Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Pengaruh Pasir Laut Sebagai Campuran dan Air Laut Untuk Curing Terhadap Kuat Tekan Beton Zikrillah, Daffa; Helmi, Masdar; Isneini, Mohd; Alami, Fikri
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 3 (2023): Edisi September 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakIndonesia merupakan negara maritim Namun dikarenakan belum meratanya akses masyarakat terhadap air bersih dan langkanya pasir yang sesuai standar, membuat banyak pembangunan yang dilakukan di pesisir pantai dilakukan dengan material yang tidak sesuai dengan standar dan mengakibatkan berubahnya kekuatan beton. Dalam penelitian ini dibahas kuat tekan beton yang menggunakan material pasir laut dan curing menggunakan air laut dimana didapatkan hasil bahwa pasir laut dan curing dengan air laut memiliki dampak negatif terhadap kuat tekan beton dibandingkan menggunakan pasir sungai dan curing dengan air tawar menggunakan sample beton kubus 15x15x15 cm sejumlah 48 sample dengan 2 variasi campuran dan 2 metode curing diuji di umur 7, 14, 28, dan 56 hari. Hasil kuat tekan beton yang menggunakan material pasir laut dan curing menggunakan air laut dimana didapat hasil BPLCT memiliki kuat tekan yang lebih rendah dibanding BNCT senilai 336,1 kg/cm2 dan BNCT senilai 355,9 kg/cm2 pada umur 28 hari dan curing dengan air laut memiliki dampak negatif terhadap kuat tekan beton dibandingkan menggunakan pasir sungai dan curing dengan air tawar dengan nilai BNCL 331,2 kg/cm2 dibanding BNCT senilai 355,9 kg/cm2 pada umur 28 hari. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan pasir laut sebagai pencampur beton dan air laut sebagai curing beton menghasilkan pengaruh buruk terhadap kuat tekan beton.Kata kunci : pasir laut, air laut, dan kuat tekan
STUDI PERBANDINGAN PEMBEBANAN DINAMIS PADA JEMBATAN BETON TERHADAP PEMODELAN FEA Firdaus, Afridho; Alami, Fikri; Isnaeni, Mohd; Helmi, Masdar
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 2 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The natural frequency of the bridge is the frequency to determine the theoretical and experimental feasibility requirements of the bridge. The natural frequency value is used to determine the theoretical and experimental feasibility requirements of the bridge. Analysis of bridge behavior in resisting dynamic loads and comparing theoretical natural frequencies with field tests on prestressed concrete bridges with a span of 40 m using the line model and the shell model in the sap2000 application. Based on the results of bridge modeling using SAP 2000, the natural frequency on the model line is f○ 3.9876 hz and T 0.2507 seconds, while in shell modeling it is obtained f○ 16.045 hz and T 0.6232 seconds. When given a running load the frequency of the bridge in the shell model is f 15.577 hz and T 0.0642 seconds. The natural frequency value obtained from the model line is 3.9876 hz and the natural frequency from the shell model is 16.045 hz which in the shell model the frequency results are closer to the field test results of 16.67 hz with a ratio of 3.75%. The shell model is used as a comparison to the field model.
Pengaruh Air Laut Pada Proses Curing dan Treatment Terhadap Kekuatan Beton Sari, Rendityas Mayang; Helmi, Masdar; Alami, Fikri
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 3 (2023): Edisi September 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan infrastruktur di wilayah pesisir memerlukan penggunaan bahan konstruksi yang dapat bertahan dalam kondisi terpapar air laut. Namun, air laut memiliki pengaruh yang cukup besar pada kekuatan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak air laut dan lingkungan pesisir terhadap kekuatan beton serta tingkat karbonasinya. Sampel beton berbentuk kubus dengan dimensi 15x15x15 cm disubjekkan pada perawatan dengan air tawar dan air laut selama periode 7, 14, 28, dan 56 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beton yang diperlakukan dengan air laut memiliki kekuatan tekan yang lebih rendah dibandingkan dengan beton yang diperlakukan dengan air tawar, dengan nilai kekuatan tekan berturut-turut adalah 273,53 kg/cm2 , 302,23 kg/cm2 , 331,21 kg/cm2 , dan 316,01 kg/cm2 . Selain itu, beton yang terpapar lingkungan pesisir juga mengalami penurunan nilai kekuatan tekan pada usia 28 dan 56 hari untuk setiap sampel. Nilai kekuatan tekan pada sampel BAZ adalah 426,63 kg/cm2 ; pada sampel BTZ adalah 384,09 kg/cm2 pada usia 28 hari dan 361,05 kg/cm2 pada usia 56 hari; sementara pada sampel BSZ adalah 351,6 kg/cm2 pada usia 28 hari dan 342,2 kg/cm2 pada usia 56 hari. Hasil uji karbonasi pada usia 28 dan 56 hari menunjukkan bahwa sampel BUR dan BAZ tidak mengalami karbonasi dengan kedalaman 0 mm, sementara sampel BTZ mengalami karbonasi dengan kedalaman 4,4 mm pada usia 28 hari dan 6,4 mm pada usia 56 hari. Sampel BSZ memiliki tingkat karbonasi yang lebih dalam, yaitu 7,4 mm pada usia 28 hari dan 11 mm pada usia 56 hari. Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin dalam tingkat karbonasi, semakin menurun kekuatan beton.
Evaluasi dan Analisis Stabilitas Lereng Pasca Longsor Datarajan, 24 Mei: Studi Geoteknik dan Penanganan Segera Syah, Aminudin; Alami, Fikri
Jurnal Teknik Sipil Vol. 18 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Faculty Of Engineering University 17 August 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/1f7skh10

