Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Rancang Bangun dan Uji Kinerja Tugal Semi-Mekanis dengan Sistem Penjatah Berputar untuk Kacang Hijau (Vigna radiata L.) suhendra, suhendra; Nopriandy, Feby
POSITRON Vol 8, No 1 (2018): May Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.11 KB) | DOI: 10.26418/positron.v8i1.23849

Abstract

Teknik bertanam kacang hijau umumnya masih dilakukan menggunakan tugal tradisional. Penggunaan tugal tradisional memiliki kelemahan yaitu membutuhkan 2 orang pekerja dan akurasi masuknya jumlah biji per lubang kurang seragam. Pengembangan dan modifikasi tugal tradisional menjadi tugal semi-mekanis perlu diupayakan untuk mengatasi permasalah tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk merancang bangun dan melakukan uji kinerja tugal semi-mekanis dengan sistem penjatah berputar untuk biji kacang hijau. Metode penelitian dilakukan dengan mengukur dimensi biji kacang hijau, menganalisis ukuran diameter lubang penjatah, mendesain mekanisme tugal, membuat dan merakit komponen tugal, melakukan uji fungsional dan uji kinerja serta menganalisis hasil uji kinerja. Hasil analisis diperoleh diameter lubang penjatah yang digunakan adalah 9,48 mm untuk memperoleh jumlah biji keluar dari tugal sebanyak 2 – 3 biji dalam satu kali penugalan. Hasil uji kinerja menunjukkan bahwa tugal semi-mekanis dengan penjatah berputar ini dapat meningkatkan persentase akurasi biji keluar tugal dibanding beberapa penelitian sebelumnya yaitu mencapai 98% dengan kapasitas penugalan 2 – 3 detik per lubang.
Kajian eksperimental mekanisme rol pemipih pada prototipe mesin pemipih emping beras Suhendra Suhendra; Feby Nopriandy; Irma Fahrizal
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 10, No 1 (2021): Jurnal TURBO Juni 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v10i1.1433

Abstract

Rice quaker are traditional food from the Sambas regency. The manufacture of rice quaker has been traditionally done by pounding it. Economically, the production capacity of traditionally made rice quaker is so low that it needs to be increased by changing the manual to mechanical flattening system. The purpose of this research is designing a prototype machine for flattening rice quaker as well as conducting experimental studies on the flattening process. The research stages were to design, manufacture, and test the performance of the flattening rice quaker. The independent variables of the study were the gap width and the number of flattening, while the dependent variables of the study were thickness and percentage damage of rice quaker. The width of the gap was varied into 0.4 mm, 0.6 mm, 0.8 mm, and 1.0 mm, while the number of flattening was varied to 1, 2, and 3 times the flattening. The result of the construction of the prototype rice quaker machine is in accordance with the initial design, and can work to flatten rice quaker. The engine test was carried out at a flat roller speed of 360 rpm. The thickness of the rice quaker made traditionally, 0.98 mm, can be approached by flattening using a machine at a gap width of 0.8 mm with 2 flakes resulting in a thickness of 0.96 mm quaker with a percentage of damage of 38.52%. In general, the level of damage to the resulting rice quaker is still very high, so further analysis is needed.Keywords: Rice quaker, gap width, flattening machine, flat rollers.
ANALISIS PENGGUNAAN BATU SERPIH SEBAGAI MEDIA PENYIMPAN PANAS PADA KOLEKTOR SURYA Suhendra Suhendra; Feby Nopriandy
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 7, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.009 KB) | DOI: 10.24127/trb.v7i2.770

