Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Efficiency of Production Factors use of Corn Farming in Type C Tidal Land, Banyuasin Regency Yudhi Zuriah Wirya Purba; Agoes Thony Ak; Faizal Daud
Jurnal Lahan Suboptimal : Journal of Suboptimal Lands Vol. 9 No. 1 (2020): JLSO
Publisher : Research Center for Sub-optimal Lands (PUR-PLSO), Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.335 KB) | DOI: 10.33230/JLSO.9.1.2020.452

Abstract

Purba YZW, Thony Ak A, Daud F. 2020. Efficiency of production factors use of corn farming in type C tidal land, Banyuasin Regency. Journal of Suboptimal Lands 9(1): 89-101.The purpose of this study were to analyze the production factors affecting corn farming, the efficiency and elasticity of the use of production factors in corn farming. This research was conducted in Mulia Sari Village, Tanjung Lago District, Banyuasin Regency. A random sample of 30 corn farmers from 320 populations was employed in this research. The results showed factors that had a significant positive effect on corn production were the urea fertilizer and SP-36 fertilizer, while the factor of herbicides had a negative effect, and factors of labor, KCl fertilizer, insecticide and ZPT had no significant effect, labor and growth regulator were technically inefficient, while the urea, SP-36, KCl fertilizers, and insecticides were technically efficient. Overall, the use of production factors in corn farming was technically efficient in term of economy and price with the elasticity value by 0.925.
POLA PENGELUARAN KONSUMSI PETANI KARET DI KELURAHAN GUNUNG KEMALA KECAMATAN PRABUMULIH BARAT Agoes Thony Ak; Firdanita Wandira Dwi Putri; Sukman NS
Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis) Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Management Agribisnis (Jimanggis)
Publisher : Magister Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Sjakhyakirti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.469 KB) | DOI: 10.48093/jimanggis.v1i2.48

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengeluaran konsumsi rumah tangga petani karet pengeluaran konsumsi rumah tangga petani di Kelurahan Gunung Kemala Kecamata Prabumulih Barat. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Kemala Kecamatan Prabumulih Barat Pemilihan, lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa penduduk di Kelurahan Gunung Kemala Kecamatan Peabumulih Barat rata-rata adalah petani karet, dan kota Prabumulih mempunyai harga jual karet yang tinggi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dimana dalam penarikan contoh digunakan metode acak sederhana dengan mengambil 10 persen dari jumlah populasi. Data yang diperoleh berupa data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh secara statistik disajikan secara tabulasi kemudian dijelaskan secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengeluaran konsumsi pangan petani lebih besar daripada pengeluaran konsumsi non pangan yaitu sebesar 50,96 persen. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran konsumsi petani adalah jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan kepala keluarga, dan umur kepala keluarga.
KAJIAN USAHATANI PADI DI LAHAN PASANG SURUT DAN PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI DESA BANYUURIP KECAMATAN TANJUNG LAGO KABUPATEN BANYUASIN Agoes Thony Ak; Endah Novitarini
Jurnal AGRIBIS Vol. 13 No. 2 (2020): Jurnal Agribis
Publisher : Program Studi Agribisnis Faperta Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.802 KB) | DOI: 10.36085/agribis.v13i2.835

