Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

ASOSIASI LITERASI KESEHATAN DAN HEALTH BELIEF MODEL DENGAN PRAKTIK SADARI PADA MAHASISWI UNIVERSITAS INDONESIA Dian Priharja Putri; Dien Anshari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 11, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v11i2.75

Abstract

Kanker payudara menempati urutan pertama dengan jumlah kasus baru (43,3%) dan kematian akibat kanker (12,9%) pada wanita di dunia [1]. Lebih dari 70% pasien datang ke layanan kesehatan pada stadium  kenker yang telah lanjut [2]. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) yang dilakukan setiap bulan merupakan metode deteksi dini termurah dan paling sederhana yang dapat dilakukan secara mandiri oleh wanita. Meskipun telah direkomendasikan selama bertahun-tahun, praktik BSE masih rendah. Lebih dari 80% orang tidak memahami praktik SADARI [3]. Program ini tidak dapat dipisahkan dari literasi kesehatan. Teori Health Belief Model dianggap dianggap sesuai untuk melihat mengapa bebrapa orang memilih untuk tidak melakukan SADARI. Penelitian ini untuk melihat asosiasi literasi kesehatan dan Health Belief Model dengan praktik SADARI, menggunakan desain cross-sectional dengan sampel 251 mahasiswa S1 Reguler dari Universitas Indonesia angkatan 2018/2019. Hasil yang diperoleh mahasiswi memiliki tingkat pengetahuan yang rendah (51,4%) dan memiliki literasi kesehatan yang rendah (49,0%). Literasi kesehatan mempunyai hubungan yang bermakna dengan praktik SADARI (p = 0,000; α = 0,05) setelah dikontrol oleh rumpun ilmu, sumber  informasi, dan pengetahuan. Persepsi terhadap kemampuan diri melakukan SADARI mempunyai hubungan bermakna dengan praktik SADARI (p = 0,000; α = 0,05) setelah dikontrol oleh rumpun ilmu, sumber informasi, dan pengetahuan.  Kata Kunci- Breast Cancer, BSE, Health Literacy, Health Belief Model
Effect of Green Nuts (Vigna radiata L.) Extract on Blood Hemoglobin (Hb) Levels in Adolescent Women During Menstruation Yesi Dian Pratiwi; Dian Priharja Putri
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 9 No. SpecialEdition (2023): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jkk.v9iSpecial Edition.594

Abstract

Aims: The most common nutritional problem in adolescents, especially young women, is iron deficiency or anemia. The World Health Organization (WHO) in 2015 reported that more than 30% or 2 billion adolescents in the world are anemic and in developing countries, one of them is Indonesia. Riskesdas data (2018) shows 32% have anemia in the 15-24 year age group. The cause of anemia is due to lack of iron and the impact of anemia is stunted growth, the body is susceptible to infection, reduced body fitness, and decreased enthusiasm for learning. Mung bean essence is a drink that contains 13.41 mg of iron in 100 gr/100 ml. Objective: To analyze the effect of green bean extract (Vigna radita L.) on blood hemoglobin (Hb) levels during menstruation in female adolescents at SMA Negeri I Ketapang Method: Pre-experimental design with one group pre-post test. The sampling technique used a purposive sample, namely 44 young women at SMA N 1 Ketapang. Data analysis with Wilcoxon test Results: Hb levels before being given mung beans, the average value was 11.31 gr/dL, the lowest Hb level was 9 and the highest was 13. Meanwhile, after being given mung beans, the average respondent's Hb level was 12.90 gr/dL with the lowest level is 11 gr/dL and the highest is 14 gr/dL. The results of the Wilcoxon test found a p-value of 0.000 <0.05 meaning that there was an effect of giving green bean extract (Vigna Radita L.) on blood hemoglobin (Hb) levels during menstruation in young women at SMA Negeri I Ketapang. Conclusions : mung bean extract affects the Hb level of female adolescents during menstruation. It is hoped that teenagers can use mung bean extract as an option in an effort to increase Hb to prevent anemia in adolescents, especially young women.
PENGARUH PIJAT LAKTASI TERHADAP PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DI RSUD CENGKARENG DIAN PRIHARJA PUTRI; NOVI KHUSNUL KHOTIMAH
Journal Of Midwifery Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jm.v11i1.4535

