Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Penentuan Letak Pengukuran Reflected Temperature dengan Menggunakan Termokopel pada Pengujian Termografi Aktif Terhadap Beton Bertulang Ikromi, Muhammad Fauzan; kartorono, suyadi; Helmi, Masdar; Isneini, Mohd
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 4 (2023): Edisi Desember 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPengujian termografi aktif merupakan salah satu pengujian non-destruktif yang menggunakan kamera inframerah sebagai perekam dan menghasilkan termogram. Termogram merupakan interpretasi energi panas yang diterima oleh sensor termal kamera inframerah yang masih mengandung noise. Reflected temperature (Trefl) merupakan salah satu noise yang muncul dari pengujian termografi aktif dan akan digunakan sebagai nilai koreksi. penelitian ini menyajikan suatu metode untuk mencari posisi pemasangan termokopel di sekitar sumber panas, sehingga nilai suhu pada posisi tersebut digunakan sebagai nilai Trefl untuk memperbaiki noise pada termogram. Sampel beton berbentuk kubus dengan ukuran 10x10x15 cm diukur suhu permukaannya menggunakan termokopel dan kamera inframerah sejauh 1 meter. Hasil penelitian menunjukkan selisih hasil pengukuran menggunakan termokopel dan termografi sebesar 2,349 ℃, lalu rata-rata nilai Trefl yang didapatkan dari pengujian termografi aktif sebesar 51,649℃ terletak 13 cm dari atas papan grid sebesar dan 5 cm di depan lampu halogen. Suhu permukaan beton sebelum dikoreksi memiliki nilai yang lebih tinggi karena memiliki noise, namun setelah dilakukan analisis perhitungan suhu mengalami penurunan dan mendekati suhu hasil pengukuran termokopel dengan analisis kesalahan (ΔTerr) rata-rata didapatkan 1,448%. Berdasarkan hasil analisis terebut menunjukkan akurasi data kesalahan tergolong bagus karena nilai rata-rata analisis kesalahan (ΔTerr) <5%.Kata kunci : Reflected Temperature, Termografi aktif, Pengujian Non-destruktif
Pengaruh Pasir Laut Sebagai Campuran dan Air Laut Untuk Curing Terhadap Kuat Tekan Beton Zikrillah, Daffa; Helmi, Masdar; Isneini, Mohd; Alami, Fikri
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 3 (2023): Edisi September 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakIndonesia merupakan negara maritim Namun dikarenakan belum meratanya akses masyarakat terhadap air bersih dan langkanya pasir yang sesuai standar, membuat banyak pembangunan yang dilakukan di pesisir pantai dilakukan dengan material yang tidak sesuai dengan standar dan mengakibatkan berubahnya kekuatan beton. Dalam penelitian ini dibahas kuat tekan beton yang menggunakan material pasir laut dan curing menggunakan air laut dimana didapatkan hasil bahwa pasir laut dan curing dengan air laut memiliki dampak negatif terhadap kuat tekan beton dibandingkan menggunakan pasir sungai dan curing dengan air tawar menggunakan sample beton kubus 15x15x15 cm sejumlah 48 sample dengan 2 variasi campuran dan 2 metode curing diuji di umur 7, 14, 28, dan 56 hari. Hasil kuat tekan beton yang menggunakan material pasir laut dan curing menggunakan air laut dimana didapat hasil BPLCT memiliki kuat tekan yang lebih rendah dibanding BNCT senilai 336,1 kg/cm2 dan BNCT senilai 355,9 kg/cm2 pada umur 28 hari dan curing dengan air laut memiliki dampak negatif terhadap kuat tekan beton dibandingkan menggunakan pasir sungai dan curing dengan air tawar dengan nilai BNCL 331,2 kg/cm2 dibanding BNCT senilai 355,9 kg/cm2 pada umur 28 hari. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan pasir laut sebagai pencampur beton dan air laut sebagai curing beton menghasilkan pengaruh buruk terhadap kuat tekan beton.Kata kunci : pasir laut, air laut, dan kuat tekan
Evaluasi Kekuatan Struktur Gedung Bertingkat Terhadap Pengaruh Beban Gempa Menggunakan Analisis Dinamik Respon Spektrum (Studi kasus: Gedung MAN Insan Cendikia, Serpong) Restiawan, Arie Dwie; Bayzoni, Bayzoni; Husni, Hasti Riakara; Isneini, Mohd
