Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pemanfaatan serat alam kulit terap sebagai bahan kombinasi pembuatan winglet sepeda motor Rianto, Ari; Anjiu, Leo Dedy; Suhendra, Suhendra
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 9, No 1 (2020): Jurnal TURBO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.286 KB) | DOI: 10.24127/trb.v9i1.1140

Abstract

The development of new natural fiber material as a composite reinforcing material needs to be continued. The use of natural fibers developed in this study was obtained from applied bark. The applied skin fiber is chosen as a composite reinforcing material because it has strong characteristics when pulled. This study was conducted to determine the impact strength of a combination of the arrangement of the composite layer of applied fiber and glass fiber with a polyester resin matrix in the manufacture of motorcycle winglets. The making of composite specimens was carried out by hand lay-up and pressing techniques. composite specimens tested consisted of composite A (100% fiberglass), composite B (100% applied fiber), composite C (fiberglass, applied fiber, fiberglass), and composite D (applied fiber, fiberglass, applied fiber). The treatment of the applied fiber was carried out by soaking 5% NaOH for 2 hours. Impact test specimens and procedures refer to the ASTM D256-00 standard. The results of the study obtained that the material recommended in the manufacture of motorcycle winglets is composite C, which is a combination of fiberglass, applied fiber, fiberglass. The results of the C composite impact strength testing were obtained at 2.6581 J / mm2. The impact strength of composite C increased by 79% compared to the impact strength of composite B using pure applied fiber (100% applied fiber). The large void tendency in natural fiber composites using the hand lay-up method reduces the impact strength so that fiberglass is more dominant as a determinant of the impact strength increase.Keywords : Applied fiber, impact test, winglet.
ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS PROSES PENGEMASAN AIR MINUM DALAM KEMASAN “FOR3” 240 ML DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA (STUDI KASUS: PT. METEOR PERKASA, SINGKAWANG - KALBAR) Anjiu, Leo Dedy
Rekayasa Vol 4, No 2: Oktober 2011
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.448 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v4i2.2333

Abstract

PT. Meteor Perkasa yang berlokasi di jalan Lirang Dusun Gunung Besi Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Produk yang dihasilkan adalah produk merek “For3” dengan 3 jenis kemasan yaitu kemasan galon 19 liter, botol 1500 ml, botol 600 ml, botol 330 ml dan gelas 240 ml. Berdasarkan observasi awal, produk cacat banyak ditemukan pada kemasan AMDK “For3” 240 ml. Proses inspeksi dilakukan secara visual sebelum produk disusun ke dalam kardus. Pada proses ini ditemukan beberapa kriteria cacat yaitu cacat cup, cacat lid, cacat volume dan cacat kualitas produk. Untuk mengatasi permasalahan itu maka digunakan pendekatan DMAIC pada Six Sigma yang mampu mereduksi defect dan juga dengan metode FMEA yang diharapkan dapat mengidentifikasi penyebab masalah dan memberikan usulan perbaikan dalam peningkatan kualitas. Berdasarkan perhitungan dengan metode Six Sigma, telah terjadi peningkatan baik nilai DPMO dan Sigma Level setelah perbaikan. Untuk data variabel terjadi penurunan nilai DPMO dari 180.246 menjadi 175.423 dan terjadi peningkatan sigma level dari 2,41 menjadi 2,43. Sedangkan untuk data atribut terjadi penurunan nilai DPMO dari 5.983 menjadi 2.087 dan terjadi peningkatan sigma level dari 4,01 menjadi 4,36. Sedangkan analisis dengan menggunakan metode FMEA diperoleh bahwa nilai RPN mengalami penurunan setelah rekomendasi diterapkan. Hal ini dapat diketahui dari nilai RPN pada tahap control lebih kecil daripada RPN pada tahap Analyze, sehingga menunjukkan keberhasilan dari tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Kata kunci: Peningkatan Kualitas, Six Sigma, FMEA AbstractPT. Meteor Mighty located in the hamlet Lirang Singkawang Iron Mountain West Kalimantan is a company engaged in the production of bottled water (mineral water). The resulting product is the product brand “for3” with 3 types of packaging, namely packaging gallon 19 liter, 1500 ml bottles, 600 ml bottles, bottles of 330 ml and 240 ml glass. Based on preliminary observations, defective products are found on the packaging of bottled drinking water “for3” 240 ml. Conducted a visual inspection process before the product is organized into boxes, the process discovered some defects are defects criteria cup, lid defects, defect volume and product quality defects. In order to solve the problem, we used the Six Sigma DMAIC approach which is able to reduce defects and FMEA methods are expected to identify the cause of the problem and proposes improvements in quality improvement. Based on calculations by the method of Six Sigma that there has been an increase in both the value of DPMO and Sigma Level after repair, to a decline in the value of the variable data DPMO of 180,246 to 175,423 and an increase in the sigma level of 2.41 to 2.43. As for the decline in the value of the attribute data from 5983 to 2087 DPMO and sigma level increased from 4.01 to 4.36. While the analysis obtained using the FMEA RPN values decreased after the recommendation is applied, it can be seen from the value of RPN in the Control phase is smaller than the NDP in the Analyze phase, indicating the success of remedial actions that have been performed. Key words: Quality improvements, Six Sigma, FMEA 
Kekuatan Mekanik Komposit Berpenguat Serat Kulit Terap Kontinu Sebagai Pengembangan Material Teknik Ramah Lingkungan Rianto, Ari; Anjiu, Leo Dedy
POSITRON Vol 8, No 1 (2018): May Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1031.873 KB) | DOI: 10.26418/positron.v8i1.24029