Abstract

A landslide that occurred on May 24, 2024, in Pekon Datarajan, Ulubelu District, Tanggamus, Lampung, caused significant disruption to provincial road access and resulted in material losses. This study aims to assess the post-failure slope stability through field geotechnical investigation and numerical analysis using the Limit Equilibrium Method (LEM), and to propose immediate countermeasures. The slope materials consist of MH (inorganic silt) and ML (elastic silt) with high moisture content and moderate to high swelling potential. The lithology is dominated by montmorillonite clay, which has hygroscopic characteristics, making it highly vulnerable to water infiltration that reduces shear strength and increases the risk of slope failure. Stability analysis indicates a post-failure factor of safety (FoS) of 1.36 (static loading) and 1.03 (dynamic loading), which decreases to 1.07 beneath raised groundwater conditions. Recommended immediate mitigation includes surface runoff control, the construction of impermeable drainage systems, the sealing of cracks using impermeable materials, and the installation of temporary slope reinforcements such as sheet piles. The implementation of these measures increased the FoS to 1.61 (static loading) and 1.16 (dynamic loading). This study provides a technical basis for the rapid and effective mitigation of landslides in areas with similar geological and hydrological conditions.
Studi Kinerja Gedung Empat Tingkat Terhadap Beban Gempa Dengan Metode Statik Pushover Saputra, Muhammad Ridho; Alami, Fikri; Widyawati, Ratna
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol. 8 No. 1 (2020): Edisi Maret 2020
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrsdd.v8i1.1271

Abstract

AbstrakRumah sakit merupakan salah satu fasilitas yang termasuk bangunan penting kategori IV sehingga dibutuhkan perencanaan struktur tahan gempa dimana bangunan harus tetap berdiri setelah diberikan beban gempa rencana. Analisis pushover merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis beban gempa guna mengetahui perilaku keruntuhan struktur.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis level kinerja struktur, gaya geser dasar maksimum yang ditahan struktur, pola keruntuhan dan tingkat daktilitas struktur akibat beban gempa. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan nilai target displacement dengan metode FEMA-356 sebesar 251,6mm untuk arah-x dan 210,6 mm arah-y sedangkan dengan metode ATC-40 didapatkan nilai 322,027mm untuk arah-x dan 229,491mm untuk arah-y. Level kinerja yang dihasilkan dari kedua metode tersebut adalah damage control dimana resiko korban jiwa manusia sangat kecil, kerusakan yang terjadi masih dapat diperbaiki dan bangunan masih mampu menahan beban gempa rencana yang terjadi. Mekanisme keruntuhan struktur menunjukan mekanisme strong column weak beam sehingga struktur bangunan tersebut relatifaman selama terkena beban gempa direncanakan.Tingkat daktilitas struktur bangunan berdasarkan SNI 1726:2002 adalah daktail parsial dengan nilai R aktual 4,07. Kata kunci: pushover, damage control, daktilitas.AbstractThe hospital is one of the public facilities that is included in an important category IV building so that earthquake resistant structure design is needed where the building must remain standing after being given the burden of the earthquake design. Pushover analysis is one of the methods used to analyze earthquake loads in order to determine the structural collapse behavior of earthquake loads. The purpose of this study is to determine and analyze the level of structural performance, the maximum base shear force held by the structure, the collapse pattern and the level of structural ductility due to earthquake loads. Based on the analysis results, the target displacement value obtained by the FEMA-356 was 251.6mm for the x-axis and 210.6mm for the y-axis while the ATC-40 obtained a value of 322.027mm for the x-axis and 229.491mm for the y-axis The level of performance produced by the two methods was damage control where the risk of human casualties was very small, the damage that occurs can still be repaired and the building is still able to withstand the burden of the designed earthquake. The structure collapse mechanism has strong column weak beam mechanism so that the structure of the building is relatively safe during the earthquake load. The ductility level of building based on SNI 1726:2002 was a partial ductile with the actual reduction factor, R was 4.07. Keywords: pushover analysis, damage control, ductility. AbstrakRumah sakit merupakan salah satu fasilitas yang termasuk bangunan penting kategori IV sehingga dibutuhkan perencanaan struktur tahan gempa dimana bangunan harus tetap berdiri setelah diberikan beban gempa rencana. Analisis pushover merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis beban gempa guna mengetahui perilaku keruntuhan struktur.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis level kinerja struktur, gaya geser dasar maksimum yang ditahan struktur, pola keruntuhan dan tingkat daktilitas struktur akibat beban gempa. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan nilai target displacement dengan metode FEMA-356 sebesar 251,6mm untuk arah-x dan 210,6 mm arah-y sedangkan dengan metode ATC-40 didapatkan nilai 322,027mm untuk arah-x dan 229,491mm untuk arah-y. Level kinerja yang dihasilkan dari kedua metode tersebut adalah damage control dimana resiko korban jiwa manusia sangat kecil, kerusakan yang terjadi masih dapat diperbaiki dan bangunan masih mampu menahan beban gempa rencana yang terjadi. Mekanisme keruntuhan struktur menunjukan mekanisme strong column weak beam sehingga struktur bangunan tersebut relatifaman selama terkena beban gempa direncanakan.Tingkat daktilitas struktur bangunan berdasarkan SNI 1726:2002 adalah daktail parsial dengan nilai R aktual 4,07. Kata kunci: pushover, damage control, daktilitas.
Finite Element Analysis on Reinforced Concrete Beams Strengthened with GFRP (Glass Fiber Reinforced Polymer) Using Software Surahman, Ridho; Isneini, Mohd.; Alami, Fikri
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol. 8 No. 1 (2020): Edisi Maret 2020
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrsdd.v8i1.1285

