Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Evaluasi Penerapan Chemical Handling di Area Produksi Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT Pupuk Kalimantan Timur Khawari Aulia, Rizka; Ernawati, Meirina
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 2 (2018): afiasi
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.394 KB) | DOI: 10.31943/afiasi.v3i2.19

Abstract

Chemical handing merupakan langkah upaya pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan dari zat kimia. Industri petrokimia sebagai industri yang bergerak dalam pengolahan bahan kimia sangat diperlukan upaya pencegahan tersebut, maka kesesuaian setiap langah dalam prosedur perlu diterapkan agar proses produksi berjalan dengan aman dan terhindar dari kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelengkapan dan kesesuaian penerapan chemical handling yang dilakukan di PT Pupuk Kaltim dengan kesesuaian peraturan yang berlaku. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasi deskriptif. Populasi penelitian adalah operatir di setiap unit area produksi yang meliputi unit amoniak, urea dan utility. Sumber data diperoleh dari pengamatan di lapangan dan wawancara langsung kepada operator yang bertugas. Variabel yang diteliti adalah dari karakteristik bahan kimia yang digunakan di area produksi, aspek pictogram Globally Harmonized Sistem (GHS), kompatibilitas bahan kimia, tata letak penyimpanan bahan kimia. Hasil dari penerapan chemical handling telah berjalan dengan baik, namun dalam tahapan penyimpanan tata letak bahan kimia masih ditemukan bahan kimia yang seharusnya tidak boleh dilakukan penyimpanan di satu tempat yang sama. Saran untuk PT Pupuk Kaltim perlu dilakukan pembuatan tabel kompatibilitas bahan kimia beserta langkah antisipasinya dan ditempel di setiap chemical shelter atau tempat penyimpanan bahan kimia sebagai informasi sifat bahan kimia yang disimpan di tempat tersebut, agar para operator yang bekerja dapat mengetahui penanganan yang sesuai dengan bahan kimia tersebut.
EFEK IKLIM KERJA PANAS PADA RESPON FISIOLOGIS TENAGA KERJA DI RUANG TERBATAS Jesika Wulandari; Meirina Ernawati
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Vol. 6 No. 2 (2017): The Indonesian Journal Of Occupational Safety and Health
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.288 KB) | DOI: 10.20473/ijosh.v6i2.2017.207-215

