dan 6% perempuan, umur peternak 45-54 tahun dan >55 tahun sebesar 32%, Pendidikan terakhir Tamat SD sebesar 58%, tanggungan keleuaraga >5 orang sebesar 32%, Pekerjaan utama sebagai petani dan peternak sebesar 87% serta pengalaman beternak >30 tahun sebesar 51%. Karakteristik Usaha ternak karapan sapi tangghe’ adalah jumlah kepemilikan 2 ekor/1 pasang sebesar 84%, Jenis Kelamin Jantan Betina 50%, Umur sapi 1-2 tahun 77%, Lama pemeliharaan 3-4 tahun 23%, tujuan pemeliharaan 68%. Hasil Analisa usaha ternak menunjukkan Usaha karapan sapi Tangghe’ di wilayah Saronggi merupakan bentuk kegiatan peternakan rakyat yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi, namun juga sangat kental dengan nilai budaya, sosial, dan prestise masyarakat Madura. Meskipun secara hitung-hitungan ekonomi usaha ini menunjukkan pendapatan negatif atau mengalami kerugian sebesar Rp3.897.924 per tahun, hal ini disebabkan oleh tingginya biaya produksi, terutama untuk pakan, perawatan, kontes, dan aksesoris.
Sistem Pemasaran dan Pendapatan Peternak Ayam Broiler Rahman, Miftahor; Zali, Moh
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/fillia.v9i2.4194

Abstract

Ayam broiler memiliki keunggulan dalam hal produksi daging, dimana dapat dipotong pada umur 6 sampai 8 minggu dengan berat badan antara 1,4 kg sampai 2,0 kg atau setelah mencapai berat rata-rata 1,7 kg. keuntungan yang diperoleh peternak ayam Broiler (pedaging) merupakan hasil dari penjualan ternak dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama masa produksi. pemilihan saluran pemasaran atau distribusi akan menentukan harga yang diterima konsumen. Metode penelitian yang digunakan adalah. Metode penelitian Kualitatif dan juga dengan R/C ratio. Hasil penelitian menunjukkan Pendapatan usaha peternak ayam broiler di Desa Kaduara Barat adalah sebesar Rp. 9.860.070 yang di peroleh dari TR-TC. Setelah menggunakan rumus R/C rata-rata pendapatan peternak ayam broiler di Desa Kaduara sebesar 1,24 artinya melebihi dari angka 1 yang merupakan titik impas dalam sebuah usaha, maka dari pada itu peternakan ayam broiler di Desa Kaduara Barat tersebut efisien dan layak untuk diteruskan. Sedangkan saluran pemasaran terdapat dua Saluran Pemasaran Pertama yaitu dari Peternak sampai Distributor sampai Konsumen dan Saluran Pemasaran yang Kedua yaitu dari Peternak sampai Tengkulak sampai Konsumen. Selisih harga pada saluran pertama sebesar Rp. 8.000 dan untuk selisih saluran kedua sebesar Rp. 9.000.
Designing Tangghe’ Bull Racing to Effort Revitalize Culture Non-Violent Karapan Sapi Zali, Moh; Selvia Nurlaila; A. Yudi Heryadi; Luluk Ilmiah
Jurnal Ternak Vol. 16 No. 1 (2025): Juni, 2025
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jt.v16i1.274

Abstract

The results of the research show that, in the effort to revitalize the Tangghe’ bull racing culture, there must be a deliberate attempt to eliminate the stereotype of violence often associated with Karapan Sapi cultural events. This can be done by discontinuing the use of rekeng (whips) and by encouraging the government to take firm action in establishing regulations that prohibit the torture and mistreatment of racing bulls. Essentially, Karapan Sapi is a traditional folk celebration held after the harvest season, not a spectacle of cruelty. The study also found that the revitalization efforts in Langsar Village should focus on preserving the sociocultural, socioeconomic, and sociopolitical aspects of the tradition. Moreover, the modern practice of Tangghe’ bull racing should not be reduced to a mere competitive sport, as this could lead to a shift in cultural values. The revitalization process must begin with several key stages: preparation, investigation, transformation, regulation, establishment, testing, and implementation. The results indicate a positive response from the local community, with the average response score of (4), meaning that most people agree with the idea of preserving the Tangghe’ bull racing culture without violence.
Preventing dan Manajemen Karapan Sapi Tangghe’ Di Desa Langsar Kecamatan Saronggi Sumenep Madura Zali, Moh; Nurlaila, Selvia; Eka Putra, Fauzan Prasetyo; Heryadi, A. Yudi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 5 No 4 (2025): JPMI - Agustus 2025
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.3768

