Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Identification of Sand Mineral Content at Beach Tourist Attractions in Sampang Regency through X-Ray Fluorescence and X-Ray Diffraction Testing Joni, Idon; Ariyanto, Sandi Vikki
Jurnal Ilmu Fisika Vol 13, No 1 (2021): Published in March 2021
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jif.13.1.26-33.2021

Abstract

Research on the natural mineral content in Sampang Regency has been conducted, namely Camplong Beach, Nepa Beach, and Mandangin Island. The XRF results show that the silica mineral content in Camplong sand at a depth of 0.5 m, 1 m, and 1.5 m are 54.6%, 53.2%, and 57.0%, respectively. Nepa sand shows the highest mineral content is calcium. The calcium content at a depth of 0.5 m, 1 m, and 1.5 m are 51.7%, 58.3%, and 63.0%, respectively. Mandangin Island sand shows the highest calcium content that are 94.69%, 94.65%, and 94.98%, at a depth of 0.5 m, 1 m, and 1.5 m, respectively. XRD test results show that in Camplong sand at a depth of 0.5 m, 1 m, and 1.5 m, SiO2 phase < 94% is formed. In Nepa sand at a depth of 0.5 m, 1 m, and 1.5 m, the SiO2 phase < 80% is formed. For Mandangin Island beach sand with a depth of 0.5 m, 1 m, and 1.5 m, the CaCO3 phase > 90% is formed. This study's results can determine the mineral content of sand, which can be used as a high-tech material to minimize illegal mining.
Pengaruh Kandungan CaCO3 dicuci dan tanpa dicuci Terhadap Kuat Tekan Beton di Pantai Pulau Mandangin Vikki Ariyanto, Sandy; Joni, Idon
Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains (JPFS) Vol 6 No 2 (2023): September
Publisher : Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52188/jpfs.v6i2.472

Abstract

Indonesia is one of the countries with abundant natural resource wealth including oil, gas and other natural mineral materials. One of the natural mineral materials found on Mandangin Island, Sampang Regency is CaCO3. The purpose of this research is CaCO3 as a substitute for iron sand in concrete mixtures with a variety of places, namely the hamlets of the west and east coasts. To find out the quality of the concrete mixture, an XRF test and a compressive strength test were carried out and compared the CaCO3 mixture which went through the washing and unwashed processes. The results of the XRF test showed that the highest content of the mineral Calcium (Ca) was in the East Coast hamlets of 94.88% and 94.73% in the West Coast. Whereas for the compressive strength test for washed and unwashed variations the highest value was in the washed variation with the highest value level being in the east coast hamlet of 231.17 Kg/Cm2 and west of 176.78 Kg/Cm2. This is a recommendation that CaCO3 sand can be used as a concrete mixture
THE INFLUENCE OF THE RATIO AND GRAIN SIZE OF THE NATURAL MINERAL SIO2 ON THE STRENGTH OF CaCO3 MIXED CONCRETE Joni, Idon; Ariyanto, Sandy Vikki
PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya Vol 6 No 2 (2024): Phydagogic : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya
Publisher : PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/phy.v6i2.3757

Abstract

In 2020, a research team conducted XRD analysis of the sand from Mandangin Island, Sampang Regency. The results showed that the sand contained a CaCO3 phase of over 90%, while the XRF analysis revealed that 94% of the minerals in the sand were Ca. Two years later, in 2022, the same team conducted a compression test on concrete mixed with CaCO3 sand, and the highest value they obtained was 22.68 MPa. However, they found that further research is needed to optimize the use of CaCO3, rice husks, and cement in concrete production and to maximize the potential of this natural material. To achieve this, they ground the rice husks to a fine powder and filtered them using a 200 mesh and 300 mesh sieve, while also varying the mixture ratios of rice husks : CaCO3 sand : and cement. The XRF results of the mineral content of rice husk ash showed that it contained 84% Si. In terms of compressive strength, the highest value of 27.2 MPa was achieved by using a ratio of 0.5:1:1.5 for rice husk ash, sand, and cement, respectively. The team also found that the smaller the filter used, the higher the compressive strength test results, with the 300 mesh filter producing the highest value of 13.6 MPa.
PENGUJIAN XRF DAN XRD UNTUK IDENTIFIKASI KANDUNGAN MINERAL PASIR DI PANTAI TALANG SIRING Ariyanto, Sandy Vikki; Joni, Idon; Yunanto, Fredy
EduFisika: Jurnal Pendidikan Fisika Vol 8 No 2 (2023): EduFisika: Jurnal Pendidikan Fisika Volume 8 Nomor 2 August 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59052/edufisika.v8i2.27428

