Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Gambaran Pelaksanaan Program Observasi STOP dan Analisis Penyebab Adanya Tindakan Tidak Aman dan Kondisi Tidak Aman pada Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Jawa Timur Putri, Pebriana Anggun Lisa; Wahyudiono, Denny Ardyanto; Dwiyanti, Endang; Rosydah, Alifiah Rizky; Imaduddin, Ahmad
Media Gizi Kesmas Vol 12 No 1 (2023): MEDIA GIZI KESMAS (JUNI 2023)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgk.v12i1.2023.104-111

Abstract

Background: Work accidents are generally caused by unsafe acts and unsafe conditions. The STOP observation program (Safety Training Observation Program) is a form of Behavior Based Safety (BBS) with the focus being observed on human factor. In practice, what is done is to analyze the reasons workers do, and apply it with the aim to improve their behavior towards safe actions.   Objectives: This study aims to study the implementation of the STOP observation program and the causes of unsafe acts and unsafe conditions at a Steam Power Plant Companies (PLTU) in East Java. Methods: This research was a descriptive observational study, with a cross sectional approach. The data used in this study were sourced from observations of the work environment, interviews with resource persons and company secondary data. The data analysis used in this research is qualitative. Results: The STOP observation program was carried out by all workers with two-way communication. In 2020 there were 639 observers, while in 2021 there are 2,321 observers. In 2020 there were 4,212 unsafe acts (1.51%) and in 2021 there were 8,226 unsafe acts (1.65%). Meanwhile, there were 1,878 (2.56%) for unsafe conditions in 2020 and 2,512 (1.71%) in 2021. Conclusions: The implementation of STOP observations had been going quite well, there is an increase in observations, but unsafe actions and conditions are still found in the work process.
PENERAPAN METODE HIRADC PADA AREA STOCKPILE SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN BAHAYA PLTU PAITON Kumalasari, Hellen; Imaduddin, Ahmad
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.41344

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek penting dalam industry berisiko tinggi, termasuk area stockpile yang memiliki potensi bahaya signifikan seperti paparan debu batubara, risiko cedera, dan kecelakaan akibat alat berat. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Hazard Identification, Rik Assessment, and Determining Control (HIRADC) di area stockpile PLTU Paiton guna mengendalikan potensi bahaya tersebut. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer melalui wawancara dan data sekunder dari dokumen perusahaan. Penilaian risiko mengikuti standar AS/NZS 4360:2004 dengan mengindentifikasi bahaya, menilai tingkat risiko, dan menentukan Langkah pengendalian. Hasil penelitian menujukkan bahwa potensi bahya di area stockpile meliputi bahaya gravitasi, kimia, otot, dan kinetis. Risiko yang diindentifikasi mencakup kategori tinggi, sedang, hingga ekstrem. Bahaya utama yang ditemukan adalah tergelincir, paparan debu batubara, cedera akibat penanganan lumpur atau saringan, serta kecelakaan karena alat berat. Upaya pengendalian yang dilakukan mencakup rekayasa Teknik, seperti penyediaan alat dan ventilasi standar, pengendalian administratif melalui pelatihan dan prosedur keselamatan serta penggunaan alat pelindung diri. Penerapan metode HIRADC di PLTU Paiton efektif dalam mengindentifikasi dan mengendalikan potensi bahaya di area stockpile. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keselamatan pekerja, tetapi juga mendukung operasional perusahaan secara berkelanjutan. Implementasi HIRADC diharapkan dapat menjadi model pengelolaan risiko di industri yang sama.
GAMBARAN PENERAPAN METODE HIRADC PEKERJA ENGINEERING AREA BOILER PLTU PAITON Adzkiya, Adzkiya; Imaduddin, Ahmad
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.41777