Abstract

Telah dilakukan kajian eksperimental untuk mengetahui kekuatan tarik, kekuatan bending dan karakteristik perpatahan komposit serat kulit terap kontinu dengan perlakuan serat sebagai penguat komposit bermatriks resin polyester. Dalam penelitian ini, spesimen komposit dibuat dengan teknik hand lay-up dan pressing. Pembuatan spesimen komposit dengan penguat serat kulit terap bermatriks resin polyester dengan 3 lapisan serat terap dengan volume resin sebesar 70% sehingga resin yang digunakan sebanyak 168 g. Serat direndam selama 2 jam dalam larutan NaOH dengan konsentrasi yang bervariasi mulai dari 0%, 5%, 10%, 15%, 20%. Spesimen pengujian tarik dan bending mengacu pada standar ASTM D638-03 dan standar ASTM D 790-02. Hasil yang dicapai dari pengujian tarik yang dilakukan yaitu kekuatan tarik tertinggi pada variasi perlakuan NaOH 10 % terhadap serat terap dengan nilai sebesar 26,32 MPa meningkat 44% dari spesimen uji tanpa perlakuan NaOH dengan kekuatan tarik terendah sebesar 18,23 MPa. Nilai modulus elastisitas dan kekuatan bending tertinggi pada perlakuan perendaman dengan 15% NaOH dengan nilai berturut-turut sebesar 3,96 GPa dan 79,27 MPa. Bentuk patahan pada spesimen uji tanpa perlakuan NaOH menunjukkan banyak terjadi debonding dan pull-out dibandingkan patahan dengan perlakuan NaOH.
Kajian Eksperimental Mesin Sangrai Kopi Semi Otomatis Tipe Drum Rotari Nopriandy, Feby; Suhendra, Suhendra; Anjiu, Leo Dedy
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 12, No 2 (2023): TURBO: Jurnal Program Studi Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v12i2.2313