Abstract

In the Talang siring tour of the Pamekasan district, numerous illegal mining operations along the coast for sale and personal use produce building materials with low economic value. However, if the sand is processed further, it will produce materials with high technology utilization and economic value. This research is a preliminary investigation into converting sand into high-value minerals to be utilized economically. Using X-Ray Fluorescence (XRF) and X-Ray Diffraction (XRD) experiments, this study aims to determine the sand's mineral content in the Talang Siring tourist area in Pamekasan Regency. Initial identification is the XRF test function for analyzing sand's chemical elements and composition. The purpose of XRD is to analyze the crystal structure and correlate the results with Macth and origin software based on the XRF results. The results of the XRF test indicated that Silicone had the highest concentration of minerals at 63.8%, followed by Calcium at 29.4% and Iron at 2.45%. The XRD test results indicated that the sand's mineral composition was qualitatively SiO2 90%, CaCO3 8%, Iron 1%, and the remainder 1%.
Pemanfaatan Limbah Serbuk Keramik sebagai Campuran Agregat Halus dalam Pembuatan Buis Beton di UD. Sumber Makmur Jl. Teja Barat Kabupaten Pamekasan. Zabadi, Fairus; Fujiono, Fujiono; Joni, Idon; Amar, Siti Salama
NGABDIMAS UNIRA Vol 4, No 2 (2024): Pengabdian kepada Masyarakat (Ngabdimas)
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/ngu.v4i2.2506

Abstract

Limbah serbuk keramik adalah limbah yang dihasilkan dari sisa-sisa keramik yang  sudah dihaluskan menggunakan alat tertentu. Buis beton merupakan jenis dari bahan material atau bangunan yang banyak digunakan dalam pembuatan sumur resapan sebagai pelapis dinding tanah dirumah-rumah atau ditempat umum dan bisa juga dijadikan sebagai bahan yang digunakan untuk drainase atau saluran pembuangan air kotor. Agregat halus merupakan agregat sebagai campuran pada beton, biasanya berupa pasir sebagai bahan pengikat semen dan air pada beton. Pengabdian ini merupakan inovasi baru dengan memanfaatkan limbah serbuk keramik sebagai pengganti agregat halus dalam pembuatan buis beton. Pengabdian ini bertujuan untuk meminimalisir limbah keramik yang sudah tidak terpakai sebagai campuran buis beton. Hal ini disebabkan oleh sebaran serbuk limbah keramik kesegala arah yang lebih baik atau merata sehingga menghasilkan beton yang lebih kedap, dan bila variasi semakin tinggi kebutuhan air yang digunakan semakin terbagi ke semua material. Pada pengabdian ini, penggunaan agregat halus berupa pasir digantikan dengan limbah keramik yang berasal dari sisa pekerjaan pemasangan keramik lantai dan dinding. Potensi limbah keramik sebagai alternatif pengganti agregat halus namun hanya hingga batas penggantian tertentu.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKUNTANSI PADA SPBU ISMAYA PUTROMIAGA SAMPANG Kirana, Tahniah Tara; -, Fujiono; Arifin, Mohamamad Nazir; Joni, Idon
Insand Comtech : Information Science and Computer Technology Journal Vol 9, No 2 (2024): Insand Comtech
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/jic.v9i2.2476