Abstract

Kebudayaan Karapan Tangghe’ sangat unik karena menggabungkan 2 tradisi yaitu penggabungan kebudayaan karapan sapi pacu dan kontes sapi sonok. Sasaran PKM adalah anggota paguyuban sapi Karapan Tangghe’ sebanyak 25 orang. Tujuan PKM adalah Manajemen pemeliharaan sapi karapan tangghe’, penanganan kesehatan ternak dan sanitasi kandang, teknologi tepat guna dan ciptakarya mandiri. Hasil PKM meliputi Aspek Manajemen pemeliharaan dan teknis seleksi Sapi dengan perhatian khusus pada kualitas genetik dan fisik. Teknis  pemberian pakan yang seimbang dan mengunakan pakan komplit feed sebanyak 200kg dalam campuran pakan. Pengelolaan persiapan penyedian pakan hijaun berupa pemberian bibit rumput gajah sebanyak 15000 stek. Aspek kesehatan ternak berupa pengananan penyakit menular LSD (Lumpy Skin Disease) dan scabises. Penyemprotan kandang sebagai preventing penanganan vector penyakit dengan disinfektan secara serentak diseluruh kandang yang ada di desa Langsar. Aspek teknologi tepat guna pada perangkat kerapan sapi Tangghe’ berupa Kaleles dan Pangonong pada saat sapi dikonteskan. Bambu pembuatan Kaleles didatangkan langsung dari pulau Sapudi. Pembuatan alat ini melibatkan anggota dan peternak yang dikerjakan bersama sama untuk pemahaman dan pemakaiannya pada sapi karapan. Pakaian sapi berupa pernak-pernik, sebagai aksesoris sapi kerapan Tangghe’ pada saat dikonteskan. Aspek Ciptakarya mandiri yang dikonsep adalah kemandirian peternak secara umum untuk kesiapan mulai dari persiapan kontes-proses-dan akhir kontes.
Economic Value of Bamboo Leaf on Nutrition Intake, Productivity, and Growth Performance on Boer Goat Zali, Moh
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No SpecialIssue (2024): Science Education, Ecotourism, Health Science
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10iSpecialIssue.7883

Abstract

This study investigated the effects of bamboo leaf supplementation on nutrition intake, productivity, and growth performance in Boer goats (Capra aegagrus hircus). A randomized complete block design was employed, with four treatment groups: Control (no bamboo leaf supplementation) and three experimental groups receiving Low Dose (50g/day/goat), Medium Dose (100g/day/goat), and High Dose (150g/day/goat) of bamboo leaves. Each treatment group comprised three repetitions. Thirty-six healthy Boer goats of similar age and weight were selected and housed individually with ad libitum access to water and a basal diet. Bamboo leaf supplementation was administered daily for 60 days, following which nutrition intake, productivity, and growth performance were assessed. Results revealed a dose-dependent increase in nutrition intake with higher levels of bamboo leaf supplementation, indicating improved feed consumption in supplemented groups. Productivity, measured as total weight gain per hectare, exhibited a similar trend, with the Medium and High Dose groups demonstrating higher productivity compared to the Control and Low Dose groups. Analysis of growth performance, represented by average daily gain (ADG), further supported these findings, showing higher ADG in the Medium and High Dose groups. Bamboo leaf supplementation positively influenced nutrition intake, productivity, and growth performance in Boer goats. These results suggest the potential of bamboo leaves as a valuable dietary supplement for enhancing goat farming efficiency and livelihoods, particularly in regions where bamboo is abundant.