Abstract

In testing reinforced concrete beams strengthened with 4 layers of GFRP can increase the maximum load up to 112% (Nalarita, 2019). The test can be done by modeling using finite element based software.The beam that is modeled has a dimension of 1,7 m long, 15 cm wide and 15 cm high with 4 layers of 1,3 mm/layer GFRP. The beams that are modeled are only a quarter section because of symmetrical geometry and loading.The percentage difference between the results of modeling and experimental tests on normal beams is 1,49% for deflection in the middle span. The crack that occurs in normal beams in modeling and experimental shows the same crack pattern, which is flexural crack. The percentage difference between modeling and experimental tests on the strengthened beam is 21,81% for the deflection in the middle span. In experimental and modeling tests, the applied GFRP undergoes debonding before the concrete compressive strain reaches its ultimate strain.Keywords: Concrete, GFRP, debonding, modeling
Studi Numerik Perkuatan Balok Beton Bertulang dengan Mengkombinasikan Penggunaan GFRP dan Wire Mesh pada Beton Mutu Normal Agustina, Nadia; Isneini, Mohd.; Alami, Fikri
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol. 8 No. 2 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrsdd.v8i2.1301

Abstract

Pada penelitian ini meneliti dua jenis balok yaitu balok beton bertulang normal tanpa perkuatan yang dijadikan balok kontrol (BN) dan balok beton bertulang dengan perkuatan lentur kombinasi GFRP dan Wire mesh (GGWW). Dalam memodelkan beton dan GFRP dideskripsikan sebagai elemen solid, kemudian untuk model baja tulangan dan wire mesh sebagai elemen truss dan model epoksi sebagai elemen cohesive. Interaksi yang diberikan pada hubungan antara baja tulangan dan beton serta hubungan antara epoksi dan wire mesh menggunakan teknik interaksi embedded region kemudian pada hubungan lapisan perkuatan dan lapisan epoksi menggunakan teknik interaksi tie constraint. Berdasarkan input beban maksimum hasil eksperimental, perbedaan persentase lendutan pada model balok BN sebesar 0,79% antara model numerik dan eksperimental kemudian pada model balok GGWW adalah sebesar 31,5%. Pola retak pada model balok BN numerik dan eksperimental menunjukkan tipe retak lentur keseluruhan dan pada model balok GGWW terjadi kegagalan lekatan antara serat beton dan perkuatan (debonding). Kata kunci : perkuatan, lendutan, regangan, debonding.
Investigasi dan Retrofitting Struktur Balok dan Kolom Beton Bertulang dengan Glass Fiber Reinforced Polymer (Gfrp) Clever, Arnaldo; Alami, Fikri; Isneini, Mohd.
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol. 8 No. 2 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrsdd.v8i2.1308