Abstract

SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum) merupakan prasarana umum yang disediakan oleh PT. Pertamina untuk masyarakat luas guna memenuhi kebutuhan akan bahan bakar. Pada umumnya SPBU menjual bahan bakar sejenis premium, solar, pertamax dan pertamax plus. SPBU ISMAYA PUTROMIAGA yang berada di Jl. Diponegoro Sampang mempunyai sistem informasi penjualan yang sangat sederhana. Data penjualan, pembelian, dan stok BBM masih dilakukan dengan menggunakan Microsoft Office Excel dan Microsoft Office Word. Sebagai sebuah SPBU dengan lisensi dari PT.Pertamina sudah seharusnya mempunyai sistem yang terkomputerisasi.Selain itu SPBU ISMAYA PUTROMIAGA di Jl. Diponegoro Sampang juga memiliki komoditas lain yang dijual di dalam SPBU seperti LPG, OLI, BBM Dan Cuci Mobil sehingga akan membuat pengolahan data secara manual akan menjadi semakin rumit. Belum lagi jika terjadi penjualan yang mengalami peningkatan dari waktu ke waktu maka semakin banyak sumber daya dan waktu yang dibutuhkan untuk membuat dan mengatur manajemen keuangannya. Oleh sebab itu perusahaan membutuhkan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan penerapan perangkat lunak akuntansi. Salah satu cara untuk mengavaluasi perangkat lunak akuntansi ini adalah melalui persepsi penggunaannya karena evaluasi kepuasan pengguna akhir informasi dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan system (Istianingsih dan Wijanto, 2008; Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia).Kata kunci : system informasi penjualan, persepsi, kepuasan.
Identifikasi Kandungan Mineral Alam pada Galian Industri Tambang Pasir dan Batuan di Kecamatan Camplong melalui XRF dan XRD Joni, Idon; Mas’ud, Mohammad Aliyulhaq
KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika Vol 6 No 1 (2025): KUANTUM: Jurnal Pembelajaran dan Sains Fisika (Edisis Januari - Juni 2025)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63976/kuantum.v6i1.815

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan mineral alam pada galian tambang pasir dan batuan memlui XRF dan XRD di wilayah kecamatan Camplong, sehingga kandungan mineral ini bisa dimanfaatkan lebih jauh lagi dari hanya sebagai bahan bangunan. Terdapat beberapa galian industri di kecamatan Camplong dengan galian pasirnya berwarna kegelapan (oranye) yang di indikasikan mengandung pasir Kalsium yang bermanfaat untuk material dasar teknologi tinggi.Berdasarkan pengamatan awal secara visual setelah dilakukan penumbukan pasir galian dari tiga tempat berbeda yaitu lokasi A, B, C. lokasi A dan B memiliki warna yang hampir sama yaitu orange gelap pertanda bahwasanya percampuran tersebut dari unsur Ca dan Fe, sedangkan untuk lokasi berwarna kuning keputihan pertanda bahwa warna putih mengandung mineral alam Si (silika). Hasil analisis XRF menunjukkan bahwa kandungan mineral tertinggi sama pada lokasi ketiga yaitu Ca sebesar (70 % - 90 %) dengan kemudian diikuti oleh Fe sebesar (3 % - 11 %) dan Si sebesar (2 % - 4 %), dengan persentase tertinggi berada pada lokasi C sebesar 90,8 %, dengan frekuensi tersebut berpotensi bahwa pasir bisa digunakan dalam untuk bahan dasar material maju. Hasil analisis XRD pada galian C sebagai perwakilan menunjukkan bahwa pada sampel kandungan Unsurnya yaitu CaCO 3 ( > 90 %) dengan 2 puncak kecil yang belum teridentifikasi, dengan hasil penelitian ini harapannya adalah sebagai acuan dasar pemanfaatan bahan dasar teknologi tinggi yang mana akan menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya, selain dapat berkontribusi bagi pengelola dan sekitar masyarakat yang penjualan pasir masih dalam skala truk saja, memungkinkan penjualan akan dilakukan dalam skala produk lebih kecil dan harga lebih tinggi
Sosialisasi Kesehatan Ternak dan Pemberian Suntik Vitamin Pada Sapi di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan Zabadi, Fairus; Wardani, Win Yuli; Fajar, Achmarul; Joni, Idon; Amar, Siti Salama
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 5 (2025): Juli
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i5.2567