Abstract

Indonesia saat ini tidak lagi punya banyak pilihan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional selain memanfaatkan lahan-lahan suboptimal yang masih tersedia dan memungkinkan untuk dikelola sebagai lahan produksi pangan, karena upaya peningkatan produktivitas sudah semakin sulit secara teknis agronomis dilakukan dan juga semakin tidak ekonomis untuk diusahakan. Namun demikian, perlu dipahami bahwa lahan-lahan yang tergolong pasang surut mempunyai beragam karakteristik dan potensinya. Oleh sebab itu, perlu diprioritaskan pada pengembangan teknologi yang secara teknis relevan untuk masing-masing karakteristik lahan pasang surut tersebut, secara ekonomis terjangkau oleh petani setempat, serta diharapkan juga selaras dengan preferensi dan sosio-kultural masyarakat setempat. Dua pendekatan yang dapat secara paralel dan interaktif dilakukan adalah [1] optimalisasi sifat fisik, kimia, dan (mikro)biologi tanah yang dibarengi dengan optimalisasi pengelolaan sumberdaya air agar efektif dan lebih efisien; dan [2] seleksi jenis komoditas yang sesuai dan pengembangan varietas yang adaptif secara spesifik untuk masing-masing karakteristik lahan suboptimal. Untuk mewujudkan keberlanjutan pengelolaan lahan suboptimal, maka semua upaya teknis dan teknologis yang dilakukan harus pula mempertimbangkan kemungkinan dampak ekologisnya, kesesuaian sosiokultural dengan masyarakat lokal, selain tentunya menguntungkan secara ekonomi bagi petani sebagai pelaku utamanya. Lahan pasang surut membutuhkan lebih banyak intervensi teknologi agar dapat dijadikan lahan pertanian yang produktif. Upaya ini selain mahal secara ekonomi, sering juga beresiko tinggi bagi lingkungan. Mudah untuk dipahami bahwa tidak seluruh bentang lahan pasang surutl dapat dan perlu dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi. Dengan demikian maka tidak semua jengkal lahan suboptimal harus digunakan sebagai lahan produksi; sebagian perlu tetap diperuntukan bagi kepentingan konservasi. Rata rata biaya produksi usahatani padi pasang surut di desa Banyu urip adalah  Rp.15.880.907 perluas garapan  permusim tanam. Rata rata pendapatan yang diterima oleh petani contoh sebesar   Rp. 10.544.093,-  dan penerimaan diperoleh sebesar Rp. 26.425.000,- luas garapan permusim tanam. Dan R/C  usahatani padi sebesar 1,88. Artinya setiap Rp 1 yang di keluarkan petani untulk proses produksi maka petani mendapatkan keuntungan sebesar 1,66. hal ini menunjukkan bahwa usahatani  padi di lahan pasang surut layak untuk di lanjutkan ataupun dapat member keuntungan kepada petani sebesar 1,88. Kunci : lahan pasang surut, usahatani. Teknologi tepat guna
Optimalisasi Jumlah Ideal Ternak Sapi Dalam Usaha Penggemukan Sapi Skala Rumah Tangga (Studi Kasus Kelompok Tani Ternak Rejeki Lumintu, Dusun Kaum Desa Sumurrejo, Kecamatan Gungupati, Kota Semarang, Jateng) Kuwatno Kuwatno; Agoes Thony AK
Jurnal Ilmiah Management Agribisnis (Jimanggis) Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Management Agribisnis (Jimanggis)
Publisher : Magister Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Sjakhyakirti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48093/jimanggis.v3i1.99

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur jumlah ideal ternak sapi yang ideal dalam usaha penggemukan sapi skala rumah tangga. Metode penelitian yang digunakan dengan menentukan populasi secara sengaja (purposive sampling), yaitu kelompok peternak sapi secara komunal. Pengumpulan data dengan cara sensus, melalui wawancara dengan questioner dan observasi. Dari hasil observasi, jenis sapi yang digemukkan sangat bervariasi sehingga pendapatan peternak juga sangat berbeda antara satu sama lain. Jumlah ternak ideal diukur tanpa membedakan jenis sapi dengan mebandingkan hasil usaha penggemukan sapi terhadap Pendapatan Ideal yang dihitung dua kali Upah Minimum Regional (UMR) Kota Semarang untuk dua orang (Suami istri-skala rumah tangga). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap ekor sapi setelah dipelihara lebih kurang 1 tahun menghasilkan pendapatan bersih Rp. 13.648.194,- sedangkan Upah Minimum Kabuapten ungaran Rp. 2.835.021,29 (2.835.021,29 x 2 x 12 = 68.040.510,96); dengan demikian jumlah ternak ideal adalah 5 (lima) ekor.
The Effect of the Farmer’s Card Program in Managing Agricultural Business Agoes Thony Ak; Yudhi Zuriah Wirya Purba
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 3 (2022): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i3.6108