Abstract

ABSTRACT Effects heat stress on physiological responses can be seen on increase body temperature, pulse rate and blood pressure (systole and diastole) and also weight loss. The aim of this study is to analyze the physiological responses of workers exposed to heat in confined space heater PT Nippon Shokubai Indonesia. This was an observational study with cross-sectional design. The sample was all of population (10 workers). Data was collected by measuring heat stress (WBGT), physiological responses before and after working and also questionnaire of individual factors. The result of heat stress measurement show that average of WBGT is above the Threeshold Limit Value (34,9OC) with the workload of the workers was in the heavy category (461,94 ccal) and work time category 0-25%. The result showed that the average body themperature before working was 36,73oC and after working was 38,13oC. The average pulse rate before working was 90,85 beats per minute and after working was 96,1 beats per minutes. The average systolic and diastolic blood pressure before working was 124,85 mmHg and 72,05 mmHg and the average after working was 126,05 mmHg and 72,45 mmHg. On the other hand, the average weight before working was 59,58 kg and after working was 58,3 kg. Hence, there were difference on the result of body temperature, pulse rate, blood pressure and weight before and after working in CS heater.Keyword:   Heat stress, physiological response, confined spaceABSTRAKEfek dari iklim kerja panas pada respon fisiologis tenaga kerja dapat dilihat pada peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, tekanan darah (sistolik dan diastolik) dan juga penurunan berat badan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis respon fisiologis tenaga kerja akibat iklim kerja panas di confined space heater PT. Nippon Shokubai Indonesia. Penelitian ini bersifat observasional dengan desain cross-sectional. Besar sampel adalah keseluruhan populasi yaitu 10 orang. Data didapatkan dari pengukuran mengukur iklim kerja panas (ISBB), respon fisiologis sebelum dan sesudah bekerja dan juga kuesioner faktor individu. Hasil pengukuran iklim kerja panas menunjukkan bahwa rerata nilai ISBB sebesar 34,9OC sehingga telah melebihi Nilai Ambang Batas dengan beban kerja berat yaitu 461,94 kkal dan kategori waktu kerja 0-25%. Hasil menunjukkan bahwa rerata suhu tubuh sebelum bekerja adalah 36,73oC dan sesudah bekerja adalah 38,13oC. Rerata denyut nadi sebelum bekerja adalah 90,85 denyut per menit dan sesudah bekerja adalah 96,1 denyut per menit. Kemudian rerata tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum bekerja adalah 124,85 mmHg dan 72,05 mmHg, dan rerata sesudah bekerja adalah 126,06 mmHg dan 72,45 mmHg. Selain itu rerata berat badan sebelum bekerja adalah 59,85 kg dan sesudah bekerja adalah 58,3 kg. Oleh karena itu, terdapat perbedaan antara suhu tubuh, denyut nadi, tekanan darah (sistolik dan diastolik) dan berat badan sebelum dan sesudah bekerja di CS heater.Kata kunci : Iklim kerja panas, respon fisiologis, ruang terbatas
Evaluasi Penerapan Chemical Handling di Area Produksi Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT Pupuk Kalimantan Timur Rizka Khawari Aulia; Meirina Ernawati
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2018): afiasi
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afiasi.v3i2.19

Abstract

Chemical handing merupakan langkah upaya pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan dari zat kimia. Industri petrokimia sebagai industri yang bergerak dalam pengolahan bahan kimia sangat diperlukan upaya pencegahan tersebut, maka kesesuaian setiap langah dalam prosedur perlu diterapkan agar proses produksi berjalan dengan aman dan terhindar dari kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelengkapan dan kesesuaian penerapan chemical handling yang dilakukan di PT Pupuk Kaltim dengan kesesuaian peraturan yang berlaku. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasi deskriptif. Populasi penelitian adalah operatir di setiap unit area produksi yang meliputi unit amoniak, urea dan utility. Sumber data diperoleh dari pengamatan di lapangan dan wawancara langsung kepada operator yang bertugas. Variabel yang diteliti adalah dari karakteristik bahan kimia yang digunakan di area produksi, aspek pictogram Globally Harmonized Sistem (GHS), kompatibilitas bahan kimia, tata letak penyimpanan bahan kimia. Hasil dari penerapan chemical handling telah berjalan dengan baik, namun dalam tahapan penyimpanan tata letak bahan kimia masih ditemukan bahan kimia yang seharusnya tidak boleh dilakukan penyimpanan di satu tempat yang sama. Saran untuk PT Pupuk Kaltim perlu dilakukan pembuatan tabel kompatibilitas bahan kimia beserta langkah antisipasinya dan ditempel di setiap chemical shelter atau tempat penyimpanan bahan kimia sebagai informasi sifat bahan kimia yang disimpan di tempat tersebut, agar para operator yang bekerja dapat mengetahui penanganan yang sesuai dengan bahan kimia tersebut.
Observation of Sort, Set, Shine, Standardize, and Sustain in a Manufacturing Company Surabaya Muhammad Aji Satria; Meirina Ernawati; Bagus Wicaksono; Sahrir Sillehu
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Vol. 11 No. 2 (2022): The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.704 KB) | DOI: 10.20473/ijosh.v11i2.2022.195-203