Abstract

Terdapat beberapa risiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi pada pekerja engineering area boiler seperti terjatuh dari ketinggian, terjepit mesin, tersetrum aliran listrik, kejatuhan alat-alat kerja, paparan suhu yang tinggi, kebocoran uap bertekanan tinggi, kebakaran, dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan metode HIRADC sebagai upaya dalam pengendalian risiko bahaya pada pekerja engineering area boiler PLTU Paiton. Metode analisis deskriptif yang tujuannya untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai masalah yang telah ditetapkan dan keadaan sesungguhnya berdasar pada data-data yang dikumpulkan sehingga informasi yang disajikan hanya berupa pengungkapan sebuah fakta dan data yang telah didapatkan yang digunakan dalam keperluan penulisan.  Hasil diketahui dari total 16 aktivitas kerja, 14 memiliki bahaya gravitasi, 1 memiliki bahaya kimia, dan 1 memiliki bahaya panas (thermal). Terdapat residual risk pada 3 aktivitas kerja yaitu pembersihan boiler dan perbaikan kecil menggunakan gondola saat unit mati, pemasangan dan pembongkaran scaffolding di dalam boiler unit 3, 7, & 8, serta pembersihan klinker berlebih di dalam bottom ash conveyor selama unit mati. Setelah dilakukan manajemen risiko menggunakan metode HIRADC diketahui terdapat dua aktivitas memiliki residual risk kategori high dan satu aktivitas yang memiliki residual risk kategori extreme. Pengendalian bahaya yang dilakukan meliputi pengendalian rekayasa teknik, administrasi, dan penggunaan APD.
GAMBARAN UPAYA PENCEGAHAN DAN TANGGAP DARURAT KEBAKARAN DI GEDUNG ADMIN PLTU PAITON Nugraheni, Berliana Cahyaning; Imaduddin, Ahmad
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.41945

Abstract

Kebakaran merupakan potensi bahaya yang sering dihadapi di mana saja termasuk perusahaan pembangkit listrik tenaga uap yang disebabkan oleh proses produksi yang dilakukan. Kebakaran adalah salah satu jenis kecelakaan yang membutuhkan upaya pencegahan khusus untuk mengurangi bahkan mencegah terjadinya insiden tersebut melalui upaya pencegahan dan sistem tanggap darurat yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran upaya pencegahan dan tanggap darurat kebakaran di gedung admin PLTU Paiton yang dilihat melalui evaluasi tingkat pemenuhan kesesuaiannya dengan peraturan yang berlaku. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancang bangun cross-sectional dan jenis penelitian observasional. Objek yang diteliti meliputi sistem proteksi kebakaran aktif dan pasif, sarana penyelamatan, dan sistem tanggap darurat kebakaran. Data yang dikumpulkan adalah data primer melalui observasi dan wawancara serta data sekunder melalui telaah dokumen perusahaan dan sumber referensi lain yang relevan. Analisis data secara deskriptif berdasarkan standar dan peraturan yang berlaku lalu dikategorikan tingkat pemenuhannya sesuai dengan kategori audit kebakaran. Identifikasi potensi sumber bahaya di gedung admin PLTU Paiton sebagian besar adalah bahan mudah terbakar. Hasil evaluasi tingkat pemenuhan sistem proteksi kebakaran aktif adalah 90,2% atau baik, sistem proteksi kebakaran pasif adalah 50% atau kurang, sarana penyelamatan adalah 93,3% atau baik, dan sistem tanggap darurat adalah 100% atau baik. Ditemukan beberapa elemen yang belum memenuhi yang terdiri dari sistem proteksi kebakaran aktif (sprinkler, APAR, hydrant), sistem proteksi kebakaran pasif yaitu pintu tahan api, dan sarana penyelamatan yaitu jalur evakuasi. Diharapkan perusahaan dapat segera melakukan tindakan perbaikan pada elemen yang belum terpenuhi agar risiko bahaya kebakaran dapat dicegah atau diminimalisir.
SAFETY PERMIT EVALUATION IN CONFINED SPACE BASED ON INDONESIAN REGULATION Nurvida, Nugrahani Marta; Widajati, Noeroel; Wahyudiono, Yustinus Denny Ardyanto; Imaduddin, Ahmad
HEARTY Vol 13 No 3 (2025): JUNI
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v13i3.19083

Abstract

Working in confined spaces has high risks, such as inhaling hazardous substances, trapped, falling, falling objects, fires, and explosions. One work sector that uses a lot of confined spaces in its production process is the Steam Power Plant. In Indonesia, Paiton Steam Power Plant is one of the largest steam power plants, supplying electricity to the islands of Java and Bali. To reduce the risk of accident in confined spaces, the Indonesia government, through the Ministry of Manpower, has established the latest regulations on confined spaces, which must be implemented in all companies that use confined spaces. This research aims to evaluate the current procedure and regulation about confined spaces in one of the companies that operated Paiton Steam Power Plant with the latest regulations by the Indonesia Ministry of Manpower. By using descriptive qualitative with literature study instrument on documents, observations, and interviews with safety specialist and safety officers. The result is within 56 checklist point evaluation based on Indonesia Regulation, there are 7 points minor inconsistencies, and 1 point is major inconsistencies. The company has implemented the regulation really well and just need to do some adjustment in the future.
Analisis Prosedur dan Pelaksanaan K3 Ruang Terbatas di Area Boiler PLTU X Jawa Timur Ainudin, Jasmine Aisha; Arini, Shintia Yunita; Ernawati, Meirina; Imaduddin, Ahmad
Jurnal Promotif Preventif Vol 7 No 2 (2024): April 2024: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v7i2.1250