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 3 (2023): Edisi September 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is a region that is at risk of earthquakes. The impact of an earthquake is bad for the building structure, not only causing damage to the building, but also can cause the building to collapse. Therefore, to reduce the adverse effects obtained from earthquakes, it is necessary to design and evaluate the strength of building structures with resistance to earthquake loads. The method used in this study is dynamic response spectrum analysis to obtain the magnitude of the earthquake load. Evaluation of the strength of the building structure is carried out using structural analysis software to make it easier to do the analysis. This study aims to determine the ratio of the required strength in conditions without earthquake loads and conditions due to earthquake loads to the designed strength of the structure. Based on the results of this study, it can be concluded that the required strength obtained in conditions without an earthquake load reaches 8.33% to 90.62% of the designed strength, whereas in conditions due to strong earthquake loads the required strength obtained reaches 12.57% to 153.31% of the designed strength.Keywords: earthquakes, structural strength, dynamic analysis, response spectrum.
ANALISIS KOMBINASI CAMPURAN 3D DRAMIX DAN KAWAT BENDRAT PADA SELF COMPACTING CONCRETE (SCC) Zahra, Ainaya Maudia; Isneini, Mohd; Irianti, Laksmi; Widyawati, Ratna
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 3 (2023): Edisi September 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SCC is fresh concrete that is able to flow through the reinforcement and fill the entire space in the mold without requiring manual compaction or mechanical vibration. SCC has a shortage of weak tensile strength values as in other concrete. So an innovation was made, namely the addition of fiber to the concrete. In this study, using a combination of bendrat wire and 3D Dramix with a length of 6 cm and a diameter of 0.8 mm, the volume fraction of the mixture amounted to 1% and 1.5% with a total of 8 combinations.  The compressive strength test object was a cylinder with a diameter of 150 mm and a height of 300 mm totaling 24 pieces and the flexural tensile strength test was a beam with a length of 400 mm, a width of 100 mm, and a height of 100 mm totaling 24 pieces. Tests were conducted at the age of 28 days. From the test results, the highest compressive strength occurred in BSV, namely a combination of 1.25% bendrat wire and 0.25% 3D Dramix with an increase in compressive strength of 15.04% of normal concrete. In the flexural tensile strength test, the maximum increase was obtained in BSV, namely the combination of 1.25% bendrat wire and 0.25% 3D Dramix with a percentage increase of 1206.5% from normal concrete.  This shows that the addition of 3D Dramix and bendrat wire increases the compressive strength and flexural strength of SCC. However, the more fiber in SCC causes the workability of the concrete to decrease and the pores in the concrete to increase.
Evaluasi Kinerja Struktur Gedung Bertingkat dengan Metode Analisis Pushover (Studi Kasus: Gedung 6 Rumah Sakit Pendidikan Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Lampung) Mustofa, Ragat Aji; Bayzoni, Bayzoni; Husni, Hasti Riakara; Isneini, Mohd
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 12, No 1 (2024): Edisi Maret 2024
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The high potential for earthquake in Indonesia encourages the design of buildings to be resistant towards earthquake vibrations. The level of vulnerability to lateral forces, especially earthquake shocks, is closely related to the height of the building. Therefore, the design of multi-storey building structures must be designed by analyzing earhquake loads with the aim of preventing the building from collapsing and reducing the number of fatalities due to earthquakes. This research takes a case study at Building 6th of the State University Education Hospital of University of Lampung using a performance-based seismic design approach, which involves the use of non linear pushover analysis techniques based on ATC-40 (capacity spectrum method) and FEMA-356 (displacement coefficient method). The result of the pushover analysis are capacity curves, building displacement targets, building collapse schemes, and result of building performance evaluations against earthquake loads based on ATC-40 and FEMA-356 regulations. The analysis result show that the level of building performance in the x-direction and y-direction with the maximum total drift ratio parameter based on ATC-40 and FEMA-356 is Immediate Occupancy, so it can be concluded that the building is still able to withstand when an earthquake occurs and the risk of human loss is very small.