Abstract

Introduction: The implementation of the Occupational Health and Safety system in industry aims to create a workplace that is safe, healthy, and free from environmental pollution so that it minimizes the probability of occupational accidents and illness. The arrangement of goods and comfortable work environment can affect labour productivity. Creating an orderly and comfortable working environment can be manifested in a good Sort, Set, Shine, Standardize (5S) application. The purpose of this study is to describe the implementation of the 5S program in PT Albea Rigid and Packaging Surabaya. Method: This research was a descriptive qualitative research. The data used in this study were secondary data which were obtained from the EHS Department of PT. Albea Rigid Packaging Surabaya which were later analyzed using several theoretical references. Variables in this research were observation of Sort, observation of Set, observation of Shine, observation of Standardize and observation of Sustain. The analyzed data were further interpreted and presented in a narrative form. Results: The results show that the implementation of 5S in the Injection Molding Production area of PT. Albea Rigid Packaging Surabaya, before the socialization, had a score of 16 points and after the socialization it increased to 40 points. Even though the score has increased, the implementation of the 5S was still not running optimally. Conclusion: The principle of Standardize still had the same score before and after the socialization, while for the other 3 principles, namely Sort, Set and Shine, there was an increase in points after the socialization.
Evaluation of the Compliance with Health Protocols among the Production Section Workers at a Manufacturing Industry in Surabaya Rendhar Putri Hilintang; Meirina Ernawati
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Vol. 11 No. 3 (2022): The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.492 KB) | DOI: 10.20473/ijosh.v11i3.2022.423-435

Abstract

Introduction: The growth of COVID-19 cases in Indonesia has continued to increase which might have the effect of reducing the productivity levels in the industrial sector. The Ministry of Manpower has called on every company to establish health protocols related to preventing the transmission of COVID-19 in the workplace. The purpose of this study was to describe the compliance with the existing health protocols at PT Albea Rigid Packaging Surabaya. Methods: The population in this study was the workers in the production section and the sample was selected using the simple random sampling technique. The variables in this study were physical distancing, hand-washing-with-soap behavior, temperature checking, sunbathing, and the usage of surgical masks, hand sanitizer, gloves, and face shields. The data collection was carried out using an observation form checklist. Result: PT Albea Rigid Packaging Surabaya has referenced the letter circulated by the Office of Manpower and Transmigration of East Java Province and Regulation of the Mayor of Surabaya No. 28 of 2020 concerning the Guidelines for the New Normal Order of COVID-19. The health protocols implemented at PT Albea Rigid Packaging Surabaya included the implementation of physical distancing, hand-washing-with-soap behavior, temperature checking, sunbathing, and the usage of surgical masks, hand sanitizer, gloves, and face shields. Health protocol temperature checking already has a 100% compliance rate in all departments but for the sunbathing protocol, the compliance is still at 0% in all departments. Conclusion: The compliance of workers in the production section of PT Albea Rigid Packaging Surabaya with the health protocol is still not running optimally.
Evaluation of Fire Prevention and Control System in dr. R. Koesma Regional General Hospital of Tuban Regency in 2021 Bian Shabri Putri Irwanto; Meirina Ernawati; Indriati Paskarini; Arista Fitri Amalia
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Vol. 12 No. 1 (2023): The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijosh.v12i1.2023.143-155

Abstract

Introduction: Fires in the workplace can have consequences that adversely affect many parties, both for companies of the workers and the wider community, including institutions such as hospitals. In this research, hospitals are considered to be at high risk of causing fatalities in the event of a fire. The purpose of this research is to evaluate the prevention and control of fire in dr. R. Koesma Hospital Tuban based on the regulation of Minister of Health No.66 of 2016 about Occupational Health and Safety of Hospital. Method: This research is observational research. Data collection was done by interview and observation. The assessment of the evaluation of fire prevention and control is done by using a scoring formula made independently. Result: The evaluation is done on the identification of fire and explosion risk areas as well as on the mapping of high-risk areas of fire and explosion in dr. R. Koesma Hospital based on regulation of Minister of Health No.66 of 2016. The evaluation results on both aspects are 4% out of 6%. The evaluation result of the risk reduction of fire and explosion hazards shows a score of 15% out of 18%. The evaluation result of fire control is 22%. The evaluation result of the fire simulation shows a score of 38% out of 48%. Conclusion: This research concludes that the evaluation results of the fire prevention and control system in dr. R. Koesma Hospital based on regulation of Minister of Health No.66 of 2016 show a score of 83%.      
ANALISIS INTENSITAS CAHAYA PADA AREA KERJA MACHINING BERDASARKAN STANDAR PENCAHAYAAN Anggi Alung Prasasti; Meirina Ernawati; Mohammad Zainal Fatah
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 8 No. 1 (2023): Industrial Hygiene and Occupational Health
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v8i1.10116

