Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Sistem Pendidikan Nasional Berdasarkan Tauhid Hafiedh Hasan
Madaniyah Vol 4 No 1 (2014): 4 (1) Edisi Januari 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.976 KB)

Abstract

National Education is education that is rooted in the nation's culture and is based on Pancasila and the 1945 Constitution. The aim is to educate the life of the nation and develop Indonesian people as a whole. In the 1999 GBHN the three main missions of the national education system were written, which turned out to be out of target. Most of the students graduating from schools who are now believed by the people to govern the country have a bad character, causing our country to experience a setback as it is today. Even students who have not yet graduated have some negative attitudes such as fighting, using and selling drugs, fighting teachers and parents, damaging public facilities and so on. Other failures are seen in the quality of Indonesian students whose abilities are far behind compared to students from the country and Indonesian graduation standards that are far from international standards. Monotheism-based education is one of the solutions for education in Indonesia, monotheism-based education is the whole educational activity which includes guidance, coaching and development of human potential in accordance with their talents, abilities and expertise that originates and leads to God, Allah SWT. Furthermore, the knowledge and expertise that has been applied in life as a realization of the cocret of devotion and obedience to God. Efforts in that direction were initiated by instilling the values ​​of the morality of al-karimah (manners, manners, (according to our local terminology in Indonesia) in each student and then later implemented through the role of the Caliphate as a prosperous and life preserver in this world. Tawheed Based Curriculum is implementing an educational curriculum whose content and learning methods lead to the formation of Islamic character to increase devotion to Allah SWT, and more principle in the KBT will present God in all subject matter studied by students so there is no separation between religion and life. Life in the world is a means of achieving success in the hereafter, hereafter is the control of our lives in the world.
Internalisasi Religius dalam Kompetensi Guru Agama Islam Hafiedh Hasan
Madaniyah Vol 7 No 2 (2017): 7 (2) Edisi Agustus 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.361 KB)

Abstract

One of the characteristics of a devoted man is to actively carry out and practice Islamic values in his life. Religious Teachers not only provide students with knowledge of religion / knowledge inteklektual, but also trying to shape the mind and the spirit of religion, so that students make/practice what has been taught that in the end become a pious person and have a strong aqeedah. Teacher's personality is used as a benchmark for the success or failure of Islamic Religious Education. Another thing that is also very important to have by the teacher, namely that a teacher must be professional in their field. This has been exemplified by a successful educator figure in a short time, namely Muhammad s.a.w. His success as an educator is based on the provision of high-quality personalities and his concern for social-religious issues. Then he is able to maintain the quality of Faith, charity shaleh, struggling and cooperate to uphold the truth and able to work together in patience. Thus a teacher to be able to perform its role well, always associated with religious values and competencies.
PERAN GURU TPQ DALAM MENGATASI KESULIATAN MEMBACA AL-QURAN Afifah Yuliawanti; Purnama Rozak; hafiedh Hasan
Promis Vol 1 No 1 (2020): Edisi Maret 2020
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.078 KB) | DOI: 10.58410/promis.v1i1.158

Abstract

Guru TPQ mempunya peran sangat penting dalam mendidik dan bacaan Al-Quran pada berkaitan tentang bacaan Al-Quran yang tidak lancar bacaannya, belum tepat cara membaca huruf hijaiyyah dan belum lancar dalam membaca. Kemampuan membaca Al-Quran merupakan hal sangat penting bagi umat Islam, sehingga perlu adanya pembelajaran sejak usia dini. Seperti yang dilaksanakan di TPQ Lu’luil Ma’nun desa Kebanggan kecamatan Moga. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru TPQ dalam mengatasi kesulitan membaca dan untuk mengetahui kemampuan membaca Al-Quran siswa di TPQ Lu’luilma’nun Desa Kebanggan Kecamatan Moga. Peneliitian menggunakan pendekatan kualitatif, lebih lanjut, mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir. Peran guru dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Quran Di TPQ Lu’luil ma’nun Desa Kebanggan Guru TPQ Lu’luil ma’nun Desa Kebanggan Kecamatan Moga dalam mengatasi kesulitan membaca Al-Quran yaitu dengan cara menggunakan metode Al-Ma’arif metode yang mudah di pahami dan diterima oleh siswa siswi TPQ Lu’luil ma’nun Desa Kebanggan Kecamatan Moga. Cara meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al-Quran matri di ulang sampai dua kali lebih agar siswa-siswi bisa membaca Jilid dan Al Quran dengan benar
KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM DI SMK ISLAM RANDUDONGKAL Najib Faqihuddin; Hafiedh Hasan; Ibni Trisal Adam
Promis Vol 2 No 1 (2021): Edisi Maret 2021
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.901 KB) | DOI: 10.58410/promis.v2i1.312

