Pendahuluan: Kerusakan ginjal yang terjadi dalam waktu lama (menahun) ditandai dengan penurunan fungsi ginjal menyaring darah dibukti dari penurunan laju filtrasi glomerulus. sehingga harus dilakukan hemodialisa untuk menjaga keseimbangan cairan didalam tubuh. Pasien yang menjalani hemodialisa penting melakukan pembatasan cairan, hal ini dipengaruhi oleh motivasi pasien untuk menjaga kesehatannya. Tujuan: untuk mengetahui hubungan motivasi dengan perilaku pembatasan cairan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD Raja Ahmad Thabib. Metode: Jenis penelitian ini deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 38 orang dengan tehnik pengambilan sampel purposive sampling, penelitian ini dilakukan pada pasien gagl ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD Raja Ahmad Thabib. Alat pengumpul data menggunakan kuisioner motivasi dan prilaku pembatasan cairan. Analisa data secara univariat dan bivariat dengan chi square. Hasil: didapatkan pasien hemodialisa 57,9% motivasi rendah dan 55,9% memiliki perilaku pembatasan cairan buruk, dengan p-value, 0,001(0,05), artinya ada hubungan motivasi dengan perilaku pembatasan cairan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Kesimpulan dan Saran: Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dengan memiliki motivasi rendah, memiliki perilaku pembatasan cairan buruk dan motivasi yang tinggi memiliki perilaku prilaku pembatasan yang baik. saran : pasien yang menjalani hemodialisa agar meningkatkan motivasi dalam menjaga masukan cairan sehingga kualitas hidup pasien lebih baik.