Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Efektivitas Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang Hasan, Riza
Biram Samtani Sains Vol 2 No 2 (2019): Volume 2 No 2 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UGP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.575 KB) | DOI: 10.55542/jbss.v2i2.30

Abstract

Reformasi birokrasi merupakan upaya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Tata kelola pemerintahan yang baik sendiri dapat dilihat dari kinerja pegawai negeri sipil. Pada penelitian ini, penulis mengambil lokus pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang, karena pada laporan kinerja BKD Kota Semarang menunjukkan adanya permasalahan terkait dengan penilaian kinerja pegawai. Pada penilaian kinerja sendiri, BKD Kota Semarang telah mengacu pada Peraturan Pemerintah No.46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Namun, penilaian kinerja yang dilakukan belum terlaksana dengan baik. Pada sisi lain, peraturan tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi yang baik dalam membantu instansi pemerintah untuk mengukur kinerja pegawainya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif field research dengan pendekatan teorisasi induktif. Fokus dalam penelitian ini yaitu mengenai penilaian kinerja di BKD Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis efektivitas penilaian kinerja dan faktor penghambat penilaian kinerja di Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja BKD Kota Semarang belum efektif karena sistem penilaian kinerja yang saat ini digunakan belum sepenuhnya terintegrasi dengan standar kinerja dan indikator kinerja. Faktor penghambat dalam penilaian kinerja yaitu : 1) Penilai kinerja masih bersifat subyektif; 2) Penempatan PNS dalam suatu jabatan kurang memperhatikan pertimbangan terhadap latar belakang pendidikan PNS; 3) Penilai kinerja dan pegawai negeri sipil yang dinilai, belum memiliki kesadaran diri akan pentingnya penilaian kinerja yang baik dan 4) Kurangnya pengawasan dalam penilaian kinerja pegawai
FGD dan Pelatihan untuk Inventarisasi, Perencanaan dan Pemantauan Ekosistem Gambut Terhadap Anggota Tim Penyusun RPPEG di Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya Mursyidin, Mursyidin; Hasan, Riza; Nuthihar, Rahmad; Ikhwali, M. Faisi; Indrianto, Indrianto; Satria, Andrisman
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 5, No 2 (2023): Juli-Desember
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/baktiku.v5i2.8667

Abstract

This paper details the report of the Focus Group Discussion (FGD) and Training on Inventory, Planning, and Monitoring of Peat Ecosystems in the districts of West Aceh and Nagan Raya held in October 2023. The activities involved lecturers from Universitas Malikussaleh,  AKN Aceh Barat, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, and the Sustainable Ecosystem Foundation (YEL), with the aim of formulating the Plan for the Protection and Management of Peat Ecosystems (RPPEG). Through the FGD, a deep understanding of the complexity of peat ecosystem management was achieved, with the identification of challenges such as land use change. The technical training included GIS mapping and peat depth measurements, enhancing the skills of the RPPEG drafting team. With a strong legal foundation and involving multiple stakeholders, this report becomes a strategic basis for the RPPEG in West Aceh and Nagan Raya. These steps encompass the protection of local communities, creating an inspirational model for other regions in managing peat ecosystems in accordance with sustainability principles and environmental regulations.
Pemelajaran Pemularasan Jenazah Di SMK Negeri 1 Samatiga Luthfi, Luthfi; Erliana, Hilma; Dwinta, Ade; Sari, Intan Wulan; Nuthihar, Rahmad; Hasan, Riza
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 1 No. 9 (2024): Juli
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/fxs4va74

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Samatiga merupakan salah satu dari 11 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri yang ada di Kabupaten Aceh Barat. Permasalahan yang dihadapi terkait kurangnya pemahaman siswa mengenai kepengurusan jenazah sesuai ajaran Islam. Pemahaman ini dianggap penting sebagai bagian dari fardhu kifayah dalam agama Islam. Kendala logistik, seperti kurangnya sarana dan prasarana, juga menjadi tantangan dalam melaksanakan praktik pemulasan jenazah di sekolah. Alternatif solusinya adalah menyelenggarakan pelatihan pemulasan jenazah di SMK Negeri 1 Samatiga untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan yang lebih baik kepada siswa serta meningkatkan fasilitas praktik pemulasan jenazah di sekolah. Pemelajaran ini sebagai tanggung jawab sosial dan kontribusi positif terhadap masyarakat. Metode yang digunakan sosialisasi, diskusi, dan praktek. Pemelajaran dilaksanan di ruang kelas  SMK Negeri 1 Samatiga dengan  tahapan pembukan, pemberian materi dan praktek langsusng tata cara memandikan jenazah, mengkafani jenazah,  menshalatkan jenazah, dan menguburkan jenazah. Pelatihan ini membantu siswa mendapatkan pengalaman secara langsung dan ilmu pengetahuan dari materi pelajaran yang belum tersampaikan secara maksimal)
Peran Pembelajaran Kolaboratif dalam Meningkatkan Prestasi Mahasiswa di Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat. Hasan, Riza; Ahkyat, Farthur; Fitrayansyah, Fitrayansyah; Ashwad, Hajar; Masykar, Tanzir
VOCATECH: Vocational Education and Technology Journal Vol 6, No 1 (2024): October
Publisher : Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38038/vocatech.v6i1.186

