Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN KOMUNIKASI SBAR DALAM REKAM MEDIS TERINTEGRASI RUANG RAWAT INAP III RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA FEBRUARI-MARET 2014 Mariani, Paula Dianti; Sudarta, Wayan; Listyaningsih, Enik
Jurnal Kesehatan Vol 2 No 2 (2015)
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan : penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, motivasi terhadap pelaksanaan dokumentasi komunikasi SBAR ruang rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Februari-Maret 2014. Penelitian ini merupakan analisis observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah perawat pelaksana Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dengan pendidikan D III Keperawatan dengan metode purposive sampling. Hasil dari 56 responden, pengetahuan tinggi 29 (51,8%), sedang 21 (37,5%) dan rendah 6 (10,7%), sikap baik ada 47 (83,9%) dan sikap tidak baik ada 9 (16,1%), motivasi tinggi 36 (64,3%), sedang 15 (26,8%) dan rendah5 (8,9%). Kelengkapan dokumentasi komunikasi SBAR ada 14 (25%) dan tidak lengkap ada 42 (75%). Hasil uji Chi-Square menunjukan ada pengaruh antara motivasi terhadap pelaksanaan dokumentasi menunjukkan bahwa p value = 0,03( ן൏< 0,05), Berarti Ho ditolak H ן൏diterima yaitu ada hubungan antara motivasi terhadap pelaksanaan dokumentasi komunikasi SBAR oleh perawat pelaksana dalam rekam medis terintegrasi ruang rawat inap III Rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta Februari-Maret 2014 hasil pengaruhnya agak rendah. Rekomendasi penelitian ini adalah diadakan penyegaran kembali tentang pelaksanaan dokumentasi komunikasi SBAR secara periodik bagi perawat pelaksana di lingkungan Rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta, sehingga akan meningkatkan pengetahuan perawat dan kualitas layanan keperawatan serta meningkatkan keamanan dan keselamatan pasien. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan faktor yang berhubungan dalam pelaksanaan dokumentasi adalah sikap hasilnya 0.292dan motivasi 0.537.
HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT, BIDAN TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DAN BIDAN DI RUMAH SAKIT BETHESDA LEMPUYANGWANGI YOGYAKARTA 2015 Sukoco, Suryo; Sudarta, Wayan; Listyaningsih, Enik
Jurnal Kesehatan Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Gaya kepemimpinan memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga tidak ada satu gaya kepemimpinan yang efektif untuk semua situasi, gaya kepemimpinan kepala ruang diharapkan meningkatkan kinerja bawahannya. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja. Tujuan : Mengetahui hubungan antara persepsi perawat dan bidan tentang gaya kepemimpinan kepala ruang dan kinerja perawat dan bidan pelaksana Di RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta tahun 2015. Metode : Survey analitik dengan pendekatan cross sectional , menggunakan teknik pengambilan total sampel dengan jumlah 41 orang. Pengumpulan data gaya kepemimpinan menggunakan kuesioner, kinerja dengan lembar observasi, telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisa data secara univariat dan bivariat. Analisis telah dilakukan uji chi square secara program komputer dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil : Hasil chi square P (0,783) > alfa (0,05), maka H0 diterima dan Hα ditolak berarti tidak ada hubungan antara persepsi perawat dan bidan tentang gaya kepemimpinan kepala ruang dengan kinerja perawat dan bidan pelaksana di RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta tahun 2015. Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara persepsi perawat dan bidan tentang gaya kepemimpinan kepala ruang dengan kinerja perawat dan bidan pelaksana di RSU Bethesda Lempuyangwangi Yogyakarta tahun 2015. Saran : Direktur RSUB Lempuyangwangi Pelatihan gaya kepemimpinan, Karu menggunakan gaya kepemimpinan sesuai situasi dan kondisi.Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan – kinerja – perawat dan bidan.ABSTRACTBackground: Leadership styles have advantages and disadvantages so that no one leadership style that is effective in all situations, leadership style head space is expected to improve the performance of subordinates. Performance is shown the real behavior of each person as job performance. Objective: To determine the relationship between the perception of nurses and midwives about the leadership style of head space and the performance of nurses and midwives implementing at Lempuyangwangi Bethesda Hospital Yogyakarta in 2015. Methods: Survey analytic with cross sectional approach, using the technique of taking the total sample with the number of 41 people. Leadership style data collection using questionnaires, the performance of the observation sheet, has been tested for validity and reliability. The analysis of univariate and bivariate data. Research has been conducted chi square test is a computer program with a signifi cance level α = 0.05. Results: The results of chi square P (0.783)> alpha (0.05), then H0 is accepted and rejected Hα means there is no connection between the perception of nurses and midwives about the leadership style of head space with the performance of nurses and midwives executive at Bethesda Hospital Yogyakarta Lempuyangwangi in 2015. Conclusion: There is no relationship between the perception of nurses and midwives about the leadership style of head space with the performance of nurses and midwives implementing at Lempuyangwangi Bethesda Hospital Yogyakarta in 2015. Suggestion: Director of RSUB Lempuyangwangi leadership style training, the head space using a leadership style appropriate to the circumstances.Keywords: Leadership Style - performance - a nurse and midwife
EFEKTIVITAS PROGRAM BINA KELUARGA LANSIA (BKL) DALAM MEMBINA LANSIA DI KECAMATAN GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA Listyaningsih, Enik; Wardani, Agaphita Chrisinta
Jurnal Kesehatan Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v5i1.76