Abstract

Penyangraian merupakan faktor penting penentu citarasa kopi. Penyangraian biji kopi masih banyak dilakukan dengan cara tradisional, dengan kelemahan temperatur penyangraian sulit dikontrol. Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan penelitian dengan merancang bangun mesin sangrai kopi tipe drum rotari dengan kontrol temperatur penyangraian. Tahapan penelitian meliputi perancangan, pembuatan komponen mesin dan sistem kontrol temperatur, pengujian dan analsis data. Variabel bebas penelitian adalah tingkat kematangan biji kopi, sedangkan variabel tak bebas adalah lama penyangraian. Penyetingan temperatur penyangraian antara 198oC-202oC. Berdasarkan hasil rancang bangun, drum penyangrai berdiameter 33 cm dengan panjang 42 cm dioperasikan pada kecepatan putar 50 rpm dengan kapasitas penyangraian 1 kg untuk sekali proses. Fluktuasi temperatur dalam drum penyangrai antara 192oC - 245oC terjadi pada awal proses penyangraian. Semakin lama proses penyangraian, fluktuasi temperatur menjadi relatif stabil. Biji kopi light roast dihasilkan dengan lama penyangraian 8 menit, light medium roast dengan waktu 16-22 menit, medium roast dengan waktu 29-35 menit, medium dark roast lebih dari 41 menit. Light roast memiliki nilai R = 117,7, G = 98,4 dan B = 50,2, light medium roast memiliki nilai R = 111,5-96,4, G = 97,8-74,6 dan B = 69,4-50,0, medium roast memiliki nilai R = 90,8-78,2, G = 74,5-68,2 dan B = 55,3-51,9 dan medium dark roast memiliki nilai R = 63,9, G = 61,8 dan B = 52,4.
Pembuatan Alat Pengupas Nanas Sistem Press Ningsih, Irma Fahrizal Butsi; Anjiu, Leo Dedy; Parhadi, Eko
Mekanisasi : Jurnal Teknik Mesin Pertanian Vol 1 No 1 (2023): April
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (PPPM), Politeknik Negeri Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/mekanisasi.v1i1.564

Abstract

Proses pengupasan nanas secara tradisional yang masih menggunakan tenaga manusia, juga berkontribusi terhadap tingginya biaya produksi olahan nanas. Oleh karena itu dibutuhkan suatu teknologi untuk membantu masyarakat dalam proses pengupasan kulit nanas. Sehingga dalam tugas akhir ini dibuatlah alat pengupas kulit nanas dengan sistem press untuk memudahkan masyarakat dan petani nanas dalam mempercepat proses pengupasan. Penelitian dilakukan dengan studi literatur dan mencari referensi dari berbagai jurnal serta mengamati pengupas kulit buah nanas dengan sistem press manual. Kemudian dilakukanlah proses pembuatan bentuk dan komponen untuk alat pengupas tersebut. Dalam proses pembuatan alat pengupas kulit nanas sistem press dibutuhkan beberapa langkah pembuatan komponen melalui pengerjaan seperti pembuatan rangka atau dudukan, memasang pipa stainless, pemasangan tuas press, pembuatan mata pisau dan proses pengecatan. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan alat pengupas kulit nanas sistem press dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan, untuk waktu yang diperlukan dalam mengupas satu buah nanas adalah 7-19 detik dan jika dihitung rata-rata yaitu 13,47 detik.
Pembuatan Mesin Pengering Kopra Tipe Rak dengan Pemanas Tempurung Kelapa Ningsih, Irma Fahrizal Butsi; Fariz, Muhammad; Anjiu, Leo Dedy; Sanubary, Iklas; Sundari, Ellys Mei
Mekanisasi : Jurnal Teknik Mesin Pertanian Vol 2 No 1 (2024): April
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (PPPM), Politeknik Negeri Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/mekanisasi.v2i1.764