Abstract

Salah satu dari faktor fisik yang dapat mengganggu jalannya pekerjaan adalah pencahayaan. Pencahayaan yang sesuai sangat penting untuk peningkatan kualitas dan produktivitas. Kurangnya pencahayaan dapat memicu ketidaknyamanan pada saat bekerja sehingga berisiko menyebabkan gangguan kesehatan, kecelakaan kerja dan penurunan dalam produktivitas kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis intensitas pencahayaan pada area machining berdasarkan standar pencahayaan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional karena pengumpulan data penelitian hanya dilakukan dalam satu periode waktu tertentu. Penelitian ini dilaksanakan pada periode Oktober 2022 di salah satu perusahaan konstruksi yang terletak di Karang Pilang, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia tepatnya di area kerja machining.  Intensitas pencahayaan ini diukur menggunakan Lux meter yang diakses menggunakan smartphone dengan 2 macam titik pengukuran yaitu pengukuran pencahayaan lokal/setempat dan pengukuran pencahayaan umum. Berdasarkan hasil penelitian pengukuran intensitas pencahayaan sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja, hasil pengukuran lokal/setempat sebanyak 3 mesin yang tidak memenuhi standar yaitu area kerja machining pada mesin 1 (188,3 Lux), mesin 2 (166,6 Lux) dan mesin 6 (188,3 Lux) sedangkan hasil pengukuran yang memenuhi standar pada mesin 3 (487,6 Lux), mesin 4 (495 Lux), mesin 5 (591 Lux). Pada pengukuran pencahayaan umum telah memenuhi standar yaitu >200 Lux dengan hasil pengukuran 207 Lux. Terdapat perbedaan intensitas pencahayaan pada area kerja machining disetiap mesin yang intensitas pencahayaannya tidak memenuhi syarat <200 Lux dan area kerja machining yang intensitas pencahayaannya memenuhi syarat ≥200 Lux. Sebaiknya penerapan hierarchy of control secara berkelanjutan dapat dilakukan untuk mengontrol tempat pekerja bagian machining yang ada di salah satu perusahaan konstruksi yang terletak di Karang Pilang Surabaya agar pekerja dapat terjamin kesehatan dan kebugarannya.
Evaluation of Fire Protection System Implementation in A Production Area of Oil and Gas Company, East Java Devita Aprilia Pramesti; Denny Ardyanto; Noeroel Widajati; Meirina Ernawati
Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 5 No. 1 (2024): Januari - Juni 2024
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jk3l.5.1.20-27.2024

Abstract

The oil and gas industry is an industry with a high risk of fire. This is because this industry involves several types of substances that cause pressure and have the potential to cause leaks and spills. Industry's inability to detect these conditions can cause fires. Therefore, it is necessary to evaluate the implementation of fire protection systems in the industry. This research was conducted using a checklist method for fulfilling requirements according to appropriate regulations. The results of this assessment show that the company has fulfilled regulations in accordance with each system with a percentage above 75%. Some suggestions that can be considered for improvement include replacing expired fire extinguishers so that they are ready for use, providing APAR signs or symbols at each location point, providing a cover or placing the fire extinguisher outside in a roofed area, equip each hydrant point with instructions for use, carry out hydrant maintenance regarding the completeness and cleanliness of the hydrant box, and update evacuation route signs that are no longer legible and cut trees or branches that cover the signs.
ANALISIS HUBUNGAN PENGAWASAN TERHADAP SUBSTANDARD ACTION PADA PEKERJA DIVISI FABRIKASI DI PT X Muhamad Isa Al-Furqony; Meirina Ernawati; Shinta Feby Ningtiyas
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.26274