Abstract

Pengeringan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk pengawetan bahan pangan dengan cara mengurangi kadar air yang terkandung di dalam bahan tersebut menggunakan energi panas. Permasalahan pada pengering dengan sumber panas dari energi matahari adalah temperatur yang dihasilkan tidak stabil.  Upaya mengatasi permasalahan stabilitas temperatur adalah merancang bangun kolektor surya yang dilengkapi media penyimpan panas. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah membuktikan pengaruh media penyimpan panas berupa batu serpih dan pengaruh kecepatan aliran udara terhadap stabilitas temperatur yang dihasilkan kolektor surya pelat bergelombang. Pengujian pada kolektor surya dilakukan menggunakan media dan tanpa media penyimpan panas. Kecepatan aliran fluida yang keluar kolektor surya divariasikan menjadi 3 perlakuan yaitu 2 m/s, 4 m/s dan 6 m/s. Pengambilan data dimulai dari pukul 08.00 sampai pukul 16.00 dengan selang waktu pengambilan data adalah setiap 30 menit. Hasil uji kinerja menunjukkan bahwa kolektor surya dengan tambahan media penyimpan panas berupa batu serpih dapat meningkatkan performansi kolektor sebesar 3,92% pada ruang kolektor surya, dan sebesar 4,63% pada saluran keluar kolektor surya. Temperatur pada ruang kolektor dan saluran keluar kolektor yang menggunakan media penyimpan panas lebih stabil pada saat terjadi penurunan radiasi matahari. Kecepatan aliran udara pada saluran keluar kolektor mempengaruhi temperatur dalam ruang dan saluran keluar kolektor surya. Semakin cepat aliran udara keluar dari saluran keluar kolektor maka temperatur udara panas dalam ruang dan saluran keluar kolektor surya semakin rendah. Hasil pengujian mendapatkan temperatur tertinggi dalam ruang dan saluran keluar kolektor masing-masing sebesar 48,05oC dan 49,93oC pada saat kecepatan aliran udara 2 m/s.
RANCANG BANGUN MESIN PERONTOK LADA (Piper Nigrum L.) TIPE SILINDER PERONTOK BERJARING Suhendra Suhendra; Yogi Hardi; Feby Nopriandy; Irma Fahrizal Butsinignsih
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 24, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.143 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.24.1.17-22.2020

Abstract

Lada hitam dihasilkan dari buah tanaman lada yang diproses dengan cara dirontok dan dikeringkan. Proses perontokan dapat dilakukan secara manual atau mekanis. Proses perontokan lada secara manual memiliki banyak kelemahan sehingga perlu dikembangkan sistem perontokan lada secara mekanis. Sistem perontokan yang didesain harus sesuai dengan kebutuhan petani lada yang umumnya adalah petani dengan luas lahan sempit. Mesin perontok lada tipe silinder perontok berjaring merupakan upaya untuk mengatasi permasalahan ini karena mesin memiliki konstruksi sederhana, murah dan terbuat dari bahan yang mudah diperoleh. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah merancang bangun dan menguji kinerja mesin perontok lada dengan mekanisme perontok berupa silinder perontok berjaring. Variabel bebas dalam pengujian adalah kekuatan tarik pegas sedangkan variabel tak bebas adalah kapasitas, efisiensi perontokan dan tingkat kerusakan buah lada. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan melakukan perancangan dan pembuatan komponen, dilanjutkan dengan melakukan pengujian. Hasil rancang bangun diperoleh mesin perontok lada tipe silinder perontok berjaring berpenggerak motor listrik 1/4 HP, kecepatan putar silinder perontok 339 rpm, sistem transmisi sabuk V dan puli, massa mesin 12 kg, panjang 50,0 cm, lebar 38,5 cm dan tinggi 68 cm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin kecil kekuatan tarik pegas dapat  meningkatkan kapasitas perontokan lada.  Sebaliknya, semakin besar kekuatan tarik pegas dapat meningkatkan efisiensi perontokan dan persentase kerusakan buah lada. Kapasitas dan persentase kerusakan buah lada tertinggi diperoleh pada kekuatan tarik pegas 0,19 kg/cm dengan kapasitas 117,8 kg/jam dan persentase kerusakan 8,8%, sedangkan efisiensi perontokan tertinggi diperoleh pada kekuatan tarik pegas 0,45 kg/cm yaitu sebesar 97,5%
Pengembangan Desa Sumber Harapan sebagai Desa Sentra Tenun Songket di Kabupaten Sambas Suhendra; Andri Hidayat; Feby Nopriandy; Budi Setiawan
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2020): Juni
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i1.1253

