Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementation of Discharge Planning Patients‘ Chronic Kidney Disease in Ward of a Private Hospital in West Indonesia Rinanti, Betty; Kartininingsih, Sri; Hutapea, Adventina Delima; Sakti, Erivita
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1349.806 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.775

Abstract

Background: The quality of hospital services is measured through the provision of nursing care, especially by providing discharge planning to patients. Nurse’s role as an educator can be applied through providing discharge planning. Based on data obtained at a Private Hospital in Western Indonesia, CKD is ranked fifth as the biggest killer diseases, and it was found that 8 out of 10 discharge planning forms of CKD patients were not filled in completely. Objective: This study aims to describe the implementation of discharge planning in CKD patients in ward of a Private Hospital in West Indonesia. Methods: This research is quantitative descriptive method, with the documentation studies. Data collection used observation checklist and total sampling technique. The source of data in this research is 286 medical record of CKD patients in March–August 2019. The data analyzed using by univariate analysis. Result: discharge planning was not implemented (66.1%), while implemented (33.9%). Based on result, that discharge planning to CKD patients has not been done properly. Recommendation: Further research can focus on factors that influence the implementation of discharge planning. The results can be a reference for making standard and discharge planning forms specifically for CKD patients.Abstrak: Latar Belakang: Kualitas pelayanan Rumah Sakit diukur melalui pemberian asuhan keperawatan dengan memberikan discharge planning pada pasien. Peran Perawat sebagai edukator bagi pasien dapat dilakukan melalui pemberian discharge planning. Berdasarkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), dari segi pembiayaan perawatan, penyakit CKD merupakan urutan kedua terbesar di Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh di satu Rumah Sakit Swasta Indonesia Barat, CKD menduduki peringkat lima besar penyakit terbesar. Berdasarkan data rekam medik di satu Rumah Sakit Swasta Indonesia Barat, ditemukan 8 dari 10 discharge planning tidak lengkappengisiannya. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan discharge planning pada pasien CKD di unit rawat inap Rumah Sakit Swasta Indonesia Barat. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan studi dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi checklist. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling yaitu status medical record pasien CKD pada bulan Maret - Agustus 2019 sebanyak 286 medical record dan analisa data yang digunakan adalah univariat. Hasil: discharge planning tidak dilaksanakan sebanyak 189 dokumen (66.1%), sedangkan yang dilaksanakan hanya 97 dokumen (33.9%). Berdasarkan data tersebut, pelaksanaan discharge planning pada pasien CKD tersebut belum dilakukan dengan baik. Rekomendasi: Penelitian selanjutnya dapat fokus pada faktor – faktor yang mempengaruhi pelaksanaan discharge planning, membuat formulir discharge planning dan juga dapat menjadi referensi membuat formulir discharge planning yang baku khusus untuk pasien CKD. 
WEBINAR “CEGAH KECANDUAN DENGAN BIJAK BERINTERNET” Diannita, Catharina Guinda; Ayu Florensa, Maria Veronika; Paula, Veronica; Watania, Lani Natalia; Fangidae, Erniyati; Susilawati Barus, Novita; Sakti, Erivita; Hapsari, Kristina
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1967

Abstract

Media sosial dan internet of things (IoT) saat ini merupakan komponen yang lekat dengan kebutuhan sehari-hari. Teknologi terus mengalami perkembangan, sehingga teknologi banyak digunakan dalam berbagai bidang, karena memberikan begitu banyak kemudahan dan keuntungan. Digitalisasi global memberikan peluang yang lebih baik untuk pendidikan, komunikasi, perbankan, bisnis, industri, kesehatan dan interaksi socsal. Dibalik keuntungan yang diberikan internet, internet dapat menyebabkan kecanduan apabila tidak digunakan dengan bijak. Penurunan kualitas tidur, ADHD (attention deficit hyperactivity disorder), depresi, kecemasan, perundungan baik secara langsung maupun secara online/ cyberbullying, merupakan beberapa contoh dampak dari kecanduan internet. Pendampingan dan arahan tentang penggunaan internet dengan bijak perlu diberikan, agar manfaat lebih banyak didapatkan oleh pengguna dibandingkan dampak negatifnya. Maka tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melakukan pencegahan kecanduan dengan bijak berinternet. Kegiatan dilakukan secara daring, agar dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas. Peserta kegiatan berasal dari pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan New York. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan rerata nilai pretest dan post test pada kedua sesi. Evaluasi pada sesi 1 mengenai “Gadget, I’m in love” mengalami rerata peningkatan sebesar 2,13 poin, dan pada sesi 2 mengenai “Etika berinternet” mengalami rerata peningkatan sebesar 4,89 poin. Kegiatan edukasi perlu dilaksanakan secara berkesinambungan, agar makin banyak masyarakat yang memiliki kesadaran mengenai masalah kecanduan internet dan pentingnya membangun relasi sosial yang sehat di platform digital.