Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STATUS GIZI DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN LAHIR Najdah, Najdah; Yudianti, Yudianti
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 10 No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.404 KB)

Abstract

Masalah gizi kurang pada ibu hamil menjadi penyebab kematian ibu dan anak secara tidak langsung yang sebenarnya masih dapat dicegah. Rendahnya asupan gizi dan status gizi ibu hamil selama kehamilan dapat mengakibatkan berbagai dampak tidak baik bagi ibu dan bayi. Salah satunya adalah bayi lahir dengan berat badan lahir rendah atau BBLR. Kejadian BBLR merupakan penyebab utama kematian bayi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dan anemia pada ibu hamil dengan BBLR. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan penelitian crossectional study, Sampel penelitian adalah  semua ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Campalagian, Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar, dengan jumlah sampel 132 ibu. Data  berat badan lahir bayi diambil dari kohor persalinan atau kohor bayi,  status gizi ibu hamil ditentukan dengan LILA  dan Anemia ditentukan dengan kadar hemoglobin diambil dari kohor pemeriksaan kehamilan yaitu data ANC. Data dianalisis menggunakan distribusi frekuensi dan uji .Hubungan KEK ibu hamil pada trimester III dengan BBLR menunjukkan nilai p > 0,05 (p= 0,149) sehingga tidak ada hubungan antara KEK ibu hamil pada trimester III dengan BBLR.  Hubungan anemia pada ibu hamil dengan kejadian BBLR pada anak menunjukkan nilai p > 0,05 (p= 0,891) yang artinya tidak ada hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan kejadian BBLR pada anak.   Kata kunci : status gizi, anemia, BBLR
Budidaya Lebah Tanpa Sengat (Hymenoptera : Apidae) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan Yudianti, Yudianti; Herlinda, Siti; Puspita Sari, Jelly Milinia; Rindiani, Dellania Eka; Marlina, Dewi Nini; Netaria, Netaria
Seminar Nasional Lahan Suboptimal Vol 11, No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-11 “Optimalisasi Pengelolaan Lah
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yudianti, Y., Herlinda, S., Millinia, J., Rindiani, D. E., Marlina, D., & Netaria, N. (2023). Meliponiculture of Stingless bee (Hymenoptera: Apidae) in Muara Enim Regency, South Sumatra. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-11 Tahun 2023, Palembang  21 Oktober 2023. (pp. 333-344). Palembang: Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI).The survival of stingless bee populations is threatened, partly due to loss of natural habitat due to land use change and deforestation. This study aimed to determine how to cultivate stingless bees in Muara Enim Regency, South Sumatra. The method used is survey or direct observation in the field to observe tools and materials for making nest boxes, multiplying colonies, harvesting honey, packaging honey, marketing and conducting interviews with stingless bee farmers. This study interviewed one stingless bee farmer. Tools and materials used in making nests include trees, boards, nails, hammers, zinc, plastic, bricks, saws. The development and number of colonies depends on the forage plants around the hive. Honey harvesting tools and materials include a honey suction machine, sticks/toothpicks and honey storage. Honey packaging uses labeled syrup bottles. The resulting stingless bee honey products are sold in the Prabumulih traditional market, Palembang, social media and come directly to the stingless bee cultivation garden. The results showed that stingless bee cultivation is carried out by starting with land preparation, then finding colonies, moving colonies, maintaining colonies and harvesting honey. Stingless bee cultivation methods should be socialized to the community so that they can practice stingless bee cultivation which is beneficial for agricultural ecosystems, human health and also as a source of livelihood.
Exploration of Adolescent Health Services and Utilization in Mamuju District, West Sulawesi Nurbaya, Nurbaya; Najdah, Najdah; Irwan, Zaki; Yudianti, Yudianti; Nurliah, Nurliah; Rasmaniar, Rasmaniar; Nurlaela, Euis
Journal of Public Health for Tropical and Coastal Region Vol 8, No 1 (2025): Journal of Public Health for Tropical and Coastal Region
Publisher : Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jphtcr.v8i1.25518