Abstract

Latar Belakang Manfaat ASI yang besar tidak diimbangi oleh peningkatan perilaku ibu dalam pemberian ASI, sehingga banyak bayi tidak mendapatkan ASI dengan baik. Alasan keengganan ibu untuk menyusui adalah rasa sakit dan kelelahan saat menyusui, serta kekhawatiran ibu mengenai perubahan payudara setelah menyusui (Astutik, 2019). ASI ekslusif diberikan sampai bayi berumur 6 bulan dan dapat dilanjutkan sampai bayi berusia 2 tahun. Rata-rata pemberian ASI eksklusif di dunia tahun 2020 berkisar 44% atau hanya meningkat 6% dari tahun 2016 (38%) (WHO, 2020). Rendahnya pemberian eksklusif berdampak pada kualitas dan daya hidup generasi penerus. Di Indonesia, 96% perempuan memberikan ASI pada anak, namun hanya 42% anak yang mendapatkan ASI eksklusif (PAS, 2018). Hanya 52,5% dari 2,3 juta bayi berusia kurang dari enam bulan yang mendapat ASI eksklusif di Indonesia. Angka tersebut menurun 12% dari tahun 2019 (Riskesdas, 2021). Tujuan penelitian Mengetahui pengaruh pijat laktasi terhadap pengeluaran ASI pada ibu pospartum di RSUD Cengkareng. Metodologi penelitian Penelitian ini adalah quasy experiment dengan pendekatanp pretest-posttest control group design. Sampel berjumlah 40 ibu postpartum minggu pertama di Ruang Rambutan RSUD Cengkareng yang dibagi menjadi dua kelompok, intervensi dan kontrol. Pengeluaran ASI diukur menggunakan kuesioner Pengeluaran ASI. Hasil Penelitian Analisis oleh paired sample t-test didapatkan nilai p value < 0,05 (0,000) yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara pijat laktasi dengan pengeluaran ASI pada ibu postpartum di RSUD Cengkareng. Kesimpulan dan saran Pijat laktasi berpengaruh terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partum di RSUD Cengkareng. Agar produksi ASI dapat melimpah, perlu dilakukan pijat laktasi agar ibu merasa nyaman sehingga ibu dapat memberikan ASI eksklusif.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi (MP-ASI) Dini Adheliya, Ida Parida; Putri, Dian Priharja
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 14 No 4 (2024): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Oktober 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v14i4.2159

Abstract

Persiapan gizi anak penerus bangsa harus dimulai sejak dini, terutama ketika masa menyusui. Adapun hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberian makanan tambahan atau pendamping air susu ibu (MP ASI) harus mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi, dan diberikan kepada bayi yang telah berumur 6 bulan. Namun masih banyak ibu yang memberikan  MP ASI terlalu dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis “Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)  Dini di Wilayah Kerja  UPTD Puskesmas Cimarga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain kasus- control, penelitian akan dilakukan dengan jenis cross sectional. Lokasi yang digunakan penelitian ini adalah UPTD Puskesmas Cimarga dan dimulai pada bulan Desember 2023. Sampel pada penelitian ini adalah 103 responden.  Tekhnik sampling yang digunakan adalah  purposive sampling. Variabel dependen dalam penelitian ini ialah pemberian MP-ASI dan variabel independennya ialah pengetahuan Ibu dan sikap. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Analisa bivariat menggunakan uji Chi-Square. Berdasarkan hasil analisis bivariat menggunakan chi square di dapatkan hasil bahwa nilai p value  sebesar 0.001 < 0.05 yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pemberian makanan pendamping ASI yang tepat waktu, dan nilai p value  sebesar 0.007 < 0.05 yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara sikap ibu dengan pemberian makanan pendamping ASI.
Improving Knowledge Of The Impact Of Early Marriage Among Adolescent: Podcast and Flipchart Methods Julaeha, Siti; Priharja Putri, Dian
International Journal of Health and Pharmaceutical (IJHP) Vol. 3 No. 4 (2023): November 2023
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijhp.v3i4.223