Abstract

Salah satu pekerjaan yang berisiko tinggi terjadi kecelakaan kerja yaitu bekerja dalam ruang terbatas. Oleh karena itu, diperlukan studi yang bertujuan untuk menganalisis prosedur dan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerjaan di ruang terbatas. Metode yang digunakan yakni kualitatif deskriptif dengan instrumen studi pustaka pada dokumen, observasi, dan wawancara dengan safety specialist dan safety officer dari Unit HSC serta Ahli K3 dan pekerja kontraktor yang bekerja pada ruang terbatas. Informan ditentukan dengan metode purposive sampling. Kemudian dibandingkan dengan Permenaker No. 11 Tahun 2023 dan diberi penilaian pada setiap indikator serta secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter penetapan klasifikasi dan pembatasan akses memasuki ruang terbatas telah sesuai, sedangkan parameter izin masuk ruang terbatas, prosedur kerja aman, peralatan dan perlengkapan, dan personel K3 masih terdapat ketidaksesuaian. Berdasarkan hasil analisis, terdapat 4 parameter dengan kategori sangat baik, di antaranya penetapan klasifikasi, pembatasan akses memasuki ruang terbatas, prosedur kerja aman, serta peralatan dan perlengkapan dan 2 parameter dengan kategori baik, di antaranya izin masuk ruang terbatas dan personel K3.
Analisis Beban Kerja Mental pada Pekerja Kontraktor Outage Area Boiler di PLTU Jawa Timur Aini, Intan Nur; Arini, Shintia Yunita; Wahyudiono, Denny Ardyanto; Imaduddin, Ahmad
Jurnal Promotif Preventif Vol 7 No 3 (2024): Juni 2024: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v7i3.1285

Abstract

Berdasarkan konsep ergonomi, setiap tingkat beban kerja yang diterima oleh seseorang harus sejalan atau seimbang dengan kemampuan fisik, kognitif, dan keterbatasan manusia yang menerima beban tersebut. Tuntutan target mengakibatkan pekerja mengalami tekanan tinggi dan menimbulkan beban kerja mental yang akan menurunkan produktivitas perusahaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat beban kerja mental pekerja outage area boiler PLTU X di Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan di PLTU X di Jawa Timur area boiler. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling dengan besar sampel 68 pekerja. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner NASA-TLX, kemudian dilakukan analisis menggunakan uji statistik korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukan beban kerja mental pekerja outage area boiler PLTU X di Jawa Timur. Mayoritas memiliki tingkat beban kerja mental tinggi sebesar 66,18 % dengan dimensi yang paling dominan adalah own performance sebesar (22,2%). Terdapat hubungan antara usia (sig. = 0,001) dan status perkawinan (sig. = 0,044) dengan beban kerja mental. Upaya perbaikan dimensi own performance dan mental demand, perusahaan dapat memberikan kegiatan pelatihan pekerja guna meningkatkan keterampilan dan penyesuaian posisi, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kemampuan masing-masing pekerja.
Hubungan Karakteristik Individu dengan Quality of Work Life Pekerja Departemen X di PLTU Jawa Timur Basuki, Widowati; Paskarini, Indriati; Arini, Shintia Yunita; Imaduddin, Ahmad
Jurnal Promotif Preventif Vol 7 No 3 (2024): Juni 2024: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v7i3.1286

