Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ETIKA BERPRILAKU PADA REMAJA Zega, Windy Sapta Handayani; Paula, Veronica; Ayu Florensa, Maria Veronika; Yoche Arkianti, Maria Maxmila; Melyany, Feby Bexty
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1962

Abstract

Sekolah adalah lembaga pendidikan tempat mencetak individu yang berilmu pengetahuan dan berkumpulnnya orang-orang yang memiliki kepentingan dengan pendidikan dan sarana interaksi individu dengan individu, dan individu dengan kelompok. Peran sekolah mampu membantu potensi manusiawi, eksplorasi individu dan mengenal pertumbuhan serta perkembangan yang dimiliki peserta didik mulai dari fase anak usia dini memasuki Sekolah Dasar (SD), kemudian remaja yang memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Akhir (SMA) agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai manusia, baik secara individual maupun sebagai anggota masyarakat. Kesempatan ini jauh lebih banyak ketika siswa tinggal di sekolah berasrama. Dalam masa perkembangan, remaja juga memiliki permasalahan sendiri terkait dengan pergaulan di lingkup asrama. Sehingga pentingnya penyesuaian diri antara satu dengan yang lainnya. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah berdasarkan hasil wawancara dengan pihak pengelola asrama di SMP Marsudirini Bogor, siswa dan siswi belum mendapatkan edukasi tentang bagaimana etika berperilaku pada remaja sehingga edukasi dilakukan untuk mempersiapkan remaja sukses beradaptasi di lingkungan asrama. Kegiatan ini terdiri dari pemaparan materi, pelaksanaan pre-test dan post-test, serta demonstrasi. Hasil yang didapatkan adalah terdapat peningkatan nilai post-test sebesar 48.2% apabila dibandingkan dengan nilai rerata pre-test 36.7%. Oleh karena itu kegiatan ini dapat menjadi edukasi yang baik kepada pihak asrama. Rekomendasi keberlanjutan program tentang kesadaran remaja yang tinggal diasrama etika dalam berperilaku dan keterlibatan orang tua dalam perkembangan remaja bersama dengan pihak asrama. Kata Kunci: Asrama, Kesehatan mental, Remaja, Sekolah
WEBINAR “CEGAH KECANDUAN DENGAN BIJAK BERINTERNET” Diannita, Catharina Guinda; Ayu Florensa, Maria Veronika; Paula, Veronica; Watania, Lani Natalia; Fangidae, Erniyati; Susilawati Barus, Novita; Sakti, Erivita; Hapsari, Kristina
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1967

Abstract

Media sosial dan internet of things (IoT) saat ini merupakan komponen yang lekat dengan kebutuhan sehari-hari. Teknologi terus mengalami perkembangan, sehingga teknologi banyak digunakan dalam berbagai bidang, karena memberikan begitu banyak kemudahan dan keuntungan. Digitalisasi global memberikan peluang yang lebih baik untuk pendidikan, komunikasi, perbankan, bisnis, industri, kesehatan dan interaksi socsal. Dibalik keuntungan yang diberikan internet, internet dapat menyebabkan kecanduan apabila tidak digunakan dengan bijak. Penurunan kualitas tidur, ADHD (attention deficit hyperactivity disorder), depresi, kecemasan, perundungan baik secara langsung maupun secara online/ cyberbullying, merupakan beberapa contoh dampak dari kecanduan internet. Pendampingan dan arahan tentang penggunaan internet dengan bijak perlu diberikan, agar manfaat lebih banyak didapatkan oleh pengguna dibandingkan dampak negatifnya. Maka tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melakukan pencegahan kecanduan dengan bijak berinternet. Kegiatan dilakukan secara daring, agar dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas. Peserta kegiatan berasal dari pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan New York. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan rerata nilai pretest dan post test pada kedua sesi. Evaluasi pada sesi 1 mengenai “Gadget, I’m in love” mengalami rerata peningkatan sebesar 2,13 poin, dan pada sesi 2 mengenai “Etika berinternet” mengalami rerata peningkatan sebesar 4,89 poin. Kegiatan edukasi perlu dilaksanakan secara berkesinambungan, agar makin banyak masyarakat yang memiliki kesadaran mengenai masalah kecanduan internet dan pentingnya membangun relasi sosial yang sehat di platform digital.
Gambaran Kelengkapan Pendokumentasian Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT) oleh Perawat Enabella, Anindi Tri; Lestari, Aurelia; Noviana Elika, Yolanda; Ayu Florensa, Maria Veronika; Kasenda, Edson
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 8 No. 2 (2024): August 2024
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jpi.v8i2.3013

Abstract

Background: Cyberbullying is bullying conducted through social media. It’s usually experienced by early adults (18-25 years old) who are active in using the internet. Cyberbullying can change their well-being, specially psychological well-being. The aims of study is to identify relationship between cyberbullying and psychological well-being in early adults in Tangerang Regency. Methodology: This quantitative study used cross-sectional approach. The sample was calculated using Slovin formula and obtained 217 respondents which use convenience sampling technique. This study used two instruments which is Cyberbullying and Online Aggression Survey Instrument and Psychological Well-being Scale questionnaires. The instruments in the study used valid and reliable Cyberbullying and Online Aggression Survey Instrument and Psychological Well-being Scale questionnaires. Data collection was carried out from February 2023 to April 2023 using an online questionnaire. The data obtained were analyzed using univariate analysis and bivariate analysis with the Gamma correlation statistical test. The results showed that the level of cyber bullying in early adults in Tangerang Regency was in the low category 64.5%, medium 29.5% and high 6%, then the level of psychological well-being was in the low category 28.6%, medium 22.1% and high 49.3%. There is a significant relationship (p<0.001) between cyberbullying and psychological well-being in early adulthood in Tangerang Regency. Suggestion: Collaboration between nurse educators and community nurses utilizing technological advances and social media is needed to increase socialization about cyberbullying prevention and management for victims that are easily accessible to the community. Support from the government is needed so that this health promotion innovation can reach all regions in Indonesia.   Keywords: Cyberbullying, psychological well-being, early adulthood.