Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

RANCANGAN KARTU INDEKS UTAMA PASIEN (KIUP) DI UPT PUSKESMAS SEI AGUL Simanjuntak, Esraida; Simanjuntak, Marta; Valentina, Valentina; Lubis, Siti Permata Sari
Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat (Ji-SOMBA) Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat (Ji-SOMBA)
Publisher : Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.47 KB) | DOI: 10.52943/ji-somba.v2i2.1317

Abstract

KIUP bermanfaat untuk mencari nomor rekam medis apabila pasien tidak membawa KIB, memudahkan pencarian nomor rekam medis untuk keperluan retensi DRM, dan sebagai alat bantu penyusutan laporan kunjungan pasien. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Puskemas Sei Agul yang bertujuan memberikan penyuluhan tentang penggunaan KIUP untuk memudahkan petugas pendaftaran yang sulit untuk mencari rekam medis pasien jika pasien tidak membawa kartu berobat di puskesmas. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan memberikan penyuluhan secara langsung, demonstrasi dan pendampingan dalam pengimplemantasian KIUP di bagian pendaftaran rekam medis. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah bertambahnya pengetahuan dan keterampilan petugas penyimpanan dalam menggunakan KIUP untuk memudahkan pencarian rekam medis pada saat pasien datang berobat dan membantu keperluan penyusutan dan retensi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan baik berkat dukungan dan kerja sama dari semua pihak baik tim pelaksana, mahasiswa, petugas dan Kepala Puskesmas Sei Agul serta Dinas Kesehatan Kota Medan.
Tinjauan Kelengkapan Pengisian Formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran Pasien Bedah Rawat Inap Di Rumah Sakit Tere Margareth Tahun 2022 Sabela Hasibuan, Ali; Ritonga, Zulham Andi; Simanjuntak, Marta; Nababan, Edward Ramos
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI) Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Agustus
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v8i2.1357

Abstract

Completeness of filling in the informed consent form is very important because it can affect the quality of medical records and the legal aspects contained in the medical records themselves. This type of research is descriptive with an observational approach, namely research that describes the current situation. The study population was the medical record document of the informed consent form of inpatients with the sample in this study being a portion of the total population. An overview of the completeness of filling out informed consent sheets in surgical cases at Tere Margareth General Hospital can be seen from the sample count with a total population of (235) divided by 1+235 (precision level/10%=0.1) which results in a sample of 70. Completeness of filling in the identification of providing information is 97% filled and 3% not filled. Completeness of filling in important report items is 92% filled and 8% not filled. Completeness of filling in medical action items is 98% filled and 2% not filled. Completeness of filling in authentication items is 87% filled and 3% not filled. The medical record unit is trying to be able to ask the nurse in charge to fill out the informed consent form so that it can fill it out completely.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Kode Diagnosa External Cause Kasus Kecelakaan Sepeda Motor Di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2023 Simanjuntak, Marta; Christy, Johanna; Erlindai, Erlindai; Berutu, Novita Sari
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI) Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Agustus
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v9i2.1533

