Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISIS BESAR KECEPATAN GELOMBANG PRIMER PADA STASIUN BMKG WILAYAH IV MAKASSAR Wahyuni, Ayusari; Ahmad, Nurul Fitriah; Nurhidayanti, Nurhidayanti; Astuti, Sri; Indah, Indah
JFT : Jurnal Fisika dan Terapannya Vol 4 No 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.895 KB) | DOI: 10.24252/jft.v4i2.10254

Abstract

Data analysis has been carried out to determine Primary wave velocity (Vp) using official data of the monthly report of Geophysics, Regional Earthquake Center (PGR) 4, Center for Meteorology Climatology and Geophysics (BMKG) region IV Makassar with seven stations namely BKSI (Bulukumba), SPSI (SPSI) Sidrap), KAPI (Kappang), PMSI (Majene), TTSI (Tana Toraja), LUWI (Luwuk Geofon Station, and MPSI (Mapaga). Based on data analysis, values of Vp ranged from 12.9105 km/s to 214437.1 km/s.
IDENTIFIKASI KEDALAMAN AKUIFER DAERAH TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) ANTANG MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER Munim, Abdul; Sappewali, Sappewali; Wahyuni, Ayusari
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 16, No 3 (2020): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jspf.v16i3.16193

Abstract

Penelitian mengenai identifikasi kedalaman akuifer daerah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sangat berguna untuk mengetahui sebaran potensi akuifer dangkal yang dapat dimanfaatkan oleh warga yang bermukim sekitar TPA Antang secara mudah dan efisien. Metode penelitian menggunakan pengukuran geolistrik konfigurasi wenner dan interpretasi penampang 2D resistivitas bawah permukaan untuk mengetahui kedalaman akuifer daerah pemukiman sekitar TPA Antang. Berdasarkan variasi nilai resistivitas dalam penampang 2D dapat diketahui pada lokasi penelitian kedalaman lapisan yang mengandung akuifer terdapat pada kedalaman 2– 6 meter yang berpotensi sebagai akuifer dangkal yang tergolong sebagai akuifer bebas.Kata Kunci : Geolistrik; Resistivitas, Wenner, Lindi
IDENTIFIKASI LITOLOGI PADA DAERAH PANAS BUMI MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITY KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER DI DESA GALUNG KABUPATEN BARRU Ilyas, Mohamad; Sahara, Sahara; Wahyuni, Ayusari
JFT : Jurnal Fisika dan Terapannya Vol 4 No 1 (2017): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jft.v4i1.15748

Abstract

Sub-surface analysis has been conducted to find out the lithology which includes the structure, the type of rock and the thickness of the geothermal layer of geothermal resources by using the geoelectric configuration method of Wenner-Schlumberger in Kalompie Hamlet, Galung Village, Barru sub-District, Barru District. The working principle of the geoelectric method is performed by injecting an electric current to the ground surface through a pair of current electrodes and measuring the potential difference with another pair of electrodes. The research was conducted in three trajectories with a trajectory length of 105 m and a spacing of 7 m electrodes. The result of the data interpretation was obtained by three materials that is sandy soil with resistivity value 0,095 - 4,05 Ωm have thickness 1 - 12 m, tuffed sandstone with resistivity value 4,05 - 39,7 Ωm having thickness 10 - 14 m, with a resistivity value of 39.7 - 547 Ωm with a thickness of 5 - 15 m, this rock is suspected as a rock cover on Kalompie hot water source area because it has a difficult nature to pass water (impermeabel). The geological structures of fault, anticline and syncline are not found in this research because the measurement path does not cut or pass through the path of geological structure. Keywords: geoelectric, Wenner-Schlumberger configuration, geothermal
Identifikasi Pencemaran Limbah Di Sekitar TPA Antang Makassar Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Mun’im, Abdul; Sappewali, Sappewali; Wahyuni, Ayusari
Dampak Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.19.1.17-21.2022