Abstract

Pendidikan diperspektifkan bermacam versi oleh masyarakat. Ada yang memperspektifkan sebagai sebuah upaya pendewasaan rohani dan jasmani individu ataupun kelompok masyarakat. upaya pemindahan tradisi dan pelestarian dari satu generasi ke generasi lainnya, upaya pembekalan pengetahuan dan ketrampilan yang di butuhkan oleh masyarakat, upaya rekayasa sosial untuk merubah peradaban, pendidikan sebagai ukuran strata sosial, dan ada pula yang mengidentikkan pendidikan dengan sekolah dan atau belajar. Mengkaji tentang pendidikan Islam pasti tidak terlepas dari manajemen untuk menunjang proses berjalannya pendidikan. Menurut Tilaar mengartikan manajemen pendidikan sebagai suatu kegiatan yang mengimplikasikan adanya perencanaan atau rencana pendidikan serta kegiatan implementasinya. SMK Islam Randudongkal merupakan salah satu sekolah yang di observasi oleh peneliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep manajemen pendidikan Islam dan mendeskripsikan konsep manajemen pendidikan Islam di SMK Islam Randudongkal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik tersebut digunakan untuk mengetahui tentang konsep manajemen pendidikan Islam di SMK Islam Randudongkal. Hasil penelitian menunjukan bahwa SMK Islam Randudongkal telah menerapkan konsep manajemen pendidikan Islam yang berbasis Islam. Konsep tersebut meliputi Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Staffing (Kepemimpinan Staff), dan Controlling (Pengontrolan).
PELAKSANAAN MANAJEMEN SUPERVISI PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU Hafiedh Hasan
Promis Vol 3 No 1 (2022): Edisi Maret 2022
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.691 KB) | DOI: 10.58410/promis.v3i1.548

Abstract

Manajemen merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Jika pengertian manajemen diterapkan pada usaha pendidikan yang terjadi pada suatu organisasi, Arikunto mendefinikan manajemen pendidikan sebagai suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien. Supervisi kepala sekolah merupakan kemampuan kepala sekolah dalam melakukan evaluasi dan pembinaan yang bertujuan untuk mengembangkan proses pembelajaran bagi guru. Tujuan yang menjadi sasaran dari supervisi akademik adalah guru dalam proses pembelajaran, yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses pembelajaran dan hasil pembelajaran. Kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran adalah kesanggupan atau kecakapan para guru menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan siswa yang mencakup suasana kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar mencapai tujuan pengajaran. Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah seluruh aktivitas guru baik dari perencanaan program pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, membimbing dan melatih siswa dan melakukan tugas tambahan dengan penuh tanggung jawab mengeluarkan seluruh kemampuan guru tersebut agar dapat menghasilkan kinerja yang baik.
SISTEM REKRUTMEN DALAM PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PENDIDIKAN Hafiedh Hasan
Promis Vol 3 No 2 (2022): Edisi September 2022
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.218 KB) | DOI: 10.58410/promis.v3i2.557