Abstract

Health promotion through reproductive health education can help increase adolescent girls’ knowledge about the impact of early marriage. Indonesia is one of the countries with the highest number of early marriages. Selection of effective health education media is an urgency as an effort to reduce the number of early marriages. This study aims to evaluate the effectiveness of health education using the podcast and flipchart methods. This study used a quasi-experimental with non-equivalent control group design which was carried out from December 2021 to January 2022 on 106 adolescent girls in Cibatur Keusik Village, Lebak Regency. Research respondents were divided into podcast groups and flipchart groups. In the podcast group, adolescent girls received health education using the audio method from the podcast while the flipchart group received the visual method from the flipchart. The analysis used in this study is univariate and bivariate. The results showed that the average value of the podcast group (32.49) was lower than the flipchart group (69.25). Statistically, it can be concluded that health education using the flipchart method is more effective than the podcast method (p=0.000; t=-6.21; df=104). Health education using the flipchart method is more effective than the podcast method. The method can be used by health promoters to improve adolescents' understanding of the impact of early marriage.
Improving Knowledge Of The Impact Of Early Marriage Among Adolescent: Podcast And Flipchart Methods Julaeha, Siti; Priharja Putri, Dian
International Journal of Health and Pharmaceutical (IJHP) Vol. 4 No. 2 (2024): May 2024
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijhp.v4i2.330

Abstract

Health promotion through reproductive health education can help increase adolescent girls’ knowledge about the impact of early marriage. Indonesia is one of the countries with the highest number of early marriages. Selection of effective health education media is an urgency as an effort to reduce the number of early marriages. This study aims to evaluate the effectiveness of health education using the podcast and flipchart methods. This study used a quasi-experimental with non-equivalent control group design which was carried out from December 2021 to January 2022 on 106 adolescent girls in Cibatur Keusik Village, Lebak Regency. Research respondents were divided into podcast groups and flipchart groups. In the podcast group, adolescent girls received health education using the audio method from the podcast while the flipchart group received the visual method from the flipchart. The analysis used in this study is univariate and bivariate. The results showed that the average value of the podcast group (32.49) was lower than the flipchart group (69.25). Statistically, it can be concluded that health education using the flipchart method is more effective than the podcast method (p=0.000; t=-6.21; df=104). Health education using the flipchart method is more effective than the podcast method. The method can be used by health promoters to improve adolescents' understanding of the impact of early marriage.
THE RELATIONSHIP OF PARENTING AND FOOD-FEEDING PATTERNS WITH THE NUTRITIONAL STATUS OF TODDLERS IN THE WORKING AREA OF THE UPT PUSKESMAS CIKEUSAL IN 2023 Lestari, Eni Fuji; Putri, Dian Priharja
HEARTY Vol 12 No 2 (2024): APRIL
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v12i2.16358

Abstract

Background:The prevalence of stunting among toddlers in Serang Regency is ranked third highest in 2022 at 8.96%, while the Cikeusal Community Health Center has the highest prevalence, namely 7.8%. The high rate of malnutrition and malnutrition among children under five is an indicator of the low nutritional status of society. A number of direct and indirect factors influence various nutritional problems faced by toddlers, including food consumption and parenting and feeding patterns. Purpose: To ascertain the relationship between feeding patterns and parenting styles and the nutritional status of toddlers in the Cikeusal Community Health Center UPT working area in 2023. Research Methodology: Quantitative analysis with cross-sectional design; 109 mothers with toddlers were selected by accident sampling technique; feeding patterns and parenting styles were measured using a questionnaire; the data was analyzed using the chi-square test. The Results: There was a relationship between feeding patterns and parenting styles and the nutritional status of toddlers in the Cikeusal Community Health Center working area in 2022. Conclusions and recommendations: feeding and parenting practices have an impact on toddlers' nutritional status. Mothers should be able to teach their children healthy eating habits and minimize their risk of stunting.
HUBUNGAN KEJADIAN ANEMIA DEFISIENSI BESI DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA (SMP) DI KABUPATEN SERANG PUTRI, DIAN PRIHARJA; FARADHILA, ALIFANI FAIZ; YUNINGSIH, SUKARNI SETYA
Journal of Nursing and Public Health Vol 12 No 1 (2024)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v12i1.6579