Abstract

Codefication classification is an activity that groups diseases based on certain. Coding of disease diagnoses must be carried out accurately and completely. The assignment of disease diagnosis codes is in accordance with ICD-10 rules. External cause is a code used to classify the external cause of an illness whwther caused by accidents, injuries, burns, poisoning, side effects of other cause. Factors thar influence the accuracy of external cause diagnosis codes are discrepancies in giving diagnosis codes, erros and discrepancies in giving additional codes for descriptions of activity and place of occurrence. As a passenger or driver, do not include the external cause code in the wxisting diagnosis. This research was conducted at RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan with the aim of research to determine the factors that influence the accuracy of the external cause diagnosis code for motorbike accident cases at RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan in 2023. This research uses quantitative analytical methods with a cross sectional approch. The research results showed that there was a significant influence of the variable completeness of assessment eith coding accuracy with a value (p value 0.002 < 0,05), there was an influence of completeness of laboratory examination with coding accuracy with a value ( p value 0.045 < 0,05), there was an influence og the quality of code officers according to length of service with value (p value 0.003 < 0,05) and there is an influence on the quality of code officers according to training followed by value (p value 0.017 < 0,05).
Sosialisasi Tentang Perlindungan Informasi, Privacy, Kerahasiaan Data Rekam Medis Di Puskesmas Sering Medan Tahun 2024 Christy, Johanna; Sari, Nila; Simanjuntak, Marta; Erlindai, Erlindai; Zebua, Berlian Oktarianis; Lase, Chrisman
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 3 No 3 (2024): Zadama: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan Teknologi Informasi (TI) dalam bidang kesehatan di Indonesia adalah Rekam Medis Elektronik (RME). Rekam Medis Elektronik (RME) adalah rekam medis yang dibuat dengan menggunakan sistem elektronik yang diperuntukkan bagi penyelenggaraan rekam medis (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022). Adapun tantangan yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi informasi adalah masalah keamanan data. Oleh karena itu, pemilik dan pengelola sistem informasi harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa data yang disimpan tetap aman dari kerusakan dan hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang. Tujuan pengabdian masyarakat ini melaksanakan sosialisasi tentang perlindungan informasi, privacy dan kerahasiaan data rekam medis. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan mensosialisasikan pengimplementasian perlindungan informasi, privacy, dan kerahasiaan data rekam medis. Sosialisasi diberikan kepada staf rekam medis dan petugas administrasi yang berperan dalam pelayanan rekam medis serta pengunjung yang dilaksanakan dengan mengaplikasikan metode presentasi materi dan tanya jawab. Peserta sosialisasi adalah petugas rekam medis dan petugas administrasi 7 orang serta pengunjung 4 orang. Kegiatan yang dilaksanakan adalah pemaparan materi, analisis kesesuaian SOP, sosialisasi kembali SOP yang ada terkait perlindungan informasi, privacy, dan kerahasiaan data rekam medis dan memberikan masukan untuk pembaharuan SOP. Hasil pelaksanaan kegiatan ini diharapkan meningkatnya pengetahuan petugas puskesmas tentang pentingnya perlindungan informasi, privacy, dan kerahasiaan rekam medis yang diperlukan untuk melindungi data dari ancaman yang disengaja maupun tidak disengaja terhadap akses dan integritasnya. Kegiatan ini terlaksana dengan baik karena dukungan dari semua tim pelaksana, Kepala Puskemas dan seluruh petugas puskesmas khususnya pegawai rekam medis Puskesmas Sering Medan.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEAKURATAN KODE PENYAKIT KANKER PAYUDARA BERDASARKAN ICD 10 DI RSU HAJI MEDAAN TAHUN 2023 Hutasoit, Theresia; Simanjuntak, Marta; Sihite , Geovani Arta; Sarlina , Eti
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45112

Abstract

Salah satu penyebab ketidakakuratan koding kanker payudara yaitu faktor man (manusia) dimana tidak lengkapnya resume medis, pemeriksaan penunjang dan dokter kurang spesifik dalam menentukan diagnosa pada letak kanker payudara, sehingga mempengaruhi keakuratan koding. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dan observasi. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 125 dokumen rekam medis kanker payudara pasien rawat inap dan jumlah informan sebanyak 3 orang petugas koding. Hasil yang diperoleh saat penelitian ini dengan karakteristik informan petugas koding dengan latar belakang pendidikan 1 orang D-III Perekam dan Informasi Kesehatan dan 2 orang memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Kedokteran. Data distribusi keakuratan penulisan kode diagnose dari 125 rekam medis ada sebanyak 106 rekam medis (84,5%) penulisan diagnosa tidak akurat dan 19 rekam medis (15,5%) penulisan diagnosa sudah akurat. Faktor-faktor yang mempengaruhi keakuratan kode seperti Man (manusia) yaitu tulisan dokter tidak terbaca dan pemeriksaan penunjang seperti hasil PA lama keluar, material (bahan) ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis dan hasil pemeriksaan penunjang lama keluar, method (metode) masih ditemukan petugas yang kurang memahami SPO serta perlu dilakukan monitoring dan evaluasi agar tidak terjadi kesalahan dalam proses klasifikasi dan kodefikasi diagnosa pasien, dan mechine (mesin) gangguan jaringan komputer dan permasalahan eror tidak mempengaruhi keakuratan kode namun perlu dilakukan upgrade processor dan perbaikan jaringan secara berkala. Perlunya diberikan pelatihan kepada petugas koding terkait menentukan kode khususnya kanker payudara sesuai dengan panduan agar dapat melengkapi pemeriksaan penunjang sehingga menghasilkan kode yang akurat dan tepat.
SOSIALISASI PENGGUNAAN APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT) DI RS IMELDA PEKERJA INDONESIA Erlindai, Erlindai; Nengsih, Yeyi Gusla; Sitorus, Mei Sryendang; Simanjuntak, Marta; Christy, Johanna; Hutauruk, Puput Melati
Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia SEAN (ABDIMAS SEAN) Vol. 2 No. 01 (2024): Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia SEAN (ABDIMAS SEAN), Februari 2024
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58471/abdimassean.v2i01.518

