Sirait, Bonar
Unknown Affiliation

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

EVALUASI TEGANGAN SENTUH TEGANGAN LANGKAH DAN TEGANGAN PINDAH GITET 275 KV BENGKAYANG Budiman, Hary; Sirait, Bonar; -, Purwoharjono
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2020): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui besar pada  tegangan sentuh, tegangan langkah dan tegangan pindah pada gardu induk 275 KV Bengkayang. Pada Gardu Induk 275 kV Bengkayang memiliki kandungan jenis tanah liat dan ladang dengan nilai resistansi tanah 100 ohm.  Gardu induk 275 kV Bengkayang memiliki sistem pentanahan grid dengan jumlah batang pentanahan sebanyak 53 batang.  Hasil  perhitungan diperoleh besar tegangan sentuh yang diizinkan pada Gardu Induk 275 kV Bengkayang didapat dengan nilai 1.145 V untuk berat badan 50 kg dan 1.527 V untuk berat badan 70 kg. untuk nilai tegangan Langkah didapatkan hasil dengan nilai 3.955 V untuk manusia dengan berat badan 50 kg dan 5.269 V untuk manusia dengan berat badan 70 kg. Untuk nilai tegangan sentuh yang sebenarnya didapatkan hasil dengan nilai 374 V dan tegangan Langkah yang sebenarnya didapatkan dengan hasil 1.102 V.  Dari hasil tersebut menyatakan bahwa nilai tegangan sentuh yang sebenarnya dan nilai tegangan Langkah yang sebenarnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan nilai tegangan sentuh yang diizinkan dan nilai tegangan Langkah yang diizinkan. sehingga keamanan pada area sekitar gardu induk tersebut masih dikategorikan aman untuk pekerja yang berada di area gardu induk tersebut.
PENERAPAN DEMAND SIDE MANAGEMENT PADA HOTEL KAPUAS PALACE PONTIANAK Hermanto, Bambang; Sirait, Bonar; -, Fitriah
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu metode yang sekarang dipakai untuk mengefisienkan pemakaian energi listrik adalah dengan metode DSM yang akan menghasilkan strategi yang akan memberikan peluang penghematan biaya listrik pada saat tingkat hunian meningkat. Pada penelitian ini dipilih dua strategi metode Demand Side Management (DSM) yaitu peak clipping dan load shifting untuk menurunkan beban puncak di sektor Gedung Hotel Kapuas place Pontianak  yang difokuskan pada beban lampu penerangan, AC, pompa, dan water heater. Dari hasil penelitian pada kondisi eksisting beban puncak yang terjadi pada Hotel Kapuas Palace Pontianak sebesar 163,71 kW dan beban rata-rata sebesar 124,90 kW, serta faktor beban sebesar 0,76. Pemakaian energi listrik per tahun sebesar Rp.1.094.127,65 dan total biaya per tahun sebesar Rp.1.223.711.560,00. Pemakaian energi listrik per tahun dengan menerapkan strategi Peak Clipping sebesar Rp.1.027.566,25 dan total biaya per tahun sebesar Rp.1.147.233.639,54. Penerapkan Demand Side Management dengan strategi Peak Clipping pada Hotel Kapuas Palace Pontianak dapat menghasilkan penghematan biaya sebesar 6,25%. Penerapkan strategi Load Shifting  memperoleh beban puncak sebesar 147,04 kW dan beban rata-rata sebesar 124,90 kW, serta faktor beban sebesar 0,85. Pemakaian energi listrik per tahun dengan menerapkan strategi Load Shifting sebesar Rp.1.094.127,65 dan total biaya per tahun sebesar Rp.1.214.502.785,96. Penerapkan Demand Side Management dengan strategi Load Shifting pada Hotel Kapuas Palace Pontianak dapat menghasilkan penghematan biaya sebesar 0,75%.