Abstract

Sumber daya manusia merupakan elemen terpenting dalam terlaksananya sebuah lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan dapat berkembang jika sumber daya manusianya berkualitas sesuai dengan bidangnya. Untuk itu manajemen sumber daya manusia perlu dikelola dengan baik agar dapat terwujudnya keseimbangan antara potensi yang perlu dikembangkan dalam menghadapi tuntutan perkembangan zaman. Dalam pengembangan manajemen sumber daya manusia pendidikan, sistem rekrutmen yang efektif mempunyai pengaruh yang besar terhadap lembaga pendidikan. Sistem rekrutmen adalah proses cara mencari dan mendapatkan sumber daya manusia yang tepat dan baik sebagai pengisi kekosongan jabatan tertentu. Sistem rekrutmen dalam hal ini tidak hanya merekrut tenaga pendidik untuk mengisi staf yang diperlukan, tetapi juga melihat dari potensial yang dimiliki. Rekrutmen terdiri dari tiga tahap yaitu, perencanaan rekrutmen, seleksi dan penempatan. Sistem rekrutmen bertujuan untuk menyiapkan tenaga pendidik yang berkualitas dan profesional. Dengan adanya sistem rekrutmen ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan yang lebih berkompeten juga dapat meningkatkan mutu lembaga pendidikan
KETERAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU Husna Dianti Putri; Hafiedh Hasan
Promis Vol 4 No 1 (2023): Edisi Maret 2023
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58410/promis.v4i1.714

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keterampilan manajemen kepala sekolah terhadap kinerja guru guna mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel ini. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dengan melakukan desk riset, peneliti memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam terhadap masalah yang diteliti. Pengumpulan data konsep yang dipelajari, analisis konseptualisasi, lalu menuju kesimpulan dan saran. Pengumpulan data yang digunakan diambil dari textbook, jurnal, artikel ilmiah, tinjauan pustaka yang memuat konsep-konsep yang diteliti. Analisis dimulai dengan hasil pencarian yang dianggap paling relevan. Hasil penelitian ini adalah: menurut data literasi yang di dapat, keterampilan manajerial kepala sekolah menjadi salah satunya faktor yang menjadi pemicu yang berdampak kuat terhadap tingkat kinerja guru di sekolah. Pada umumnya kemampuan manajerial seorang kepala sekolah terletak pada technical skill (kemampuan teknik), human skill (kemampuan hubungan kemanusiaan) dan conceptual skill (kemampuan konseptual). Keterampilan manajerial yang di miliki kepala sekolah menjadi salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja guru diantaranya gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, mekanisme evaluasi dan supervisi, fasilitas teknologi informasi dan komunikasi serta fasilitas yang ada dilingkungan sekolah.
PENINGKATAN KAPASITAS TENAGA PENDIDIK MELALUI KUALIFIKASI AKADEMIK PADA LEMBAGA PENDIDIKAN Wahid Dalail; Arif Ismunandar; Hafiedh Hasan
Promis Vol 5 No 1 (2024): Edisi Maret 2024
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58410/promis.v5i1.906

Abstract

Pendidikan yang bermutu hanya terjadi manakala didukung oleh tenaga-tenagapendidik yang memiliki kapasitas mumpuni sesuai dengan bidang keilmuannya danprofesional dalam mendidik. Guru dikatakan memiliki kapasitas jika memilikikualifikasi akademik minimum dan kompeten dibidangnya. Adapun guru profesionaladalah guru yang memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh peraturan danUndang-undang Nomor 20 Tahun 2003.Tulisan ini memaparkan tentang pentingnya pemahaman bahwa seorang pendidikprofesional harus memenuhi kualifikasi akademik sesuai peraturan yang berlaku.Pemaparan tulisan ini didasarkan pada analisis dari data pustaka dengan model deskriptif.Dari hasil pembahasan dapat diperoleh kesimpulan bahwa seorang pendidik yangprofesional harus memiliki kualifikasi akademik sesuai dengan Undang-Undang RepublikIndonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pada Bab IV Pasal 1, yangmenyatakan bahwa Kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang pendidikan akademik yangharus dimiliki oleh guru atau dosen sesuai dengan jenis, jenjang dan satuan pendidikanformal tempat penugasan. Tenaga pendidik merupakan salah satu faktor penentukeberhasilan pembelajaran dan sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan berbagaikebijakan dan arah pendidikan. Dengan kualifikasi pendidikan yang sesuai denganbidangnya diharapkan guru dapat melaksanakan tugas dengan kompeten dan profesional.
IMPLEMENTASI FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 1 BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Arif Ismunandar; Hafiedh Hasan
Promis Vol 5 No 2 (2024): Edisi September 2024
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58410/promis.v5i2.1134