Abstract

atar Belakang: Menurut Wiranatakusuma (BKKBN, 2012:9) Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas cukup pesat. Dengan demikian diperlukan kesiapan dan peran keluarga yang mempunyai lansia untuk membinanya melalui kelompok kegiatan BKL. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui efektivitas program BKL dalam membina lansia di Kecamatan Godean, Sleman, Yogyakarta tahun 2017. Metode Penelitian: Metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sampel 6 BKL, setiap BKL diambil 2 kader, 2 keluarga lansia, 2 lansia, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan wawancara mendalam. Alat ukur peneliti sendiri, pedoman wawancara, alat perekam dan alat tulis. Hasil: Bina Keluarga Lansia (BKL) ini efektif dilihat dari hasil wawancara 6 BKL yang setiap BKL diambil 2 kader, 2 keluarga lansia dan 2 lansia tentang keberhasilan program, kepuasan terhadap program dan pencapaian tujuan berdasarkan adanya indikator rutinitas kegiatan program BKL, tingkat partisipasi keluarga lansia dan lansia dalam mengikuti program BKL. Hasil wawancara semua responden menjawab kegiatannya rutin, peserta yang datang lebih dari 75% dan kegiatan yang dilakukan di BKL sangat membantu dalam membina lansia. Kesimpulan: Setelah disimpulkan mengenai efektivitas program BKL dalam membina lansia yang dilihat dari keberhasilan program, kepuasan program dan pencapaian program bahwa BKL ini efektif untuk membina lansia. Saran: Diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti BKL dengan menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif. Kata kunci: Efektivitas - Bina Keluarga Lansia
PERBEDAAN MEMORI JANGKA PENDEK LANSIA SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI HUMOR MELALUI MEDIA DAGELAN JAWA DI UNIT PELAYANAN TERPADU (UPT) PANTI WERDHA BUDHI DHARMA YOGYAKARTA Listyaningsih, Enik; Sambung, Yohana Hardika
Jurnal Kesehatan Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v4i1.86

Abstract

Latar Belakang: Salah satu permasalahan pada proses penuaan adalah gangguan memori jangka pendek. Menurut Santrock memori jangka pendek adalah sistem memori berkapasitas terbatas, dimana informasidisimpan selama 30 detik, kecuali informasi diulang dapat disimpan lebih lama. Salah satu cara untuk meningkatkan memori jangka pendek adalah terapi humor. Humor merupakan suatu perangsang yangmerefleks tawa yang digunakan untuk mengatasi stres. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan memori jangka pendek lansia sebelum dan sesudah terapi humor melalui media dagelan Jawa di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Panti Werdha Budhi Dharma, Yogyakarta Tahun 2014. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan Pra-experimental dengan pendekatan one-group pre-post test design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 57. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling dengan jumlah sampel yang didapat sesuai kriteria 18 orang. Uji statistik yang digunakan adalah Wilcoxon Main Pairs Test. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan memori jangka pendek lansia sebelum dan sesudah terapi humor melalui media dagelan Jawa di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Panti WerdhaBudhi Dharma Yogyakarta. Uji statistik menunjukan p value<0,05 (p value=0,000). Kesimpulan: terdapat peningkatan memori jangka pendek lansia setelah melakukan terapi humor melalui media dagelan Jawa selama 4 hari berturut-turut di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Panti Werdha Budhi Dharma tahun 2014.Saran: Terapi humor dapat dijadikan sebagai terapi untuk meningkatkan memori jangka pendek lansia. Kata Kunci: memori jangka pendek - terapi humor melalui media dagelan Jawa –lansi
EFEKTIVITAS JUS SIRSAK DAN JUS NANAS TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA LANSIA DI RW 13 MALANGANM KELURAHAN GIWANGAN, KECAMATAN UMBULHARJO YOGYAKARTA TAHUN 2018 Listyaningsih, Enik; Risa, Kristara Marta
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v7i1.129