STUDI PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP PROFIL TEGANGAN PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM) 20 KV PT. PLN (PERSERO) AREA PONTIANAK Ramadhan, Krisna; Sirait, Bonar; Abidin, Zainal
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemasangan Distributed Generation (DG) terhadap profil tegangan yang terjadi pada Jaringan Tegangan Menengah (JTM). Pemasangan DG bertujuan untuk memperbaiki nilai jatuh tegangan yang terjadi pada saluran agar sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh SPLN No. 72 Tahun 1987. Penelitian ini dilakukan menggunakan studi aliran daya dengan metode Newton-Raphson untuk mengetahui nilai tegangan bus dan jatuh tegangan  terhadap setiap skenario pemasangan DG yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan pada Penyulang Raya 10 dan Penyulang Raya 15 dengan 3 skenario pemasangan DG yaitu pemasangan 1 DG, pemasangan 2 DG dan pemasangan 1 DG pada bus baru yang terletak di ujung saluran. Pada Penyulang Raya 10, nilai jatuh tegangan pada bus 93 untuk skenario 1 ialah sebesar 4.048%, nilai jatuh tegangan pada bus 93 untuk skenario 2 ialah sebesar 0.392% dan nilai jatuh tegangan pada bus 93 untuk skenario 3 ialah sebesar 0.065%. Pada Penyulang Raya 15, nilai jatuh tegangan pada bus 77 untuk skenario 1 ialah sebesar 5.298%, nilai jatuh tegangan pada bus 77 untuk skenario 2 ialah sebesar 0.925% dan nilai jatuh tegangan pada bus 77 untuk skenario 3 ialah sebesar 0.177%. Berdasarkan hasil yang didapat dapat disimpulkan bahwa pemasangan DG pada jaringan tegangan menengah (JTM) 20 kV dapat memperbaiki besarnya jatuh tegangan yang terjadi pada penyulang sehingga dapat mengakibatkan meningkatnya nilai tegangan terima pada sisi pelanggan.
ANALISIS RENCANA PEMASANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI SISIPAN PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV DI PENYULANG KIJING Al-Farouq, Rayhans Najib; Sirait, Bonar; Abidin, Zainal
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan konsumsi listrik dewasa ini sulit diimbangi dengan peningkatan kapasitas pasokan listrik. Pembebanan transformator distribusi sudah melebihi kapasitas sehingga mengakibatkan isolasi pada transformator akan mengalami kerusakan karena panas yang berlebihan dan dapat berujung pada rusaknya transformator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya jatuh tegangan pada setiap bus pada Penyulang Kijing, mengacu pada SPLN No. 72 Tahun 1987 dan mengetahui berapa besar transformator sisipan yang dibutuhkan pada transformator distribusi di Penyulang Kijing. Penelitian ini menggunakan metode Newton-Rhapson dengan aplikasi MATLAB. Berdasarkan hasil simulasi aliran daya pada 4 skenario, sebelum dipasang trasformator sisipan, jatuh tegangan pada tidak lebih dari 3%. Skenario 1 dan skenario 2 didapatkan nilai jatuh tegangan diantara 3%-4%. Skenario 3 mendapatkan hasil nilai jatuh tegangan diantara 8%-9%. Skenario 4 memiliki nilai jatuh tegangan yang paling besar di antara tanpa sisip trafo, skenario 1, skenario 2 dan skenario 3 yaitu sebesar 18,01%. Nilai jatuh tegangan semakin besar dan nilai tegangan pada bus mengalami penurunan setelah dipasang transformator sisipan. Hasil perhitungan persentase pembebanan terdapat 4 bus yang melebihi standar batas yang telah ditentukan yakni 80%. Meningkatnya jatuh tegangan pada saluran disebabkan oleh beberapa hal salah satunya yaitu jarak antara GI ke transformator distribusi. Semakin jauh jarak maka akan semakin panjang kabel penghantar yang digunakan maka akan semakin besar jatuh tegangan yang terjadi pada saluran. Kabel penghantar yang digunakan juga akan mempengaruhi jatuh tegangan. Apabila gardu distribusi jaraknya jauh dari GI tetapi menggunakan kabel penghantar yang kecil, maka jatuh tegangan yang terjadi pada saluran tersebut akan semakin besar.