Perencanaan Ulang Struktur Jembatan Way Magnay di Ruas Jalan Krui-Biha Kabupaten Pesisir Barat susanto, susanto; Isneini, Mohd; Husni, Hasti Riakara; Bayzoni, Bayzoni
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 1 (2023): Edisi Maret 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractWay Magnay Bridge is a reinforced concrete bridge span 2 x 25 m as liaison between Krui – Biha Regency West Coast . Way magnay bridge have width 6.42 m with traffic lane width 4.5 m. Base the load used in redesign of this bridge is SNI 1725-2016 and load earthquake use SNI regulations 2833-2016. Based on calculations that have been done , obtained reinforcement plate floor vehicle use flexural reinforcement D16 – 75 mm whereas reinforcement for used D10 – 295 mm. Girder transverse obtained main reinforcement 4D25 and reinforcement shear Ø10 -350 mm. Girder elongated obtained flexural reinforcement 20D34, reinforcement press 8D32, shear reinforcement Ø22 – 150 mm and shrink reinforcement 4D29. for pile cap abutments obtained flexural reinforcement direction x D25 – 130 mm, flexural reinforcement y direction D25 – 150 mm, shear reinforcement direction x Ø19 – 130 mm and shrink reinforcement D22 – 150 mm, Rim obtained flexural reinforcement D32 – 80 mm and shrink reinforcement D25 – 90 mm, Back wall obtained flexural reinforcement D22 – 200 mm and shrink reinforcement D22 – 85 mm, meanwhile for Foundation pole stake obtained main reinforcement 4D13 and shear spiral reinforcement Ø12 – 50 mm with total 10 piles Keywords : Redesign bridge , Reinforced concrete bridge , Way Magnay
Analisis Perbandingan Pengaruh Variasi Ukuran Panjang Pada Kawat Bendrat Terhadap Beton Konvensional Ristama, M Alvany Veschonanda; Isneini, Mohd; Noorhidana, Vera Agustriana; Widyawati, Ratna
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 3 (2023): Edisi September 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakBeton adalah material konstruksi yang terdiri dari campuran bahan-bahan seperti semen, air, dan agregat, yang digunakan dalam berbagai jenis infrastruktur. Beton memiliki nilai kuat tekan yang tinggi namun lemah terhadap gaya tarik. Penambahan kawat bendrat pada beton dilakukan untuk menaikkan nilai kuat tarik dan kuat lentur beton. Penelitian ini menggunakan volume fraksi 0%, 0,75% dan 1,5% dengan menggunakan variasi panjang tiap volume fraksi sebesar 30 mm, 50 mm, dan 70 mm dan bertujuan untuk menganalisis panjang kawat bendrat paling efektif sebagai bahan campuran beton. Pengujian dilakukan pada umur rencana 28 hari dan pengujian kuat tekan menggunakan sampel silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm sedangkan pengujian kuat tarik lentur menggunakan sampel balok dengan ukuran 100x100x400 mm. Pada kuat tekan penambahan serat kawat bendrat dinilai tidak efektif dan mengalami penurunan terkecil pada beton volume fraksi 0,75% panjang kawat bendrat 50 mm dengan penurunan sebesar 0,68%. Sedangkan pada kuat tarik lentur penambahan serat kawat bendrat dinilai efektif dan mengalami peningkatan terbesar sebesar 168,39% dari beton normal yaitu pada beton volume fraksi 1,5% dengan panjang kawat bendrat 50 mm.Kata kunci : beton, serat kawat bendrat, variasi panjang, kuat tekan, kuat tarik lentur.