Abstract

Introduction: Eating habits and nutritional status among adolescents in Mamuju, West Sulawesi, showed that adolescents with unhealthy eating habits tend to have a higher incidence of overweight and obesity compared to those with healthy eating habits. This underscores the need for early nutrition education for adolescents. This study aimed to explore the types of health and nutrition services received by adolescents at primary healthcare services in Mamuju District, West Sulawesi.Methods: An explanatory sequential mixed-methods design was used, combining cross-sectional and qualitative methods. The study involved 305 high school adolescents in Mamuju, selected through random sampling. Quantitative data were collected via surveys using structured questionnaires. Qualitative data were obtained from in-depth interviews with 8 key informants (health workers, teachers, and students) and focus group discussions (FGDs) with 8-10 participants per session, who were selected through purposive sampling to ensure diverse perspectives.Results: The results showed that the majority of adolescents accessed healthcare services through the Puskesmas (99.3%), as its easy access reported by 92.2% respondents. However, most respondents (77.7%) were unaware of the types of healthcare services available at the Puskesmas. The most commonly received services were mental health counseling (9.9%) and nutrition education (5.9%).Conclusion: These findings indicate the need for greater dissemination of information about available healthcare services through social media, as well as the strengthening of health and nutrition education programs for adolescents to support healthy lifestyles
Edukasi Gizi Seimbang pada Siswa SMA di Sulawesi Barat Fitriani, Dian; Rahman Ma'rifatullah, Fathur; Nurliah, Nurliah; Hernawati, Hernawati; Puspita Sari, Yanita; Suci Ananda, Andi; Hapzah, Hapzah; Najdah, Najdah; Yudianti, Yudianti; Arief, Erdiawati; Hasyim, Muhammad; Nurbaya, Nurbaya
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v3i2.272

Abstract

Masalah gizi yang dihadapi remaja di miskin dan berkembang, termasuk di Indonesia, adalah risiko triple burden of malnutrition, yaitu gizi kurang, anemia, dan obesitas. Data menunjukkan bahwa sekitar 12% remaja laki-laki dan 23% remaja perempuan menderita anemia yang disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi dalam makanan sehari-hari. Oleh karena itu kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja akan pentingnya asupan gizi seimbang. Kegiatan edukasi ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan langsung kepada sasaran remaja yaitu SMA yang di Kabupaten Majene dan Polewali Mandar, termasuk remaja pada pondok pesantren. Materi edukasi yang dirikan antara lain pentingnya konsumsi makanan yang kaya zat besi untuk mencegah anemia, pentingnya pola makan bergizi seimbang setiap hari, serta bahaya dari kebiasaan makan yang kurang sehat seperti konsumsi makanan cepat saji berlebihan. Evaluasi kegiatan pengabdian dilakukan dalam bentuk sesi tanya jawab interaktif setelah penyampaian materi. Kegiatan edukasi gizi ini berhasil meningkatkan kesadaran remaja tentang pentingnya gizi seimbang, meskipun masih diperlukan upaya berkelanjutan untuk mengatasi kebiasaan makan yang kurang sehat di kalangan remaja .
Pelatihan Kader Posyandu dalam Pembuatan Makanan Pendamping ASI dengan Pemanfaatan Pangan Lokal di Kabupaten Mamuju : Integrated Health Service Post (Posyandu) Cadres Training in Making Complementary Breast Milk Foods by Utilizing Local Food in Mamuju Regency Arief, Erdiawati; Yudianti, Yudianti; Hapzah, Hapzah
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v4i1.328

Abstract

Masih rendahnya tingkat pemberian MP ASI yang berkualitas baik dari segi jumlah, jenis dan frekuensinya menyebabkan masih tingginya masalah gizi pada anak balita. Kader posyandu sebagai ujung tombak kegiatan pemerataan upaya Kesehatan kepada ibu balita, maka dipandang perlu adanya upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan para kader untuk memaksimalkan upaya pemerataan program kesehatan. Begitupula dengan peran ibu dan keluarga balita sangat besar dalam upaya mewujudkan status gizi anak yang optimal. Tujuan dari kegiatan pengabdian Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader posyandu, ibu balita dan keluarga balita sebagai pendamping balita tentang ketepatan pemberian MP-ASI dengan pemanfaatan pangan lokal guna menanggulangi masalah gizi kurang dan buruk termasuk stunting pada balita. Diharapkan melalui pelatihan MP-ASI lokal yang terdiri atas beberapa tahap kegiatdan yaitu sosialisasi tentang MP ASI lokal, demo berbagai Resep MP-ASI berbahan dasar pangan local dan praktik pembuatan MP ASI lokal mandiri akan bisa meningkatkan peran serta para kader dan memaksimalkan peran ibu dan para keluarga balita dalam memenuhi pemberian MP ASI yang tepat kepada anak balita. Evaluasi dilakukan melalui pre dan post test. Hasil evaluasi dari pre dan post test menunjukkan bahwa terdapat peningkatan rata rata pengetahuan ibu yaitu dari 63,67 sebelum penyuluhan menjadi 92,05 setelah penyuluhan. Diharapkan petugas kesehatan dan desa senantiasa memberikan dukungan kepada para kader agar dapat secara terus menerus dapat membuat MP ASI lokal di samping terus berupaya tetap memberikan informasi gizi kepada ibu dan keluarga balita agar mereka tetap berupaya mempertahankan ataupun meningkatkan status gizi anak balita melalui pemberian MP ASI yang tepat.