Abstract

Pendahuluan: Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari normal. Hemoglobin merupakan komponen dalam sel darah merah yang berfungsi untuk mengikat oksigen. Kekurangan oksigen dalam jaringan otak dan otot menyebabkan kurangnya konsentrasi dan kurang bugar dalam melakukan aktivitas. Prevalensi anemia pada perempuan usia ≥15 tahun di Indonesia sebesar 32% atau 3-4 dari 10 remaja di Indonesia menderita anemia (Riskesdas, 2018). Fungsi Kognitif dapat dinilai dari dari hasil belajar matematika. Kemampuan matematika sangat erat dengan aspek kognitif karena dapat diukur melalui tes untuk mengetahui kemampuan, pemahaman dan penguasaan materi. Untuk itu penting mengetahui hubungan kejadian anemia defisiensi besi dengan kemampuan kognitif anak usia Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Kabupaten Serang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan total sampel sebanyak 160 siswi kelas VII yang dipilih secara random yang tersebar di SMPN 1 Bandung, SMPN 2 Kibin, SMPN 1 Petir, dan SMPN 3 Cikande di Kabupaten Serang. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2023. Kemampuan kognitif diukur menggunakan Tes Matematika berjumlah 40 soal dengan jenis soal piihan ganda dan jawaban singkat sesuai kurikulum yang berlaku. Kadar Hemoglobin (Hb) diukur menggunakan Hemocue Hb 201. Analisis menggunakan uji chi-square. Hasil dan Pembahasan: Kadar hemoglobin pada 67 siswi dari 160 siswi (41,88%) berada pada kategori normal (≥12 gr/dL) dan 78 siswi mempunyai kemampuan kognitif pada kategori cukup (48,75%). Hasil analisis menggunakan chi-square diperoleh nilai p=0,017pada tingkat kemaknaan 5 % disimpulkan bahwa ada hubungan antara kejadian anemia dengan kemampuan kognitif pada anak usia SMP di Kabupaten Serang. Kesimpulan: Kejadian anemia berhubungan dengan kemampuan kognitif pada anak usia Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Kabupaten Serang.
The Relationship Breastfeeding Position With Regurgitation Incidence In Infants 0-6 Months In Area TPMB Ike Fikih Fitriani's Work Dian Priharja Putri; Ike Fikih Fitriani
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Yatsi Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37048/kesehatan.v13i2.377

Abstract

Latar Belakang Posisi menyusui yang tepat dapat membantu mengurangi kejadian regurgitasi (muntah setelah makan) pada bayi. Regurgitasi disebabkan oleh posisi menyusui yang salah sehingga dapat menyebabkan bayi menelan udara secara berlebihan, kemudian menyebabkan perut bayi terlalu kenyang, dan menimbulkan muntah-muntah setelah makan. Tujuan Penulisan : Untuk mengetahui hubungan antara posisi menyusui dengan terjadinya regurgitasi pada bayi usia 0-6 bulan di Wilayah Kerja TPMB Ike Fikih Fitriani. Metode Penelitian: Kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling sebanyak 76 orang ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja TPMB Ike Fikih Fitriani diambil secara non-probability sampling dengan metode side purposive. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil analisis menggunakan Chi-square pada penelitian ini diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,001 karena p-value < α (p-value < 0,05), maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara posisi menyusui dengan frekuensi menyusui. kejadian regurgitasi pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja TPMB Ike Fikih Fitriani.
The Effect of Digital Problem Solving Therapy on Quality of Life in Pregnant Women Who Are Victims of Domestic Violence Putri, Dian Priharja; Lindayani, Linlin; Mutiar, Astri; Darmawati, Irma
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 10 No. 5 (2024): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jkk.v10i5.758

Abstract

Aim: This study aims to determine the effect of digital problem-solving therapy (DPST) on the quality of life (QOL) of pregnant women who are victims of domestic violence. Methods: The research was conducted using a quasi-experimental design with two groups: an intervention group receiving digital problem-solving therapy and a control group receiving standard care. The study took place over three months at the National Commission on Violence Against Women service centers and referral hospitals in Bekasi City, West Java. The intervention involved four sessions per month focusing on psychological well-being and QOL. A total of 100 pregnant women participated, meeting the criteria of being over three months pregnant, having experienced domestic violence, owning a smartphone, and living with their husbands. Results: The results showed a statistically significant increase in QOL scores within the intervention group after the therapy, with a t-score of 13.76 and a p-value of 0.001. Additionally, the intervention group exhibited a larger improvement in QOL at post-test compared to the control group (ß = 8.20, p < 0.001). Conclusion: Digital problem-solving therapy significantly improves the quality of life of pregnant women experiencing domestic violence. Future studies should explore the effectiveness of this intervention among more diverse research groups, focusing on participants with varied mental health and psychological characteristics.