Analisis Perbandingan Pengaruh Variasi Ukuran Panjang Serat Baja Dramix 3D Terhadap Beton Self Compacting Concrete (SCC) Ramadhan, Vernady Napatino; Isneini, Mohd; Widyawati, Ratna; Irianti, Laksmi
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 3 (2023): Edisi September 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSelf Compacting Concrete (SCC) merupakan beton inovatif yang dapat memadat sendiri (tanpa vibrator) dan mampu mengalir dengan beratnya sendiri untuk mengisi bekisting dengan jenuh tanpa mengalami segregasi. Hal ini dapat mengatasi masalah dalam hal produktivitas, kualitas, dan juga keselamatan kerja. Beton adalah bahan bangunan komposit yang kuat dalam menahan gaya tekan, tetapi lemah terhadap gaya tarik, juga getas dan mudah retak. Serat baja ditambahkan dalam campuran beton untuk memperbaiki karakteristik beton tersebut. Pada penelitian ini menggunakan serat baja Dramix 3D pada SCC dengan volume fraksi 1% pada setiap variasi panjang 20 mm, 40 mm, dan 60 mm. Sampel yang digunakan pada benda uji kuat tekan dan tarik belah berupa silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Sedangkan uji kuat tarik lentur berupa sampel balok dengan ukuran 100x100x400 mm. Pengujian sampel dilakukan pada umur 28 hari. Peningkatan nilai kuat tekan tertinggi terjadi pada variasi panjang 40 mm sebesar 5,99% dari beton normal. Peningkatan nilai kuat tarik belah tertinggi terjadi pada variasi panjang 60 mm sebesar 36,44% dan peningkatan nilai kuat tarik lentur tertinggi terjadi pada variasi panjang 60 mm sebesar 531,7%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi panjang serat baja pada SCC dapat mempengaruhi kuat tekan, kuat tarik,dan juga mengurangi workability atau kemudahan pengecoran beton.
Evaluasi Kinerja Struktur Gedung Bertingkat dengan Metode Analisis Respon Spektrum (Studi Kasus: Gedung 5 Rumah Sakit Pendidikan Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Lampung) Sabila, Widya Lulu Amalia; Husni, Hasti Riakara; Bayzoni, Bayzoni; Isneini, Mohd
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 3 (2023): Edisi September 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe high occurrence rate of damage to buildings and infrastructure due to earthquakes necessitates a review or analysis of earthquake-resistant structural planning. Considering the importance of hospital functions, it is necessary to conduct an evaluation of the performance of the building structure under seismic loads using the latest standards to determine the structural suitability of the building. The level of safety in high-rise buildings is considered crucial to be known, so in this study, a case study was conducted on Building 5 of RSPTN UNILA using the method of response spectrum dynamic analysis. The structural analysis was calculated using a commercial structural analysis program in a three-dimensional model to determine whether the structure is safe or not according to the inter-storey drift limits specified in SNI 1726:2019. The results of the analysis show that as the earthquake acceleration increases, the drift value in the building structure also increases. The drift values obtained for the evaluated building are 15.5850% in the X direction and 19.3563% in the Y direction compared to the allowable drift. The drift (Δ) occurring in the building structure satisfies the allowable story drift (Δa) requirements according to SNI 1726:2019.Key words : structural performance, earthquake, dynamic analysis, spectrum response.  