Abstract

Agriculture is an aspect that is quite important in improving the country's economy. With the increase in agricultural output, food yields will increase and be free from famine. However, the farmers experienced some difficulties in managing their agricultural business, such as the expensive price of fertilizer and the low selling price, so that the capital to turn the agricultural business into a frightening specter. Therefore, the government created a farmer card program to increase the yield of agricultural commodities. However, the farmer card program is still relatively young, so it is necessary to study the effect of the farmer card program in managing agricultural businesses. The purpose of this study is to determine the effect of the farmer's card, which is positive or negative so that it can contribute ideas for many parties. The method used is descriptive quantitative with the selection of respondents through purpose sampling which is adjusted to the research objectives with a total of 200 respondents. The results showed that the existence of a farmer card program had a positive influence in managing agricultural businesses. Unfortunately, not all farmers have farmer cards so that the price of subsidized fertilizer cannot be utilized by all farmers. Therefore, the government needs to increase the use of farmer cards by providing easy access to making farmer cards for all Indonesian farmers.
Optimalisasi Jumlah Ideal Ternak Sapi Dalam Usaha Penggemukan Sapi Skala Rumah Tangga (Studi Kasus Kelompok Tani Ternak Rejeki Lumintu, Dusun Kaum Desa Sumurrejo, Kecamatan Gungupati, Kota Semarang, Jateng) Kuwatno Kuwatno; Agoes Thony AK
Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis) Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Management Agribisnis (Jimanggis)
Publisher : Magister Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Sjakhyakirti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48093/jimanggis.v3i1.99

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur jumlah ideal ternak sapi yang ideal dalam usaha penggemukan sapi skala rumah tangga. Metode penelitian yang digunakan dengan menentukan populasi secara sengaja (purposive sampling), yaitu kelompok peternak sapi secara komunal. Pengumpulan data dengan cara sensus, melalui wawancara dengan questioner dan observasi. Dari hasil observasi, jenis sapi yang digemukkan sangat bervariasi sehingga pendapatan peternak juga sangat berbeda antara satu sama lain. Jumlah ternak ideal diukur tanpa membedakan jenis sapi dengan mebandingkan hasil usaha penggemukan sapi terhadap Pendapatan Ideal yang dihitung dua kali Upah Minimum Regional (UMR) Kota Semarang untuk dua orang (Suami istri-skala rumah tangga). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap ekor sapi setelah dipelihara lebih kurang 1 tahun menghasilkan pendapatan bersih Rp. 13.648.194,- sedangkan Upah Minimum Kabuapten ungaran Rp. 2.835.021,29 (2.835.021,29 x 2 x 12 = 68.040.510,96); dengan demikian jumlah ternak ideal adalah 5 (lima) ekor.
Pengaruh Persepsi dan Partisipasi Petani Terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian di Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim Thony Ak, Agoes; Kurniaty, R.A. Emmy; Harianto, Sulaiman
Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis) Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Management Agribisnis (Jimanggis)
Publisher : Magister Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Sjakhyakirti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48093/jimanggis.v4i2.183

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi dan partisipasi petani terhadap kinerja penyuluh pertanian. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja di Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim. Metode penelitian menggunakan survey. Teknik pengambilan sampel menggunakan acak sederhana dengan jumlah sampel sebanyak 54 responden dari 115 anggota populasi kelompok petani. Metode analisis data menggunakan Regresi Linear Berganda dan korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kinerja penyuluh pertanian dipengaruhi oleh persepsi dan partisipasi petani, (2) ada pengaruh positif dan signifikan antara persepsi dan partisipasi petani terhadap kinerja penyuluh.
ANALISIS KEUNTUNGAN USAHATANI NANAS (Ananas comosus L Merr) DI DESA SERI BANDUNG KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR Ramadhan, Agung; Thony Ak, Agoes; Kuwatno, Kuwatno; Firmansyah, Arie
Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis) Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Management Agribisnis (Jimanggis)
Publisher : Magister Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Sjakhyakirti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48093/jimanggis.v5i1.220

