Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Factors that Influence the Decrease in Age at Menarche: Literature Review Adyani, Kartika; Fannanah, Magfurotul; Realita, Friska
Jurnal MID-Z (MIDWIFERI ZIGOT) Vol 7 No 1 (2024): MAY
Publisher : Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/jurnalmidz.v7i1.2645

Abstract

Menarche merupakan tahap perkembangan yang terjadi enam bulan setelah laju pertumbuhan maksimal atau pada pertengahan masa pubertas. Menarche merupakan tanda bahwa seorang wanita telah mencapai kematangan seksual dan fisik. Pada masa ini, seorang wanita juga akan mengalami perubahan lain, seperti panggul yang semakin lebar, vagina dan rahim yang membesar, serta lebih banyak rambut yang tumbuh di ketiak dan sekitar alat kelamin. Usia menarche di Indonesia sebesar 20,0% atau rata-rata 13 tahun. Menarche terjadi pada 37,5% anak Indonesia, dengan prevalensi 20,9%, dan terjadi pada rata-rata usia 13–14 tahun. Tujuan: mendapatkan informasi mengenai faktor apa saja yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan usia menarche pada remaja putri menurut penelitian-penelitian terbaru. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah literatur review. Penelurusan data yang digunakan untuk mencari literatur yaitu PubMed dan Google Scholar dengan kata kunci remaja, menarche, usia menarche, status gizi, dan genetic. Data-data yang telah ditemukan kemudian dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dan metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Diskusi: Ada bebrapa faktor yang dapat mempengaruhi penurunan usia menarche. Faktor tersebut adalah status gizi, paparan media massa, pola gaya hidup, tingkat sosial ekonomi keluarga, faktor keturunan, dan konsumsi junk food. Hasil study literatur menunjukkan bahwa faktor yang paling kuat dalam penurunan usia menarche adalah status gizi. Anak dengan gizi yang baik cenderung akan mengalami menarche yang lebih awal dibandingkan dengan anak yang memiliki gizi yang buruk.
LITERATURE REVIEW PENGARUH EFIKASI DIRI, MONITORING ORANGTUA, PENGETAHUAN TERHADAP PENCEGAHAN HIV REMAJA: LITERATURE REVIEW: PENGARUH EFIKASI DIRI, MONITORING ORANGTUA, PENGETAHUAN TERHADAP PENCEGAHAN HIV REMAJA Noveri Aisyaroh; Kartika Adyani; Maya Nisa Rahmawati
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 4 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v4i2.370

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Masa peralihan ketika remaja ingin mencoba sesuatu yang baru, seperti seks pranikah, yang akhirnya mengarah pada seks berisiko. Banyaknya kasus HIV/AIDS pada populasi remaja kita memerlukan peninjauan ulang terhadap pola perilaku seksual remaja karena HIV/AIDS pada kenyataannya lebih banyak menyebar melalui aktivitas seksual. Tujuan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian sesuai dengan studi literatur untuk mengetahui pengaruh efikasi diri, monitoring orang tua, pengetahuan remaja terhadap pencegahan hiv pada remaja. Desain penelitian ini menggunakan Literature Review, kriteria inklusi yaitu terbitan dalam 10 tahun terakhir buku yaitu tahun 2012-2022 dan untuk jurnal terbitan 5 tahun terakhir yaitu tahun 2017-2022, pencarian artikel menggunakan teknik snowballing. Dalam penelitian ini pengumpulan data dalam studi literatur ini menggunakan data based dalam mencari sumber literatur yaitu Google Scholar terdapat 4 artikel dan Pubmed terdapat 6 artikel. Berdasarkan literature review hasil penelitian diatas peneliti disimpulkan bahwa efikasi diri, pengawasan orang tua, dan pengetahuan remaja berperan penting dalam meningkatkan pencegahan penyakit HIV pada remaja.