Abstract

Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan penyakit yang umum terjadi pada masyarakat khususnya bayi dan anak-anak yang disebabkan karena virus rhinoviruses, RSV, adenovirus, virus influenza atau virus parainfluenza. Sebagian besar masyarakat tidak mengetahui apa saja gejala-gejala yang timbul dari penyakit ISPA yang diderita oleh anak sebelum mendatangi dokter terlebih dahulu. Oleh karena itu bahasa pemrograman PHP dan Mysql dapat membantu masyarakat untuk lebih mudah mengetahui diagnosa penyakit yang diderita tanpa harus bertemu dengan dokter. Metode yang dipakai pada pengabdian masyarakat ini yaitu dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan penggunaan sistem pakar yang akan dibangun untuk memudahkan seseorang dalam mendiagnosa penyakit ISPA dengan cara mengadopsi pengetahuan manusia ke dalam sistem komputer, sehingga sistem pakar mampu menyelesaikan permasalahan mulai dari mengetahui diagnose, obat dan edukasi yang diberikan untuk mencegah terjadinya ISPA atau penanganan dasar yang bisa dilakukan penderita. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dari tahap persiapan dengan membangun aplikasi certainty factor mulai dari tahap penginputan gejala dan penyakit, tahap proses penyusunan variabel gejala dan penyakit kedalam bentuk rules sampai tahap output berupa hasil rules relasi hasil diagnose dan bobot gejala. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, diharapkan bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit ISPA pada anak dengan menggunakan metode certainty factor (metode penulusuran kedepan) berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan serta menemukan solusi atau memperoleh keyakinan besarnya persentase diagnose penyakit yang diderita. Sistem pakar dibuat dengan memanfaatkan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database. Kegiatan ini berhasil dilakukan dengan baik berkat kerjasama tim pelaksana, pakar IT dan dokter diRSU Imelda Pekerja Indonesia Medan.
SOSIALISASI KELENGKAPAN BERKAS REKAM MEDIS TERHADAP PELAPORAN DATA MORBIDITAS (RL 4A) DI RUMAH SAKIT MADANI MEDAN Simanjuntak, Marta; Sitorus, Mei Sryendang; Erlindai, Erlindai; Christy, Johana; Valentina, Valentina; Lubis, Siti Permata Sari; Azhar, Anja
Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia SEAN (ABDIMAS SEAN) Vol. 1 No. 1 (2023): Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia SEAN (ABDIMAS SEAN), Februari 2023
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58471/abdimassean.v1i1.564

Abstract

Pelaporan SIRS terdiri dari pelaporan setiap saat (update) dan periodik (berkala). Salah satu pelaporan yang bersifat periodik yaitu Laporan Data Keadaan Morbiditas Dan Mortalitas Pasien Rawat Inap (RL4a) yang wajib dilaporkan setiap tahun. Tujuan pengabdian ini untuk memberi gambaran kepada petugas pengaruh ketidak lengkapan berkas rekam medis terhadap pelaporan RL 4a di Rumah Sakit Madani Medan. Kegiatan dilakukan dengan menjelaskan faktor ketidaklengkapan berkas rekam medis rawat inap yang digunakan untuk pelaporan data morbiditas pasien rawat inap (RL4a) di Rumah Sakit Madani Medan dan meningkatkan pemahaman petugas tentang pentingnya kelengkapan rekam medis terkait data morbiditas. Data yang dianalisis yaitu dokumen rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Madani Medan tiga bulan terakhir yaitu bulan Januari sampai Maret tahun 2024 yaitu sebanyak 162 berkas dengan sampel sebanyak 62 berkas rekam medis. Hasil analisis diketahui ketidaklengkapan paling banyak untuk karakteristik pasien kategori jenis pasien 45,2%, pencatatan diagnosa 30,6%, diagnosa akhir 22,6%, dan kode ICD X 59,7%. Untuk ketidaklengkapan pengisian keadaan pasien saat keluar 17,7% dan pencatatan tanggal dan jam keluar 24,2%. Penyebab ketidaklengkapan disebabkan kurangnya pemahaman petugas tentang pentingnya kelengkapan rekam medis untuk klaim dan pelaporan, kegiatan review rekam medis belum maksimal dan SPO juga belum ada di Rumah Sakit Madani Medan. Ketidaklengkapan tersebut berdampak pada keterlambatan pengisian dan pengiriman Formulir RL4a karena petugas pelaporan harus mengecek ulang data yang tidak lengkap sehingga dibutuhkan waktu yang lebih lama dalam pengisian Formulir RL4a. Sosialisasi dilakukan kepada petugas rekam medis untuk meningkatkan pemahaman petugas tentang pentingnya kelengkapan rekam medis terkait data morbiditas. Kegiatan ini terlaksana dengan baik karena dukungan Direktur Rumah Sakit Madani Medan dan seluruh petugas kesehatan khususnya petugas rekam medis Rumah Sakit Madani Medan.
Sosialisasi Identifikasi Manajemen Risiko dalam Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik di UPT Puskesmas Pulo Brayan Sitorus, Mei Sryendang; Simanjuntak, Marta; Daeli, Cosmas Samuel; Hutasoit, Theresia; Erlindai, Erlindai; Sihite, Geovani Arta
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 5, No 3 (2025): Abdira, Juli
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v5i3.722