Abstract

Latar Belakang: Lanjut usia dipandang sebagai masa degeneratif biologis yang ditandai dengan penurunan berbagai organ, fungsi, dan sistem tubuh. Pengaruh proses penuaan menimbulkan berbagai masalah kesehatan salah satunya asam urat. Kadar asam urat dapat diturunkan dengan mengkonsumsi buah dalam bentuk jus yang memiliki kandungan serat dan antioksidan seperti buah sirsak dan nanas. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperiment dengan two group pre and post test without control design dengan jumlah sampel 30 orang di RW 13 Malangan, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta. Uji statistik yang digunakan adalah wilcoxon. Hasil: Hasil perhitungan uji statistik dapat disimpulkan nilai p untuk jus nanas 0,002 (p<0,05) dan nilai p untuk jus sirsak yaitu 0,015 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian jus sirsak dan jus nanas terhadap kadar asam urat pada lansia. Kesimpulan: jus nanas lebih efektif dalam menurunkan kadar asam urat pada lansia. Saran: Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan dalam membantu para perawat dalam melakukan edukasi pada keluarga pasien yang memiliki kadar asam urat yang tinggi tentang manfaat jus sirsak dan jus nanas Kata Kunci: Asam urat-jus nanas-jus sirsak
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI PANTI WREDHA BUDHI DHARMA YOGYAKARTA Listyaningsih, Enik; Ratmawati , Yuni
Jurnal Kesehatan Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: In 2014, the number of elderly in DIY was above national average with percentage of 15%, while national average is 7% (B2P3KS, 2015). Physical problems are experienced by elderly because of the aging process, one of them is sleep disorder. The increasing of physical disorders can cause changes in their quality of life. Research Objective: To know the correlation between quality of sleep and quality of life of elderly at Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta in 2016. Methods: Correlational study with cross sectional design. Population was 52 elderly who live in Panti Wredha Budhi Dharma. It used purposive sampling with 30 samples. The research instrument used questionnaire that had been modified from PSQI and WHOQOL_BREF. Data were analyzed using Spearman Rank. Results: In this study, p value < ?, ie 0.009 <0.05 means that H0 is rejected and H? is accepted, so there is a correlation between quality of sleep and quality of life of elderly at Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta in 2016. Conclusion: There is a correlation between quality of sleep and quality of life of elderly at Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta in 2016. Suggestion: Further researchers are suggested to use observation about quality of sleep and quality of life. Keywords: sleep quality - quality of life – elderly
PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP TEKANAN DARAH PADA ORANG DENGAN HIPERTENSI DI RW 13 GIWANGAN UMBULHARJO YOGYAKARTA Pratama, Antonius Yogi; Listyaningsih, Enik
Jurnal Kesehatan Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v8i1.193

Abstract

ABSTRACT Background: Hypertension is still a major public health problem and a leading cause of death in the world. High blood pressure can be prevented by practicing a healthy lifestyle and treating the disease with medication. Apart from the use of drugs, complementary therapy is needed to control hypertension, such as Brain Gym. Objective: To determine the effect of Brain Gym on systolic and diastolic blood pressure in people with hypertension. Method: researchers used a quasi-experimental design with the One Group Pretest - Postest Design without a control group. T-test analysis was applied to investigate its mean differences between blood pressure before and after doing Brain Gym. Results: there was an average difference between pre and post at systolic pressure of 3,913 mmHg, t arithmetic (2,510)> t table (2.04) and p.value (0.02) <? (0.05). As for the diastolic pressure of 2.783 mmHg, t arithmetic (2.222)> t table (2.04) and p.value (0.036) <? (0.05). Conclusion: There is an effect of Brain Gym toward blood pressure in Hypertension Patients. Suggestion: Hypertension Patients in RW 13 Desa Giwangan are suggested to do Brain Gym as an alternative therapy to reduce blood pressure. Keywords: brain gym, hypertension, hypertension management
Perbandingan Social Wellbeing Lansia Yang Tinggal Di Panti Dan Di Masyarakat Tahun 2020 Ambar Arum Respatiningsih; Indrayanti; Muh. Fathoni Rohman; Ruthy Ngapiyem; Enik Listyaningsih
Journal of Health (JoH) Vol 8 No 1 (2021): Journal of Health - January 2021
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30590/joh.v8i1.216

Abstract

Elderly population in the world reaches 7%. This must be balanced with fulfillment of welfare of the elderly. Social aspect needs to be considered and influenced by place of residence. Elderly who live in BPSTW and community have various backgrounds, so it’s necesssary to know its difference. Statistical test result shows there is significant differences in social well being of elderly who are living in BPSTW Abiyoso Unit and Terban Village Yogyakarta (p value < α or 0,000<0,05) with a significance level of 5% (0,05). The conclusion of this research there is a significant difference in social well being of elderly who are living in BPSTW Abiyoso Unit and at home in Terban Village Yogyakarta in 2020.
Edukasi Mengenal Kesehatan Jiwa Masyarakat di Kampung Mergangsan Lor Kelurahan Wirogunan Yogyakarta Marita Kumala Dewi; Enik Listyaningsih; Dwi Nugroho Heri Saputro; Resta Betalia Wirata
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i9.11202