Abstract

Desa Sumber Harapan dikenal sebagai desa wisata budaya khususnya kerajinan tenun songket. Desa ini terletak di Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas Propinsi Kalimantan Barat. Letak geografis Kabupaten Sambas yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia sangat mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat desa Sumber Harapan. Permasalahan prioritas yang dihadapi pengrajin tenun songket Sambas adalah proses produksi, pengemasan, promosi dan pemasaran. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian di desa Sumber Harapan adalah memperbaiki proses produksi tenun songket, memberikan bantuan pengemasan (packing) yang lebih baik, mempromosikan produk dalam berbagai kegiatan dan memasarkan kain tenun songket Sambas melalui pameran produk tenun. Mitra dalam kegiatan pengabdian di desa Sumber Harapan terdiri dari Koperasi Rantai Mawar beranggotakan, kelompok tenun Sumber Rezeki, kelompok tenun Cual Mandiri dan karang taruna Lestari desa Sumber Harapan.Kegiatan pengabdian yang dilakukan di desa Sumber Harapan adalah bantuan mesin penggulung benang tenun beserta pelatihan cara pengoperasian dan perawatannya, pelatihan desain grafis untuk kemasan, bantuan kotak kemasan produk tenun, promosi dan pemasaran melalui kegiatan pameran produk tenun dan pelatihan sablon. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan daya saing produk, perbaikan tata nilai masyarakat, peningkatan penerapan Iptek di desa dan peningkatan SDM masyarakat. Pengukuran hasil evaluasi kegiatan dilakukan melalui kuisioner yang diisi oleh mitra, peningkatan harga jual produk dan jumlah transaksi yang dilakukan terhadap produk tenun.
Rancang bangun dan pengujian sistem penjatah pada prototipe mesin pemipih emping beras Suhendra Suhendra; Feby Nopriandy
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 11, No 1 (2022): Jurnal TURBO Volume 11 Nomor 1 Juni 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v11i1.1747

Abstract

Rice quaker is a traditional culinary still made manually. Efforts to improve the rice quaker production process have been carried out by build a prototype of rice quaker flattening machine. The machine has a weakness because it is not equipped with a rationing system that can adjust the flattening capacity. Based on these problems, further research was carried out with designing and testing the rationing system on the rice quaker flattening machine. The stages of the research are to design the shape, create a rationing system, conduct testing and analyze the results. The independent variables of the study were the number of spaces and the rotational speed of the rationer. The independent variables of the study were the capacity and level of material damage. The rationing system has dimensions of 30 cm x 20 cm x 95.5 cm, weight 12 kg, use pulley and belt transmission system, with a 24V 120 Watt DC motor drive system. The test results at the rotation speed 50-300 rpm did not find any damage to the test material. The damage was found when the rotational speed reached 350 rpm. The rationing system prioritizes the stability of the output material over the capacity. Based on the test results, the recommended rotational speed of the rationing system is 200-300 rpm with the recommended number of rationing chambers of 10. At this recommendation value, the capacity obtained is 83,61 – 92,83 kg/hour.
Regional Arrangement to Increase Tourist Visits in Sumber Harapan Village, Sambas. suhendra suhendra; Sabahan Sabahan; Andri Hidayat; Feby Nopriandy; Budi Setiawan
KAIBON ABHINAYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ka.v4i2.4022