Abstract

Electronic Medical Records are medical records created using an electronic system intended for organizing Medical Records (Permenkes RI, 2022. Health centers are required to have and organize medical records for every patient who receives services (Permenkes RI, 2008). Integrated risk management is the process of identifying, analyzing, evaluating and managing all potential risks and is applied to all units or activities starting from the preparation of strategic plans, program and budget implementation, accountability and monitoring evaluation and reporting (Permenkes RI, 2019). In the Pulo Brayan Health Center Medical Records Unit, factors that influence risk were found, namely: physical, biological, psychological, chemical, and ergonomic factors. Activities were carried out by socializing the Management of Risk Management and SOP for Risk Management in the Medical Records Unit and revisions. Continued with risk identification and assessment. The results of the physical factors showed that medical record officers had the potential to experience eye fatigue due to exposure to computer radiation which can be overcome by using anti-radiation to reduce the risk. Psychological factors include increased emotions due to network disruptions, overcome by increasing network capacity and maintenance. Ergonomic factors Muscle tension is overcome by using a more ergonomic work chair.
Factors for Duplication of Medical Record Numbers at UPT Puskesmas Pasar Merah Simanjuntak, Marta; Lubis, Siti Permata Sari; Simanjuntak, Esraida; Hutasoit, Theresia
COVID-19 : Journal of Health, Medical Records and Pharmacy Vol. 1 No. 02 (2024): COVID-19 : Journal of Health, Medical Records and Pharmacy
Publisher : CV. Devitara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Duplication of medical record numbers is a problem that often occurs in the Integrated Service Unit (UPT) of the Pasar Merah Health Center. This study aims to identify the factors that cause duplication of medical record numbers at UPT Puskesmas Pasar Merah. This research method uses a qualitative approach with in-depth interviews with medical administration officers, patient registration officers, and medical personnel directly involved in managing medical record numbers. In addition, observations were also made to understand the process of managing medical record numbers at UPT Puskesmas Pasar Merah.The results showed that the factors of duplication of medical record numbers involved several aspects, including lack of training of medical administrative officers in database management, recording systems that were not effectively integrated between service units, and the unavailability of medical record number validation when registering new patients. In addition, human error factors such as writing and recording errors are also the cause of duplication of medical record numbers. The recommendations of this study include improving training for medical administrative officers in database management, developing an integrated recording system, implementing direct validation of medical record numbers during patient registration, and strengthening supervision mechanisms to prevent human error in managing medical record numbers. This research is expected to contribute to the improvement of the medical record management system at UPT Puskesmas Pasar Merah, so as to reduce the incidence of duplication of medical record numbers and increase efficiency and accuracy in managing patient data.
Factors Causing Damage To Medical Record Documents In The Filling Room At Dr.R.M. Djoelham Binjai Hospital Simanjuntak, Marta; Dawolo, Fitra Christin
COVID-19 : Journal of Health, Medical Records and Pharmacy Vol. 1 No. 02 (2024): COVID-19 : Journal of Health, Medical Records and Pharmacy
Publisher : CV. Devitara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Medical record documents must be managed properly so that they are not damaged or lost so that they can be reused for treatment or providing other services. From the interview results, damage to medical record documents included the folder or cover of the medical record document being damaged or torn, there were piles of files on the floor so that the medical record folder was dirty and crumpled. This study aims to determine the factors that cause damage to medical record documents at Dr.R.M. Hospital. Djoelham Binjai uses 5 management elements Man, Method, Machine, Material, and Money. This type of research uses qualitative research with a descriptive approach. The subjects in this research were officers in the filling room at RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai, totaling 5 people and the object of this research is medical record documents in the filling room at Dr. RSUD. R.M. Djoelham Binjai. The data collection methods used in this research are observation and interviews. The results of the research show that the factors causing damage to medical records are based on the 5M factor, namely the human factor, there are still many officers who are not D3 medical record graduates, officers do not immediately replace damaged folders. Factors include limited shelf storage and a lot of documents piling up. The storage room method factor already has an SOP but its implementation is not carried out, and retention is not carried out. The material factor of the map material used is in accordance with standard hospital procedures. The money factor does not yet have a special budget for replacing damaged maps. To the officers in the filling room, it is best to retain or shrink medical record documents so that the storage shelves are a little loose and there are no medical record documents piled up on the floor, so that medical record documents are maintained.