Abstract

ABSTRAK Salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian di dunia termasuk di Indonesia adalah kesehatan jiwa. Jumlah kasus gangguan jiwa di Indonesia terus meningkat yang berdampak pada bertambahnya beban negara dan penurunan produktivitas manusia dalam jangka panjang. Tahun 2020 sasaran layanan kesehatan pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat sebayak 1.030 orang. Untuk meningkatkan derajat kesehatan jiwa di masyarakat perlu melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, kader, dan masyarakat. Pelayanan kesehatan bagi penderita ODGJ berat di Kota Yogyakarta oleh sekurang-kurangnya satu dokter atau satu perawat terlatih jiwa atau tenaga kesehatan lainnya. Dibutuhkan strategi pencegahan dan pengendalian terkait permasalahan kesehatan jiwa. Sangatlah penting, sebagai bagian dari pelaksanaan program yang berkelanjutan, upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan pola perilaku masyarakat agar tindakan yang diambil untuk kepentingan masyarakat lebih tepat dan efektif. Dapat dilakukan kegiatan pemberian edukasi kepada masyarakat mengenai kesehatan jiwa melalui program penyuluhan. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan jiwa di Kampung Mergangsan Lor Kelurahan Wirogunan, Yogyakarta. Kegiatan dilakukan dengan beberapa tahap yaitu mengukur tingkat pengetahuan masyarakat sebelum diberikan penyuluhan kemudian diberikan edukasi tentang kesehatan jiwa dan diakhiri dengan mengukur pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa setelah diberikan penyuluhan. Hasil dari penyuluhan diperoleh data bahwa tingkat pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan jiwa meningkat. Informasi yang akurat dan tepat tentang kesehatan jiwa masyarakat penting dalam rangka pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan setiap orang untuk hidup sehat guna mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Kata Kunci: Edukasi, Kesehatan Jiwa, Masyarakat  ABSTRACT One of the health problems that is of concern in the world, including in Indonesia, is mental health. The number of cases of mental disorders in Indonesia continues to increase which has an impact on increasing the burden on the state and reducing human productivity in the long term. In 2020 the target for severe ODGJ health services is 1,030 people. In order to improve the mental health status of the community, the participation of the central government, local government, community leaders, cadres and the community is needed. Health services for people with severe mental disorders (ODGJ) in the city of Yogyakarta, at least are carried out by a doctor and/or psychiatrist trained nurse and/or other health workers. Prevention and control strategies are needed related to mental health problems. It is very important to make efforts to increase knowledge and patterns of community behavior as a continuous program implementation so that the efforts made to the community are more appropriate and effective. Activity that can be carried out is to educate about mental health through counseling programs. This was done to increase knowledge about community mental health in Mergangsan Lor Village, Wirogunan Village, Yogyakarta. The activity was carried out in several stages, namely measuring the level of public knowledge before being given counseling, then being given education about mental health and ending by measuring the community's knowledge about mental health after being given counseling. The results of counseling obtained data that the level of public knowledge about mental health has increased. Correct and correct knowledge about community mental health is important in the framework of health development which is aimed at increasing awareness, willingness and ability to live healthy for everyone so that the highest degree of health is realized.  Keywords: Education, Mental Health, Community
Bagaimana tingkat kepuasan lansia dalam pelayanan kesehatan prolanis di Yogyakarta? Listyaningsih, Enik; Sinaga, Mei Rianita Elfrida
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v12i1.498

Abstract

The most common non-communicable diseases in the elderly in Yogyakarta are hypertension and diabetes mellitus. Prolanis is a program that focuses on providing services for hypertension and diabetes mellitus in the elderly. The transition from pandemic to endemic has made prolanis ' service system change which was initially carried out offline to switch to online and back to offline so that it affects the satisfaction of health services felt by the elderly. The number of elderly visits decreased by 30% from the initial observation results. This purpose of this study was to determine the satisfaction of the elderly to health services prolanis. Research methods using quantitative descriptive. Sampling technique used accidental sampling as many as 34 elderly who are prolanis patients who have been registered. Data collection using the satisfaction level questionnaire conducted validity test by researchers with 17 items valid statement with cronbachs's alpha value of 0.861. This study has received ethics from KEPK STIKES Bethesda Yakkum with No. 024 / KEPK.02.01 / III / 2023. Data analysis using descriptive statistics with the results obtained that the majority of elderly people who use prolanis services aged 60 to 74 years ( 67.6%), female gender (79.4%) with Junior High School Education Level (35.3%), and the level of satisfaction category quite satisfied 52.9%. For further research, researchers are expected to explore how treatment adherence prolanis participants.