AbstrakTingginya tingkat terjadinya kerusakan pada bangunan dan infrastruktur akibat terjadinya gempa membuat perlu adanya peninjauan atau analisis terhadap perencanaan struktur tahan gempa. Mengingat pentingnya fungsi rumah sakit maka perlu diadakannya evaluasi kinerja struktur gedung terhadap beban gempa dengan standar terbaru untuk menentukan kelayakan struktur gedung. Tingkat keamanan gedung bertingkat tinggi dinilai sangat penting untuk diketahui sehingga dalam penelitian kali ini dilakukan studi kasus pada Gedung 5 RSPTN UNILA dengan menggunakan metode penelitian analisis dinamik respon spektrum. Analisis struktur dihitung menggunakan program analisis struktur komersial dalam model tiga dimensi bertujuan mengetahui apakah struktur aman atau tidak sesuai batas simpang antar tingkat dalam SNI 1726:2019. Hasil dari analisis yang dilakukan diketahui bahwa semakin besar percepatan gempa, maka nilai drift atau simpangan akan semakin besar juga pada struktur gedung. Nilai drift atau simpangan ini dipengaruhi juga oleh ketidakberaturan vertikal, sistem struktur, geometri gedung, dan fungsi gedung. Simpangan yang terjadi pada struktur gedung memenuhi syarat simpangan antar tingkat izin sesuai dengan SNI 1726:2019.Kata kunci : kinerja struktur, gempa, analisis dinamik, respon spetrum
Evaluasi Kinerja Struktur Gedung Bertingkat dengan Metode Analisis Riwayat Waktu (Studi Kasus: Gedung 6 Rumah Sakit Pendidikan Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Lampung) Mudia, Tutia Rahmayani; Bayzoni, Bayzoni; Husni, Hasti Riakara; Isneini, Mohd
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 2 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe vulnerability level of a building due to the earthquake force is directly proportional to the height. The design of earthquake-resistant buildings must provide life safety performance, where the structure doesn’t run into collapse prevention but run into moderate damage so that a reduction of fatalities from earthquake disasters. In this case, it is necessary to do research on the evaluation of structural performance due to the quake according to the latest codes. This research takes a case study at the Building 6th of The State University Education Hospital University of Lampung using the time history analysis method with 5 earthquake records (accelerograms) such as: Loma Prieta (1989), Landers (1992), Duzce (1999), Parkfield (2004), and L’Aquila (2009). Structure analysis is calculated using a structure analysis commercial program in a three-dimensional model to find out whether the structure still meets the safety requirements or not according to the drift value between the stories listed in the SNI 1726: 2019. The research result obtained that the value of natural fundamental period is 0,71 seconds and 1,137 seconds in X,Y direction respectively. The Y direction period value exceeds the maximum period of T=1,0571 seconds. The value of base shear already meets the requirements which time history base shear (Vt) is more than 100% of equivalent static base shear (V). The results of drift control of each story meet the requirements of drift permit story (Δa) according to SNI 1726: 2019.Key words : time history analysis, earthquake, structural performanceAbstrakTingkat kerawanan suatu bangunan dalam menahan gaya gempa berbanding lurus dengan ketinggian bangunan yang ada. Perencanaan bangunan tahan gempa harus memberikan kinerja life safety, dimana struktur tidak mengalami keruntuhan tetapi mengalami kerusakan sedang, sehingga berkurangnya korban jiwa dari bencana gempa bumi. Dalam hal ini, perlu dilakukan penelitian mengenai evaluasi kinerja struktur gedung bertingkat akibat gempa sesuai dengan peraturan terbaru. Penelitian ini mengambil studi kasus pada Gedung 6 RSPTN Universitas Lampung menggunakan metode analisis riwayat waktu dengan 5 rekaman gempa (akselerogram) antara lain: Loma Prieta (1989), Landers (1992), Duzce (1999), Parkfield (2004), dan L’Aquila (2009). Analisis struktur dihitung menggunakan program analisis struktur komersial dalam model tiga dimensi bertujuan mengetahui apakah struktur aman atau tidak sesuai batas simpang antar tingkat dalam SNI 1726:2019. Hasil dari penelitian yaitu nilai periode fundamental alami sebesar 0,71 detik dan 1,137 detik untuk arah X dan Y. Nilai periode arah Y melebihi nilai periode maksimal yaitu T=1,0571 detik. Nilai gaya geser dasar sudah memenuhi persyaratan dimana gaya dasar riwayat waktu (Vt) lebih besar 100% dari gaya dasar statik ekivalen(V). Hasil kontrol simpangan antar tingkat memenuhi syarat simpangan antar tingkat izin (Δa) sesuai dengan SNI 1726:2019.Kata kunci : riwayat waktu, gempa, kekuatan struktur