Abstract

Sumber Harapan Village is a cultural tourism village known for its songket weaving crafts. Another tourism potential that the village has is a large river that stretches between settlers, wooden roads along the river banks, traditional houses, customs and culture. However, the existence of supporting facilities and infrastructure is still lacking and the arrangement of the village area has not been done properly. Through the PPDM program, the team make serious efforts to solve the through various activities that have been agreed together with mitra. The results of the activities that have been carried out through this program are the creation of plant gates, environmental arrangements in front of the weaving gazebo, the arrangement of the road to the weaving gazebo, the creation of a rest place, the procurement of tourism supporting facilities in the form of canoes and fittings, and the installation of the iconic sign of the tourist village. The results of the service have a major impact on the village community of Sumber Harapan. The existence of plant gates and village icon sign becomes a new photo spot that is crowded. The existence of supporting facilities such as canoes and resting places provides convenience for visitors. Many tourist visits have an economic impact on the villagers of Sumber Harapan in the form of increasing income and potentially opening up new business opportunities such as food stalls, souvenirs or as providers of services such as homestays or guesthouse.
Analisis Kecepatan Aliran Fluida terhadap Kinerja Kolektor Surya Yang Bergerak Mengikuti Posisi Matahari Kandungan Feby Nopriandy; Suhendra Suhendra; Ari Rianto
Rona Teknik Pertanian Vol 12, No 2 (2019): Volume 12, No. 2, Oktober 2019
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v12i2.13524

Abstract

Metode pengeringan menggunakan surya sebagai sumber energi panas adalah metode pengeringan yang banyak digunakan. Besarnya panas yang dihasilkan tergantung dari jumlah radiasi matahari yang dapat ditangkap oleh kolektor surya. Tangkapan radiasi matahari dapat dioptimalkan dengan merekayasa kolektor surya yang dapat bergerak mengikuti posisi matahari. Kualitas produk pangan yang dikeringkan sangat dipengaruhi oleh aliran udara panas pada proses pengeringan. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakukan kajian tentang aliran udara panas pada kolektor surya yang bergerak mengikuti posisi matahari. Penelitian menggunakan 2 buah kolektor surya yang direkayasa dengan ukuran, bentuk dan bahan yang sama dimana salah satu kolektor berada dalam kondisi tetap dan kolektor lainnya dapat bergerak mengikuti posisi matahari. Kecepatan aliran udara panas yang keluar dari saluran keluar (outlet) kolektor surya divariasikan menjadi 3 perlakuan yaitu 2 m/s, 4 m/s dan 6 m/s. Pengambilan data dimulai dari pukul 08.00 sampai pukul 16.00 dengan selang waktu pengambilan data adalah setiap 30 menit. Hasil analisis menunjukkan bahwa kecepatan udara panas pada outlet kolektor surya sangat berbeda nyata pengaruhnya terhadap nilai temperatur udara panas di dalam dan outlet kolektor surya. Kolektor surya yang bergerak mengikuti posisi matahari dapat meningkatkan performansi temperatur di dalam dan outlet kolektor surya pada berbagai kondisi kecepatan udara outlet berbanding kolektor surya tetap. Kenaikan performansi tertinggi di dalam dan outlet kolektor surya diperoleh pada kecepatan udara outlet 2 m/s masing-masing sebesar 16,29% dan 3,98%.
Kajian Eksperimental Perubahan Posisi Telur pada Mesin Grading Telur Suhendra Suhendra; Feby Nopriandy
Rona Teknik Pertanian Vol 9, No 2 (2016): Volume 9, No. 2, Oktober 2016
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v9i2.5652