Abstract

The data presented in this paper are related to the characterization of a subsurface layer of TPA Antang, Makassar, South Sulawesi. The method used in this study is geo-electrical resistivity Wenner configuration by taking the data 3 lines in each region with lengths 150 m. Data processing used non-linear least square optimization with that of the 2D inversion software Res2Dinv. The results showed that the area was underlain by two layers of lithologic sections. The first layer with a resistivity value of 11.5 - 33.64 Ωm with a thickness ranging from 2-6 meters below the surface (original ground surface), was the sediment resulting from stockpiling dominated by silty sand sediment to sand based on field observation information. The second layer with a resistivity value of 3.02 - 11.5 Ωm with a depth ranging from 2 - 6 meters from the surface. The determination of this layer is based on information on well data and responses which indicate that this layer is swampy sediment, dominant sand ranging from sand alone to silty sand. The very small value of recessivity indicates that this layer is not compact sediment so the pore space between the grains was saturated. This layer is identified as a shallow aquifer. Based on the resistivity value, the fluid that filled this layer was divided into two types of fluids, fluids with a low resistivity value of 3.02 - 5.71 Ωm, it is assumed that the influence of leachate which is electrolytic makes it easy to flow electric current, and fluid with a resistivity value of 5.71 - 11.5 Ωm is a fluid that has not been contaminated with leachate. Keywords: Antang Landfill, geoelectric, groundwater, resistivity, waste ABSTRAKData yang disajikan dalam makalah ini terkait dengan karakterisasi lapisan bawah permukaan TPA Antang, Makassar, Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode geolistrik resistivitas konfigurasi Wenner dengan mengambil data 3 jalur masing-masing daerah dengan panjang 150 m. Pemrosesan data menggunakan optimasi kuadrat terkecil non-linier dengan perangkat lunak inversi 2D Res2Dinv. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah tersebut dilatarbelakangi oleh dua lapisan bagian litologi. Lapisan pertama dengan nilai resistivitas 11,5 - 33,64 m dengan ketebalan berkisar antara 2-6 meter di bawah permukaan (original ground surface), merupakan sedimen hasil penimbunan yang didominasi oleh sedimen pasir berlumpur hingga pasir berdasarkan informasi observasi lapangan. Lapisan kedua dengan nilai resistivitas 3,02 – 11,5 m dengan kedalaman berkisar antara 2 – 6 meter dari permukaan. Penentuan lapisan ini berdasarkan informasi data sumur dan respon yang menunjukkan bahwa lapisan ini merupakan sedimen berawa, dominan pasir mulai dari pasir saja sampai pasir berlumpur (silty sand). Nilai resesivitas yang sangat kecil menunjukkan lapisan ini merupakan sedimen yang tidak kompak sehingga ruang pori antar butir jenuh oleh air. Lapisan ini diidentifikasi sebagai akuifer dangkal. Berdasarkan nilai resistivitasnya, fluida yang mengisi lapisan ini terbagi menjadi dua jenis fluida yaitu fluida dengan nilai resistivitas rendah 3,02 – 5,71 m, diduga pengaruh lindi yang bersifat elektrolitik memudahkan aliran arus listrik dan fluida dengan nilai resistivitas 5,71 – 11,5 m merupakan fluida yang belum tercemar lindi. Kata kunci: TPA Antang, geolistrik, air tanah, resistivity, limbah
ANALYSIS OF PEAK GROUND ACCELERATION (PGA) VALUE DISTRIBUTION BASED ON MICROTREMOR DATA IN THE OFFICE REGION OF NORTH KONAWE Laksana, Nidya Lena; Said, Muh; hernawati, hernawati; wahyuni, ayusari
FISITEK: Jurnal Ilmu Fisika dan Teknologi Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/fisitekfisitek.v6i1.11709

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui sebaran nilai Peak Ground Acceleration berdasarkan data mikrotremor di wilayah perkantoran Konawe Utara. Penelitian ini menggunakan metode HVSR untuk mendapatkan frekuensi dominan, faktor amplifikasi, periode dominan, indeks kerentanan seismik dan percepatan gerakan tanah. Hasil yang diperoleh dari pengolahan data mikrotremor adalah sebaran nilai frekuensi dominan dalam kategori tinggi pada titik pengukuran K1, K2, K5, K6, K9 dengan rentang nilai 6,69-7,57 Hz, faktor amplifikasi pada kategori rendah berada pada titik pengukuran K8 dengan rentan 2,8, periode dominan pada kategori rendah berada pada titik pengukuran K1, K2, K5, K6, K8 dan K9 dengan nilai rentan 0,13-0, 19 detik, indeks kerentanan seismik kategori rendah berada pada titik pengukuran K2, K5, K6, K8, dan K9 dengan rentang nilai 1,49-1,67 dan nilai PGA titik pengukuran K1-K9 termasuk dalam kategori rendah yaitu skala II dengan rentang nilai 23,24-23,31 gal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa daerah penelitian ini termasuk dalam kategori tingkat bahaya seismik rendah.
PEMETAAN RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN BARRU MENGGUNAKAN METODE PEMBOBOTAN PARAMETER DAN INARISK BNPB L, Muh. Said; Syam, Dwi Nurfajriana; Wahyuni, Ayusari; Kusmiran, Amirin
Jurnal Geosaintek Vol. 8 No. 3 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana alam tanah longsor umumnya terjadi di wilayah yang memiliki sisi (bidang) kemiringan seperti bukit, pegunungan, dan wilayah lereng. Kabupaten Barru merupakan salah satu daerah yang rawan akan risiko longsor karena kondisi topografi yang berbukit-bukit dan berada di daerah pegunungan dengan kondisi tanah yang cukup rentan terhadap terjadinya tanah longsor. Penelitian ini bertujuan memetakan risiko longsor menggunakan metode pembobotan parameter dan Inarisk BNPB dan menganalisis daerah yang memiliki tingkat risiko longsor serta membandingkan kedua metode tersebut. Parameter yang digunakan dalam metode pertama adalah pembobotan parameter yaitu kemiringan lereng, penggunaan lahan, jenis tanah dan geologi berdasarkan data informasi BAPPEDA Kabupaten Barru tahun 2021 dan data curah hujan dari BMKG wilayah Maros Sulawesi Selatan (2017-2021). Metode kedua adalah inarisk BNPB menggunakan data spasial melalui website Inarisk BNPB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah di Kabupaten Barru dikategorikan sebagai daerah dengan kondisi tanah longsor agak rawan pada daerah perbukitan dan pegunungan, sedangkan pada bagian dataran rendah sedikit rawan. Sebaran risiko longsor daerah berdasarkan metode pembobotan parameter diklasifikasikan tiga kelas, yaitu tinggi: 2.335,64 ha tersebar di Kecamatan Pujananting, Tanete Riaja, dan Mallusetasi; sedang: 114.696,43 ha tersebar di seluruh Kabupaten Barru; dan rendah: 726,56 ha tersebar di Soppeng Riaja dan Balusu. Metode ini lebih akurat dalam merepresentasikan kondisi daerah rawan longsor dibandingkan metode Inarisk BNPB. Berdasarkan hasil penelitian, maka pemerintah setempat dapat melakukan strategi kebijakan dalam menangani daerah yang teridentifikasi rawan longsor dan pihak masyarakat lebih peduli terhadap upaya penanggulangan rawan bencana.