Abstract

Sumber daya manusia di dalam sebuah perusahaan berkaitan dengan karakteristik individu para pekerja. Salah satu upaya pengelolaan sumber daya manusia yang baik, yaitu dengan pencapaian quality of work life yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik individu dengan quality of work life pekerja Departemen X di PLTU Jawa Timur. Variabel independen yang digunakan adalah tingkat pendidikan dan usia, sedangkan variabel dependen adalah quality of work life. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang bersifat observasional analitik dengan desain cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 49 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan quality of work life (p = 0,037). Tidak ada hubungan antara usia dengan quality of work life (p = 0,843). Perusahaan dapat mengevaluasi kembali kebijakan terkait pendidikan dan pelatihan yang bisa didapatkan oleh pekerja. Selain itu, perusahaan dapat membuat acara yang dapat meningkatkan kerja sama antar pekerja.
Tinjauan Hukum Pidana Islam terhadap Kejahatan Korporasi dalam Lingkungan Hidup Imaduddin, Ahmad
Al-Jinayah : Jurnal Hukum Pidana Islam Vol. 5 No. 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Islamic Criminal Law Study Program, Faculty of Sharia and Law, Sunan Ampel State Islamic University Surabaya, Surabaya, East Java, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4586.72 KB) | DOI: 10.15642/aj.2019.5.2.265-288

Abstract

Corporate crime is indeed significant to discuss, because it cannot be denied that the role of the corporation is now very important. In this case there needs to be strict criminal liability, so that corporations do not pollute rivers, beaches or endanger the lives of workers or the public or others. Also so that the corporation does not become a fertile ground for corruption. This paper comes with the aim of wanting to know the review of Islamic criminal law against corporate crime. At the end of the paper, it is concluded that: (1) corporate crime in Law No. 23/1997 concerning Environmental Management is an action taken by a company, union, foundation or other organization that results in environmental pollution and / or damage, while sanctions for perpetrators of pollution and/or environmental damage are in the form of fines (ranging from Rp. 100,000. 000.00 to IDR 750,000,000.00) and / or imprisonment (ranging from 3 years to 15 years). And (2) that corporate crime and sanctions are in line and not in conflict with Islamic criminal law, which is included in the category jarimah ta'zir. Abstrak: Kejahatan korporasi memang signifikan untuk dibahas, karena tidak bisa dipungkiri bahwa peran korporasi saat ini menjadi sangat penting. Dalam hal ini perlu ada pertanggungjawaban pidana secara tegas, agar korporasi tidak mencemari sungai, pantai atau membahayakan jiwa pekerja atau publik atau lainnya. Juga agar korporasi tidak menjadi tempat tumbuh suburnya tempat korupsi. Tulisan ini hadir dengan tujuan ingin mengetahui tinjauan hukum pidana Islam terhadap kejahatan korporasi. Di akhir tulisan disimpulkan, bahwa: (1) kejahatan korporasi dalam UU No. 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup merupakan tindakan yang dilakukan oleh perseroan, perserikatan, yayasan atau organisasi lain yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup, sedangkan sanksi bagi pelaku pencemaran dan/atau perusakan lingkungan adalah berupa denda (berkisar antara Rp. 100.000.000,00 sampai dengan Rp. 750.000.000,00) dan/atau pidana penjara (berkisar antara 3 tahunsampai dengan 15 tahun). Dan (2) bahwa kejahatan korporasi dan sanksinya tersebut sejalan dan tidak bertentangan dengan hukum pidana Islam, di mana termasuk dalam kategori jarimah ta'zir.
EVALUATION OF HEARING CONSERVATION PROGRAM IN PT PAITON OPERATION AND MAINTENANCE INDONESIA (PT POMI) Afina, Yoriza Mirsa; Widajati, Noeroel; Ashr, Roiyan Mumtaz Fathul; Imaduddin, Ahmad
HEARTY Vol 13 No 6 (2025): DESEMBER
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v13i6.18647

Abstract

Introduction: The regulations related to hearing conservation programs are currently still theoretical and not practical. In the production process at PT POMI, there are several pieces of equipment that serve as sources of noise in the work area. Based on data from measurements of the work environment related to noise in the work area and noise exposure measurements on representative workers, the results indicate that the highest noise exposure at PT POMI is 97.9 dBA. Method: This research is a descriptive study that provides an overview of the implementation of the hearing conservation program. Data collection was conducted through observation, interviews, and literature review. The data obtained is then discussed by comparing it with existing regulations. Result: PT Paiton Operation and Maintenance Indonesia has implemented all elements of the hearing conservation program in accordance with the regulatory requirements of the Occupational Safety and Health Administration (OSHA) No. 1910.65 regarding Occupational Noise Exposure. Conclusion: PT POMI has implemented six elements of the hearing conservation program including noise exposure monitoring; engineering and administrative controls; audiometric test; hearing protection devices; training and education; and record keeping. However, the implementation of these elements has not been fully maximized.