Abstract

Abstract Collaborative learning is an important approach in improving the quality of vocational higher education in the era of globalization. This study aims to analyze the role of collaborative learning in improving student achievement at the Aceh Barat State Community Academy. Using a descriptive qualitative approach, this research involved in-depth interviews, observations, and documentation studies with student and lecturer participants from three D-II study programs. The results showed effective implementation of Project-Based Learning, Problem-Based Learning, and Team-Based Learning models in different study programs. Collaborative learning is proven to improve academic achievement with an increase in average GPA by 0.35 points and an increase in practical skills by 22%. In addition, there were significant improvements in soft skills: communication (28%), teamwork (35%), and problem solving (31%). The main supporting factors include institutional policy support and lecturer readiness, while the main challenges include time constraints and the diversity of student backgrounds. This study concludes that collaborative learning plays an important role in improving the quality of Community Academy graduates, but requires implementation strategies tailored to the context of vocational education. Keywords:Collaborative Learning; Vocational Education; Student AchievementAbstrakPembelajaran kolaboratif menjadi pendekatan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi vokasi di era globalisasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran pembelajaran kolaboratif dalam meningkatkan prestasi mahasiswa di Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini melibatkan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi dengan partisipan mahasiswa dan dosen dari tiga program studi D-II. Hasil penelitian menunjukkan penerapan efektif model Project-Based Learning, Problem-Based Learning, dan Team-Based Learning pada program studi yang berbeda. Pembelajaran kolaboratif terbukti meningkatkan prestasi akademik dengan kenaikan IPK rata-rata sebesar 0,35 poin dan peningkatan keterampilan praktis sebesar 22%. Selain itu, terjadi peningkatan signifikan dalam soft skills: komunikasi (28%), kerja tim (35%), dan pemecahan masalah (31%). Faktor pendukung utama meliputi dukungan kebijakan institusi dan kesiapan dosen, sementara tantangan utama mencakup keterbatasan waktu dan keragaman latar belakang mahasiswa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran kolaboratif berperan penting dalam meningkatkan kualitas lulusan Akademi Komunitas, namun memerlukan strategi implementasi yang disesuaikan dengan konteks pendidikan vokasi.
Strategi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membentuk Karakter Anti Korupsi di Kalangan Mahasiswa Hasan, Riza
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i1.29990

Abstract

Korupsi di lingkungan akademik, seperti suap dalam penerimaan mahasiswa, jual beli nilai serta penyalahgunaan dana pendidikan menjadi tantangan dalam menanamkan nilai integritas di kalangan mahasiswa. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peran strategis dalam membentuk karakter anti korupsi, namun efektivitas strategi pembelajarannya masih perlu diteliti lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis strategi pembelajaran PKn dalam membentuk karakter anti korupsi mahasiswa di Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat. Pendekatan yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari dua dosen pengampu mata kuliah PKn dan 20 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi berbasis studi kasus, diskusi kelompok dan simulasi peradilan semu efektif dalam meningkatkan kesadaran, pemahaman dan sikap anti korupsi mahasiswa. Meskipun terdapat kendala seperti keterbatasan waktu dan fasilitas pendukung, strategi ini tetap memberikan dampak positif. Penelitian ini merekomendasikan integrasi metode berbasis pengalaman nyata serta peningkatan dukungan fasilitas untuk mengoptimalkan pembelajaran PKn. Corruption in academic settings, such as bribery in student admissions, grade manipulation, and the misappropriation of educational funds, poses significant challenges in fostering integrity among students. Citizenship Education (PKn) plays a crucial role in shaping students' anti-corruption character; however, the effectiveness of its teaching strategies requires further investigation. This study aims to identify and analyze PKn teaching strategies in shaping students' anti-corruption character at Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat. A descriptive qualitative approach was employed, utilizing in-depth interviews, participatory observations, and document analysis. The research informants consisted of two PKn lecturers and 20 students. The findings indicate that case-based learning, group discussions, and mock trial simulations effectively enhance students' awareness, understanding, and attitudes toward anti-corruption. Despite challenges such as limited class time and inadequate facilities, these strategies still yield positive results. This study recommends integrating experiential learning methods and strengthening facility support to optimize PKn learning in higher education.