PENENTUAN INDEKS KEANDALAN JARINGAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI PT. PLN (PERSERO) AREA SINGKAWANG DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS Irfandi, Rachmad; Sirait, Bonar; Arsyad, M. Iqbal
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2020): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang Penentuan Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 kV di PT. PLN (Persero) Area Singkawang dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada feeder Tani dan Borneo. Dimana indeks kegagalan dari setiap peralatan utama sistem distribusi diperhitungkan dalam mencari indeks keandalan sistem secara menyeluruh. Sejumlah studi kasus dilakukan guna melihat pengaruh dari jumlah serta lokasi penempatan sectionalizer dan juga fuse di sepanjang jaringan terhadap indeks kandalan sistem. Pada akhirnya solusi optimal akan memberikan nilai indeks keandalan sistem distribusi yang terbaik. Dari hasil perhitungan pada feeder Tani bahwa mempunyai nilai indeks SAIFI : 3,967033 kali/tahun, SAIDI :4,070305 jam/tahun dan CAIDI : 1,026032 jam/tahun/pelanggan, sedangkan untuk nilai indeks pada feeder Borneo yaitu SAIFI :3,575593 kali/tahun, SAIDI :4,50368 jam/tahun dam CAIDI 1,25956 jam/tahun/pealnggan. masing-masing feeder mempunyai nilai SAIFI yang jauh melebihi standar PLN 68-2 tahun 1986 yang digunakan, maka perlu dilakukan upaya perbaikan, seperti mengurangi frekuensi terjadinya gangguan dan mengurangi durasi gangguan dengan menambahkan fuse untuk melokalisir gangguan serta menambahkan sectionalizer agar ketika terjadi pemadaman dapat dilokalisir hanya terjadi pada section tertentu
UPAYA PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH PT. PLN (PERSERO) RAYON TUMBANG TITI KETAPANG Prasetyo, Adrianto Dwi; Sirait, Bonar; -, Purwoharjono
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyulang Pawan 11 merupakan penyulang struktur radial terpanjang yang terdapat pada PT.PLN Rayon Tumbang Titi mempunyai panjang 168 kms Dari pengolahan data penyulang Pawan 11 terdiri dari 112 bus dengan total beban aktif sistem penyulang Pawan 11 sebesar 5.165,310 kW, dan beban reaktif sebesar 3.220,790 kVAR. Persentase jatuh tegangan yang terjadi pada ujung penyulang mencapai sebesar 18,5% atau 16,3 kV. Salah satu upaya perbaikan penyaluran daya listrik dan kualitas tegangan pada dapat dilakukan pemasangan kapasitor bank pada penyulang tersebut. Pada penelitian ini penyelesaian aliran daya sistem distribusi radial menggunakan metode injeksi arus dikembangkan oleh Jen-Hao Teng (2003) dan dalam menentukan bus lokasi penempatan dan besarnya nilai injeksi daya reaktif dari kapasitor bank berdasarkan hasil analisa aliran daya dengan kondisi bus yang mempunyai persentase jatuh tegangan diatas 5% atau nilai tegangan dibawah 19 kV. Pada kondisi sebelum pemasangan kapasitor bank (eksisting), tegangan bus yang tidak memenuhi standar SPLN No. 72  Tahun 1987 yaitu persentase jatuh tegangan diatas 5% atau tegangan bus dibawah 19 kV terdapat sebanyak 86 bus. Adapun tegangan bus minimal terdapat pada bus 82 (Gardu distribusi TT 0022) yaitu sebesar 16,565 kV, dengan persentase jatuh tegangan bus sebesar 17,343%. Pada kondisi eksisting total daya aktif yang dibangkitkan PLTD pada penyulang Pawan 11 sebesar 5.614,239 kW, sedangkan total daya reaktif sebesar 3.794.020 kVAR.serta total rugi-rugi daya aktif sebesar 448,994 kW.Setelah pemasangan kapasitor bank dengan dengan total sebesar 3.400 kVAR, tegangan bus tidak ada yang dibawah 19 kV. Tegangan bus minimal pada bus 82 (Gardu distribusi TT 0022) meningkat sebesar 2,780 kV menjadi 19,345 kV, dengan persentase jatuh tegangan bus sebesar 4,493%. Total daya aktif yang dibangkitkan PLTD pada penyulang Pawan 11 berkurang menjadi 5.510,735 kW, sedangkan total daya reaktif berkurang sebesar 261,870 kVAR disebabkan beban daya reaktif disupply sebagian oleh injeksi daya reaktif yang dihasilkan kapasitor bank. Total rugi-rugi daya aktif setelah pemasangan kapasitor bank pada penyulang Pawan 11 sebesar berkurang sebesar 103,569 kW menjadi 345,425 kW.
