Stroke merupakan salah satu penyakit degeneratif terbesar di dunia yang tidak dapat dihindari dengan mudah baik oleh kalangan remaja maupun sudah lanjut usia. Berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan di Indonesia, 12,1 % penduduk sudah terdiagnosis stroke. Di Provinsi Bali terjadi peningkatan yang mengalami stroke pada tahun 2013 dari 7% menjadi 10,7% pada tahun 2018. Fungsi menelan juga harus dinilai, idealnya oleh ahli gangguan bicara dan berbahasa. Fungsi kognitif merupakan proses mental dalam memperoleh pengetahuan atau kemampuan kecerdasan yang meliputi cara berpikir, daya ingat, pengertian, perencanaan, dan pelaksanaan. Kemunduran fungsi kognitif dapat berupa mudah lupa. Mudah lupa ini biasa berlanjut menjadi gangguan kognitifringan sampai ke dimensia sebagai bentuk klinis yang paling berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tehnik relaksasi benson terhadap tingkat fungsi kognitif pada pasien pasien stroke. Desain penelitian kuantitatif dengan sampel penelitian terdiri dari 35 orang dengan stroke. Teknik sampling yang digunakan adalah Non Probality Sampling dengan teknik sampling purposive sampling dan instrumen pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner Mini Mental State Examination (MMSE) untuk mengukur tingkat kognitif pada pasien stroke setelah diberikan Benson Therapy sesuai dengan standard operasionalprosedur. Analisa data menggunakan uji Paired sampel t-test dengan taraf signifikansi 5% didapatkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,0001 jadi 0,000 > α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian teknik relaksasi benson terhadap fungsi kognitif pasien stroke.