Abstract

Bangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Lampung sudah cukup lama terhenti dan terbengkalai pembangunannya, sehingga memunculkan kekhawatiran akan kekuatan eksisting yang ada jika pembangunan dilakukan kembali. Oleh sebab itu, perlu dilakukan evaluasi dan perkuatan struktur untuk meningkatkan kekuatan dan kelayakan bangunan tersebut.Ada dua metode yang digunakan dalam mengevaluasi bangunan ini yaitu metode survey langsung di lapangan dan metode analisis menggunakan program berbasis FEA. Untuk perhitungan perkuatan digunakan peraturan American Concrete Institute (ACI 440.2R, 2008). Sedangkan material utama perkuatannya digunakan Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP).Dari hasil pengolahan data, didapatkan 46,5% dari 43 balok lantai 1 yang ditinjau membutuhkan perkuatan di daerah lentur dan 21,95% dari 41 kolom basement dan lantai 1 yang ditinjau membutuhkan perkuatan di daerah aksial. Pada perhitungan perkuatan balok lentur didapatkan paling banyak 7 lapis material GFRP dan 6 lapis untuk material CFRP. Sedangkan pada perhitungan perkuatan kolom aksial didapatkan paling banyak 8 lapis GFRP dan 7 lapis untuk material CFRP. Element struktur balok lentur yang diperkuat pada penelitian ini memiliki tipe keruntuhan tarik dan untuk struktur kolom aksial yang diperkuat memiliki tipe keruntuhan tekan. Kata kunci :    Evaluasi Struktur, Perkuatan Struktur, GFRP, Balok  dan  Kolom
Pengaruh Perbedaan Jarak Kolom Terhadap Efisiensi Volume Beton dan Baja Tulangan Marcus, Angela Chikita; Bayzoni, Bayzoni; Alami, Fikri
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol. 8 No. 2 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrsdd.v8i2.1318

Abstract

Perencanaan elemen struktur harus dilakukan dengan matang untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kekuatan dan efisiensi bahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dimensi elemen struktur, volume beton dan baja tulangan, serta nilai biaya yang efisien, berdasarkan jarak optimal kolom. Penelitian ini dimulai dengan penghitungan preliminary design tiap elemen struktur, penghitungan gaya dalam yang bekerja dengan menggunakan SAP 2000, penghitungan tulangan yang dipakai, dan RAB dari tiap sampel jarak kolom. Penghitungan dilakukan dengan memenuhi kaidah keamanan dan kekuatan menurut standar SNI 2847:2013. Dari penelitian yang dilakukan, terdapat perbedaan yang signifikan pada struktur pelat dan balok antar bangunan. Perbedaan tersebut disebabkan oleh pemakaian balok anak pada bangunan dengan jarak kolom 8 meter. Sehingga didapatkan secara total pada jarak kolom 4 meter menggunakan volume beton yang paling sedikit yakni lebih efisien 13,61% jika dibandingkan  dengan jarak kolom 6 meter dan lebih efisien  19,52% dibanding jarak kolom  8 meter. Untuk volume baja tulangan, jarak kolom 6 meter lebih efisien, yakni lebih efisien 25,21% jika dibandingkan  dengan jarak kolom 8 meter dan lebih efisien 4,04% dibanding jarak kolom 4 meter. Pada perbandingan nilai biaya, yang paling ekonomis adalah bangunan dengan jarak kolom 6 meter dengan nilai RAB lebih kecil 5,07% dibanding nilai biaya untuk bangunan dengan jarak kolom 4 meter dan  lebih kecil 10,82% dibanding jarak kolom 8 meter.
Studi Kinerja Pelat dan Balok Beton Bertulang di Gedung E Fakultas Teknik Universitas Lampung Akibat Getaran Resmonida, Dhea Yulia; Helmi, Masdar; Alami, Fikri
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol. 8 No. 2 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrsdd.v8i2.1348

Abstract

In General, the plate of building will restrain the live load from various activities on it. Furthermore, this live load may produce structural vibrations which cause the inconvenient condition for the users.  The study aims to evaluate the vibrations of the plate based on testing on fieldand numerical analysis using SAP2000 Software. The analysis calcutionsaccording to ISO 2631-2 : 2003 and steel design guide 11th series floor vibrations due to human activity The measurement on field shows that the compression strength of reinforced concrete for the plate and beams are between K-350 and K-400 which means both of them are medium quality concrete in addition. Thefrequencies of plate are between 12,94 - 23,29 Hz with the acceleration rates of 0,235 - 1,13 m/s². The numerical analysis results that the frequences of plate in 8,05 Hz and 8,13 Hz frequences due to walking load with the accelerations under 0,5% g. Based on both of analysis is concluded that the plate E building is a rigid structure. Keywords: Beam, Plate, Vibrations and Acceleration .