Abstract

Abstrak. Proses grading telur menggunakan mesin merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas grading telur dengan hasil grading yang lebih seragam. Permasalahan yang sering terjadi dalam proses grading telur adalah posisi telur yang tidak sesuai. Hal ini menyebabkan telur tidak akan terbawa oleh konveyor grading sehingga dapat menghambat proses grading. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membuat alat uji untuk mengubah posisi telur, selanjutnya menguji panjang lintasan rol pengarah, jarak sumbu rol pengarah dan grade telur terhadap perubahan posisi telur. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan pengaruh panjang lintasan dan jarak sumbu rol pengarah serta grade telur terhadap perubahan posisi telur untuk mencapai posisi sejajar dengan rol pengarah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa panjang lintasan dan jarak sumbu rol pengarah memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap perubahan posisi telur, sedangkan grade telur memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan posisi telur. Jarak sumbu rol semakin lebar dan ukuran telur semakin kecil akan mendapatkan hasil yang semakin baik, hal ini ditunjukkan dengan perubahan posisi telur sejajar rol pengarah semakin cepat tercapai. Hasil terbaik untuk mendapatkan posisi telur sejajar dengan rol pengarah diperoleh pada perlakuan jarak sumbu rol pengarah 6 cm untuk telur grade C. Experimental Study of Changes Position of Eggs on Eggs Grading Machine Abstract. The grading process of using the eggs grading machine is one of the efforts to increase the capacity of the eggs grading with grading more uniform results. The problems that often occur in the process of grading eggs are the position of eggs is not perfect. That is causes the eggs will not be carried away by the grading conveyor so that can inhibit the process of grading. The method used in this research is to create a test tool to change the position of the eggs, then test the path distance of convey roller, width axis of convey roller and eggs grade against the eggs position changes. This research was conducted to find the influence of path distance and width axis of convey roller as well as eggs grade against the eggs position changes to achieve equal position with the convey rollers. The test results show that the path distance and width axis of convey roller have a very significant effect, whereas eggs grade have a significant effect on changes in the position of the egg. The increasing of width axis of convey roller and the smaller size of the eggs will get better results, as shown by changes in the position of the eggs to parallel the convey roller more quickly achieved. The best results obtained on the width axis of convey roller distance is 6 cm for grade C of eggs.
Rancang Bangun dan Uji Kinerja Pengering Tipe Efek Rumah Kaca dengan Saluran Pengarah Udara Panas Suhendra Suhendra; Feby Nopriandy
Rona Teknik Pertanian Vol 10, No 2 (2017): Volume 10, No. 2, Oktober 2017
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v10i2.10006

Abstract

Abstrak. Proses pengeringan bahan pertanian dengan pengering menggunakan rak statis umumnya mengalami permasalahan pada distribusi suhu yang tidak seragam. Kondisi ini menyebabkan kualitas hasil pengeringan tidak seragam. Upaya mengatasi permasalahan tersebut salah satunya dengan merancang bangun dan melakukan uji kinerjapengering tipe efek rumah kacayang dilengkapi saluran pengarah udara panas. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan desain pengering tipe efek rumah kaca dengan tambahan saluran pengarah udara panas dalam ruang pengering dengan variasi kecepatan aliran udara panas. Pengambilan data dimulai dari pukul 08.00 sampai 16.00 dengan selang waktu pengambilan data setiap 60 menit. Berdasarkan hasil pengujian pengering tipe efek rumah kaca dengan pengarah udara panas hasil rancang bangun dapat berfungsi dengan baik dalam mendistribusikan udara panas dalam ruang pengering. Pengujian pengering tanpa beban menunjukkan distribusi udara panas dalam ruang pengering sangat seragam dengan perbedaan temperatur terbesar 0,5oC antara posisi di atas rak 1 dan di bawah rak 3. Pengujian pengering dengan beban menunjukkan terdapat sedikit fluktuasi temperatur dalam ruang pengering dengan perbedaan temperatur terbesar3,4oC antara posisi di atas rak 1 dan di bawah rak 3. Pengujian pengering dengan kipas pengarah hidup lebih seragam dimana penyimpangan temperatur terbesar adalah3,3oC sedangkan pada kondisi kipas pengarah mati besar penyimpangan temperatur terbesar adalah 4,1oC. Pengujian dengan kipas padasaluran buang hidup lebih seragam dimanapenyimpangan temperatur terbesar adalah 3,7oC sedangkan pada kondisi kipas mati besar penyimpangan temperatur terbesar adalah 4,0oC.