Abstract

Kecelakaan kerja setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan, terutama di sektor industri manufaktur. Kecelakaan kerja diartikan sebagai suatu kejadian yang tidak direncanakan dan tidak dikehendaki saat bekerja, dimana hal ini dapat terjadi baik pada pekerjaan formal maupun non formal. Kecelakaan kerja dapat disebabkan adanya beberapa faktor, seperti penyebab dasar dan penyebab langsung. Salah satu pekerjaan yang memiliki risiko tinggi terjadinya kecelakaan kerja adalah divisi fabrikasi. Kecelakaan kerja tersebut dapat terjadi karena kurangnya pengawasan saat bekerja serta adanya substandard action. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan faktor pengawasan terhadap substandard action pada pekerja divisi fabrikasi PT X. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancang bangun study cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pekerja divisi fabrikasi PT X yaitu sebanyak 30 pekerja. Sampel penelitian ini menggunakan teknik sampel total populasi sehingga sampel penelitiannya sebanyak 30 pekerja. Pengumpulan data dilakukan secara primer dan sekunder. Pengumpulan data primer menggunakan instrumen kuesioner penelitian untuk variabel pengawasan dan substandard action. Pengumpulan data sekunder menggunakan data profil perusahaan. Perhitungan data dilakukan menggunakan uji kontingensi koefisien dengan bantuan SPSS 21. Hasil uji kontingensi koefisien menunjukkan nilai sebesar 0,503 artinya terdapat hubungan yang kuat antara pengawasan terhadap substandard action. Sehingga hal ini membuktikan bahwa pengawasan memiliki hubungan terhadap substandard action.
GAMBARAN TINGKAT STRES KERJA PADA STAF PABRIK BETON X Dewi Nurjanah; Shinta Arta Mulia; Meirina Ernawati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.29126

Abstract

PT X, produsen beton utama di Jawa Timur, bergerak di bidang manufaktur penyedia dan pemasangan beton pracetak serta kegiatan usaha terkait. Seperti halnya proses manufaktur pada umumnya, terdapat risiko yang melekat berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan individu, termasuk stres kerja yang banyak dikaitkan dengan gangguan mental emosional hingga insiden fatal. Stres kerja juga memiliki kaitan yang erat dengan terjadinya suatu kecelakaan kerja, dalam hal ini sektor industri dengan tingkat kecelakaan kerja tertinggi adalah industri konstruksi dan manufaktur. PT X sebagai salah satu bagian dari sektor industri manufaktur di Indonesia tentu memiliki potensi yang besar terhadap terjadinya kecelakaan kerja yang dapat dipicu karena stres kerja yang dirasakan oleh pekerjanya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat stres kerja staf PT X. Selain itu, temuan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bentuk evaluasi untuk mengurangi stres kerja yang disebabkan oleh beberapa dimensi stres (stresor). Penelitian ini mengacu pada desain penelitian kuantitatif dan teknik deskriptif analitik untuk mengetahui tingkat stres kerja staf di PT X. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami tingkat stres ringan (49%) hingga sedang (45,2%). Tiga faktor utama yang mempengaruhi potensi terjadinya stres kerja pada staf PT X adalah pengembangan karir, tanggung jawab terhadap orang lain, dan beban kerja berlebih secara kuantitatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stresor yang mendominasi terjadinya stres kerja pada staf PT X cenderung berasal dari faktor eksternal.