EVALUASI SISTEM PROTEKSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20KV AREA PONTIANAK RAYON ULP SIANTAN PENYULANG PANGERAN SIANTAN Aldo, Dion; Sirait, Bonar; Arsyad, M. Iqbal
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan hubung singkat di Penyulang Pangeran merupakan permasalahan serius bagi GI ULP Siantan apabila tidak ditangani dengan benar. Untuk itu, gangguan hubung singkat yang terjadi pada penyulang, harus diatasi agar waktunya tidak melebihi batas kemampuan trafo tenaga, dan juga mengganggu belangsungnya aliran daya pada daerah yang tidak terganggu, yaitu dengan mengatur koordinasi pada peralatan proteksi. Didalam penelitian ini, peralatan proteksi yang digunakan yaitu relai arus lebih dan sekring pemutus. Perhitungan arus gangguan hubung singkat pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode impedansi. Agar dapat menganalisa koordinasi relai arus lebih dan sekring pemutus yang berada di sepanjang Penyulang Pangeran, dengan panjang penyulang 25,855 Kms, maka perhitungan arus gangguan hubung singkat dibagi menjadi lima titik gangguan berdasarkan persentase panjang penyulang, yaitu 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Ada 4 jenis gangguan hubung singkat yang dihitung, yaitu gangguan hubung singkat tiga fasa, gangguan hubung singkat dua fasa, gangguan hubung singkat dua fasa ke tanah, dan gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah. Dari keempat jenis gangguan hubung singkat tersebut, gangguan hubung singkat tiga fasa lah yang paling besar yaitu 2292,9992 A pada 0% panjang jaringan, kemudian gangguan hubung yang terkecil adalah gangguan hubung singkat dua fasa ke tanah yaitu 75,7821 A pada 100% panjang saluran Penyulang Pangeran. Setelah mendapatkan arus gangguan hubung singkat pada kelima titik gangguan, maka dilanjutkan dengan menghitung setting relai untuk mencari pick-up dan waktu kerjanya menggunakan relai dengan karakteristik standard invers. Hasil dari perhitungan tersebut dibuat menjadi sebuah kurva arus berbanding waktu. Dari kurva tersebut, maka dapat dilihat koordinasi dari masing-masing peralatan proteksi. Setelah itu, kurva koordinasi berdasarkan perhitungan dibandingkan dengan kurva koordinasi berdasarkan di lapangan. Ternyata masih terdapat kesalahan koordinasi di lapangan, yaitu pada jarak 0% Penyulang Pangeran. Maka perlu settingan ulang pada CB Pangeran agar tidak terjadi kesalahan koordinasi yang terjadi pada 0% panjang saluran.
STUDI PROFIL TEGANGAN DAN RUGI-RUGI DAYA AKIBAT PENAMBAHAN GARDU DISTRIBUSI SISIPAN TERHADAP JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM) 20 Kv Nisrina, Andini Nada; Arsyad, M. Iqbal; Sirait, Bonar
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemasangan gardu distribusi sisipan terhadap profil tegangan dan rugi-rugi daya yang terjadi pada penyulang. Pemasangan gardu distribusi sisipan bertujuan untuk mengatasi overload yang terjadi pada transformator agar tidak terjadi kerusakan pada gardu distribusi. Penelitian ini dilakukan menggunakan studi aliran daya dengan metode pendekatan langsung (direct method) untuk mengetahui nilai tegangan bus serta aliran daya aktif dan reaktif yang mengalir terhadap setiap skenario pemasangan gardu distribusi sisipan yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan pada Penyulang Raya 15 dan Penyulang Durian 3 dengan 5 skenario penambahan gardu distribusi sisipan yaitu penambahan 1 gardu, penambahan 2 gardu, penambahan 3 gardu, penambahan 1 gardu dengan kapasitas yang lebih besar dan penambahan gardu pada bus baru. Berdasarkan hasil yang didapat dapat disimpulkan bahwa pemasangan gardu distribusi sisipan pada jaringan tegangan menengah (JTM) 20 kV memiliki dampak yang kurang baik terhadap profil tegangan dan rugi-rugi daya yang terjadi pada penyulang. Semakin banyak gardu distribusi sisipan yang dipasang pada suatu penyulang dan semakin besar kapasitas gardu distribusi yang dipasang, maka rugi daya yang terjadi akan semakin besar pula hal tersebut diakibatkan oleh arus yang mengalir pada gardu dan beban yang terdapat pada gardu distribusi. Semakin besar beban pada gardu distribusi maka arus yang mengalir pada gardu tersebut juga akan semakin besar. Oleh karena itu diperlukan adanya pemasangan injeksi daya reaktif, penggantian kabel penghantar ataupun pemasangan Distributed Generation untuk memperbaiki profil tegangan dan rugi daya yang terjadi pada jaringan tegangan menengah.