Abstract

Pembuatan sistem mesin pengering kopra tipe rak dengan pemanas tempurung kelapa untuk mengatasi permasalahan pada proses pengeringan kopra. Cara membuat mesin pengering kopra tipe rak melalui tahapan Pembuatan rangka pengering, Pembuatan ruang pengering, Pembuatan rak pengering, Pembuatan aliran panas, Pembuatan rangka tungku pembakaran, Pembuatan ruang pembakaran. Dengan adanya penelitian ini maka dapat menghasilkan suatu alat pengering kopra untuk meningkatkan kesempurnaan mesin yang dapat meningkatkan daya guna dari kopra. Dari hasil pengujian dengan kecepatan angin 6,1 m/s diperoleh penyusutan kadar air tertinggi sebesar 43,2 % dengan massa tempurung kelapa sebesar 10.000 g dan untuk kecepatan angin 7,6 m/s diperoleh penyusutan kadar air tertinggi sebesar 39,8 % dengan massa tempurung kelapa sebesar 10.000 g.
Rekayasa dan Uji Kinerja Mesin Pengurai Sabut Kelapa Yusuf, Yusuf; Suhendra, Suhendra; Anjiu, Leo Dedy; Erwin, Erwin; Apriani, Winda
Mekanisasi : Jurnal Teknik Mesin Pertanian Vol 2 No 1 (2024): April
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (PPPM), Politeknik Negeri Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/mekanisasi.v2i1.766

Abstract

Sabut kelapa saat ini dianggap sebagai produk samping dari tanaman kelapa. Pengolahan sabut kelapa dapat dilakukan menggunakan mesin pengurai sabut. Sabut kelapa dimasukan ke dalam mesin pengurai untuk memisahkan bagian serat dan gabus. Mekanisme pengurai sabut berupa poros dengan mata pencacah yang berputar untuk mengurai sabut sehingga bagian serat dan butiran sabut terpisah. Berdasarkan hasil uji verifikasi, mesin pencacah sabut kelapa hasil rekayasa berdimensi panjang 129 cm, lebar 67 cm, tinggi 108 cm, bahan rangka dari baja karbon profil L 4x4 cm, mata mekanisme pencacah terbuat dari besi strip lebar 3 cm tebal 5 mm, tinggi mata pencacah 14,5 cm, jumlah mata pengurai 24 buah dengan jumlah alur 4 buah, menggunakan penggerak engine 6,5 HP. Hasil pengujian menunjukkan rata-rata kapasitas pengumpanan pada mesin pencacah sabut kelapa sebesar 10,89 kg/jam.
Uji Kinerja Mesin Pembentuk Ekor Peluru Pada Senjata Sumpit Anjiu, Leo Dedy; Kurniawan, Kurniawan; Suhendra, Suhendra; Rianto, Ari
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 13, No 1 (2024): TURBO : Jurnal Program Studi Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v13i1.3067

Abstract

Sumpit adalah senjata tradisional secara umum berbentuk lurus memanjang. Faktor yang sangat mempengaruhi ketepatan sasaran menembak menggunakan sumpit adalah peralatan yang digunakan seperti peluru sumpit. Ekor peluru sumpit selama ini dibuat oleh pengrajin dengan cara tradisional. Ekor peluru yang dihasilkan dengan cara tradisional kurang baik dan tidak seragam. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan teknologi berupa mesin yang dapat digunakan untuk membuat ekor peluru sumpit dengan bentuk, ukuran, dan berat yang seragam. Tujuan penelitian ini adalah melakukan uji kinerja mesin pembentuk peluru sumpit. Data yang dianalsis dalam penelitian adalah kapasitas produksi mesin, pengukuran keseragaman ukuran dan berat. Kecepatan putar mesin yang digunakan untuk membentuk peluru sumpit adalah 720 rpm. Ukuran ekor peluru sumpit dibedakan menjadi kaliber 11, 13 dan 14. Ekor peluru sumpit terbuat dari bahan EVA dan pengamatan dilakukan menggunakan 10 sampel uji setiap pengujian. Berdasarkan hasil pengujian, rerata kapasitas produksi mesin pembentuk peluru sumpit adalah 19,62 butir/jam. Nilai rerata tingkat keseragaman kaliber 11, 13 dan 14 pada bagian A adalah 98,96%, B 99,00%, C 95,96% dan D 91,55%. Tingkat keseragaman bobot ekor peluru sumpit kaliber 11 adalah 87,64%, kaliber 13 90,06% dan kaliber 14 adalah 86,72%.