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi sosialisasi kepada masyarakat Desa Bandungan  tentang pentingnya kesehatan ternak melalui suntik vitamin pada sapi di Desa Bandungan, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan. Hal ini dilakukan mengingat sangat kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan ternak dimusim kemarau dan musim hujan, sehingga perlu dilakukan Pengabdian Pada Masyratakat tentang “Sosialisasi Kesehatan Ternak dan Pemberian Suntik Vitamin Pada Sapi Di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan” telah dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2024. Pemahaman mengenai kesehatan ternak sangat  penting mengingat peran pasar  sebagai kebutuhan utama ternak sapi. Masyarakat Desa Bandungan merupakan masyarakat yang bernotabene petani peternakan, maka perlu adanya pelatihan-pelatihan mengenai kesehatan ternak untuk menjaga agar ternak tetap sehat. Target khusus melalui pendampingan dan pelatihan diharapkan Desa Bandungan dapat mengetahui pentingnya kesehatan terutama dalam meningkatkan nafsu makan. Hal ini dilakukan agar ternak bertumbuh dan berkembang dengan sehat. Metode yang digunakan dalam pencapaian hasil tersebut adalah pelatihan secara langsung dalam proses pemberian vitamin. Hasil pengabdian yang dilakukan berjalan  dengan  lancar dan diterima  dengan baik oleh masyarakat Desa Bandungan.
IDENTIFICATION OF ROCK CHARACTERISTICS USING XRF, XRD, AND SEM TESTS ON API ALAM IN PAMEKASAN Joni, Idon; Vikki Ariyanto, Sandy
Indonesian Physical Review Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ipr.v5i2.138

Abstract

Research has been conducted into the nature of geothermal rocks in Pamekasan. This place is located in Tlanakan Pamekasan. This study aims to determine the composition of mineral compounds in the soil so that fire can burst out from the soil and the soil does not melt. Three steps can be done with simple refinement and filtering methods, namely X-Ray Fluorescence (XRF), X-ray diffraction (XRD), and Scanning Electron Microscope (SEM). The results of XRF analysis show the element of Api Alam 1 is Ca 66.2%, Api Alam 2 is Si 37.4%, and in hot springs, is Si 39.6%. The XRD results show that mineral qualitatively in Api Alam 1 was in the form of CaCO3 compound at 60.1% and SiO2 at 39.9%, while in Api Alam 2, hot water sources were in the form of SiO2 compound (>90%). SEM Results on Api Alam 1 show that the sample is almost homogeneous (the distribution of CaCO3 and SiO2 is uneven), the presence of slab-shaped clumps that identify the presence of varying grain size, and with high porosity, which indicates that the sample is partially amorphous in structure, in Api Alam 2. The Hot springs show irregular aggregations and poor homogeneity of the sample. The size of the three samples is ten μm or 10.000 nm, while PSA results showed an average size of Api Alam 1 was 509.7 nm, Api Alam 2 was 891.3 nm, and Hot Springs was 468.3 nm.
Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Sanitasi, Biopori, dan Hidroponik untuk Mengatasi Kekeringan di Kecamatan Batumarmar Joni, Idon; Ariyanto, Sandy Vikki
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 11, No 4 (2020): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v11i4.5581

Abstract

Salah satu kecamatan di Pamekasan adalah Kecamatan Batumarmar (Mitra), pada Kecamatan Batumarmar terdapat 3 desa yang merupakan desa kekeringan yaitu bujur timur, bujur barat dan bujur tengah. Ketiga desa tersebut sangat kekurangan air, contohnya pada saat mandi masyarakat yang berada di 3 desa tersebut mandi di sungai yang jaraknya kurang lebih 1 kilometer. Untuk mandi saja membutuhkan perjalanan yang melelahkan. Masyarakat ini juga mencuci pakaian atau ternaknya di sungai ini. Bahkan untuk kebutuhan minum saja ketiga desa tersebut membeli dengan trek tangki ukuran besar sehingga bisa menimbun air yang cukup panjang. Tujuan Tim PKM mengatasi kekeringan dengan menggunakan sistem sanitasi, biopori dan hidroponik untuk menimbun air. Dengan adanya sistem ini diharapkan bisa membantu permasalahan diatas. Sistem ini bisa memaksimalkan penimbunan air bahkan dengan menggunakan hidroponik pakan ternak bisa tumbuh dengan lebat. Hasil yang didapat dalam pengabdian ini adalah perubahan pola pemikiran masyarakat untuk menimbun air serta ketersediaan air didalam tanah melimpah.Â