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1)besar biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang didapat petani usahatani Nanas di Desa Seri Bandung Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir, dan 2)apakah usahatani Nanas di Desa Seri Bandung Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir menguntungkan atau tidak. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Seri Bandung Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Teknik pengumpulan sampel pada penelitian ini adalah Simple Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 32 petani dari 159 anggota populasi. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan wawancara langsung, wawancara mendalam dan obesrvasi. Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa 1)rata-rata biaya yang dikeluarkan dalam melakukan usahatani nanas di Desa Seri Bandung Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir adalah sebesar Rp.19.228.221,74,- /tahun, yang terdiri dari biaya tetap sebanyak Rp.248.386,31,- dan biaya variabel sebesar Rp.18.979.836,33.- Penerimaan yang didapat petani sebesar Rp.77.220.562,50.- per tahun atau Rp.7.140.276,04.- per bulan. 2)usahatani nanas yang dikelola petani di Desa Seri Bandung Kecamatan Tanjung batu Kabupaten Ogan Ilir mengalami keuntungan dengan nilai R/C = 4,0 (R/C > 1).
ANALISIS EFISIENSI DAN POLA PEMASARAN KOMODITI JAMBU AIR (Syzygium aqueum) DI KECAMATAN INDRALAYASELATAN KABUPATEN OGAN ILIR Suryati, Sri; Thony Ak, Agoes; Kurniati, R.A.Emmy
Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis) Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Management Agribisnis (Jimanggis)
Publisher : Magister Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Sjakhyakirti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48093/jimanggis.v5i1.224

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1)Jumlah pola saluran pemasaran jambu air di Kecamatan Indralaya Selatan , 2)Nilai farmers’ share yang diterima petani, nilai margin, biaya pemasaran, dan keuntungan petani dalam pemasaran jambu air di Kecamatan Indralaya Selatan, dan 3)Pola pemasaran efektif yang mana dalam penjualan jambu air di Kecamatan Indralaya Selatan. Metode penelitian ini dilakukan secara survey terhadap petani jambu air yang ada di Kecamatan Indralaya Selatan. Adapun jumlah petani yang dijadikan sampel adalah 30 petani dari 120 anggota populasi petani jambu air dengan cara simple random sampling. Kemudian untuk pedagang diambil 15 orang pedagang dengan metode sensus. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1)Terdapat 2 pola saluran pemasaran jambu air di Kecamatan Indralaya Selatan, 2)Farmer’s share pada saluran pemasaran I adalah 81,81%, sedangkan pada saluran pemasaran II adalah 70,00%. Margin pemasaran pada saluran pemasaran I adalah Rp.8.000,-/kg dan pada saluran pemasaran II sebesar Rp. 13.000,- /kg. Biaya pemasaran jambu air di Kecamatan Indralaya Selatan pada saluran pemasaran I adalah sebesar Rp. 1.252,36,-/kg, sedangkan pada saluran pemasaran II sebesar Rp.1.338,46,-/kg. Sedangkan keuntungan pada saluran pemasaran I adalah sebesar Rp. 5.388,11,-/kg dan saluran pemasaran II sebesar Rp. 4.767,48,-/kg. 3)Pola saluran pemasaran jambu air di Kecamatan Indralaya Selatan yang efisien adalah pada saluran pemasaran I, Karena nilai efisiensi pemasarannya 7,36% lebih besar dari saluran pemasaran II sebesar 5,69%.
Comparative Use of Production Factors for Self-Owned Farmers and Plasma in Palm Oil Farming and Their Relationship with Income in Air Kumba District, Banyuasin Regency Khomeinie, Muhammad Ali; Thony Ak, Agoes; Kuwatno, Kuwatno
Journal of Science and Science Education Vol. 5 No. 2 (2024): October
Publisher : Pascasarjana, Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jossed.v5i2.8883

Abstract

The objectives of this research are 1) To determine the differences in the use of production factors by plasma and independent farmers in oil palm farming in Air Kumbang District, Banyuasin Regency, 2) To calculate the difference in income received by plasma and independent farmers in oil palm farming in Air Kumbang District Banyuasin Regency. The method used is a survey method of independent and plasma farmers in oil palm farming in Air Kumbang District, Banyuasin Regency. The data collected includes data sources from both primary and secondary data. To analyze the difference in income between plasma farmers' oil palm farming income and independent smallholders' oil palm farming income, the two middle value test is used. Based on the research results, it can be concluded 1) There are differences in the use of production factors for plasma farmers and independent farmers in the Air Kumbang District. The differences in the use of production factors result in differences in the level of production and productivity of oil palm farming, this is due to differences in palm oil farming business patterns, 2) There are differences in the income of plasma farmers and independent farming in Air Kumbang District.  Differences in the use of production factors are the main cause of both the use of fertilizers, herbicides and pesticides as well as the use of labor. This shows that farming management and the use of production factors can increase production and of course ultimately increase the income of oil palm farmers.