Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STATUS GIZI, AKTIVITAS FISIK DANTINGKAT KEBUGARAN MAHASISWI POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU Hasir Hasir; Irma Muslimin; Erdiawati Arief
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 8, No 3 (2017): Juli 2017
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.34 KB) | DOI: 10.33846/sf.v8i3.174

Abstract

Upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, harus dari usia dini. Bersamaan dengan meningkatnya produktivitas kerja, akan selalu ditopang dengan kondisi fisik salah satunya adalah faktor tingkat kebugaran atau yang lebih dikenal dengan physical fitness. Bagi seorang pelajar, kebugaran jasmani sangat penting di dalam peningkatan kemampuan intelektual dan kecerdasannya.Jenis penelitian ini adalahcross sectional study denganjumlah populasi sebanyak 397 orang. Sampel sebanyak 94 dipilih secara simple random sampling. Variabel independen adalah indeks massa tubuh, persen lemak tubuh dan aktivitas fisik. Variabel dependen adalah tingkat kebugaran. Pengukuran kebugaran dilakukan dengan tes bangku 3 menit YMCA. Uji statistik bivariat dengan Chi Square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indeks Massa Tubuh dan persen lemak tubuh tidak berhubungan dengan tingkat kebugaran. Sedangkan aktivitas fisik berhubungan dengan tingkat kebugaran.
Edukasi Gizi Seimbang pada Siswa SMA di Sulawesi Barat Fitriani, Dian; Rahman Ma'rifatullah, Fathur; Nurliah, Nurliah; Hernawati, Hernawati; Puspita Sari, Yanita; Suci Ananda, Andi; Hapzah, Hapzah; Najdah, Najdah; Yudianti, Yudianti; Arief, Erdiawati; Hasyim, Muhammad; Nurbaya, Nurbaya
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v3i2.272

Abstract

Masalah gizi yang dihadapi remaja di miskin dan berkembang, termasuk di Indonesia, adalah risiko triple burden of malnutrition, yaitu gizi kurang, anemia, dan obesitas. Data menunjukkan bahwa sekitar 12% remaja laki-laki dan 23% remaja perempuan menderita anemia yang disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi dalam makanan sehari-hari. Oleh karena itu kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja akan pentingnya asupan gizi seimbang. Kegiatan edukasi ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan langsung kepada sasaran remaja yaitu SMA yang di Kabupaten Majene dan Polewali Mandar, termasuk remaja pada pondok pesantren. Materi edukasi yang dirikan antara lain pentingnya konsumsi makanan yang kaya zat besi untuk mencegah anemia, pentingnya pola makan bergizi seimbang setiap hari, serta bahaya dari kebiasaan makan yang kurang sehat seperti konsumsi makanan cepat saji berlebihan. Evaluasi kegiatan pengabdian dilakukan dalam bentuk sesi tanya jawab interaktif setelah penyampaian materi. Kegiatan edukasi gizi ini berhasil meningkatkan kesadaran remaja tentang pentingnya gizi seimbang, meskipun masih diperlukan upaya berkelanjutan untuk mengatasi kebiasaan makan yang kurang sehat di kalangan remaja .
Pelatihan Kader Posyandu dalam Pembuatan Makanan Pendamping ASI dengan Pemanfaatan Pangan Lokal di Kabupaten Mamuju : Integrated Health Service Post (Posyandu) Cadres Training in Making Complementary Breast Milk Foods by Utilizing Local Food in Mamuju Regency Arief, Erdiawati; Yudianti, Yudianti; Hapzah, Hapzah
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v4i1.328

Abstract

Masih rendahnya tingkat pemberian MP ASI yang berkualitas baik dari segi jumlah, jenis dan frekuensinya menyebabkan masih tingginya masalah gizi pada anak balita. Kader posyandu sebagai ujung tombak kegiatan pemerataan upaya Kesehatan kepada ibu balita, maka dipandang perlu adanya upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan para kader untuk memaksimalkan upaya pemerataan program kesehatan. Begitupula dengan peran ibu dan keluarga balita sangat besar dalam upaya mewujudkan status gizi anak yang optimal. Tujuan dari kegiatan pengabdian Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader posyandu, ibu balita dan keluarga balita sebagai pendamping balita tentang ketepatan pemberian MP-ASI dengan pemanfaatan pangan lokal guna menanggulangi masalah gizi kurang dan buruk termasuk stunting pada balita. Diharapkan melalui pelatihan MP-ASI lokal yang terdiri atas beberapa tahap kegiatdan yaitu sosialisasi tentang MP ASI lokal, demo berbagai Resep MP-ASI berbahan dasar pangan local dan praktik pembuatan MP ASI lokal mandiri akan bisa meningkatkan peran serta para kader dan memaksimalkan peran ibu dan para keluarga balita dalam memenuhi pemberian MP ASI yang tepat kepada anak balita. Evaluasi dilakukan melalui pre dan post test. Hasil evaluasi dari pre dan post test menunjukkan bahwa terdapat peningkatan rata rata pengetahuan ibu yaitu dari 63,67 sebelum penyuluhan menjadi 92,05 setelah penyuluhan. Diharapkan petugas kesehatan dan desa senantiasa memberikan dukungan kepada para kader agar dapat secara terus menerus dapat membuat MP ASI lokal di samping terus berupaya tetap memberikan informasi gizi kepada ibu dan keluarga balita agar mereka tetap berupaya mempertahankan ataupun meningkatkan status gizi anak balita melalui pemberian MP ASI yang tepat.
The Relationship Between Lifestyle and Dietary Patterns and the Incidence of Degenerative Diseases Irwan, Zaki; Hasyim, Muh; Arief, Erdiawati; Islam, Fahrul; Akbar, Fajar; Firman, Firman
Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 19 No. 2 (2025)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v19i2.4188

Abstract

Degenerative diseases, particularly diabetes mellitus and hypertension, contribute substantially to morbidity in Indonesia, including rural areas undergoing lifestyle transitions. Kalukku Subdistrict in Mamuju Regency is one such region, yet no comprehensive studies have examined the relationship between lifestyle, diet, and nutritional status with these diseases. This study aimed to analyze associations between lifestyle, dietary patterns, and nutritional status with the incidence of diabetes mellitus and hypertension in Kalukku Subdistrict. A cross-sectional design was applied to 150 purposively selected patients with diabetes mellitus and hypertension recorded at Tampapadang Health Center. Data were collected using lifestyle questionnaires, 24-hour dietary recalls, semi-quantitative food frequency questionnaires (SQ-FFQ), and anthropometric measurements. Associations were analyzed using chi-square tests with odds ratios (ORs) and 95% confidence intervals (CIs). Unhealthy lifestyle was strongly associated with diabetes mellitus (p<0.001, OR=12.17) and hypertension (p<0.001, OR=0.016, indicating 98.4% lower risk in individuals with healthy lifestyles). Unhealthy dietary patterns were associated with diabetes mellitus (p=0.040, OR=3.51) but not with hypertension (p=1.00). Nutritional status showed no significant relationship with either condition (p>0.05). Lifestyle is a key determinant of both diabetes mellitus and hypertension, while dietary patterns are associated only with diabetes mellitus. Nutritional status was not significantly linked to either disease. These findings highlight the importance of community-based health promotion and prevention, including daily physical activity through group exercise, dietary modification using local foods (corn, cassava, sweet potatoes) as alternatives to white rice, and salt-reduction campaigns via cooking demonstrations.