Abstract

Guru merupakan seorang manager dalam pembelajaran, yang bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap perubahan atau perbaikan program pembelajaran. Melalui penerapan manajemen pembelajaran yang baik, guru dapat mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan siswa dalam belajar serta sebagai kontrol terhadap diri sendiri agar dapat memperbaiki cara pengajarannya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Implementasi fungsi-fungsi Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Batanghari Kabupaten Lampung Timur, Bagaimana Faktor Pendukung dan Bagaimana Faktor Penghambat Implementasi fungsi-fungsi Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, berlokasi di SMP Negeri 1 Batanghari Kabupaten Lampung Timur, subyek penelitian guru Pendidikan Agama Islam dan kepala sekolah. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik Trianggulasi Sumber. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi fungsi-fungsi Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu: (1) Perencanaan, terangkum dalam penyusunan Rencana Pekan Efektif, Pemetaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK/KD), Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Program Tahunan, Program Semester, Silabus dan RPP, (2) Pengorganisasian, guru penyediaan media serta kelengkapan pembelajaran, membentuk wewenang koordinasi pembelajaran di kelas, mengikuti pelatihan-pelatihan, (3) Pelaksanaan, menerapkan media yang menarik, melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler, Sedangkan Pelaksanaan oleh kepala sekolah, yaitu: mendorong GPAI agar aktif dalam pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh Kemenag Kabupaten maupun Dinas pendidikan, mendukung penuh kegiatan-kegiatan di sekolah, (4) Pengawasan, Guru mengawasi kegiatan pembelajaran di kelas, mengevaluasi hasil pelaksanaan pembelajaran, pengawasan dalam proses evaluasi berbentuk test atau pemberian tugas. Sedangkan kepala sekolah melaksanakan pengawasan, yaitu: melaksanakan supervisi proses pembelajaran guru dan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan siswa di luar jam sekolah (ekstrakurikuler). Faktor pendukung Implementasi manajemen pembelajaran, yaitu: (1) Bertambahnya alokasi waktu, (2) Adanya bantuan pelatihan, (3) Hubungan yang baik antar guru, (4) Dukungan kepala sekolah bagi guru, (5) Pengawasan guru, (6) Pengawasan oleh kepala sekolah. Sedangkan faktor penghambat, yaitu: (1) Minimnya sarana dan media belajar, (2) Kurangnya inovasi dalam penyusunan rencana belajar, (3) Minimnya praktek siswa di luar Sekolah.
Peran Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Profesionalisme Guru Di MI Daarunnajah Nyamplungsari Laela Nur Alvishah; Anas; Hafiedh Hasan
Al-Miskawaih Vol 2 No 1 (2021): Edisi Mei 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.567 KB) | DOI: 10.58410/al-miskawaih.v2i1.338

Abstract

Kepala sekolah memiliki peranan penting dalam memajukan lembaga yang dipimpinnya. Kualitas suatu lembaga tergantung pada kepala sekola sebagai pemimpinnya. Maka kepala sekolah yang bertugas dapat memberikan bimbingan dan pengawassan kepada setiap guru yang bertugas dalam bidangnya masing-masing. Untuk menjalankan tugasnya dalam mengembangkan profesionalisme guru dan dapat mengembangkan kualitas pembelajaran yang efektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dan analisis yang bertujuan untuk mengetahui peran kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme guru di MI Daarunnajah Nyamplungsari dan upaya apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam proses pengembangan profesionalisme guru. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme guru di MI Daarunnajah Nyamplungsari dilakukan melalui beberapa hal diantaranya kepala sekolah berperan sebagai educator, manajer, administrator, supervisor dan motivator. Sedangkan kondisi guru di MI Daarunnajah cukup bagus, serta selalu mengikuti berbagai pelatihan dan workshop. Adapun faktor pendukung kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme guru adalah adanya faktor dukungan dari latar belakang pendidikan guru yang baik dan kerjasama antar guru. Sedangkan faktor penghambat adalah kurangnya sarana prasarana, serta tingkat kepedulian orang tua pada peserta didik.